BUPATI MELAWI
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
PERATURAN BUPATI MELAWI
NOMOR 77 TAHUN 2021
TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MELAWI,
Mengingat …
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Peraturan …
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2021
tentang Penyederhanaan Struktur Organisasi Pada
Instansi Pemerintah Untuk Penyederhanaan Birokrasi
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
546);
3. Peraturan Bupati Melawi Nomor 52 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok
dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pertanian dan
Perikanan Kabupaten Melawi (Berita Daerah
Kabupaten Melawi Tahun 2016 Nomor 52).
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
11. Perikanan …
11. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan
dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari
praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang
dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.
12. Peternakan adalah segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya
fisik, benih, bibit dan/atau bakalan, pakan, alat dan mesin Peternakan,
budidaya Ternak, panen, pascapanen, pengolahan, pemasaran, dan
pengusahaannya.
13. Kesehatan Masyarakat Veteriner adalah segala urusan yang berhubungan
dengan Hewan dan produk Hewan yang secara langsung atau tidak
langsung mempengaruhi kesehatan manusia.
14. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
yang bekerja pada Pemerintah Kabupaten Melawi.
15. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN
adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
16. Jabatan Administrasi adalah sekelompok Jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan dan pembangunan.
17. Pejabat Administrasi adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan
Administrasi pada Instansi Pemerintah.
22. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu.
23. Pejabat Fungsional adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan
Fungsional pada Instansi Pemerintah.
24. Jabatan Fungsional Tertentu adalah kedudukan yang menunjukan tugas,
tangungjawab, wewenang dan hak seorang Aparatur Sipil Negara dalam
suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan
pada keahlian dan keterampilan tertentu serta bersifat mandiri dan
untuk kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit.
25. Penyetaraan Jabatan Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional yang
selanjutnya disebut Penyetaraan Jabatan adalah Pengangkatan Pejabat
Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional melalui
Penyesuaian/Inpassing pada jabatan fungsional yang setara.
BAB …
BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
Dinas Pertanian dan Perikanan dipimpin oleh Kepala Dinas Pertanian dan
Perikanan Kabupaten Melawi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
BAB III
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 3
Pasal 4
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 3, Dinas Pertanian
dan Perikanan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja Bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan
Penyuluhan;
b. perumusan kebijakan yang berkaitan dengan Bidang Pertanian,
Perikanan, Peternakan dan Penyuluhan;
c. pelaksanakan kebijakan yang berkaitan dengan Bidang Pertanian,
Perikanan, Peternakan dan Penyuluhan;
d. pengkoordinasian dan pembinaan teknis di Bidang Pertanian, Perikanan,
Peternakan dan Penyuluhan;
e. penyelenggaraan urusan pemerintah di Bidang Pertanian, Perikanan,
Peternakan dan Penyuluhan:
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan Bidang Pertanian,
Perikanan, Peternakan dan Penyuluhan;
g. pelaksanaan Reformasi Birokrasi, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP), dan pelayanan publik di lingkungan Dinas Pertanian
dan Perikanan;
h. pelaksanaan administrasi di Dinas Pertanian dan Perikanan; dan
i. pelaksanaan fungsi lain dan tugas pembantuan yang diberikan oleh
Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian …
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 5
Bagian Ketiga
Kepala Dinas
Pasal 6
Pasal 7
Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, Kepala
Dinas Pertanian dan Perikanan mempunyai fungsi :
a. penetapan program kerja di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan
Penyuluh sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Pertanian,
Perikanan, Peternakan dan Penyuluh berdasarkan peraturan yang berlaku,
sebagai bahan perumusan kebijakan Bupati;
c. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi kegiatan di bidang Pertanian,
Perikanan, Peternakan dan Penyuluh, agar kegiatan tersebut dilaksanakan
secara terarah, terpadu dan selaras;
d. penyelenggaraan kegiatan di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan
Penyuluh sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. pembinaan, pengawasan dan pengendalian urusan kesekretariatan,
kepegawaian dan rumah tangga Dinas Pertanian dan Perikanan;
f. pembinaan, pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran Dinas;
g. pemberian saran dan pertimbangan kepada Bupati berkenaan dengan
perumusan kebijakan di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan
Penyuluh;
h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan Reformasi
Birokrasi, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dan
pelayanan publik di lingkungan Dinas Pertanian dan Perikanan;
i. pelaksanaan …
i. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap penyelenggaraan kegiatan di
bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Penyuluh;
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan di bidang
tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat
Sekretariat
Pasal 8
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipimpin oleh seorang
Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
Pasal 9
i. pelaksanaan …
i. pelaksanaan urusan kesekretariatan, perlengkapan, aset dan rumah tangga
Dinas Pertanian dan Perikanan;
j. pembinaan dan pengawasan kepada Kepala Sub Bagian dan seluruh staf di
lingkungan sekretariat dalam melaksanakan tugas baik secara preventif
maupun represif, untuk menghindari terjadinya kesalahan dan
penyimpangan dalam pelaksanaan tugas;
k. pelaporan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi, Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dan pelayanan publik di lingkungan
Dinas Pertanian dan Perikanan;
l. pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang Kesekretariatan baik secara lisan
maupun tertulis sebagai bahan pertimbangan atasan dalam pengambilan
keputusan;
m. pelaksanaan tugas lain di bidang kesekretariatan yang diserahkan Kepala
Dinas.
Pasal 10
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 8 ayat (1) membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
(2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud ayat (1),
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Pasal 11
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud Pasal 10 ayat
(1) huruf a, mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan
administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya manusia, organisasi
serta menyiapkan bahan laporan tindak lanjut hasil pengawasan fungsional
dan pengawasan melekat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
berdasarkan sasaran dan program rencana kerja yang telah ditetapkan
sebagai pedoman pelaksana tugas;
b. penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian program kerja Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian;
c. pelaksanaan kegiatan surat-surat kearsipan, kepustakaan, penyajian
data, dokumentasi dan informasi;
d. pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan yang meliputi :
1. mempersiapkan rapat;
2. menerima tamu;
3. pelayanan telepon;
4. kebersihan;
5. keamanan; dan
6. kegiatan lain yang berkaitan dengan kegiatan rumah tangga.
e. pelaksanaan pengelolaan perlengkapan meliputi :
1. menginventarisasi, mengatur penggunaan, pemeliharaan dan
pengurusan barang inventaris;
2. menyusun …
2. menyusun laporan pengelolaan barang; dan
3. melaksanakan perencanaan, pengadaan, pemeliharaan dan usul
penghapusan sarana dan prasarana kantor.
f. pelaksanaan pengelolaan ketatausahaan meliputi :
1. kegiatan surat menyurat, kearsipan, perpustakaan, penyajian data,
dokumentasi dan informasi; dan
2. melaksanakan administrasi dan menyiapkan sarana perjalanan
dinas.
g. pelaksanaan fungsi kehumasan;
h. penyiapan bahan kerja sama teknis dengan pihak ketiga;
i. penyiapan bahan sambutan Bupati sesuai bidang dan tugasnya;
j. pelaksanaan administrasi kepegawaian meliputi :
1. melaksanakan pengelolaan presensi Pegawai;
2. melaksanakan pembinaan/pengelolaan tata usaha kepegawaian yang
meliputi pembuatan Daftar Nominatif Pegawai, file kepegawaian,
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), Daftar Urut Kepangkatan (DUK),
buku penjagaan yaitu : Kenaikan Pangkat, Kenaikan Gaji Berkala
(KGB), Pensiun, Kartu Hukuman Disiplin dan lain-lain;
3. mengusulkan rencana kebutuhan pegawai;
4. menyiapkan usulan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), kenaikan pangkat, penempatan
dalam jabatan, mutasi, cuti, bebas tugas/pensiun, perubahan gaji,
hukuman disiplin tingkat ringan;
5. memproses cuti tahunan, cuti bersalin, cuti hamil, cuti alasan
penting, cuti di luar tanggung jawab negara dan cuti sakit bagi
Pegawai ASN;
6. menyiapkan bahan pembinaan disiplin Pegawai;
7. mengusulkan dan memproses penerbitan Keputusan Kenaikan Gaji
Berkala Pegawai ASN;
8. menyiapkan bahan penjatuhan hukuman disiplin Pegawai Negeri
Sipil;
9. menyiapkan bahan pengusulan kesejahteraan pegawai yang meliputi
pemberian tanda jasa, Tabungan Asuransi Pensiun (Taspen),
Asuransi Kesehatan (Askes) dan Tabungan Perumahan (Taperum),
permintaan Kartu Pegawai (Karpeg), Kartu Istri/Kartu Suami serta
hal-hal lain yang berhubungan dengan kesejahteraan kepegawaian;
12. menyusun dan mengkoordinasikan perencanaan kebutuhan
pendidikan dan pelatihan;
13. mengusulkan izin belajar, tugas belajar, pendidikan, pelatihan dan
lain-lain yang berhubungan dengan peningkatan profesionalisme
pegawai;
14. mengusulkan dan melaksanakan kursus-kursus pegawai Dinas
Pertanian dan Perikanan;
15. menyiapkan Surat Perintah Tugas;
16. menyiapkan bahan, melaksanakan penilaian dan memproses
penetapan angka kredit jabatan fungsional tertentu; dan
17. mengelola Pegawai Non ASN yang menjadi tanggung jawab Dinas
Pertanian dan Perikanan;
k. penyusunan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian.
Bagian …
Bagian Kelima
Bidang Perikanan
Pasal 12
(1) Bidang Perikanan sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (1) huruf c,
mempunyai tugas menyiapkan bahan dan merumuskan kebijakan teknis
dibidang Perikanan.
(2) Bidang Perikanan sebagaimana dimaksud ayat (1) dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas Pertanian dan Perikanan melalui Sekretaris.
Pasal 13
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 12 ayat (1), Bidang
Perikanan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja di bidang Perikanan sesuai dengan perencanaan
strategi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pengolahan
hasil perikanan, budidaya perikanan, prasarana dan sarana perikanan
sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku;
c. pemberian petunjuk dan pembagian tugas kepada bawahan sesuai dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan program
Bidang Perikanan;
d. pelaksanaan sosialisasi dan pelaksanaan program kegiatan Bidang Perikanan
berdasarkan ketentuan yang berlaku, agar pimpinan dapat menyusun
rencana strategis;
e. pelaksanaan pengelolaan dan penyelenggaraan program Bidang Perikanan,
penyelenggaraan dan/ atau pengelolaan satuan program Bidang Perikanan
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan sebagai bahan evaluasi tugas
pimpinan;
f. pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di
bidang pengolahan hasil perikanan, budidaya perikanan, prasarana dan
sarana perikanan, sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku;
g. klarifikasi bahan dan data pengolahan hasil perikanan, budidaya perikanan,
prasarana dan sarana perikanan sesuai dengan pedoman kerja untuk
pelaksanaan tugas;
h. perumusan analisis pelaporan program bidang perikanan sesuai dengan
peraturan yang berlaku untuk pertanggungjawaban pelaksanaan Program
dan pertimbangan pimpinan;
i. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan pengawasan sumber daya perikanan;
j. pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan
tugas pokok dan fungsi untuk bahan pertimbangan lebih lanjut;
k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi di bidang Perikanan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku, untuk pertanggungjawaban dan program yang akan datang;
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara
lisan maupun tertulis sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Bagian …
Bagian Keenam
Bidang Pertanian
Pasal 14
(1) Bidang Pertanian sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (1) huruf d,
mempunyai tugas merencanakan program kerja di bidang Pertanian meliputi
tanaman pangan, holtikultura, prasarana dan sarana pertanian, serta
merumuskan kebijakan teknis di bidang Pertanian.
(2) Bidang Pertanian sebagaimana dimaksud ayat (1), dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas melalui Sekretaris.
Pasal 15
Bagian …
Bagian Ketujuh
Bidang Peternakan
Pasal 16
(2) Bidang Peternakan sebagaimana dimaksud ayat (1) dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas melalui Sekretaris.
Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1), Bidang
Peternakan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja di bidang Peternakan sesuai dengan perencanaan
strategis sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang produksi dan
pengembangan peternakan, kesehatan hewan dan masyarakat veteriner serta
prasarana dan sarana peternakan sesuai dengan Peraturan Perundang-
Undangan yang berlaku;
c. pemberian petunjuk dan pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan
program Bidang Peternakan;
d. pelaksanaan sosialisasi dan pelaksanaan program kegiatan Bidang
Peternakan berdasarkan ketentuan yang berlaku agar pimpinan dapat
menyusun rencana strategis;
e. pelaksanaan pengelolaan dan penyelenggaraan program Bidang Peternakan,
penyelenggaraan dan/atau pengelolaan satuan program Bidang Peternakan
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan sebagai bahan evaluasi tugas
pimpinan;
f. pelaksanaan urusan pemerintah di bidang Kesehatan Hewan dan masyarakat
veteriner, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang
kesehatan hewan masyarakat veteriner;
h. pelaksanaan urusan pemerintah di bidang produksi dan pengembangan
peternakan, kesehatan hewan dan masyarakat veteriner serta prasarana dan
sarana peternakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
i. pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di
bidang produksi dan pengembangan peternakan, kesehatan hewan dan
masyarakat veteriner serta prasarana dan sarana peternakan sesuai dengan
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku;
j. pelaksanaan analisis pelaporan Program Bidang Peternakan sesuai dengan
peraturan yang berlaku untuk pertanggungjawaban pelaksanaan program
dan pertimbangan pimpinan;
k. pengklarifikasian bahan dan data produksi dan pengembangan peternakan,
kesehatan hewan dan masyarakat veteriner serta prasarana dan sarana
peternakan sesuai dengan pedoman kerja untuk pelaksanaan tugas;
l. pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan
tugas pokok dan fungsi untuk bahan pertimbangan lebih lanjut;
m. pelaksanaan …
m. pelaksanaan laporan program di Bidang Peternakan sesuai dengan prosedur
dan peraturan yang berlaku untuk pertanggungjawaban dan program yang
akan datang;
n. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan baik lisan
maupun tertulis yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Bagian Kedelapan
Bidang Penyuluh
Pasal 18
(2) Bidang Penyuluh sebagaimana dimaksud ayat (1) dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas melalui Sekretaris.
Pasal 19
Bagian …
Bagian Kesembilan
Unit Pelaksana Teknis Daerah
Pasal 20
(1) Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf g,
mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, pengawasan dan pengendalian,
dan pelayanan administrasi bidang pertanian, bidang perikanan, bidang
peternakan dan Bidang Penyuluh di kecamatan.
(2) Unit Pelaksana Teknis Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1), di pimpin
oleh seorang Kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas.
(3) Pada Dinas dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah berdasarkan
kebutuhan dan melalui analisis beban kerja.
(4) Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1), ditetapkan dengan Peraturan
Bupati.
Pasal 21
Bagian Kesepuluh
Kedudukan dan Tugas Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 22
(1) Kelompok Jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
huruf h, yang diangkat berdasarkan penyetaraan jabatan melaksanakan
tugas dan fungsi Jabatan Administrasi berkaitan dengan pelayanan teknis
fungsional.
(2) Pengangkatan dan pelantikan melalui penyetaraan jabatan dilakukan
sesuai dengan rekomendasi penetapan persetujuan dari kementerian terkait
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab secara langsung kepada
Pejabat Administrator.
Pasal 23
(2) Kelompok …
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memiliki tugas memberikan pelayanan fungsional yang berdasarkan
keahlian dan keterampilan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(3) Jenis dan jumlah Jabatan Fungsional ditetapkan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 24
(1) Pada masa transisi, Pejabat Administrasi yang belum diangkat dan dilantik
kedalam Jabatan Fungsional melalui mekanisme penyetaraan jabatan
diberikan penghasilan yang sama dengan jabatan yang diduduki
sebelumnya sampai dengan ditetapkannya ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai ketentuan penghasilan Penyetaraan Jabatan.
(2) Penetapan kelas Jabatan Fungsional yang akan diduduki disetarakan
dengan kelas Jabatan Administrasi yang diduduki sebelumnya sampai
dengan ditetapkannya ketentuan penghasilan Penyetaraan Jabatan.
(3) Dalam hal Jabatan Fungsional yang akan diduduki memiliki kelas jabatan
yang lebih tinggi, kelas Jabatan Fungsional Penyetaraan Jabatan mengikuti
peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai kelas Jabatan
Fungsional tertentu.
(4) Bagi Perangkat Daerah yang dilakukan penyetaraan dan/atau penghapusan
Jabatan Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional, dapat ditetapkan
Koordinator dan/atau Sub Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional serta
diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Perangkat Daerah sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan terkait penetapan, rincian tugas
dan fungsi koordinasi, tugas tambahan serta pengelolaan kegiatan
Koordinator dan/atau Sub Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional.
BAB IV
KEPEGAWAIAN
Pasal 25
(1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari Pegawai Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan.
(2) Jabatan Administrasi dan Jabatan Fungsional diangkat dari Pegawai ASN
yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan Peraturan Perundang-
Undangan.
(3) Pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Dinas Pertanian dan Perikanan
memperhatikan syarat dan kompentensi jabatan sesuai ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan.
(4) Dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier pegawai, masa jabatan
bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam suatu jabatan disesuaikan
dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
(5) Formasi Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Dinas
Pertanian dan Perikanan disusun sesuai ketentuan Peraturan Perundang-
Undangan.
Pasal …
Pasal 26
BAB V
TATA KERJA DAN LAPORAN
Bagian Kesatu
Tata Kerja
Pasal 27
Bagian Kedua
Laporan
Pasal 28
(4) Setiap …
(4) Setiap Pejabat wajib mengolah laporan yang diterima dari bawahan dan
menggunakannya sebagai bahan evaluasi dan laporan dalam memberikan
saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris guna
dijadikan sebagai bahan perumusan kebijakan.
BAB VI
PEMBIAYAAN
Pasal 29
BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 30
(1) Uraian jabatan untuk setiap jabatan di lingkungan Dinas Pertanian dan
Perikanan ditetapkan oleh Bupati sesuai ketentuan Peraturan Perundang-
Undangan.
(2) Bupati melalui Unit Kerja yang bertanggungjawab di bidang organisasi
memberikan asistensi dan fasilitasi terhadap penataan organisasi Dinas
Pertanian dan Perikanan sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
(3) Kepala Dinas wajib memberikan dukungan dan kerja sama dalam kegiatan
pembinaan dan pengendalian organisasi Dinas Pertanian dan Perikanan
sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
(4) Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, agar seluruh
Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional berpedoman kepada Peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 31
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Pegawai Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang melaksanakan tugas pada Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten
Melawi tetap melaksanakan tugas, sepanjang belum ada penugasan yang baru
dari pejabat yang berwenang.
BAB ...