INVESTOR
• Mencakup hubungan antara perusahaan dengan investor
KONSUMEN
• Konsumen menginginkan agar perusahaan menghasilkan produk bermutu yang dapat
dipercaya dan dengan harga yang layak
KARYAWAN
• Karyawan menginginkan agar perusahaan mampu membayar secara layak sesuai
dengan jasa yang diberikan, memberi kesempatan naik pangkat atau promosi jabatan
CAKUPAN ETIKA BISNIS
KREDITUR
• Pihak kreditur mengharapkan agar semua hutang perusahaan dapat dibayar tepat pada
waktunya dan membuat laporan keuangan yang dapat dipercaya dan dibuat secara
teratur
PESAING
• Pesaing mengharapkan agar dalam persaingan dilakukan secara baik, tidak merugikan
dan menghancurkan pihak lain
AKIBAT KEPUTUSAN YANG TIDAK ETIS
Seorang manajer mempekerjakan seorang teman, walaupun teman tersebut bukan
pelamar yang baik. Akibat negatif dari keputusan itu adalah untuk pelamar lain yang
sebenarnya lebih pantas mendapatkan pekerjaan tersebut.
• Proses produksi yang digunakan perusahaan dan juga produk yang dihasilkan
tidak mencemari atau merusak lingkungan misalnya polusi udara yang
berbahaya bagi masyarakat dan polusi tanah akibat sampah/limbah beracun.
TAHAPAN MENJAMIN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
KEPADA KONSUMEN
1. Menciptakan Kode Etik
Berisi serangkaian petunjuk untuk kualitas produk, sekaligus sebagai petunjuk
bagaimana karyawan, konsumen, dan pemilik seharusnya dipelihara.
2. Memantau Semua Keluhan
- Menghubungi konsumen apabila mereka mempunyai keluhan mengenai kualitas
produk atau lainnya.
- Mencari sumber keluhan dan meyakinkan bahwa masalah tersebut tidak akan
timbul lagi.
3. Menerima Umpan Balik Konsumen
Meminta konsumen untuk memberi umpan balik atas barang/jasa yang mereka beli
walaupun selama ini tidak ada keluhan, antara lain dengan mengirim
kuesioner/angket.
TAHAPAN MENJAMIN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
KEPADA KARYAWAN
1. Menciptakan proses mediasi, dimana seorang yang netral di luar perusahaan
(dinamakan mediator) memperkirakan keluhan karyawan dan memberikan alternatif
solusi. Mediator tidak punya kekuatan untuk memaksakan penilaian akhir, tetapi boleh
menolong karyawan dan perusahaan untuk menyelesaikan konflik.
2. Memberikan sarana telepon bebas pulsa kepada para karyawan untuk menelepon jika
mereka percaya bahwa mereka menjadi subyek diskriminasi, pelecehan, atau
pemutusan hubungan kerja yang tidak wajar.
3. Memperbolehkan karyawan untuk menyuarakan keluhannya di depan panel karyawan
lain yang menentukan apakah keluhan karyawan valid sesuai dengan petunjuk
perusahaan yang berlaku.
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Keputusan yang tidak etis biasanya timbul jika pengambilan keputusan hanya demi
keuntungan sejumlah pihak (internal perusahaan) dibandingkan kepentingan pemegang
kepentingan lainnya (karyawan, pemegang saham, dan lingkungan/konsumen)
Praktek bisnis yang tidak etis akan mempengaruhi nilai perusahaan menjadi tidak baik.
Pendapatan
Etika Bisnis dan
Keputusan Perusahaan, Nilai
Tanggung Jawab Kepercayaan
Sosial Bisnis Perusahaan
Konsumen
BRAINSTORMING
BRAINSTORMING DALAM BISNIS
1. Tetapkan tujuan yang jelas: Masalah apa yang ingin dipecahkan, atau ide apa yang ingin dihasilkan?
Tujuan yang jelas akan memandu proses brainstorming dan menjaga diskusi tetap terfokus.
2. Pilih tim yang tepat: Bentuk tim yang beragam dengan perspektif dan keahlian yang berbeda-beda.
Keberagaman mendorong kreativitas dengan menghadirkan sudut pandang dan pengalaman yang
berbeda.
3. Ciptakan lingkungan yang kondusif: Pilih ruang yang nyaman dan mengundang tanpa gangguan.
Lingkungan yang mendorong komunikasi terbuka dan kreativitas sangatlah penting. Pastikan tersedia
cukup ruang bagi semua orang untuk berinteraksi dengan alat yang tersedia seperti kertas, papan tulis,
catatan tempel, pulpen, dan spidol.
4. Tetapkan aturan dasar: Uraikan aturan keterlibatan sebelum memulai. Tekankan untuk tidak
menghakimi, mendorong ide-ide liar, dan memanfaatkan saran orang lain. Memastikan suasana positif
dan tidak kritis adalah kunci kreativitas yang mengalir bebas.
5. Pemanasan dengan pemecah kebekuan: Mulailah dengan latihan kreatif yang cepat dan tidak
berhubungan untuk menenangkan kelompok dan mengalirkan kreativitas. Hal ini dapat membantu
mengurangi hambatan dan mendorong pemikiran yang lebih terbuka dan imajinatif.
LANGKAH-LANGKAH BRAINSTORMING
6. Gunakan teknik curah pendapat: Gunakan teknik khusus untuk menyusun curah pendapat. Metode
seperti mind mapping, brainwriting, dsb dapat membantu menstimulasi ide dan menjaga sesi tetap
produktif.
7. Memfasilitasi secara efektif: Sebagai fasilitator, pandulah pembicaraan untuk memastikan semua orang
berkontribusi dan sesi tetap pada jalurnya. Doronglah anggota yang lebih pendiam untuk membagikan
pemikiran mereka dan mengingatkan peserta tentang tujuan jika diskusi menyimpang dari jalurnya.
8. Tangkap semuanya: Catat semua ide tanpa sensor atau evaluasi. Gunakan alat digital atau cukup
tuliskan di kertas, papan tulis atau catatan tempel. Dokumentasi visual membantu mengatur pikiran
dan memastikan tidak ada ide yang hilang.
9. Akhiri sesi dengan merangkum ide-ide yang dihasilkan dan mendiskusikan langkah selanjutnya. Uraikan
bagaimana ide akan dievaluasi, kriteria pemilihan, dan garis waktu pengambilan keputusan.
10. Tindak lanjut segera: Setelah sesi, bagikan ringkasan ide dan tindakan yang ditugaskan kepada peserta.
Tindak lanjut yang cepat menjaga momentum tetap berjalan dan menunjukkan bahwa kontribusi
mereka dihargai dan ditanggapi dengan serius.
■ Brainwriting ■ Starbursting
■ Mind Mapping ■ Analisis SWOT
SETELAH BRAINSTORMING
Setelah sesi brainstorming, perjalanan dari ide sampai implementasi dimulai. Fase penting ini memastikan bahwa
upaya kreatif kelompok menghasilkan sesuatu yang dapat ditindaklanjuti. Yang harus dilakukan setelah proses
brainstorming, yaitu:
1. Meninjau dan mengatur ide-ide: Dimulai dengan memperkuat ide-ide yang dihasilkan selama sesi. Kelompokkan
ke dalam kategori atau tema untuk memudahkan analisis. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi ide-ide
yang tumpang tindih, pola ide, dan konsep yang paling menjanjikan.
2. Evaluasi dan prioritaskan: Terapkan kriteria seperti kelayakan, dampak, dan sumber daya yang dibutuhkan
untuk mengevaluasi ide-ide tersebut. Prioritaskan ide-ide itu selaras dengan tujuan proyek kelompok dan
memiliki potensi dampak terbesar.
3. Kembangkan rencana aksi: Untuk setiap ide prioritas utama, uraikan langkah-langkah yang diperlukan untuk
mewujudkannya menjadi kenyataan. Tetapkan tanggung jawab, tetapkan tenggat waktu, dan tentukan sumber
daya yang diperlukan.
4. Prototipe dan pengujian: Untuk ide produk atau layanan, kembangkan prototipe atau uji coba. Pengujian produk
versi awal dapat memberikan umpan balik dan wawasan yang berharga, sehingga memungkinkan dilakukannya
penyempurnaan sebelum implementasi skala penuh (untuk produksi dan penjualan).
5. Terapkan sebagai proyek: Ide-ide yang diprioritaskan dilanjutkan ke tahap berikutnya. Manajemen proyek akan
memfasilitasi transisi ide ke dalam proyek dengan lancar, meninjau kemajuan, mengelola sumber daya, dan
memastikan keselarasan dengan tujuan strategis kelompok.