Resume 2 Pengauditan-Dilla Ayu Silviani-20312435
Resume 2 Pengauditan-Dilla Ayu Silviani-20312435
20312435
TUGAS 2-PENGAUDITAN
A. Penerimaan Klien:
Tahapan Pertama dalam Upaya untuk Mendapatkan opini Tahapan penerimaan klien dalam audit
memiliki dua tujuan, yaitu :
1. Pemeriksaan klien yang diajukan untuk menentukan apakah terdapat alasan untuk menolak
penugasan (penerimaan klien).
Klien Audit
Hubungan antara klien dan kantor akuntan public bukan merupakan jalan satu arah, yang mana
kantor akuntan public perlu mengevaluasi klien dan kemudian menilai apakah klien tersebut dapat
diterima', mengirimkan surat penugasan untuk mengakhiri kesepakatan. Pasar untuk jasa-jasa audit
cukup kompetitif dan seperti halnya sejumlah bisnis lainnya, terdapat klien-klien dalam kategori yang
sangat diinginkan oleh kantor akuntan public.
Bagian berikutnya di bab ini membahas pentingnya memperoleh pemahaman awal tentang
klien yang digunakan untuk mengevaluasi latar belakang klien dan risiko-risiko yang terkait dengan
penerimaan penugasan. Selain itu juga perlu diperoleh pemahaman terkait hubungan auditor-auditor
dengan klien yang memungkinkan auditor mempertimbangkanjika terdapat persyaratan etika dan
professional secara khusus terhadap penugasan khusus yang dapat dipenuhi. Hal ini merupakan tahap
kedua dalam proses penerimaan klien.
B. Evaluasi Latar Belakang Klien
Auditor harus memperoleh pengetahuan terkait bisnis klien secara memadai untuk
memungkinkannya mengidentifikasi dan memahami sejumlah peristiwa/kejadian, transaksi dan praktik
yang mungkin memiliki pengaruh penting pada laporan keuangan atau pada laporan audit (audit report).
Dari sudut pandang auditor, alasan-alasan utama untuk memperoleh pemahaman ini adalah: (1) untuk
mengevaluasi risiko-risiko penugasan terkait penerimaan penugasan tertentu dan (2) untuk membantu
auditor dalam menentukan apakah seluruh persaratan etika dan professional terkait klien tersebut
dapat dipenuhi.
Topik-Topik Diskusi
Diskusi-diskusi yang dilakukan bersama manajemen dan staf klien dinilai penting untuk
mengevaluasi tata kelola (governance), pengendalian internal (internal control), dan risiko-risiko yang
mungkin timbul. Sejumlah diskusi tersebut mungkin mencakup topik topik seperti:
Perubahan dalam manajemen, struktur organisasi, dan aktifitas klien. Regulasi pemerintah saat
ini yang berdampak pada klien.
Pengembangan bisnis saat ini yang berdampak pada klien, seperti faktor-faktor social, teknis dan
ekonomi.
Kesulitan keuangan atau permasalahan akuntansi yang terjadi saat ini atau yang akan datang.
Kerentanan laporan-laporan keuangan entitas terhadap salah saji material karena kesalahan
atau kecurangan.
Adanya pihak-pihak yang berelasi (related parties).
Fasilitas lokasi dan bangunan perusahaan klien, baik yang baru maupun yang sudah tidak
digunakan lagi.
Perubahan teknologi, jenis produk atau jasa, serta metode produksi atau distribusi saat ini atau
yang akan datang.
Perubahan teknologi, jenis produk atau jasa, serta metode produksi atau distribusi saat ini atau
yang akan datang.
Perubahan dalam system akuntansi dan system pengendalian internal.
Sebelum menerima klien baru, kantor akuntan public akan melakukan investigasi secara
menyeluruh untuk menentukan apakah klien tersebut dapat diterima dan apakah auditor dapat
memenuhi persyaratan etika seperti independensi, kompetensi tertentu.
Sumber-sumber informasi selain yang telah disebutkan, baik untuk klien baru maupun klien yang telah
ada termasuk wawancara dengan pengacara-pengacara local, CPA lainnya, bank dan bisnis-bisnis lain,
meskipun banyak diantaranya yang dibatasi oleh kewajiban terkait kerahasiaan, tergantung pada situasi-
situasi yang terjadi saat itu.
Berdasarkan pada evaluasi yang diperoleh terkait latar belakang klien, auditor harus menentukan
apakah seluruh persyaratan etika dapat dipenuhi sesuai bentuk penugasan tertentu. Mungkin prosedur
yang paling penting dalam tahapan ini dari proses penerimaan penugasan adalah verifikasi terkait
independensi auditor.
Persyaratan Etika
Auditor akan memastikan bahwa para anggota tim audit dan kantor akuntan public secara
keseluruhan memenuhi persyaratan etika. Hal ini akan memerlukan sejumlah prosedur untuk
memeriksa investasi-investasi keuangan pribadi para rekan dan karyawan, serta beberapa hubungan
bisnis dengan klien audit yang potensial. Auditor harus mereviu jasa-jasa non-audit yang di berikan atau
yang baru-baru ini diberikan oleh kantor akuntan publiknya ke klien yang potensial terebut.
Dampak lainnya atas keberlanjutan hubungan adalah apakah terdapat sejumlah litigasi yang
tertunda diantara klien dan auditor. Jika klien terlibat dalam litigasi dengan auditor, keberlanjutan
proses audit atas klien dapat membahayakan indepedensi. Awal litigasi oleh auditor yang menyatakan,
misalnya kecurangan atau penipuan yang dilakukan oleh para pejabat perusahaan, atau kinerja klien
audit di bawah standar yang berlaku oleh akuntan, juga akan merusak sikap independensi.
Kompetensi-Kompetensi Tertentu
Para anggota tim audit harus memiliki tingkat pelatihan dan kemampuan teknis yang diperlukan
dalam situasi-situasi tertentu. Selain itu, seharusnya terdapat pengarahan. supervise, dan reviu yang
memadai atas pekerjaan di seluruh tingkatan dalam upaya untuk memberikan asurans yang memadai
bahwa pekerjaan yang dilakukan memenuhi standar standar kualitas yang sesuai.
Pertimbangan terkait apakah perusahaan memiliki sejumlah kompetensi dan sumber daya untuk
melakukan penugasan baru termasuk mereviu kompetensi rekan dan staf yang ada, diantaranya:
Rotasi Rekan
Rekan-rekan audit di beberapa Negara harus dirotasi setiap beberapa tahun tertentu.
Sebagaimana yang tercantum dalam European Union Guidelines, rekan-rekan audit harus dirotasi
setidaknya sekali setiap tujuh tahun.
Dalam melakukan pencarian informasi terkait latar belakang klien, auditor mungkin menemukan
bahwa auditor lainnya akan mengaudit sebagian laporan-laporan keuangan klien atau bahwa tenaga ahli
yang berasal dari luar, seperti ahli TI. ahli lingkungan, atau ahli perpajakan mungkin perlu mengaudit
klien secara lebih baik.
3. Dokumentasi
1. Proposal Audit untuk Melanjutkan Hubungan dengan Klien yang Telah Ada
1. Perencanaan Awal
c.Memperoleh pemahaman dengan klien berkenaan dengan perikatan audit untuk menghindari
kesalahpahaman
KERTAS KERJA
Adalah catatan auditor tentang prosedur audit , pengujian, informasi yang diperoleh dan kesimpulan
yang dihasilkan.
1. Penunjang utama laporan auditor mencakup representasi pengamatan atas standar pekerjaan
lapangan yang ditunjukkan dalam frasa di laporan “berdasarkan standar audit yang ditetapkan
Institut Akuntan Publik Indonesia”
2. Membantu auditor dalam melaksanakan dan supervisi audit
1. Sifat perikatan
2. Sifat laporan auditor
3. Sifat laporan keuangan, daftar dan keterangan yang perlu bagi auditor dalam membuat laporan
4. Sifat dan kondisi catatan klien
5. Tingkat risiko pengendalian taksiran
6. Kebutuhan keadaan tertentu untuk supervise and review pekerjaan para asisten
Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk
memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan
sasarannya.
a. Tanggung jawab auditor memahami dan menguji pengendalian internal atas laporan
keuangan.
b. Menurut section 404 auditor diwajibkan untuk menerbitkan laporan audit tentang penilaian
manajemen atas pengendalian internalnya, termasuk pendapat auditor mengenai keefektifan
pelaksanaan pengendalian tersebut
a. Kepastian yang layak, perusahaan harus mengembangkan pengendalian internal yang akan
memberikan kepastian yang layak, tetapi bukan absolut, bahwa laporan keuangan disajikan
secara wajar.
b. Keterbatasan inheren, pengendalian internal tidak akan pernah bisa efektif 100%, tanpa
menghiraukan kecermatan yang di terapkan dalam perencanaan dan implementasinya.
• Tanggung jawab auditor untuk menguji pengendalian internal a. Untuk menyatakan pendapat
mengenai pengendalian internal
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan karyawan terhadap
pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
lingkungan pengendalian adalah filosofi manajemen (manajemen tunggal dalam persekutuan atau
manajemen bersama dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen (manajemen yang progresif atau
yang konservatif), struktur organisasi (terpusat atau ter desentralisasi) serta praktik kepersonaliaan.
Lingkungan pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian
intern yang lain.
Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang namanya risiko pasti ada dalam suatu
aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu
risiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan
tindakan yang dapat meminimalkannya.
4. Pemantauan (Monitoring)
Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok
dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan
besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem
pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian
intern sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan.
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari pengendalian intern
perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur
pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen Winnebago pedoman operasional
dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada
perusahaan.
Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat menggunakan
informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum, peristiwa dan kondisi yang
berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.
a. Menilai risiko pengendalian untuk setiap tujuan audit yang terkait dan mendukung
penilaian risiko pengendalian dengan pengujian pengendalian
c. Tingkat risiko deteksi untuk setiap tujuan audit yang berhubungan dengan saldo
kemudian diputuskan dengan menggunakan model risiko audit
2. Pendapat apakah perusahaan telah menyajikan laporan keuangan wajar dalam semua hal
yang material sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi.
Pengujian pengendalian
Pengujian pengendalian adalah prosedur untuk menguji efektifitas pengendalian dalam
mendukung penilaian risiko pengendalian yang lebih rendah.