Sop Hipertensi
Sop Hipertensi
No.Dokumen :
SOP No.Revisi :0
TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
UPTD
PUSKESMAS Diana I.W.Wora.Amd.Kep
WAIMANGUR NIP: 198008292005012009
A
1.Pengertian Pasien Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg
2.Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan Hipertensi di UPTD Puskesmas Waimangura
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang penyakit Hipertensi
4. Referensi Panduan praktik Klinik Bagi Dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer edisi
II tahun 2014.
4. Penatalaksanaan
1
a. Non Farmakologi
1. Edukasi pasien
2. Konsultasi Gizi ke petugas Gizi
3. Olahraga teratur
b. Farmakologi
1. Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka
panjang.
2. Kontrol pengobatan di lakukan 2 minggu –1 bulan sekali
3. Hipertensi tanpa komplikasi dapat di berikan diuresik (HCT 12,5 –
50 ml/hari / Furosemid 2x20-80 g/hari) atau dapat di berikan
penghambat ACE (Captopril 2x25-100g/hari)
4. Bila target tercapai setelah observasi 2 minggu-1 bulan
dapat di berikan kombinasi 2 obat, biasanya golongan
diuresik dan penghambat ACE.
5. Kriteria Rujukan
1) Hipertensi dengan komplikasi
2) Resistensi hipertensi
3) Hipertensi emergensi (hipertensi dengan tekanan darah sistole
>180)
5. Petugas mengecek kembali kesesuaian antara hasil pemeriksaan
dengan diagnosa dan penatalaksanaan.
6. Mencatat kedalam rekam medis
2
1. Alur
Petugas Anamnesa, Penegakkan diagnosa
menyiapkan alat Pemeriksaan fisik
Penatalaksaan
Ya
RujuK RS
Kriteria Rujukan
Tidak
Mengecek Petugas
Kembali melengkapi
rekam meedis