Anda di halaman 1dari 5

Apa Itu Obligasi?

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi, beserta
perjanjian untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya pada waktu yang ditentukan.

Undang-Undang No. 24 Tahun 2002

Surat Utang Negara adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah
maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia
sesuai dengan masa berlakunya.

Jenis Obligasi

1. Obligasi Pemerintah

Pemerintah resmi menurunkan tarif pajak penghasilan (PPh) atas bunga obligasi yang diperoleh investor
lokal sebesar 10%. Klik disini untuk info lebih lanjut

Surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang Rupiah dan Rupiah yang
pembayaran bunga dan pokok nya dijamin oleh Pemerintah Republik Indonesia sampai dengan jatuh
tempo.

Obligasi Pemerintah bentuk mata uang Rupiah (IDR)

Obligasi Pemerintah bentuk Valuta Asing (USD)

2. Obligasi Pemerintah Ritel/Surat Berharga negara (SBN)

Surat Berharga Negara untuk investor ritel adalah produk investasi yang diterbitkan oleh pemerintah
dan dijual kepada individu Warga Negara Indonesia (WNI) melalui Agen Penjual. Terdiri dari 2 jenis yaitu
konvensional dan syariah, untuk konvensional dikenal dengan Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Savings
Bond Ritel (SBR). Sedangkan jenis syariah adalah Sukuk Negara Ritel (SR) dan Sukuk Negara Tabungan
(ST)
Keuntungan

Dijamin oleh Undang-Undang

Pemerintah Republik Indonesia menjamin pembayaran kupon dan pokoknya sesuai dengan masa
berlakunya untuk jenis Obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah sesuai UU No 24 Tahun 2002.

Kupon/Imbalan Kompetitif

Umumnya kupon/imbalan ditawarkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito Bank
BUMN.

Kupon/Imbalan Tetap

Pendapatan berkala dalam bentuk kupon yang akan dibayarkan langsung ke rekening nasabah sebesar
yang telah ditentukan di awal.

Pencairan Cepat & Fleksibel

Nasabah/investor dapat melakukan pencairan Obligasi setiap waktu sesuai dengan harga pasar.
Nasabah/investor dapat melakukan proses transaksi jual dan beli Obligasi melalui mekanisme pasar
sekunder, kecuali untuk Obligasi Sukuk Tabungan (ST) dan Saving Bond Ritel (SBR).

Potensi Keuntungan (Capital Gain)

Berpotensi memperoleh capital gain bila Obligasi dijual pada harga yang lebih tinggi dibanding harga beli
setelah memperhitungkan biaya transaksi di Pasar Sekunder.
Risiko

1. Risiko Pasar

Adalah potensi kerugian apabila terjadi kenaikan tingkat bunga deposito yang menyebabkan penurunan
harga Obligasi di pasar. Kerugian (capital loss) dapat terjadi apabila investor menjual Obligasi di pasar
sekunder sebelum jatuh tempo pada harga jual yang lebih rendah dari harga belinya.

2. Risiko Likuiditas

Risiko yang mungkin timbul jika obligasi tidak dapat dijual kembali di pasar sekunder.

Quasi-public corporation

Quasi-public purpose corporation, atau quasi-public corporation adalah variasi dari korporasi publik.
Mereka bertujuan untuk melayani dan memberi manfaat kepada publik.

Tapi, alih-alih dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah, quasi-public company adalah milik dan
dioperasikan oleh swasta. Mereka mendapat manfaat dari menerima sejumlah dana pemerintah dan
mendapat mandat dari pemerintah untuk menyediakan layanan publik. Jadi, daripada menciptakan nilai
dan dan memaksimalkan kekayaan bagi pemegang saham, mereka harus harus memprioritaskan
mandat tersebut.

Korporasi publik (public corporation) memiliki dua makna berikut:

1. Badan usaha milik negara, yang mana sepenuhnya atau sebagian besar dimiliki oleh pemerintah –
mungkin pemerintah nasional atau lokal – untuk menyediakan layanan publik tertentu. Kadang disebut
industri nasional karena satu perusahaan biasanya bertindak sebagai pemonopoli di industri tertentu.
Mereka biasanya beroperasi di sektor-sektor strategis seperti ketenagalistrikan dan perkeretaapian.
Dikenal juga dengan badan usaha milik negara (state-owned enterprises atau SOEs) atau public purpose
corporation.

2. Perusahaan yang dimiliki oleh publik (publicly-held company) di mana sahamnya dijual dan
diperdagangkan oleh publik melalui bursa saham. Mereka beroperasi di beragam sektor ekonomi, mulai
dari sektor primer hingga sektor kuarterner. Anda mungkin tertarik untuk membeli saham mereka ketika
mendiversifikasi portofolio kelas aset untuk mendapatkan capital gain atau dividen.
Fitur korporasi publik

Berbadan hukum. Perusahaan teregistrasi sebagai badan hukum resmi sebagaimana perseroan terbatas
swasta dan perseroan terbatas publik.

Tujuan. Korporasi publik didirikan untuk membantu memberikan layanan ke publik. Mereka memiliki
motif pelayanan dan keuntungan hanyalah pertimbangan sekunder. Misalnya, maskapai milik negara
beroperasi untuk memfasilitasi transportasi penduduk di daerah-daerah terpencil.

Wilayah operasi. Korporasi publik berada di sektor publik dan biasanya beroperasi di industri-industri
strategis dan sangat diatur seperti ketenagalistrikan, kesehatan dan transportasi umum. Atau, mereka
mengelola industri atau usaha yang dinasionalisasi.

Manajemen. Mereka dibentuk dengan fleksibilitas seperti sektor swasta dan otoritas seperti di sektor
pemerintah. Meski dimiliki oleh pemerintah, manajemen perusahaan mengambil keputusan sehari-hari.
Tapi, untuk keputusan kebijakan utama, itu diambil oleh pemerintah.

Keuntungan korporasi publik

Keterjangkauan. Perusahaan memberikan layanan publik esensial kepada warga negara dengan
terjangkau. Perusahan bertujuan layanan kepada publik, bukan semata-mata mengejar keuntungan.

Kontinuitas operasi. Korporasi publik tetap beroperasi dengan dukungan pemerintah bahkan jika itu
rugi. Pemerintah akan mempertahankannya karena memberikan manfaat sosial yang cukup besar
kepada publik.

Dukungan pemerintah. Perusahaan tidak terlalu pusing untuk mengumpulkan dana karena mendapat
dukungan pendanaan yang kuat dari pemerintah. Begitu juga, perusahaan memberikan hak istimewa
untuk beroperasi, sehingga tidak menghadapi tekanan persaingan.

Non-profit corporation

Korporasi nirlaba adalah setiap badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum yurisdiksinya untuk
tujuan selain menghasilkan keuntungan bagi pemilik atau pemegang sahamnya. Bergantung pada
undang-undang yurisdiksi, perusahaan nirlaba dapat meminta pengakuan resmi seperti itu, dan dapat
dikenakan pajak secara berbeda dari perusahaan nirlaba, dan diperlakukan secara berbeda dengan cara
lain.

Perusahaan nirlaba untuk kepentingan publik

Sebuah perusahaan nirlaba publik-manfaat adalah jenis perusahaan nirlaba yang disewa oleh
pemerintah negara bagian , dan diselenggarakan terutama atau eksklusif untuk tujuan sosial ,
pendidikan , rekreasi atau amal oleh warga negara yang berpikiran sama. Perusahaan nirlaba yang
menguntungkan publik berbeda dalam hukum dari perusahaan nirlaba yang saling menguntungkan
dalam hal mereka diorganisir untuk kepentingan publik umum , bukan untuk kepentingan anggotanya.
Mereka juga berbeda dalam hukum dari korporasi keagamaan.

Perusahaan nirlaba yg saling menguntungkan.

Sebuah perusahaan nirlaba saling menguntungkan atau perusahaan keanggotaan, di Amerika Serikat,
adalah jenis perusahaan nirlaba yang disewa oleh pemerintah negara bagian yang ada untuk melayani
anggotanya dengan cara selain memperoleh dan mendistribusikan keuntungan kepada mereka. Oleh
karena itu, ia tidak dapat memperoleh status nirlaba IRS 501(c)(3) sebagai organisasi amal .

Perusahaan yang saling menguntungkan dapat bersifat nirlaba atau nirlaba, tetapi tetap harus
membayar tarif pajak perusahaan reguler. Perusahaan yang saling menguntungkan akan membayar
pajak yang sama seperti perusahaan laba biasa, dengan tarif pajak perusahaan C. Perusahaan yang
saling menguntungkan tetap harus mengajukan pengembalian pajak dan membayar pajak penghasilan
karena mereka tidak dibentuk untuk tujuan yang dapat dimanfaatkan oleh siapa pun di dunia.
Perusahaan yang saling menguntungkan dibentuk untuk tujuan nirlaba seperti mengelola asosiasi
kondominium, distrik bisnis pusat kota, atau asosiasi pemilik rumah.

Koperasi utilitas adalah contoh MBNC.

Anda mungkin juga menyukai