Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN MATA KULIAH

ANALISIS INVESTASI SEKTOR PUBLIK

Mata Kuliah :
Akuntansi Sektor Publik

Dosen Pengampu :
Made Yenni Latrini, S.E., M.Si.

Oleh Kelompok 5 :
Ni Putu Praditha Jeconia Putri (2107531105)
Tika Srivintata br Tarigan (2107531106)
Yohana Eka Putri Saralisa (2107531107)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
PEMBAHASAN

1. Program Investasi Sektor Publik


Investasi publik yang sering juga disebut investasi pemerintah merupakan penanaman
modal yang dilakukan pemerintah baik itu untuk pembangunan atau mendukung
komunitas atau program tertentu yang bertujuan untuk memulihkan atau
meningkatkan kondisi ekonomi negara atau mensejahterakan masyarakat. Investasi
publik diharapkan dapat menekan tingkat pengangguran di masyarakat.
Pada umumnya pemerintah berinvestasi pada pembangunan fasilitas umum seperti
jalan raya, tol, atau kereta listrik. Investasi publik juga bisa dilakukan pada
pembangunan tempat wisata dan juga fasilitas umum lainnya seperti mesin atau
gedung. Investasi pemerintah dijalankan oleh Operator Investasi Pemerintah (OIP)
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, yaitu :
1) Badan Layanan Umum (BLU)
2) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
3) Badan Hukum Lainnya (BHL)
Investasi publik memiliki kaitan yang erat dengan penganggaran modal/investasi.
Penganggaran modal/investasi merupakan proses menganalisis proyek-proyek dan
memutuskan apakah proyek tersebut dapat diakomodasi oleh anggaran investasi.
Anggaran pembangunan kebanyakan dipisah dengan anggaran rutin di kebanyakan
negara berkembang. Pada praktiknya terdapat permasalahan yang sulit untuk
diselesaikan, meliputi :
1) Memastikan program investasi yang diajukan bersifat komprehensif.
2) Memperkirakan pengeluaran yang dibutuhkan di masa yang akan datang.
3) Mengevaluasi relevansi proyek-proyek yang ada.
4) Mengembangkan analisis dan perencanaan untuk pengeluaran investasi dan
pengeluaran yang rutin.
Pemerintah perlu menentukan kebutuhan investasi yang dibutuhkan sebelum
memutuskan untuk melakukan investasi. Untuk menentukan hal tersebut perlu
evaluasi-evaluasi, seperti :
1) Inventarisasi investasi.
2) Inventarisasi investasi memuat daftar nama dan jenis nilai investasi, kondisi,
barang modal yang saat ini ada, apakah baik atau buruk.

1
3) Cakupan layanan dengan tingkat investasi yang sekarang ada.
4) Tambahan cakupan layanan yang dibutuhkan saat ini dan masa yang akan
datang.
5) Inventarisasi kebutuhan investasi.
6) Evaluasi kelayakan investasi.
7) Kriteria kelayakan investasi meliputi aspek-aspek teknis, sosial-budaya,
finansial, ekonomi, dan aspek distribusi. Penghitungan kelayakan investasi
dapat dilakukan dengan menggunakan alat analisis, misalnya : NPV, IRR,
ARR, PP (Pay Back period), Cost-Benefit Analysis, dan Cost-Effectiveness
Analysis.

2. Penentuan Kebutuhan Investasi Sektor Publik


Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan dengan dua kegiatan, yaitu
peningkatan kuantitas investasi dan peningkatan kualitas investasi. Penentuan
kebutuhan investasi publik berkaitan dengan jumlah anggaran yang akan ditetapkan
bagi masing-masing unit organisasi. Sebelum melakukan investasi, analisis mendalam
sangat penting dilakukan karena adanya tuntutan transaparansi.
Ada beberapa cara penggolongan usul-usul investasi, meliputi :
1) Investasi penggantian
Investasi untuk mengganti barang modal menyesuaikan umur manfaat barang
modal. Bila umur ekonomis barang modal telah habis, maka perlu penggantian
barang modal yang baru. Penilaian investasi publik perlu mempertimbangkan
umur teknis dan umur ekonomis dari barang modal yang akan dibeli.
2) Investasi penambahan
Investasi penambahan barang modal perlu dilakukan bila terdapat tuntutan
peningkatan cakupan pelayanan. Jumlah penambahan unit barang modal
tergantung pada produktivitas barang modal saat ini yang diukur berdasarkan
rasio antara input dan output dimana pada dasarnya mencerminkan tingkat
efisiensi barang modal yang ada.
3) Investasi baru

3. Aspek Kelayakan Investasi


Aspek kelayakan investasi merupakan perencanaan dengan mempertimbangkan
beberapa faktor atau aspek yang menunjukkan keuntungan dari adanya investasi. ini

2
bertujuan untuk menentukan layak dan tidaknya suatu investasi. 6 aspek kelayakan
ivestasi :
1) Aspek Finansial (Keuangan)
Merupakan aspek yang paling penting dan utama karena merupakan kunci
studi kelayakan, berguna untuk menelusuri apakah perusahaan tersebut layak
menerima investasi, apabila hasilnya tidak layak, tentu proyek akan ditolak
dan kedepannya tidak akan memberi manfaat finansial atau ekonomi
2) Aspek Teknis
Aspek teknis juga tidak kalah penting dengan aspek finansial, jika usulan
investasi dari sisi teknis sudah terlihat tidak layak, maka usulan tersebut
masuk dalam deretan yang ditolak. umumnya aspek teknis bersifat rahasia
karena berkaitan dengan kualitas dan rahasia perusahaan seperti kapasitas
proyek, analisis biaya produksi, desain produk, bahan, bentuk bangunan dan
lokasi.
3) Aspek Sosial dan Budaya
Berhubungan erat dengan pendistribusian pelayanan yang merata dan adil
sehingga mampu memberikan manfaat bagi masyarakat. Aspek sosial dan
budaya mencakup juga aspek legal dan lingkungan suatu proyek investasi
yang akan dilakukan harus mempertimbangkan aspek legalitas dan dampak
lingkungan yang merugikan.
4) Aspek Hukum
Aspek hukum merupakan hal yang penting dalam mengambil keputusan. hal
tersebut berupa legalitas, kesepakatan, hubungan industrial, perizinan, status
perusahaan, desain hak dan kewajiban, pemegang saham, karyawan dan
manajemen.
5) Aspek Organisasi
Hal ini berhubungan dengan perkembangan usaha yang dijalankan oleh
perusahaan. seperti perumusan organisasi, tugas, tata kerja, uraian tugas, hak
dan kewajiban.
6) Aspek Pemasaran
penerapannya bisa dilakukan dengan meneliti potensi penerimaan arus kas
selama usia proyek. Aspek ini menunjukkan intensitas persaingan, informasi
kebutuhan, dan pendapatan rata-rata. hal ini untuk mengetahui seberapa jauh
leading usaha dalam menguasai pasar dan konsumen.

3
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi Sektor Publik
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam analisis investasi publik adalah :
1) Tingkat diskonto yang digunakan
Tingkat keuntungan (rate of return) yang diperoleh dari suatu proyek dengan
tingkat risiko tertentu dapat direfleksikan melalui tingkat diskonto. Suatu
proyek harus ditolak jika tidak memberikan keuntungan yang disyaratkan
(required rate of return).
Dengan asumsi bahwa seluruh biaya dan manfaat suatu proyek telah dinilai
cukup, masalah berikutnya berfokus pada tingkat diskonto (discount rate)
yang akan cocok digunakan. Untuk analisis biaya manfaat perlu digunakan
tingkat diskonto sosial (social discount rate). Social discount rate
merefleksikan preferensi masyarakat terhadap manfaat saat ini atas manfaat
yang akan diterima di masa yang akan datang atau disebut social time
preference rate (STPR).
Social discount rate merefleksikan
2) Tingkat inflasi
Tingkat inflasi harus diperhitungkan dalam penilaian investasi. Makin tinggi
tingkat inflasi, semakin rendah nilai riil keuntungan di masa depan yang
diharapkan (expected future returns).
3) Risiko dan ketidakpastian
Jika risiko investasi naik maka required rate of return akan semakin tinggi.
Ketidakpastian ekonomi dan hukum, kekacauan sosial politik, tidak adanya
jaminan keamanan dan kebijakan yang tidak konsisten dapat meningkatkan
risiko investasi. Sebaliknya jika tingkat keamanan berinvestasi, penegakan
hukum dan demokrasi, terjaminnya property right dan contract right dapat
menurunkan risiko investasi. Faktor-faktor tersebut menyumbang resiko
investasi suatu negara (country risk) yang jika sudah sangat parah dapat
mengarah pada kategori default country.
4) Capital Rationing
Organisasi yang menghadapi masalah ketersediaan dana untuk melakukan
pengeluaran investasi merupakan keadaan yang disebut dengan capital
rationing. Harus dilakukan peningkatan investasi dengan menggunakan rasio
manfaat/biaya atau dapat juga menggunakan model pemrograman linear

4
karena tidak tersedia cukup dana untuk membiayai investasi-investasi yang
diajukan.
Penilaian investasi sektor publik harus memperhatikan hal-hal berikut :
a) Tingkat utang pemerintah
b) Tingkat kesempatan sosial yang dikorbankan (social opportunity cost rate)
c) Social time preference rate
5. Hitung dan Analisis Penilaian Investasi Sektor Publik
Pada dasarnya, prinsip penilaian investasi sangat sederhana. Terdapat empat langkah
utama untuk mengevaluasi suatu proyek investasi, yaitu:
 Identifikasi kebutuhan investasi yang mungkin dilakukan
Organisasi sektor publik seringkali dihadapkan pada banyak altematif investasi untuk
mencapai tujuan organisasinya. Oleh karena itu perlu diidentifikasi alternatif-alternatif
yang memungkinkan untuk dianalisis lebih lanjut.
 Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang akan dilaksanakan.
Perhitungan manfaat dan biaya harus pula memasukkan analisis manfaat dan biaya
sosial yang ditimbulkan dari investasi publik yang akan dilakukan. Pada organisasi
sektor publik biaya dan manfaat seringkali tidak dapat secara langsung diukur dengan
satuan uang, sehingga teknik-teknik analisis biaya manfaat sangat cocok untuk
diterapkan.
 Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah.
Kesulitan yang dihadapi adalah apabila biaya dan manfaat dari suatu proyek tidak
dapat diukur dalam bentuk rupiah misalnya manfaat dan biaya sosial. Dalam kondisi
tersebut yang dapat dilakukan adalah menghitung nilai manfaat dari proyek secara
tidak langsung dengan analisis efektivitas biaya.
 Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan efektivitas biaya yang tinggi
Rasio biaya dan manfaat atau efektivitas biaya merupakan titik awal penentuan
penerimaan proyek, ada banyak ketidakpastian yang dapat mempengaruhi
perhitungan. Dapat menggunakan analisis moneter, yang mungkin mengindikasi
bahwa proyek akan memberikan nilai uang terbaik.
Terdapat beberapa teknik untuk melakukan penilaian investasi, yang dibedakan
menjadi 2 metode:
1. Metode Tradisional

5
Metode tradisional yang paling sering digunakan adalah tingkat pengembalian
modal yang diinvestasikan. ROCE (Accounting Rate of Capital Employed) dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Laba Akuntansi
Jumlah Modal yang Diinvestasi
2. Metode Aliran Kas yang Didiskontokan (Discounted Cash Flow)

 Net Present Value (NPV)


NPV dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Keterangan:
i= tingkat diskonto
n= umur proyek (1,….., 50 th)
CF= Cash flow
 Net Present Benefit (NPB)
Merupakan nilai bersih suatu proyek dikurangi seluruh biaya pada satu tahun
tertentu dan keuntungan atau manfaat yang diterima pada tahun yang
bersangkutan dan didiskontokan dengan tingkat bunga yang berlaku. NPBdapat
dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:
i= tingkat diskonto
n= umur proyek (1,….., 50 th)
M= manfaat
C= biaya
 Analisis Payback Period

6
Digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian investasi. Payback
period dapat dirumuskan sebagai berikut:

 Analisis Biaya Manfaat (Cost Benefit Analysis)


Merupakan cara mengevaluasi dengan membandingkan nilai sekarang dari
seluruh manfaat/keuntungan yang diperoleh dengan nilai sekarang dari seluruh
biaya proyek tersebut. Analisis Benefit Cost Ratio dirumuskan sebagai berikut.

Suatu proyek akan dilakukan apabila (M/C)>1.


Benefit Cost Ratio dapat juga dirumuskan sebagai berikut.

 Analisis Efektivitas Biaya (Cost Effectiveness Analysis)


Analisis efektivitas biaya dilakukan karena terdapat kesulitan dalam menghitung
biaya dan manfaat social secara kuantitatif.
Langkah-langkah dalam melakukan analisis efektivitas biaya adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan jumlah dan waktu atas semua biaya modal. Hal tersebut
meliputi pula penentuan biaya bangunan, peralatan, dan tanah. Hal ini
penting karena sumber daya yang diperlukan oleh sebuah proyek harus
dinilai pada opportunity cost penuhnya.
b. Membuat estimasi biaya yang akan terjadi (running cost) selama umur
yang diharapkan dari suatu proyek.
c. Membuat estimasi output terukur selama umur yang diharapkan dari suatu
proyek.
d. Membuat estimasi pengaruh biaya dan pendapatan atas aktivitas yang
dilakukan.

7
e. Mendiskontokan biaya dan manfaat yang dapat diukur untuk
memungkinkan melakukan perbandingan.
f. Menjelaskan secara realistis mengenai kemungkinan adanya biaya-biaya
dan manfaat yang tidak dapat dikuantifikasi yang akan muncul dari
proyek yang akan dijalankan.
KESIMPULAN
Terdapat empat langkah utama untuk mengevaluasi suatu proyek investasi yaitu
identifikasi kebutuhan investasi yang mungkin dilakukan, menentukkan semua
manfaat dan biaya proyek yang akan dilaksanakan, menghitung manfaat dan biaya
dalam rupiah, dan memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan efektivitas
biaya tertinggi. Selain itu terdapat dua metode untuk mengevaluasi investasi yaitu
metode tradisional yang terdiri dari ROCE (Accounting Rate of Return on Capital
Employed). Lalu terdapat metode aliran kas yang didiskontokan yang terdiri dari NPV
(Net Present Value), NPB (Net Present Benefit), Analisis Payback Period, Analisis
biaya manfaat, dan Analisis efektivitas biaya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Cermati.com, 2021. Investasi Publik: Pengertian, Contoh Dan Analisisnya. Republika


Online. Available at: https://www.republika.co.id/berita/r2br0h5816000/investasi-
publik-pengertian-contoh-dan-analisisnya#:~:text=Investasi%20publik%20umumnya
%20dilakukan%20oleh%20pemerintah%2C%20selain%20untuk,dengan
%20penganggaran%20modal%20dalam%20proyek-proyek%20yang%20akan
%20dilaksanakan.

Admin, 2021. Aspek Kelayakan Investasi. Available at :


https://jayakonsultan.com/2021/04/04/aspek-kelayakan-investasi/ diakses pada tanggal
23 September pukul 11.14

Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi

Anda mungkin juga menyukai