Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wina Widaningsih

Kelas : S1_4A

Keperawatan keluarga

INTISARI DARI MATERI

Keluarga merupakan dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan
emosional secara legal. Yang harus didefinisikannya adalah ‘HIDUP BERSAMA’. Jadi ada proses tumbuh
dari 0 sampai ke titik tertentu. Karena keluarga itu kompleks.

Jadi tidak hanya hubungan darah, hubungan cinta, tapi ikatan perkawinan, ini disebut dengan Keluarga.

Definisi keluarga lainnya juga ada tercantum didalam UU no.10 tahun 1992 tentang Perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera

TIPE KELUARGA

Tradisional

Keluarga inti : suami, istri dan anak

Keluarga “Dyadic” : suami istri tanpa anak

Single parent : satu ortu (ayah / ibu) dengan anak

Single adult : orang dewasa hidup sendiri

Extended family : lebih dari 1 generasi

Keluarga usila : suami istri usila ; anak sudah pisah

Non Tradisional

Unmarried parents and child

Cohabitating couple

Gay and lesbian family

Commune family : beberapa keluarga hidup bersama dalam satu rumah, sumber sama, pengalaman
sama

CIRI-CIRI STRUKTUR KELUARGA

1. Terorganisir

2. Ada keterbatasan
3. Ada perbedaan dan kekhususan

Karakteristik Sistim Keluaraga, diantaranya:

1. Saling berkomunikasi dan ketergantungan

2. Adanya batasan dalam menerima dan menyalurkan informasi

3. Terbuka dalam batasan dengan sistem yang lain

4. Memiliki struktur yang mempengaruhi

5. Berada dalam sistem yang lebih besar

Beberapa fungsi keluarga seperti fungsi afeksion, fungsi sosial, fungsi ekonomi, fungsi reproduksi, dan
fungsi perawatan.

Dalam struktur keluarga setiap anggota memiliki perannya masing-masing, memiliki nilai moral, terdapat
pola komunikasi, dan terdapat struktur kekuatan di dalamnya.

REFLEKSI DIRI

Setelah saya belajar dari konsep keperawatan keluarga ini. Memang betul keluarga itu kompleks, namun
yang dipastikannya adalah yang secara ‘Legal’. Karena makin berkembangnya zaman, manusia makin
menyimpang untuk memaknai sebuah ‘Keluarga’. Namun saya sebagai perawat pun tidak boleh
membedakan keputusan pasien.

Keluarga adalah salah satu suport sistem buat anak rantau seperti saya. Keluarga juga berperan penting
dalam kehidupan, yqng memiliki peran beda beda mulai dari ayah,ibu,kakak,bahkan adik. Walaupun
keluarga lain mempunyai sudut pandang keluarga kita berbeda, memiliki nilai norma yang berbeda. Jadi
kita sebagai perawat harus bisa belajar transcultural tersebut. Karena tiap keluarga memiliki normanya
masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai