02 Oktober - 08 Oktober 2022
KOMUNIKASI/RELASI SESAMA PERMATA GBKP
Nas: Yakobus 1:19-21
Tema : Cepat Mendengar, Lambat Berkata
Agar PERMATA GBKP ;
1, Mengerti pentingnya komunikasi yang balk berdasarkan nas,
2, Mampu membangun relasi melalui komunikasi yang balk.
Metode: Diskusi dan Aksi
(Rekonsiliasi PERMATA GBKP)
L PENDAHULUAN
Komunikasi pada manusia merupakan sesuatu yang sangat esensial,
karena manusia tidak bisa tidak berkomunikasi, Dari kenyataan tersebut, jika
muncul pertanyaan bilamana komunikasi pada manusia muncul pertama
sekali? Maka kita dapat mengatakan bahwa komunikasi ada sejak manusia ada.
Lantas, mengapa manusia berkomunikasi? Setidaknya ada 5 alasan umum
mengapa manusia berkomunikasi, yaitu: (1), memengaruhi orang lain, (2).
membangun atau mempertahankan hubungan antar personal, (3). memperoleh
berbagai pengetahuan, (4). membantu orang, (5). komunikasi untuk bermain.
Dari kelima alasan mengapa manusia berkomunikasi, kita menyadari bahwa
komunikasi bersifat konsekuensial atau memiliki akibat. Jika demikian,
bagaimana seorang PERMATA GBKP dapat memberi akibat yang
mendatangkan berkat? Apakah pesan yang ingin disampaikan Yakobus pada
kedua belas suku di perantauan yang Kini juga sampai bagi kita orang-orang
percaya?
I IST
Kekeliruan yang sering terjadi adalah pemahaman bahwa komunikasi
terjadi jika seseorang melakukan aktivitas berbicara dengan orang lain.
Komunikasi tidak hanya sebuah aksi berbicara, karena tanpa kata yang terucap,
ada pesan yang dapat tersampaikan. Pokok bahasan kita hari ini adalah
bagaimana kita membuat kontrol, baik sebagai komunikator (penyampai
pesan) ataupun komunikan (penerima pesan). Jika pada pengantar di atas,
sudah disampaikan manusia tidak bisa tidak berkomunikasi, kita perlu juga
menyadari komunikasi dalam relasi kita adalah penting. Seseorang boleh saja
membuat klaim bahwa dia adalah seorang pribadi yang introver, namunkebutuhan akan peran orang lain pada hidupnya juga harus diakuinya dan di
sinilah komunikasi hadir untuk memenuhi maksud.
Mendengar dan berkata (berbicara) adalah dua kata kerja yang terjadi
ketika kita sedang berkomunikasi verbal, Konteks ini mengartikan adanya
pemeran lain baik itu sebagai komunikator ataupun komunikan. Inilah yang
juga terjadi pada relasi antar manusia. Penyampaian’ yang buruk akan
mengakibatkan pergeseran maksud yang sangat jauh atau tidak dapat diterima
dengan baik bahkan tidak dapat dipahami. Dengan demikian memahami rekan
berkomunikasi juga tidak kalah penting dari sekedar berkomunikasi. Karena
dalam hal ini, kita berbicara tentang komunikasi verbal, maka bahasa menjadi
utama kemudian didukung dengan komunikasi nonverbal yaitu gestur (gerakan
tubuh). Komunikasi tidak sekadar berbicara, tetapi memberi pengaruh. Tidak
sekadar mendengar, tetapi menyimak. Mengapa ini menjadi penekanan?
Karena jika tidak, hal ini sama saja seperti angin yang bertiup’dan kemudian
hilang.
Jika ternyata komunikasi itu penting, perlukah kita berhati-hati dalam
bertindak, baik itu berbicara pun mendengar? Jawabannya sudah pasti, ya.
“Lidah memang tidak bertulang" sebuah frasa yang tenar di benak kita ini
sering disambung dengan “..namun mampu menusuk" atau "namun dapat
melukai". Walau demikian, lidah yang tidak bertulang iti juga dapat
“mtemulihkan’, pula “memberkati”. Kemudian, kemajuan teknologi informasi
justru memperluas cakupan akibat. Jika tadinya buah pikir ini keluar dalam
wujud audio yang disampaikan melalui mulut, kini dapat tersimpan bahkan
diperdengarkan berulang seperti pada kondisi kejadian. Sebut saja platform
Youtube, Tiktok dan Instagram. Kita pasti tahu dan pernah melihat langsung
bagaimana komunikasi dapat memberkati atau mengutuk. Peran besar itu ada
pada komunikator sebagai subyek utama. Siapa yang mendengar, juga punya
kesempatan menjadi komunikator ketika ia meneruskan pesan tersebut pada
orang lain. Berhati-hatilah, karena pesan asli dapat berubah ketika dilakukan
dengan buru-buru dan tanpa pertimbangan, Lebih baik diam, dari pada
berbicara dengan kedangkalan pemahaman yang kita punya.
Akrab di ingatan kita sebuah frasa lain dari ilmu padi, "semakin berisi
semakin merunduk”. Mengisyaratkan bahwa orang yang berilmu justru-akan
terlihat semakin hormat dan rendah hati. IImu yang didapat membuat orang-
orang bijak ini justru tidak tergesa-gesa untuk segera berkata, penuh dengan
pertimbangan, memilih cara berkomunikasi yang tepat dan kemudian
memutuskan untuk berbicara. Tahu bahwa luka batin justru lebih sulit
pemulihannya ketimbang luka yang dialami secara lahiriah, Kurangnya
referensi dan informasi yang dimiliki adalah ancaman yang akanyendatangkan kekel jarang kekeliruan ini mendatang!
dan memunculkan dosa-dosa lain seperti dendam dan tidak mau mengampuni,
Inilah yang sangat dipahami oleh Yakobus, ia tahu bahwa pengajaran atau
pemberitaan kabar baik yang dilakukannya bisa saja menjadi pesan ancaman
jika tidak diteruskan dengan bijak. Jemaat perlu cepat mendengar tetapi lambat
untuk berkata-kata apalagi sampai marah.
I, APLIKAST
Pesan yang disampaikan Yakobus bagi kedua belas suku di perantauan
juga sampai bagi kita saat ini. Membuktikan bahwa sejak zaman Rasul-rasul
juga sering ditemui orang-orang yang sangat cepat memberi tanggapan tanpa
terlebih dahulu mempertimbangkan, Tak ubahnya dengan orang-orang yang
saat ini sering disebut "sumbu pendek”. Firman Tuhan disampaikan bagi kita
tidak untuk hanya didengar, namun dilakukan tentunya dengan mengimani
bahwa kuasa Allah nyata dalam Firman yang kita lakukan. Bukan soal
kecakapan berbicara, bukan soal keahlian bersilat lidah, namun bagaimana
hidup yang dipenuhi oleh Roh Kudus memberi berkat bagi sekitar. Tidak semua
dari kita diperkenankan menjadi pujangga, yang mampu menegur atau
mengkritik dengan rangkaian kata indah, tapi semua kita dapat memelihara
hubungan dengan sesama dalam mesranya kasih Allah. Hal lain yang perlu kita
ingat, teks hari ini tidak meminta kita untuk diam jika mengetahui
kebenarannya, namun bertindak bijaksana.
IV. DISKUSI DAN AKSI
Dua orang anak muda berteman karib sejak kecil. Banyak waktu yang
sudah mereka habiskan bersama, Mereka datang dari latar belakang yang
berbeda namun memiliki banyak kesamaan yang seakan menjadi perekat
hubungan mereka, Mereka tumbuh sebagai dua anak yang saleh dan tekun,
Ketika beranjak dewasa, mereka harus terpisah cukup jauh, sejauh jarak yang
membuat mereka sulit bertemu walau hanya 1 kali dalam 1 tahun, Teknologi
informasi ‘memang membantu mereka untuk terus terkoneksi, namun satu
waktu, salah seorang dari mereka dikabarkan terlibat dalam sebuah tindak
kejahatan hingga menyeret nama seorang lainnya. Hal tersebut membuat
hubungan pertemanan mereka menjadi tidak lagi harmonis, Kemarahan, kata-
kata penyesalan dan kebencian itulah yang diucapkan terus-menerus.
Kemarahan sungguh membara di hati sang teman yang namanya terseret, Dia
langsung mau memutuskan hubungan pertemanan dengan sahabat karibnya
tersebut. Padahal tindak kejahatan tersebut belum tau kepastiannya apakah
temannya itu sang pelakunya atau dia hanya difitnah,Yang perlu kita diskusikan:
1, Apa makna Firman Tuhan dari Yakobus 1:19-21 yag dapat PERMATA
GBKP refleksikan dalam mengambil sikap dari Studi Kasus di atas?
2. Apakah yang harus dilakukan oleh seorang lainnya tersebut?
Bagaimanakah ia harus bersikap? Berikan pendapatmu! Tidak perlu
terburu-buru, anggaplah dirimu di posisinya. :
Jika ada diantara PERMATA GBKP baik di Runggun maupun di Klasis
- yang. kita ketahui sedang ada pertengkaran ataupun perselisihan yang
mengakibatkan mereka malas untuk datang ke Gereja, PA PERMATA GBKP
maupun kegiatan Gereja lainnya. Mari kita bentuk (tentukan) tim rekonsiliasi
(juru damai) di Runggun ataupun di Klasis untuk mendengarkan cerita mereka
dan untuk mendoakan, mengarahkan dan membawa mereka berteman kembali
(menjadi damai),
Vv. USULAN LAGU
1. KEE 71:1,3 (Teman Si Sada Perukur)
2. Melayani, Melayani Lebih Sungguh (mengasihi, mengampuni)
3. Damai BersamaMu
Kita perlu malam yang gelap untuk melihat ribuan cahaya bintang, pun kita perlu
tidak berucap , untuk dapat mendengar kehendak Allah bagi hidup kita.
MAP -03 Oke 2021-
Micael Andepa Pinem, S. Sos
Ketua Umum PERMATA GBKP 2018-20223. HARI INI KURASA BAHAGIA
Hari ini kurasa bahagia
Berkumpul bersama saudara seiman
Tuhan Yesus t’lah satukan kita
Tanpa memandang di antara kita
Bergandengan tangan
Dalam kasih dalam satu hati
Berjalan dalam terang kasih Tuhan
Kau sahabatku dan kau saudaraku
Tiada yang dapat memisahkan kita
Kau sahabatku dan kau saudaraku
Tiada yang dapat memisahkan kita55. YESUS KEKASIH JIWAKU
Yesus kekasih jiwaku
Sungguh kupercaya padaMu
Kar’na kasihMu padaku
Kau tebus dosaku
Dari terbitnya matahari sampai terbenamnya
Kuangkat lagu pujian
Tinggikan namaMu
Dengan gendang, kupuji.. kupuji..
Dengan kecapi.. Oh...
Kubernyanyi, haleluya
Yesus kekasihku
Sayang sayang disayang
Aku disayang Tuhan
Aku diangkat jadi anakNya
Aku disayang Tuhan
Glory... Glory... Glory.. Haleluya
Glory... Glory... Glory.. Puji Tuhan
Glory... Glory... Glory.. Haleluya
Glory... Glory... Glory.. Puji Tuhan99. KAULAH HARAPAN
Bukan dengan kekuatanku
Ku dapat jalani hidupku
Tanpa Tuhan yang disampingku
Ku tak mampu sendiri
Engkaulah kuatku
Yang menopangku
Ku pandang wajahMu dan berseru
Pertolongan ku datang dariMu
Peganglah jangan lepaskan
Kaulah harapan dalam hidupkuBagaikan Bejana
Bagaikan Bejana Siap Dibentuk
Demikian Hidupku Ditangan-Mu
Dengan Urapan Kuasa Roh-Mu
Ku Dibaharui Selalu
Jadikan Ku Alat Dalam Rumah-Mu
Inilah Hidupku Di Tangan-Mu
Bentuklah S’ Turut Kehendak-Mu
Pakailah Sesuai Rencana-Mu
Ku Mau S’ Perti-Mu Yesus
Disempurnakan Selalu
Dalam Segenap Jalanku
Memuliakan Nama-MuLirik Lagu KAMI BAWA KORBAN PUJIAN
KAMI BAWA KORBAN PUJIAN
KE RUMAHMU OH TUHAN
JUGA KORBAN KEGIRANGAN
KE RUMAHMU OH TUHAN
KORBAN UCAPAN SYUKUR
KAMI PERSEMBAHKAN BAGIMU
DAN KORBAN KEGIRANGAN
ITU JUGA BAGIMU89. SENTUH HATIKU
Betapa ku mencintai, segala yang t’lah terjadi
Tak pernah sendiri jalani hidup ini
Selalu menyertai
Betapa ku menyadari, di dalam hidupku ini
Kau s’lalu memberi rancangan terbaik
Oleh karena kasih
Bapa.. sentuh hatiku, ubah hidupku
Menjadi yang baru
Bagai emas yang murni
Kau membentuk bejana hatiku
Bapa.. ajarku mengerti sebuah kasih
Yang selalu memberi
Bagai air mengalir
Yang tiada pernah berhenti