Anda di halaman 1dari 14

Tugas akhir hemoglobin adalah menyerap karbondioksida dan ion hydrogen serta membawanya ke

paru, tempa zat-zat tersebut dilepaskan dari hemoglobin.

Produksi Sel Darah Merah (Eritropoesis)

Dalam keadaan normal, eritrosit pada orang dewasa terjadi dalam sumsum tulang belakang, dimana
system eritrosit menepati 20%-30% bagian jaringan sumsum tulang yang aktif membentuk sel darah. Sel
eritrosit berinti berasal dari sel induk multipotensiasi dalam sumsum tulang. Sel induk multipotensial ini
mampu berdiferensiasi menjadi sel darah sitem eritrosit, myeloid, dan megakariosibila yang dirangsang
oleh eritropoeitin. Sel induk multipotensial akan berdeferensiasi menjadi sel induk unipotensial. Sel
induk unipotensial tidak mampu berdeferensiasi lebih lanjut, sehinggal sel induk unipotensial seri
eritrosit hanya akan berdeferensiasi menjadi sel pronormoblas. Sel pronormoblas akan membentuk DNA
yang diperlukan untuk tiga sampai empat kali fase mitosis. Melalui empat kali mitosis dari tiap sel
pronormoblas akan terbentuk 16 eritrosit. Eritrosit matang kemudian dilepaskan dengan sirkulasi. Pada
produksi eritrosit normal sumsum tulang memerlukan besi, vitamin B12, asam folat, piridoksin (B6),
kobal, asam amino, dan tembaga.

Secara garis besar perubahan morfologi sel yang terjadi selama proses diferensiasi sel pronormoblas
sampai eritrosit matang dapat dikelompokkan ke dalam 3 kelompok, yaitu :

1) Ukuran sel semakin kecil akibat mengecilnya inti sel

2) Inti sel menjadi makin padat dan akhirnya dikeluarkan pada tingkatan eritoblas asidosis

3) Dalam sitoplasma dibentuk hemoglobin yang diikuti dengan hilangnya RNA dari dalam sitoplasma
sel.

Lama hidup
Eritrosit hidup selama 74-154 hari. Pada usia ini enzim mereka gagal. Membrane sel berhenti berfungsi
dengan adekuat, dan sel ini dihancurkan oleh sel system retikulo endothelial

Jumlah eritrosit

Jumlah normal pada orang dewasa kira-kira 11,5-15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5
mg% dan Hb laki-laki 13,0 mg%

Sifat-sifat sel darah merah

Sel darah merah biasanya digambarkan berdasarkan ukuran dan jumlah hemoglobin yang terdapat di
dalam sel sebagai berikut :

1) Normositik : sel yang ukurannya mormal

2) Normokromik : sel dengan jumlah hemoglobin yang normal

3) Mikrositik : sel yang ukurannya terlalu kecil

4) Makrositik : sel yang ukurannya terlalu besar

5) Hipokromik : sel yang jumlah hemoglobinnya terlalu sedikit

6) Hiperkromik : sel yang jumlah hemoglobinnya terlalu banyak


Dalam keadaan normal, bentuk sel darah merah dapat berubah-ubah, sifat ini memungkinkan sel
tersebut masuk ke mikrosirkulasi kapiler tanpa kerusakan. Apabila sel darah merah sulit berubah bentuk
(kaku), maka sel tersebut tidak dapat bertahan selama peredaran salam sirkulasi

Penghancuran sel darah merah

Proses penghancuran sel darah merah terjadi karena proses penuaan (senescence) dan proses patologis
(hemolisis)

Hemolisis yang terjadi pada eritrosit akan mengakibatkan terurainya komponen-komponen hemoglobin
menjadi dua komponen sebagi berikut :

a) Komponen protein, yaitu globin yang akan dikembalikan ke pool protein dan dapat digunakan
kembali

b) Komponen heme akan dipecah menjadi dua, yaitu :

Besi yang akan dikembalikan ke pool besi dan digunakan ulang

Bilirubin yang akan disekresikan melalui hati dan empedu

Skema penghancuran eritrosit

Eritrosit hemolisis atau proses penuaan

Hemoglobin

Globin
Heme

Asam amino

Pool protein

Disimpan/ digunakan lagi

Fe

Co

protoporfirin

Pool besi
Disimpan/digunakan lagi

Bilirubin indireks

Hati

Bilirubin direk

feses

sterkobilinogen

Urin urobilinogen

Fisiologi system hematologi


Dalam keadaan fisiologis, darah selalu berada dalam pembuluh darah, sehingga dapat menjalankan
fungsinya sebagai berikut

1) Sebagai alat pengangkut yang meliputi hal-hal berikut :

Mengangkut gas karbondioksida (CO2) dari jaringan perifer kemudian dikeluarkan melalui paru-paru
untuk didistribusikan ke jaringan yang memerlukan

Mengangkut sisa-sisa dari hasil metabolism jaringan berupa urea, keratin, dan ampas urat

Mengangkut sari makanan yang diserap melalui usus untuk disebarkan ke seluruh jaringan tubuh

Mengangkut hasil metabolism jaringan

2) Mengatur keseimbangan cairan tubuh

3) Mengatur panas tubuh

4) Berperan serta dalam mengatur pH cairan tubuh

5) Mempertahankan tubuh dari serangan penyakit infeksi

6) Mencegah perdarahan

. Anatomi dan Fisiology Sistem Imun

Sistem imun adalah serangkaian molekul, sel dan organ yang bekerja sama dalam mempertahankan
tubuh dari serangan luar yang dapat mengakibatkan penyakit, seperti bakteri,jamur dan virus.
Kesehatan tubuh bergantung pada kemampuan sistem imun untuk mengenali dan menghancurkankan
serangan ini. jadi kalo kelainan sistem imun berarti kemampuan untuk mempertahankan kekebalan
tubuh terganggu sehingga mudah diserang penyakit. Sistem Imun (bahasa Inggris: immune system)
adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau
serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan
dalam perlawanan terhadap protein tubuh dan molekul lain seperti yang terjadi pada autoimunitas, dan
melawan sel yang teraberasi menjadi tumor.

Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan
oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini
akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing
lain dalam tubuh. Jika sistem

kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan


patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem
kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah
dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.

Nodus Limfe

Dalam tubuh manusia ada semacam angkatan kepolisian dan organisasi intel kepolisian yang tersebar di
seluruh tubuh. Pada sistem ini terdapat juga kantor-kantor polisi dengan polisi penjaga, yang juga dapat
menyiapkan polisi baru jika diperlukan. Sistem ini adalah sistem limfatik dan kantor-kantor polisi adalah
nodus limfa. Polisi dalam sistem ini adalah limfosit.

Sistem limfatik ini merupakan suatu keajaiban yang bekerja untuk kemanfaatan bagi umat manusia.
Sistem ini terdiri atas pembuluh limfa-tik yang terdifusi di seluruh tubuh, nodus limfa yang terdapat di
beberapa tempat tertentu pada pembuluh limfatik, limfosit yang diproduksi oleh nodus limfa dan
berpatroli di sepanjang pembuluh limfatik, serta cairan getah bening tempat limfosit berenang di
dalamnya, yang bersirkulasi dalam pembuluh limfatik.

Cara kerja sistem ini adalah sebagai berikut: Cairan getah bening dalam pembuluh limfatik menyebar di
seluruh tubuh dan berkontak dengan jaringan yang berada di sekitar pembuluh limfatik kapiler. Cairan
getah bening yang kembali ke pembuluh limfatik sesaat setelah melaku-kan kontak ini membawa serta
informasi mengenai jaringan tadi. Infor-masi ini diteruskan ke nodus limfatik terdekat pada pembuluh
limfatik. Jika pada jaringan mulai merebak permusuhan, pengetahuan ini akan diteruskan ke nodus limfa
melalui cairan getah bening.
Lien (Limpa)

Anatomi Lien

Lien/ spleen/limfa merupakan organ RES (reticuloendothelial system) yang terletak di cavum abdomen
pada regio hipokondrium/ hipokondriaka sinistra. Lien terletak sepanjang costa IX, X, dan XI sinistra dan
ekstremitas inferiornya berjalan kedepan sampai sejauh linea aksilaris media. Lien juga merupakan ogan
intra peritonial.

Morfologi Lien

Lien mempunyai 2 facies, facies diaphragmatica yang berbentuk konvex dan facies viscelais yang
berbentuk lebih datar. Facies diaphragmatica lin berhadapan dengan diphragma dan costa IX-XI sinistra.
Sedangkan facies viceralis memiliki 3 facies, yaitu facies renalis yang berhdapan dengan ren sinistra,
facies gstric yang berhadapan dengan gaster, dan facies colica yang berhadapan dengan flexura coli
sinistra.

Vaskularisasi Lien

Lien di vaskularisasi oleh arteri renalis yang merupakan cabang dari truncus coeliacus / tripel hallery
bersama arteri hepatica communis dan arteri gastric sinistra.tripel hallery sendiri merupakan cabang
dari aorta abdominalis yang di cbangkan setinngi vertebra thoracal XII –vertebra lumbal I
Innervasi Lien

Lien diinervasi oleh persyarafan simpatis nervus sympaticus sngmen thoracal VI – X dan persarafan
parasimpatisnya oleh nervus fagus.

Fisiologis Lien

Organ limfoid terbesar

Tempat pembentukan sel darah saat fetus

Tempat perombakan HB

Sewaktu janin limpa atau lien membentuk sel darah merah dan mungkin pada orang dewasa juga masih
mengerjakannya apabila fungsi sum-sum tulang rusak. Sel darah merah yang telah rusak di pisahkan dari
sirkulasi.Limpa juga menghasilkan limfosit yang berfungsi juga dalam perlindungan terhadap penyakit
dan mengasilkan zat-zat antibodi. Pada seluruh jaringan dan organ-organ tubuh terdapat sel-sel tertentu
yang dapat memakan (fagositose) benda- benda asing dan bakteri atau virus. Mereka terutama berpusat
dalam kelenjar limfe, lien, hati, dan sum-sum tulang belakang. Sel-sel ini memiliki kemampuan besar
untuk berkembng biak dan bertalian dengan limfosit dan dengan organ-organ pembentuk darah yang
bertugas dalam perlindungan tubuh terhadap infeksi.

Lien atau limpa bukan organ yang sangat penting untuk melangsungkan kehidupan.dalam beberapa
keadaan nemi hemolitik, limpa diangkat melalu operasi splenoktomi dan hasil dari tindakan ini ialah
bahwa kerapuhan sel darah merah berkurang dan dapat memperingan penyakit.

Pemeriksaan fisik Lien

Meliputi palpasi dan perkusi pada ndaerah abdomen.

Palpasi lien ; apabila lien mengalami pembesaran akan teraba pembesaran lien ke arah
caudomedioanerior. Oleh karena itu, palpasi lien dilakukan sepanjang garis schuffner, yaitu garis yang
terbentang dari spina ischiadica anterior superior (SIAS) dextra melewati imbilicus smp ke arcus costae
sinistra.

Perkusi lien ; untuk melakukan perkusi pada lien, kita dapat melakukan nya pada area traube atau
traube’s space. Yaitu merupakan sebuah tempat yang terletak antara ICS(intercostae space) terbawah
pada linea aksilaris media. Normalnya akan terdengar suara timpani, lalu kita menyuruh pasien menarik
dalam dan ditahan, lalu kita lakukan perkusi kembali, apabila tidak didapatkan splenomegali, maka akan
terdengar bunyi timpani. Sedangkan bila di dapatkan splenomegali akan terdengar bunyi redup/ pekak
saat di perkusi.

Sumsum tulang

Sumsum tulang (bahasa Inggris: bone marrow, medulla ossea) adalah jaringan lunak yang ditemukan
pada rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah baru. Ada dua
jenis sumsum tulang:

sumsum merah, dikenal juga sebagai jaringan myeloid. Sel darah merah, keping darah, dan sebagian
besar sel darah putih dihasilkan dari sumsum merah.

sumsum kuning. Sumsum kuning menghasilkan sel darah putih dan warnanya ditimbulkan oleh sel-sel
lemak yang banyak dikandungnya.

Kedua tipe sumsum tulang tersebut mengandung banyak pembuluh dan kapiler darah.

Sewaktu lahir, semua sumsum tulang adalah sumsum merah. Seiring dengan pertumbuhan, semakin
banyak yang berubah menjadi sumsum kuning. Orang dewasa memiliki rata-rata 2,6 kg sumsum tulang
yang sekitar setengahnya adalah sumsum merah. Sumsum merah ditemukan terutama pada tulang pipih
seperti tulang pinggul, tulang dada, tengkorak, tulang rusuk, tulang punggung, tulang belikat, dan pada
bagian lunak di ujung tulang panjang femur dan humerus. Sumsum kuning ditemukan pada rongga
interior bagian tengah tulang panjang.
Pada keadaan sewaktu tubuh kehilangan darah yang sangat banyak, sumsum kuning dapat diubah
kembali menjadi sumsum merah untuk meningkatkan produksi sel darah.

Tymus

Pada masa kanak-kanak, tymus merupakan organ yang mengisi sebagian besar mediastinum superius.
Tymus terdiri dari jaringan lymphoid berbentuk agak gepeng, mempunyai 2 lobi dan tampak berbenjol-
benjol. Letaknya di belakang os sternum, tetapi pada bayi baru lahir, dapat mencapai daerah leher
melewati aperturthoracis superior sehingga terdapat di depan pembuluh darah besar. Pada anak yang
lebih besar dan pubertas, thymus akan mengecil. Pada orang dewasa hamper tidak dapat ditemukan lagi
kecuali sebagai nodulus kecil terbungkus jaringan ikat jarang. Thymus mendapat darah dari arteria
thyroidea inferior dan arteria thoracica interna. Fungsi thymus adalah membentuk T-lymphocytes yg
berhubungan dengan proses imunologi

Cincin waldeyer

Merupakan jaringan limfoid yang mengelilingi faring. Bagianterpentingnya adalah tonsil palatina dan
tonsil faringeal (adenoid). Unsur yang lain adalahtonsil lingual, gugus limfoid lateral faring dan kelenjar-
kelenjar limfoid yang tersebar dalamfosa Rosenmuller, di bawah mukosa dinding posterior faring dan
dekat orifisium tubaeustachius.

GALT (Gutassosiated lymphoid tissue)


Sistem kekebalan saluran pencernaan yang sering disebut sebagai GALT (Gutassosiated lymphoid tissue)
dan bekerja untuk melindungi tubuh dari invasi. GALT adalah contoh dari mukosa terkait jaringan limfoid
.

Fungsi

Para saluran pencernaan merupakan komponen penting dari tubuh sistem kekebalan tubuh . Bahkan,
usus memiliki massa terbesar dari jaringan limfoid dalam tubuh manusia. [1] The GALT terdiri dari
beberapa jenis jaringan limfoid yang menyimpan sel-sel kekebalan tubuh, seperti T dan limfosit B, yang
melakukan serangan dan membela terhadap patogen .

Penelitian baru menunjukkan bahwa GALT mungkin terus menjadi situs utama HIV kegiatan, bahkan jika
terapi obat telah mengurangi jumlah HIV dalam darah perifer.

Komponen

Jaringan limfoid di usus terdiri dari sebagai berikut:

Tonsil (cincin Waldeyer s)

Adenoid (tonsil faring)

Peyer ini patch

Limfoid agregat dalam lampiran dan usus besar

Limfoid jaringan terakumulasi dengan usia di perut

Kecil limfoid agregat dalam esofagus

Difus didistribusikan sel limfoid dan sel plasma dalam lamina propria usus
BALT (bronchial-associated lymphoid tissue)

Bronkus-Associated limfoid Tissue (BALT) adalah struktur limfoid yang dapat ditemukan di daerah
peribronchial, perivaskular dan interstisial paru-paru. Pembentukannya dapat dipicu di paru-paru tikus
dan manusia dengan pertemuan dengan antigen, infeksi atau peradangan, tetapi tidak biasanya hadir
dalam paru-paru yang sehat dari spesies ini . BALT terdiri dari agregat limfosit yang menonjol, sering
ditandai oleh proliferasi sel B dan germinal center, didukung oleh jaringan dendritik folikular sel pusat.
Sel T dan sel dendritik Interfollicular terletak di bawah epitel folikel terkait (FAE) dan terletak di sekitar
daerah sel B . Konstituen penting lainnya dari jaringan limfoid khusus adalah limfatik dan venula endotel
tinggi (HEVs) mengungkapkan vaskular seluler-molekul adhesi-1 (VCAM-1).

Telah dilaporkan bahwa struktur serupa terbentuk sebagai akibat langsung dari penyakit infeksi
pernapasan tertentu pada model hewan percobaan. Virus influenza memicu pembentukan apa yang
dikenal sebagai BALT inducible (iBALT) pada tikus kekurangan organ limfoid konvensional. Disarankan
bahwa iBALT mungkin memainkan peran penting dalam perlindungan . Juga, paru-paru beberapa
spesies hewan lain yang terinfeksi baik secara alami atau eksperimental dengan sejumlah patogen
bakteri dan virus daerah juga dikembangkan dari folikel limfoid terorganisir -. Paru-paru pasien dengan
komplikasi paru sindrom Sjogren (SS) dan rheumatoid arthritis (RA) menunjukkan daerah daerah limfoid
terorganisir, juga disebut sebagai iBALT [34] . Meskipun memiliki peran penting dalam modulasi respon
inflamasi lokal pada tikus diinokulasi dengan Influenza (JRM komunikasi pribadi), fungsi spesifik dari
iBALT dalam infeksi dan kekebalan masih tetap kontroversial, mengingat bahwa jaringan ini hanya
berkembang sebagai konsekuensi dari penyakit menular tertentu, tetapi bukan orang lain.
https://ritaangraini123gmail.wordpress.com/2016/11/10/anatomi-dan-fisiologi-sistem-hematologi/

http://nurseviliansyah.blogspot.com/2015/02/anatomi-fisiologi-sistem-hematologi.html#.W647g3reJDw

Anda mungkin juga menyukai