Anda di halaman 1dari 11

TUGAS INDIVIDU PSIKOLOGI

BIOPSIKOLOGI
Dosen Pengajar :

Suyanta S.Pd, S.Kep, Ners, M. A.

Fareza Gensa Niko Saputa (P1337420722023)

Prodi Keperawatan Magelang Program Sarjana Terapan


Poltekkes Kemenkes Semarang
DAFTAR ISI

A. PENGERTIAN BIOPSIKOLOGI…………………………………..
B. BIOPSIKOLOGI SEBAGAI CABANG ILMU PSIKOLOGI…….
C. TEM TUBUH MANUSIA……………………………………………
D. SENSORIK-MOTORIK……………………………………………..
E. SISTEM SENSORIK DAN MOTORIK……………………………
F. GANGGUAN SENSORIK-MOTORIK…………………………….
G. SISTEM IMMUN……………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………
A. PENGERTIAN BIOPSIKOLOGI
Biopsikologi Adalah Ilmu Aplikasi/ Terapan Biologi (Ilmu Hayati) Dan Psikologi (Ilmu Tentang
Perilaku Manusia). Dengan Demikian Bio-Psikologi Merupakan Pendekatan Psikologi Dari
Aspek Biologi. Dalam Hal Ini Ahli Biopsikologi Me Lihat Bahwa Sifat Dan Tingkah Laku
Manusia Juga Mengalami Pewarisan Dari Pada Induk Asal. Sebagai Contoh Sifat Pendiam,
Dominan Atau Pasif Adalah Ciri-Ciri Sifat Alamiah Manusia Dan Tidak Dipelajari Melalui
Pengalaman.

Berangkat Dari Konsep Biopsikologi, Maka Kita Harus Berpikir Bahwa Untuk Mempelajari
Perkembangan Manusia, Kita Harus Membedakan Dua Hal Yaitu Proses Pematangan Dan
Proses Belajar. Proses Pematangan Berarti Proses Pertumbuhan Yang Meyangkut
Penyempurnaan Fungsi-Fungsi Tubuh Sehing Ga Terjadi Perubahan-Perubahan Perilaku,
Terlepas Ada Tidaknya Proses Bela Jar. Proses Belajar Berarti Proses Mengubah Atau
Mempelajari Perilaku Melalui Latihan, Pengalaman Dan Kontak Dengan Lingkungan. Selain
Dua Hal Tersebut Tentunya Factor Pembawaan Atau Bakat Juga Mempengaruhi Perkembangan
Manusia.

B.BIOPSIKOLOGI SEBAGAI CABANG ILMU PSIKOLOGI TERBAGI


MENJADI 5 BAGIAN UTAMA:

1. Physiological Psychology: Fokusnya Pd Manipulasi Sistem Syaraf Melalui Operasi,


Terapi Elektrik Dan Terapi Kimiawi Dlm Kondisi Eksperimen Yg Dikontrol Dg Ketat ^
Dlm Eksperimennya Umumnya Digunakan Hewan Sebagi Subyek Penelitian (Mencit,
Tikus Putih, Marmut, Hamster, Kelinci)
2. Psychopharmacology: Bergerak Dlm Bidang Yg Sama Namun Fokusnya Lbh Kepada
Obat-2an (Zat Kimia) Yg Mempengaruhi Sistem Syaraf Selanjutnya Berpengaruh Thd
Perilaku. Pengaruh Zat Kimia Thd Otak Tdk Semata-Mata Berkonotasi Buruk (Misalnya
Pengaruh Zat Depresif/Melemahkan Thd Aktivitas Otak, Tetapi Jg Berusaha Menemukan
Zat Kimia Yg Berguna Dlm Penyembuhan Kerusakan Otak Dan Zat-2 Yg Dpt
Mengurangi Kecanduan Obat
3. Neuropsychology: Mempelajari Kemunduran Perilaku Akibat Kerusakan Otak ^ Dapat
Dilakukan Melalui Eksperimen Berdasarkan Kasus Atau Suatu Penelitian
Quasieksperimen Thd Pasien-2 Yang Menderita Kerusakan Otak Karena Penyakit,
Kecelakaan Atau Operasi
4. . Psychophisiology: Mempelajari Kaitan Antara Fisiologi Dgn Perilaku Dgn Mencatat
Respon Fisiologis Manusia Yg Disebabkan Reaksi Psychologisnya ^ Seperti Atensi,
Emosi, Proses Penerimaan Informasi ^ Eeg (Electroencephalogram)
5. Comparative Psychology ^ Lbh Menekankan Pd Perilaku Biologis Daripada Perilaku Yg
Disebabkan Oleh Mekanisme Sistem Syaraf. ^ Mempelajari Perbandingan Perilaku
Spesies Yg Berbeda Serta Terfokus Pd Genetik, Evolusi, Dan Perilaku Adaptasi

C.SISTEM TUBUH MANUSIA

Sistema Lokomotorik
Ini Mencakup Bagian-Bagian Yang Bersangkutan Dengan Gerak Tubuh.Sistema Kerangka
Mencakup Tulang-Tulang, Tulang Rawan Dan Membran Tertentu. Sistema Artikulatorik Yang
Berkenaan Dengan Sendi, Dan Sistema Otot-Otot Yang Mencakup Otot, Fasia Dan Tendon.

Sistema Pembuluh Darah


Mencakup Sistem Sirkulasi Dan Sistem Aliran Lim-Fe. Darah Merupakan Sistem Transpor Yang
Utama. Darah Dipompa Mengitari Tubuh Oleh Jantung, Oksigen Dibawa Dari Paru-Paru Dan
Karbon Dioksida Dikumpulkan Dari Jaringan. Makanan Disalurkan Melalui Hati Dan Kemudian
Masuk Sirkulasi Umum. Produk Yang Tidak Diperlukan Disalurkan Ke Ginjal.

Sistema Pencernaan
Terdiri Atas Saluran Pencernaan Beserta Kelenjar Dan Organ Daripadanya. Makanan
Dipecahkan Oleh Enzim Dalam Saluran Pencernaan Dan Diangkut Oleh Darah Ke Hati Dan
Akhirnya Ke Jaringan.

Sistema Pernapasan
Terdiri Atas Saluran Dan Organ Yang Berhubungan Dengan Pernapasan. Oksigen Dari Udara
Diambil Dan Dimasukkan Ke Darah, Kemudian Diangkut Ke Jaringan. Produk Yang Tidak
Perlu, Karbon Dioksida (Co2), Diangkut Oleh Darah Dari Jaringan Tubuh Ke Paru-Paru Dan
Dinapaskan Ke Luar Ke Udara.

Kelenjar Buntu
Dikelompokkan Bersama Karena Sekresi Yang Dihasilkan Disalurkan Angsung Ke Darah Atau
Organ Pemakai. Adakalanya Limpa Dimasukkan Dalam Kelompok Ini, Sebab Ia Juga Tidak
Mempunyai Saluran. Meskipun Setahu Kita Kelenjar Ini Tidak Menghasilkan Sekresi. Ia
Berkenaan Dengan Pembentukan Sel Darah Merah.

Sistema Urogenital
Mencakup Organ Sistem Urinari Dan Sistem Reproduksi. Hasil Buangan Ari Tubuh, Kecuali
Karbon Dioksida, Diekskresikan Oleh Ginjal.

Sistema Saraf
Terdiri Atas Susunan Saraf Pusat, Yang Mencakup Otak Dan Sumsum Tulang Belakang; Sistem
Saraf Periferi Atau Susunan Saraf Tepi Terdiri Atas Urat-Urat Saraf Yang Berasal Dari Otak
Dan Sumsum Belakang, Dan Sistem Saraf Otonom. Sistem Pusat Dan Periferi Sering
Dikelompokkan Bersama Dan Dilukiskan Sebagai Sistema Saraf Serebrospinal. Sistem Saraf
Otonom Mencakup Saraf Simpatik Dan Parasimpatik.

Pancaindera
Mencakup Perasaan, Penciuman, Penglihatan Dan Pendengaran Dan Juga Fungsi Raba Dari
Kulit. Melalui Organ-Organ Ini Individu Dapat Berjaga-Jaga Terhadap Kekuatan Luar Dan
Dengan Demikian Mampu Melindungi Dirinya Sendiri. Seekor Anak Ayam Yang Sadar Akan
Bunyi Lalu Lintas Akan Lari Atau Terbang Mencari Selamat.

Sistema Ekskretorik
Ialah Istilah Yang Adakalanya Dipakai Untuk Melukiskan Secara Kolektif Organ Yang
Berkenaan Dengan Ekskresi Dari Produk Buangan Berasal Dari Tubuh. Dalam Organ-Organ Ini
Masuk Sistem Urinari , Paru-Paru Dalam Fungsinya Mengurangi Karbon Dioksida, Dan Kolon
Yang Mengekskresikan Ke Dalam Tinja Bahan Tertentu Yang Tidak Dapat Larut.

D. SENSORIK-MOTORIK
Proses Sensoris-Motorik Adalah Proses Masuknya Rangsang Mela Lui Alat Indra Ke Otak,
Kemudian Kembali Melalui Saraf Motoris Dan Berakhir Dengan Perbuatan. Mekanisme Ini
Digambarkan Sebagai Be Rikut:

Rangsang-Indra - Otak - Motoris - Perbuatan

Proses Sensoris Yang Disebut Juga Dengan Pengamatan, Merupakan Se Gala Usaha Yang
Ditujukan Untuk Mengenal Alam Sekitar Dengan Meng Gunakan Alat Indra. Proses Pengamatan
Ini Memiliki Tiga Tahapan Yaitu:

1. Proses Fisik: Stimulus Mengenai Alat Indra..


2. Proses Fisiologis: Stimulus Diteruskan Oleh Saraf Sensoris Ke Otak.
3. Proses Psikologis: Proses Dalam Otak Sehingga Individu Menyadari Apa Yang Diterima
Oleh Alat Indra.

Pengamatan, Bentuk Stimulus Bisa Melalui Penglihatan, Pende Ngaran, Rasa, Sentuhan Dan
Penciuman. Dari Stimulus Yang Diterima Oleh Panca Indra, Kemudian Disalurkan Ke Otak. Di
Sinilah Semua Pusat Informasi Yang Diterima Dari Panca Indra Díolah. Hasil Olahan
Tersebutlah Yang Melahirkan Sikap Ataupun Perilaku Seseorang.

Istilah Lain Dari Proses Sensoris Yang Seringkali Didengar Adalah Proses Pengamatan. Setiap
Individu Baik Sadar Ataupun Tidak Sadar Akan Melakukan Proses Pengamatan. Dari Proses
Sensoris Inilah Akan Menghasilkan Persepsi, Kesan, Dan Wacana Subjektif. Pada Satu Titik,
Muncul Sebuah Kesimpulan Subjektif Terhadap Apa Yang Dia Mati Untuk Dijadikan Sebagai
Sikap, Perilaku, Tujuan Ataupun Men Jadi Sebuah Ideologi.
Selama Terjadinya Proses Kognitif (Berpikir) Ada Rasa Ketertarikan Atau Perhatian Terhadap
Stimulus/Informasi Yang Masuk. Hanya Per Hatian Pertama Yang Berkesan, Yang Akan
Diproses Oleh Otak Untuk Diolah. Hasil Dari Olahan Otak Yang Bisa Menentukan Sikap,
Ideologi, Visi, Misi, Dan Lain Sebagainya Disebut Dengan Istilah Persepsi. Per Sepsi
Merupakan Penilaian Atau Anggapan Terhadap Objek Lain Yang Bersifat Subjektif.
Selanjutnya, Ketika Individu Mampu Memahami Dan Mampu Membedakan Persepsi Yang
Muncul Pada Dirinya Dan Orang Lain, Kemudian Mampu Membedakan Mana Subjek Dan
Mana Objek, Disebut Dengan Apersepsi. Ketika Individu Melakukan Penga Matan, Ada Tiga
Proses Penting Yaitu:

 Proses Fisik
Masuknya Stimulus Melalui Panca Indra (Tangan,Mata,Telinga,Hidung Dan Mulut)
 Proses Fisiologis
Lebih Pada Pemrosesan Informasi Dari Saraf-Saraf Kemudian Di Antar Ke Otak
 Proses Psikologis
Proses Pengolahan Informasi Di Dalam Otak

E. SISTEM SENSORIK DAN MOTORIK


1. Reseptor Sensoris

Reseptor Sensoris Berupa Sel-Sel Khusus Atau Proses Sel Yang Memberikan Informasi Tentang
Kondisi Di Dalam Dan Di Luar Tubuh Kepada Susunan Saraf Pusat. Indra Peraba Pada Kulit
Adalah Indra Yang Digunakan Untuk Merasakan Sensitivitas Temperatur, Nyeri, Sentuhan,
Tekanan, Getaran, Dan Propriosepsi. Indra Pera Ba Di Kulit Memiliki Reseptor Yang Tersebar
Di Seluruh Tubuh Dan Terdiri Dari Struktur Yang Sederhana. Beberapa Informasi Diki Rim Di
Susunan Saraf Pusat Dan Sampai Pada Kortek Sensoris Pri Mer, Sehingga Kita Bisa Mengetahui
Ataupun Mengenal Rangsang Annya. Rangsangan Sensoris Dapat Kita Interpretasikan Melalui
Frekuensi-Frekuensi Basis Setelah Terjadi Potensial Aksi. Datang Nya Informasi Atau
Rangsangan Pada Kulit Kita Itulah Yang Dina Makan Sensasi, Dan Saat Kita Mengenal
Rangsangan Yang Datang Dari Kulit Kita Inilah Yang Dinamakan Persepsi.

Adapun Indra-Indra Khusus Pada Tubuh Kita, Yaitu Pencium An, Penglihatan, Perasa Pada
Lidah, Keseimbangan Dan Pendengaran. Sensasi Yang Datang Pada Tubuh Kita Diterima Oleh
Resep Tor Khusus Yang Strukturnya Lebih Kompleks Daripada Reseptor Pada Kulit. Reseptor
Indra Ini Terletak Pada Indra Khusus Pada Manusia Seperti Mata Dan Telinga, Di Mana
Reseptornya Dilin Dungi Oleh Jaringan-Jaringan Di Sekitarnya. Informasi Yang Da Tang Pada
Reseptor Memberikan Distribusi Pada Daerah-Daerah Khusus Pada Kortek Serebri Seperti
Auditory Kortek, Visual Kortek Yang Akan Diterima Sebagai Rangsangan Khusus Dan Pusat
Lainnya Di Batang Otak.
Reseptor Pada Kulit Dapat Dibagi Menjadi Tiga Macam Antara Lain, Exteroceptors, Reseptor
Ini Memberi Informasi Terhadap Lingkungan Luar, Proprioseptor, Merupakan Reseptor Yang
Menerima Informasi Terhadap Posisi Otot Skeletal Dan Sendi: Dan Yang Terakhir Interoceptor,
Yang Berfungsi Untuk Memoni Tor Fungsi Organ Visceral. Untuk Lebih Detailnya, Reseptor
Pada Kulit Dapat Diklasifikasikan Menjadi Empat Bagian Yaitu Nosi Ceptor Untuk Rasa Nyeri;
Thermoreceptor Untuk Temperatur: Me Chanoreceptor Untuk Rangsangan Fisik; Dan
Chemoreceptor Untuk Rangsangan Kimiawi. Tiap-Tiap Reseptor Memunyai Fungsi Dan
Struktur Yang Berbeda. Perbedaan Antara Somatik Receptor Dan Visceral Receptor Terletak
Pada Lokasi, Bukan Pada Strukturnya. Reseptor Nyeri Di Wajah Sama Seperti Reseptor Nyeri
Di Kulit, Akan Tetapi Dua Sensasi Itu Dikirim Pada Lokasi Yang Berbeda Di Susunan Saraf
Pusat. Dengan Begitu, Propriosepsi Merupakan Sensasi Somatik Yang Unik. Terdapat
Proprioseptor Pada Organ Viseral Thorak Dan Kavum Abdominopelvic. Kita Tidak Menyadari
Bila Organ-Organ Tersebut Mulai Bekerja. Kita Tidak Bisa Menceritakannya, Contohnya Saat
Spleen, Appendik, Ataupun Pankreas Bekerja Saat Itu. Organ Viseral Memunyai Reseptor Rasa
Nyeri, Temperatur, Sentuhan Yang Lebih Rendah Daripada Reseptor Pada Kulit, Dan Informasi
Sensoris Yang Diterima Lokasinya Lebih Sedikit Karena Daerah Reseptor Tersebar Luas Di
Organ.

2. Nociseptor

Nociseptor Sensitif Terhadap Temperatur Yang Ekstrem, Keru Sakan Mekanis Dan Kimia,
Seperti Mediator Kimia Yang Dilepaskan Sel Yang Rusak. Bagaimanapun Juga, Rangsangan
Yang Kuat Akan Diterima Oleh Ketiga Tipe Reseptor. Untuk Itulah Kita Bisa Mera Sakan
Sensasi Rasa Nyeri Yang Disebabkan Oleh Asam, Panas, Dan Luka Yang Dalam. Rangsangan
Pada Dendrit Di Nociseptor Me Nimbulkan Depolarisasi, Bila Segmen Akson Mencapai Batas
Am Bang Dan Terjadi Potensial Aksi Di Susunan Saraf Pusat.

3. Thermoreseptor

Temperatur Reseptor Atau Thermorseptor Merupakan Free Ner Ve Ending Yang Terletak Pada
Dermis, Otot Skeletal, Liver, Hipo Thalamus. Reseptor Dingin Jumlahnya Tiga Atau Empat Kali
Lebih Banyak Daripada Reseptor Panas. Tidak Ada Struktur Yang Mem Bedakan Reseptor
Dingin Dan Panas.

Sensasi Temperatur Diteruskan Pada Jalur Yang Sama Dengan Sensasi Nyeri. Mereka Dikirim
Sampai Formasio Retikularis, Tha Lamus, Dan Korteks Primer Sensoris. Thermoreseptor
Merupakan Phasic Reseptor, Di Mana Aktif Bila Temperatur Berubah, Tetapi Cepat Beradaptasi
Menjadi Temperatur Yang Stabil. Jika Kita Meng Hidupkan Air Conditioning Dalam Ruangan
Pada Musim Panas, Temperatur Tentu Berubah Drastis Pada Saat Pertama Kali, Tetapi Kita
Cepat Merasakan Nyaman Karena Sudah Terjadi Adaptasi.

F. GANGGUAN SENSORIK-MOTORIK
1. Osilasi

Osilasi Adalah Gangguan Pada Proses Sensoris. Biasanya Ketika Melihat Objek Mudah
Berubah-Ubah, Sehingga Memengaruhi Terjadinya Perubahan Kesan.

2. Halusinasi

Halusinasi Adalah Gangguan Yang Hanya Bisa Dirasakan Oleh Penderita. Penderita Seolah-
Olah Merasakan Dan Melihat Sesu Atu, Di Mana Semua Itu Tidak Dirasakan Oleh Orang Lain.
Penderita Bisa Merasakan Sesuatu Yang Tidak Ada Stimulusnya. Perasaan Semacam Ini Hanya
Bisa Dirasakan Oleh Dirinya Sendiri, Dan Ti Dak Bisa Dirasakan Oleh Orang Lain.Kemunculan
Halusinasi Bisa Terjadi Pada Orang Yang Meng Alami Sakit Panas Berlebih Atau Orang Yang
Mabuk Berat Karena Alkohol. Orang Yang Mungkin Mengalami Halusinasi Lain Adalah
Pecandu Narkoba Dan Penderita Psikosis Berat.

Psikosis Merupakan Penyakit Yang Menyerang Sistem Saraf, Di Mana Penderita Mengalami
Abnormal Dalam Menalar Sesuatu. Penderita Psikosis Seringkali Mengalami Hilang Kontak
Dengan Dunia Nyata. Gangguan Psikosis Ini Seringkali Ditandai Dengan Delusi Dan Halusinasi.
Halusinasi Memiliki Beberapa Macam, Yaitu Halusinasi Secara Pendengaran, Penglihatan,
Penciuman, Pengecapan, Perabaan, Haptik, Kinestetik, Dan Autoskopi.

3. Ilusi

Ilusi Merupakan Gangguan Dalam Menginterpretasikan Kon Disi, Benda, Dan Keadaan.
Individu Yang Menderita Ilusi Meng Alami Kesalahan Persepsi Yang Berdampak Pada
Kesalahan Pe Nangkapan Kesan. Ilusi Menyerang Disebabkan Karena Kondisi Fisik. Misalnya,
Anda Memiliki Postur Tubuh Langsing, Tinggi Se Mampai. Tetapi Karena Anda Bercermin
Pada Cermin Cembung, Maka Yang Terlihat Di Dalam Cermin, Anda Terlihat Gemuk Dan
Lebih Pendek Dari Aslinya.

Ilusi Bisa Terjadi Pada Saat Rasa Takut Yang Luar Biasa Da Tang. Misalnya, Saat Mendengar
Suara Tetes Air Di Kamar Mandi, Didengarnya Sebagai Suara Gemerincing Yang Semakin
Mendeka Tinya. Hal-Hal Semacam Ini Sebenarnya Seringkali Dialami Oleh Orang Yang Tidak
Menderita Ilusi. Bisa Karena Situasional, Misalnya Saat Sakit Panas Tinggi, Pecandu Narkoba,
Mabuk, Dan Keracunan. Ber Bicara Sedikit Tentang Ilusi, Setidaknya Ada 5 Jenis Ilusi, Antara
Lain Ilusi Visual, Akustik Atau Pendengaran, Penciuman, Pengecapan, Dan Perabaan.

4. Kamuflase

Gangguan Kamuflase Terjadi Ketika Tengah Mengamati Suatu Ob Jek, Tiba-Tiba Fokus Objek
Yang Diamati Berubah Menjadi Kabur Atau Menjadi Latar Belakang. Sama Seperti Bunglon
Yang Mengubah Diri Nya Menyerupai Warna Yang Dipijaknya. Sama Halnya Dengan Ten Tara
Perang Berbaju Hijau, Yang Menyerupai Semak-Semak Di Hutan.
G. SISTEM IMMUN (KEKEBALAN TUBUH)

Fungsi:
1. Melindungi Tubuh Dari Invasi Penyebab Penyakit; Menghancurkan Menghilangkan
Mikroorganisme Atau Substansi Asing (Bakteri, Parasit, Jamur, Dan Virus, Serta Tumor) Yang
Masuk Ke Dalam Tubuh
2. Menghilangkan Jaringan Atau Sel Yg Mati Atau Rusak (Debris Sel) Untuk Perbaikan
Jaringan.
3. Mengenali Dan Menghilangkan Sel Yang Abnormal

Sasaran Utama:
1. Bakteri Patogen & Virus
2. Leukosit Mrpkn Sel Imun Utama (Disamping Sel Plasma, Makrofag, & Sel Mast)

Patogen Bagi Tubuh Manusia


* Bakteri
* Virus
* Jamur
* Protozoa Bersel Satu
* Parasit

Struktur Struktur Imun


* Organ Sistem Imun Berada Di Seluruh Bagian Tubuh ® Organ Limfoid
* Organ Limfoid: ‘Rumah’ Bg Limfosit

* Jaringan Limfoid Primer:


1. Kelenjar Thymus
2. Sumsum Tulang

* Jaringan Limfoid Sekunder:


1. Berkapsul: Limpa & Kelenjar Limfa
2. Tdk Berkapsul: Tonsil, Galt (Gut-Associated Lymphoid Tissue), Jar.Limfoid Di Kulit,
Sal.Napas, Kemih, & Reproduksi

* Ada 2 Sistem Kekebalan Tubuh:


1. Sistem Kekebalan Nonspesifik (Didapat) (Innate Immune System)
2. Sistem Kekebalan Spesifik (Dipelajari/Adaptif) (Learned/Adaptive Immune System)

Sistem Kekebalan Spesifik


Atau Sistem Kekebalan Adaptif Dapat Menghancurkan Patogen Yang Lolos Dari Sistem
Kekebalan Non-Spesifik.

Mencakup:
Kekebalan Humoral : Produksi Antibodi Oleh Limfosit B (Sel Plasma)
Kekebalan Selular :Di Dalam Sel

Sistem Kekebalan Humoral


Antigen (Ag) Merangsang Sel B Berubah Menjadi Sel Plasma Yg Memproduksi Antibodi (Ab).
Ab Disekresi Ke Darah ; Semua Ab Akan Mencapai Darah Menjadi Gamma Globulin =
Imunoglobulin (Ig)

Imunoglobulin (Ig)
Ada 5 Kelas:
Ig M : Berperan Sbg Reseptor Permukaan Sel B & Disekresi Pd Tahap Awal Respons Sel
Plasma
Ig G : Ig Terbanyak Di Darah, Diproduksi Jika Tubuh Berespons Thd Antigen Yg Sama , Ig M
& Igg Berperan Jika Tjd Invasi Bakteri & Virus Serta Aktivasi Komplemen
Ig E : Melindungi Tubuh Dr Infeksi Parasit & Mrp Mediator Pd Reaksi Alergi; Melepaskan
Histamin Dari Basofil & Sel Mas
Tig A : Ditemukan Pd Sekresi Sistem Perncernaan, Pernapasan, & Perkemihan (Cth: Pd Airmata
& Asi)
Ig D : Terdapat Pada Banyak Permukaan Sel B; Mengenali Antigen Pd Sel B

Sistem Kekebalan Seluler


Limfosit T Spesifik Untuk Kekebalan Terhadap Infeksi Virus & Pengaturan Pd Mekanisme
Kekebalan.
Sel-Sel T Harus Kontak Langsung Dg Sasaranada 3 Subpopulasi Sel T: Sel T Sitotoksik, Sel T
Penolong, & Sel T Penekan
Major Histocompatibility Complex (Mhc): Kode Human Leucocyte-Associated Antigen (Hla)
Yg Terikat Pd Permukaan Membran Sel; Khas Pd Setiap Individu
Surveilens Imun: Kerjasama Sel T Sitotoksik, Sel Nk, Makrofag, & Interferon

Gangguan Sistem Imun


Lack Of Response (Imunodefisiensi) Contoh: Aids, Leukemia
Incorrect Response (Peny. Autoimun) Contoh: Dm Tipe I, Miastenia Gravis, Multiple
Sclerosis;Penyakit Graves.
Overactive Response (Alergi/ Hipersensitivitas) Contoh: Asma, Rhinitis Allergic, Rx Transfusi
DAFTAR PUSTAKA

Donsu,T.D.Jenita.2017.Psikologi Keperawatan.Yogyakarta:PUATAKA BARU PRESS

Anda mungkin juga menyukai