Anda di halaman 1dari 2

Nama : Farhan Hidayat

NIM : 195060401111019

Kelas : B

1. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama yaitu untuk melindungi
kawasan lindung dan kawasan budi daya. Penataan ruang di Indonesia diatur dalam UU
No.26 Tahun 2007 yang berfungsi agar dapat mewujudkan struktur dan pola ruang serta
pemanfaatan ruang yang sesuai dengan rencana tata ruang wilayahnya. Apabila penataan
ruang tidak sesuai dengan peraturan tersebut akan menimbulkan ketidakselarasan/
ketidakterpaduan antara lingkungan alam dan buatan. Tata ruang di Indonesia perlu
diatur perencanaanya demi mempertahankan dan menjaga kelestarian lingkungan hidup,
memantapkan pengelolaan pemanfaatan ruang dan memantapkan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Melalui penataan ruang yang bijaksana, kualitas lingkungan akan terjaga dengan baik,
tetapi bila dilakukan dengan kurang bijaksana maka tentunya kualitas lingkungan juga
akan terganggu. Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang
wilayah yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Hal tersebut tentunya dengan
mewujudkan keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan, keterpaduan
dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan
sumber daya manusia serta mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan pencegahan
dampak negatif terhadap lingkungan akibat penataan ruang.
2. Pengelolaan DAS ditujukan untuk membina kelestarian dan keserasian ekosistem
serta meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam bagi manusia secara berkelanjutan.
Oleh karena itu, pendekatan DAS tidak kalah penting dari pengembangan wilayah dan
penataan ruang. Pola penaataan DAS sangat diperlukan untuk pertimbangan agar
diperoleh alokasi penataan ruang yang sesuai dengan kondisi dan kapasitas sumber daya
wilayah.
3. Secara garis besar, lahan kota terbagi menjadi lahan terbangun dan lahan tak
terbangun. Penggunaan lahan atau land use merupakan kegiatan pemnafaatan suatu
bidang lahan atau semua jenis lahan yang digunakan oleh manusia baik untuk fungsi
pertanian, permukiman, sarana dan prasarana. Penggunaan lahan sendiri merupakan
sebuah aktivitas manusia yang berhubungan langsung dengan lokasi dan kondisi lahan.
Aktivitas tersebut merupakan sebuah proses berkelanjutan untuk memanfaatkan sebuah
lahan dengan maksud pembangunan secara optimal dan efisien. Sedangkan tutupan lahan
merupakan permukaan fisik dari suat lahan. Tutupan lahan berfungsi untuk
menyediakan informasi yang sangat penting serta keperluan pemodelan untuk
memahami fenomena alam yang terjadi di permukaan bumi.
Klasifikasi tutupan lahan dapat dibagi menjadi beberapa skala yang membedakan
kelas pembagiannya. Terdapat beberapa klasifikasi tutupan lahan yaitu skala kecil dan
skala menengah.
a.)Berdasar skala 1:1.000.000, dapat berupa peta lahan terbuka alami
b.)Berdasar skala 1:250.000, dapat berupa turunan dari lahan terbuka alami seperti
hamparan batuan/pasir alami, rataan lumpur, dll.
c.)Berdasar skala 1:50.000/1:25.000, dapat berupa hamparan lahar/lava, hamparan
batuan/pasir lain, dll.
Peta hasil klasifikasi tutupan lahan tersebut nantinya akan digunakan untuk analisis
spasial dalam bidang perencanaan wilayah atau pembangunan.
4. Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian,
termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat
permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan
ekonomi. Penduduk yang menempati kawasan pedesaan umumnya bermata pencaharian
yang berhubungan dengan pemanfaatan alam, perkebunan, pertanian, peternakan.
Tentunya pemanfaatan lahannya lebih banyak dikembangkan sebagai tegalan, kebun,
empang, saluran irigasi, serta tempat ternak. Adapun ciri-ciri pengguaan lahan di
perdesaan diantaranya :
1. Lahan untuk bermukim saling berjarak/berjauhan dengan pemukiman lainnya
2. Lahannya kebanyakan untuk kegiatan pertanian
3. Pembangunan di pedesaan masih sangat minim
Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian
dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan
distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Pemanfaatan lahan di kota lebih kompleks dari pedesaan karena struktur dan kondisi
masyarakatnya pun lebih beragam. Lahan perumahan di perkotaan biasanya sangat rapat,
karena jumlah penduduknya banyak. Selainn untuk guna lahan permukimna, tata guna
lahan juga pada digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana dikarenakan kota
biasanya menjadi pusat pemerintahan. Pusat perkotaan akan mendorong lebih banyaknya
pembangunan mengenai pemanfaatan lahan yang dibutuhkan untuk penduduk kota.

Anda mungkin juga menyukai