Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau seluruh
permukaan maternal plasenta dari tempat implantasinya yang normal pada
lapisan desidua endometrium sebelum waktunya yakni sebelum anak lahir.
Di berbagai literatur disebutkan bahwa resiko mengalami solusio plasenta
meningkat. Dengan bertambahnya usia.
Solusio plasenta merupakan salah satu penyebab perdarahan
antepartum yang memberikan kontribusi terhadap kematian maternal dan
perinatal di Indonesia. Terdapat faktor-faktor lain yang ikut memegang
peranan penting yaitu kekurangan gizi, anemia, paritas tinggi, dan usia
lanjut pada ibu hamil. Di negara yang sedang berkembang penyebab
kematian yang disebabkan oleh komplikasi kehamilan, persalinan, nifas
atau penanganannya ( direct obstetric death ) adalah perdarahan, infeksi,
preeklamsi / eklamsia. Selain itu, kematian maternal juga dipengaruhi
faktor-faktor reproduksi, pelayanan kesehatan, dan social ekonomi. Salah
satu faktor reproduksi ialah ibu hamil dan paritas.
Solusio plasenta atau disebut abruption placenta / ablasia placenta
adalah separasi premature plasenta dengan implamantasi normal nya di
uterus ( korpus uteri) dalam masa kehamilan lebih dari 20 minggu dan
sebelum janin. Dalam plasenta terdapat banyak pembuluh darah yang
memungkinkan pengantaran zat nutrisi dari ibu kejanin, jika plasenta ini
terlepas dari implantasi normalnya dalam masa kehamilan maka akan
mengakibatkan perdarahan yang hebat.
Perdarahan pada solusio plasenta sebenarnya lebih sebenarnya
lebih berbahaya daripada plasenta previa oleh karena pada kejadian
tertentu perdarahan yang tampak keluar melalui vagina hamper tidak ada /
tidak sebanding dengan perdarahan yang berlangsung internal yang sangat
banyak pemandangan yang menipu inilah yang sebenarnya yang membuat
solusio plasenta lebih berbahaya karena dalam keadaan demikian
seringkali perkiraan jumlah, darah yang telah keluar sukar diperhitungkan,
padahal janin telah mati dan ibu berada dalam keadaan syok.
Penyebab solusio plasenta tidak diketahui dengan pasti, tetapi pada
kasus-kasus berat didapatkan korelasi dengan penyakit hipertensi vaskular
menahun, 15,5% disertai pula oleh pre eklampsia. Faktor lain diduga turut
berperan sebagai penyebab terjadinya solusio plasenta adalah tingginya
tingkat paritas dan makin bertambahnya usia ibu.
Gejala dan tanda solusio plasenta sangat beragam, sehingga sulit
menegakkan diagnosisnya dengan cepat. Dari kasus solusio plasenta
didiagnosis dengan persalinan premature idopatik, sampai kemudian
terjadi gawat janin, perdarahan hebat, kontraksi uterus yang hebat,
hipertomi uterus yang menetap. Gejala-gejala ini dapat ditemukan sebagai
gejala tunggal tetapi lebih sering berupa gejala kombinasi.
Solusio plasenta merupakan penyakit kehamilan yang relatif umum
dan dapat secara serius membahayakan keadaan ibu. Seorang ibu yang
pernah mengalami solusio plasenta, mempunyai resiko yang lebih tinggi
mengalami kekambuhan pada kehamilan berikutnya. Solusio plasenta juga
cenderung menjadikan morbiditas dan bahkan morbilitas pada janin dan
bayi baru lahir.

1.2 Rumusan Masalah


1.

1.3 Tujuan
1.

Anda mungkin juga menyukai