Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS WARUROYOM
JL.Arya Salisingan Desa Warukawung Kecamatan Depok
email: puskwaruroyom01@gmail.com
Depok-45155

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WARUROYOM


NOMOR : 800/ -SK/PKMWR/VII/2020
TENTANG
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
UPTD PUSKESMAS WARUROYOM TAHUN 2020

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan


puskesmas , maka perlu dilakukan upaya
penyelenggaraan pelayanan bermutu tinggi dari setiap
unit pelayanan;
b bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, penyelenggaraan pelayanan
bermutu tinggi memerlukan berbagai upaya dalam
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Puskesmas yang
ditetapkan dalam keputusan kepala puskesmas.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek


Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5067);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 11 tahun
2020 tentang Kedaruratan Masyarakat Akibat Covid-19;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014
tentang Penanggulangan Penyakit Menular (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 nomor 1755);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama , Tempat
Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 nomor 1049);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 nomor 308);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 nomor 857);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 nomor 1355);
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
104 Tahun 2020 tentang Penetapan Infeksi Novel Corona
Virus Sebagai Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah
dan Upaya Penanggulangannya ;
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
382 Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi
Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam
Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus
Disease 2019;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
413 Tahun 2020 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi di


UPTD Puskesmas Waruroyom sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.
KEDUAIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan
pencegahan dan pengendalian infeksi dilaksanakan oleh tim
PPI dan tim mutu UPTD Puskesmas Waruroyom.
KETIGA : Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Puskesmas
sebagaimana dimaksud pada DIKTUM PERTAMA tercantum
dalam lampiran 1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari keputusan ini.

Ditetapkan di Cirebon
pada tanggal 22 Juli 2020
KEPALA UPTD PUSKESMAS WARUROYOM

FARDAN SALAHUDDIN
LAMPIRAN : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Waruroyom
NOMOR :
TANGGAL : 22 JULI 2020
TENTANG : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
WARUROYOM TENTANG PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI UPTD
PUSKESMAS WARUROYOM

Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di


Fasilitas Pelayanan Kesehatan bertujuan untuk melindungi
pasien, petugas kesehatan, pengunjung yang menerima
pelayanan kesehatanserta masyarakat dalam lingkungannya
dengan cara memutus siklus penularan penyakit infeksi melalui
kewaspadaan standar dan berdasarkan transmisi. Bagi pasien
yang memerlukan isolasi, maka akan diterapkan kewaspadaan
isolasi yang terdiri dari kewaspadaan standar dan kewaspadaan
berdasarkan transmisi. Komponen utama yang harus ada
d a l a m k e w a s p a d a a n standar, yaitu

 Kebersihan tangan
 Alat Pelindung Diri (APD)
 Dekontaminasi peralatan perawatan pasien
 Kesehatan lingkungan
 Pengelolaan limbah
 Penatalaksanaan linen
 Perlindungan kesehatan petugas
 Penempatan pasien
 Hygiene respirasi/etika batuk dan bersin
 Praktik menyuntik yang aman

Kewaspadaan berdasarkan transmisi sebagai tambahan Kewaspadaan


Standar yang dilaksanakan sebelum pasien didiagnosis dan setelah
terdiagnosis jenis infeksinya. Jenis kewaspadaan berdasarkan transmisi
sebagai berikut:

1. Melalui kontak
2. Melalui droplet
3. Melalui udara (Airborne Precautions)
4. Melalui common vehicle (makanan, air, obat, alat, peralatan)
5. Melalui vektor (lalat, nyamuk, tikus)

Pemakaian peralatan perawatan pasien dan tindakan operasi terkait


pelayanan kesehatan merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan.
Pemakaian dan tindakan ini akan membuka jalan masuk kuman yang
dapat menimbulkan risiko infeksi tinggi. Untuk itu diperlukan PPI terkait
dengan pelayanan kesehatan tersebut melalui penerapan langkah-langkah
yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya HAIs meliputi

 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Kemih


 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi aliran darah
 Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Daerah Operasi (Ido)

Penularan MDR TB sama seperti penularan TB secara airborne, namun


Mycobacterium Tuberculosis yang menjadi sumber penularan adalah kuman
yang resisten terhadap pemberian obat anti tuberkulosis dengan Rifampicin
dan Izoniazid.Tatacara PPI pada pasien MDR TB adalah mengikuti prinsip-
prinsip kewaspadaan standar dan kewaspadaan transmisi airborne harus
selalu dilakukan dengan konsisten.Pada petugas medis wajib memakai masker
respiratory particulate, pada saat memberikan pelayanan baik itu di poliklinik
maunpun di ruang perawatan.Pasien yang terbukti MDR TB/suspekdiwajibkan
memakai masker bedah dimanapun berada dan melakukan etiket batuk.Perlu
diajarkan pada pasien sampai mengerti dan bahaya menularkan pada orang-
orang yang ada di sekitarnya. Pengobatan dengan pengawasan ketat minum
obat adalah upaya penyakit ini bisa dicegah menularkan ke orang lain.
Ditetapkan di Depok
Pada tanggal 22 Juli 2020
KEPALA UPTD PUSKESMAS WARUROYOM

FARDAN SALAHUDDIN

Anda mungkin juga menyukai