Makalah Kimia
Makalah Kimia
MAKROMOLEKUL
Disusun oleh :
2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MIKROMATIK” tepat pada
waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Royen Pasaribu selaku guru mata pelajara
KIMIA yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam membuat makalah ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dalam kata sempurna yang dikarenakan oleh
keterbatasan ilmu dan waktu yang kami miliki. Maka dari itu kritik dan saran dari pembaca
sangat diperlukan untuk kemajuan makalah kami. Semoga dengan makalah ini dapat
menambah wawasan pembaca dan pihak lain yang berkepentingan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
BAB III......................................................................................................................................8
PENUTUP.................................................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................................8
3.2 SARAN............................................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) akhir-akhir ini berkembang dengan sangat pesat
yang dipengaruhi oleh pesatnya arus globalisasi. Peradaban manusia yang selalu maju dengan
menciptakan hal baru turut menyukseskan derasnya perkembangan IPTEK ini. Semua barang
dan teknologi yang ada di sekitar kita merupakan hasil dari perkembangan dan
penyempurnaan IPTEK yang telah berjalan sejak lama.
Pesatnya kemajuan IPTEK membawa banyak perubahan pada kehidupan masyarakat. Sesuai
dengan teori evolusioner, perubahan sosial yang terjadi di masyarakat berkembang secara
moderat namun mencakup seluruh kehidupan masyarakat meliputi perekonomian, sosial-
budaya, hingga politik. Terkadang, karena perkembangan yang moderat, masyarakat tidak
menyadari adanya perkembangan IPTEK. Hal ini yang dapat membawa dampak buruk bagi
kehidupan masyarakat.
IPTEK tercipta berkat adanya inovasi-inovasi yang tercipta dengan tujuan memudahkan
kehidupan manusia dalam melakukan berbagai aktivitas. Walaupun pada awalnya inovasi
tersebut banyak menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan
untuk hal negatif. Hal inilah yang harus disadari betul untuk menyikapinya secara bijak.
Dalam praktiknya, kemajuan IPTEK yang datang sering kali membuat masyarakat lupa diri
akan nilai dan budaya yang ada. Hingga akhirnya menyerap semua budaya asing yang ikut
terbawa perkembangan IPTEK sehingga budaya lokal menjadi kurang diminati untuk
berperan sebagai pembentuk nilai dan norma yang kemudian berdampak pada nilai-nilai
luhur yang tercantum pada ideologi bangsa Indonesia.
Dengan adanya perkembangan IPTEK yang sangat pesat mengakibatkan masyarakat mudah
terpengaruh oleh hal-hal negatif yang ditimbulkan dari perkembangan IPTEK tersebut. oleh
karena itu yang akan dibahas didalam makalah ini yaitu :
1
3. Bagaimana sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan IPTEK?
4. Bagaimana sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan IPTEK di bidang politik?
5. Bagaimana sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan IPTEK di bidang ekonomi?
6. Bagaimana sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan IPTEK di bidang sosial
budaya?
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk membantu pembaca mendapatkan wawasan
yang lebih terhadap kemajuan perkembangan IPTEK pada saat ini. selain itu pembaca juga
mengerti bagaimana sikap selektif yang dapat dilakukan dalam menyikapi pengaruh daripada
perkembangan IPTEK saat ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
sangat besar Sifat-sifat polimer, misalnya kekuatan dan elastisitas, banyak dipengaruhi oleh
panjang rantai (berat molekul). Sebagai contoh, t leleh polimer bertambah dengan
bertambahnya berat molekul (panjang rantai) Pada suhu kamar, polimer rantai sangat pendek
(100 g/mol) akan berada dalam wujud cair. Polimer dengan berat molekul 1.000 g/mol berada
dalam wujud padat lembek (way) dan resin lunak. Polimer padat memiliki berat molekul
antara 10.000 g/mol dan beberapa juta g/mol.
Jika monomer memiliki kata ganda, gunakan tanda (): poli+ (nama monomer)
3
2. Pembuatan Polimer Sintetik
Polimer sintetik dapat dibuat melalui dua proses dasar, yaitu polimerisasi adisi dan
polimerisasi kondemasi
a.Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi adalah proses kimia penggabungan molekul polekul monomer membentuk
polimer tanpa disertai pelepasan molekul molekul kecil.
Polimerisasi
adusi (penambahan) dapat disebut juga sebagai polimerasi pertumbuhan rantai. Pada
umumnya, yang menjadi monomer awal (starting material) adalah alkena dan turunannya.
Polimerisasi diawali dengan pembentukan radikal bebas (dengan bantuan Latalis) yang
mengawali reaksi rantai.
1) Mekanisme Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi radikal bebas pada pembentukan polietena, sebagai contoh, dari monomer
etena berlangsung melalui tiga tahap. yaitu tahap inisiasi (pengawalan), propagasi
(pertumbuhan rantai), dan terminasi (pengakhiran)
a) Inisiasi rantat
Tahap ini diawali dengan pemutusan homolitik molekul diasil peroksida (RCOO-OOCR)
menghasilkan radikal bebas (R). Radikal bebas inilah yang mengawali reaksi rantai.
Radikal selanjutnya bereaksi dengan molekul etena membentuk radikal baru (radikal
monomer):
4
b) Perpanjangan rantai (chain propagation)
Radikal monomer yang terbentuk pada tahap inisiasi sangat reaktif karena kekurangan satu
elektron, sehingga dapat menyerang molekul etena yang lain menghasilkan radikal baru
berikutnya dengan rantai yang lebih panjang:
Melalui tahap yang berulang, rantai karbon dari radikal mengalami pertumbuhan
(perpanjangan) rantai:
c) Terminasi rantai
Radikal-radikal bereaksi untuk membentuk molekul yang stabil. Reaksi berhenti sampai pada
tahap ini.
Polimer kondensasi ada yang alami. dan ada pula yang sintetik (buatan) Beberapa contoh
polimer alami adalah protein, polisakarida, dan asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic
acid, DNA). Adapun beberapa contoh polimer kondensasi sintetik adalah nilon, kevlar,
dakron, dan urea-metanal.
1) Nilon
Nilon (Nylon: New York London) dikembangkan oleh tim peneliti DuPont pada tahun 1935,
Nilon adalah polimer yang dibuat melalui polimerisasi kondensasi antara diamin dengan
asam dikarboksilat. Dalam polimerisasi ini terbentuk ikatan amida (-CO-NH-), sehingga
nilon juga dikenal sebagai poliamida. Salah satu nilon yang terpenting adalah nilon-6,6 yang
terbuat dari polimerisasi kondensasi antara heksana-1,6-diamin dengan asam heksanadioat.
5
2) Kevlar
Kevlar adalah poliamida aromatik dengan struktur seperti Nilon- 6,6. Dua monomer Kevlar
adalah asam benzena-1,4-dikarboksilat dan 1,4-diaminobenzena. Penggabungan dua
monomer ini disertai dengan pengenceran satu molekul air. Poliamida adalah polimer dengan
unit-unit pengulang yang terikat melalui ikatan amida.
Kevlar merupakan polimer yang sangat kuat sehingga sering digunakan untuk:
a) penguat bagian tertentu pada mobil,
b) membuat tali dengan kekuatan 20 kali lipat dari kekuatan tali baja dengan berat yang sama,
c) penguat sayap pesawat terbang, dan
d) pembuatan rompi antipeluru
3) Dakron
Dakron (Dacron) adalah merk dagang Dupont untuk poliester polietilena tereftalat (PET,
PETE, PETP). Dakron dapat disebut juga Terilena (Terylene). Polietilena tereftalat (PET)
adalah polimer yang terbentuk dari reaksi penggabungan monomer suatu asam dioat dengan
suatu diol.
6
Ikatan ester bersifat polar sehingga rantai polimer terikat melalui gaya tarik dipol-dipol yang
kuat. Akibatnya, PET memiliki sifat-sifat yang keras, kuat, halus, serta tahan terhadap air dan
bahan-bahan kimia. Beberapa jenis pakaian antikusut dan mudah dikeringkan terbuat dari
poliester 100%
PET juga digunakan sebagai bahan untuk pembuatan tempat makanan dan botol minuman,
karena sifatnya yang tahan terhadap bahan kimia, nontoksik, dan mudah dicuci
4) Urea-Metanal
Urea-metanal adalah suatu poliamida yang terbentuk melalui polimerisasi kondensasi dari
monomer-monomer urea (CO(NH)) dan metanal (HCHO).
Tahap kedua, pembentukan ikatan silang. Dalam pembentukan ikatan silang, salah satu
monomer harus memiliki paling sedikit dua sisi reaktif.
Sifat-sifat polimer urea-metanal:
1) berwarna putih,
2) kuat dan kaku,
3) penghambat (insulator) listrik dan panas yang baik,
4) tahan terhadap serangan kimia, dan
5) walaupun dipanaskan, polimer ini tidak meleleh atau berubah bentuk.
Penggunaan:
Polimer ini biasa digunakan sebagai
1) bahan penyambung saluran listrik, steker, tombol listrik bercahaya, stop-kontak, dan
berbagai peralatan listrik yang lain.
2) bahan asbak dan pegangan panic
7
3. Struktur Polimer
Karet vulkanisir pertama kali ditemukan oleh Charles Goodyear pada tahun 1839 dari
pengolahan karet alam. (Vulkan: Dewa api bangsa Romawi). Karet alam memiliki sifat-sifat
sebagai berikut: jika dalam kondisi panas meleleh dan lentur, sebaliknya jika dingin
mengeras dan rapuh. Karet alam akan berubah menjadi karet tervulkanisir (stabil) jika
8
dipanaskan dan diisi dengan S, dan bahan-bahan aditif lain. Karet vulkanisir tidak meleleh
jika panas dan tidak keras maupun tidak rapuh jika dingin.
Pada tahun 1953, Herman Staudinger, merumuskan struktur makromolekul untuk karet dan
mendapat hadiah Nobel. Karet alam adalah polimer dari monomer isoprena (2-metilbuta-
1,3-diena) sehingga disebut sebagai poliisoprena atau poli(2-metilbuta-1,3-diena). Polimer
ini memiliki dua bentuk struktur, yaitu cis dan trans
Karet alam merupakan polimer bentuk-cis, sedangkan gutta percha (getah percha-lateks
alam) merupakan polimer bentuk-truns. Karet alam bersifat lunak dan seperti batang
sedangkan gutta percha bersifat keras dan rapuh
a. Karet alam: cis-poli(2-metilbuta-1,3-diena)
b. Gutta percha: trans-poli(2-metilbuta-1,3-diena)
Karet alam meleleh ketika dipanaskan, karena rantai polimer dapat menyelinap di antara
rantai yang lain. Pemanasan menyebabkan terjadinya transformasi cis menjadi trans yang
begitu luas.
Karet vulkanisir tidak mudah terkena oleh serangan kimia karena kurangnya ikatan rangkap
C-C. Karet vulkanisir mengandung ikatan silang atom S sebanyak 1-8.
9
a. Penggolongan Berdasarkan Sumber
Berdasarkan sumbernya, polimer terbagi menjadi dua kelompok yaitu polimer alami
dan polimer buatan.
1) Polimer alami
Polimer ini telah diciptakan oleh Tuhan sebagai komponen penting dalam makhluk hidup.
Makromolekul seperti polisakarida, protein, dan lemak tergolong sebagai polimer alami.
Contoh polisakarida adalah kanji, selulosa, glikogen, kitin, dan kitosan. Kayu, sutra, karet,
kertas, katun, dan wol tersusun dari polimer alami.
2) Polimer sintetik (buatan).
Polimer ini ada karena dibuat oleh manusia, contohnya adalah Mop polietilena, polivinil
klorida, dan dakron.
b. Penggolongan Berdasarkan Reaksi (untuk Polimer Sintetik) Berdasarkan reaksi
(untuk polimer sintetik), polimer terbagi menjadi dua kelompok, yaitu sebagai
berikut. 1) Polimeris adisi (dari hidrokarbon tak jenuh)
Penggolongan 2) Polimeris kondensasi
c. Berdasarkan Komposisi Berdasarkan komposisinya, polimer terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu sebagai berikut.
1) Homopolimer
Homopolimer merupakan polimer yang mengandung satu jenis unit
pengulang/monomer (Gambar 5.14).
2) Kopolimer
Kopolimer merupakan polimer yang mengandung lebih dari satu jenis unit pengulang
seperti: polimer random/acak, polimer selang-seling. polimer blok, dan polimer
bercabang (Gambar 5.15).
10
Elastisitas polimer, termoplas disebabkan oleh adanya ikatan silang yang berasal dari gaya
antarmolekul seperti ikatan hidrogen. Ikatan silang ini akan hilang ketika dipanaskan pada
suhu tertentu dan terbentuk kembali ketika didinginkan (elastis).
C. Biomolekul
1. Karbohidrat
Istilah karbohidrat dengan rumus molekul C (HO), menunjukkan bahwa atom karbon
(karbo) bergabung dengan molekul air (hidrat). Karbohidrat juga sering disebut sebagai
sakarida, sedangkan molekul- molekul kecil karbohidrat sering disebut sebagai gula.
11
Karbohidrat adalah senyawa organik yang paling melimpah di alam. Semua tumbuh-
tumbuhan dan hewan mensintesis dan mengolah dijum karbohidrat sebagai sumber energi
dan membaginya ke setiap sel. Tumbuh-tumbuhan mensintesis karbohidrat melalui
fotosintesis karbon dioksida dan air menjadi glukosa dan oksigen.
a. Klasifikasi Karbohidrat
Berdasarkan jumlah unit molekul penyusunnya, karbohidrat digolongkan menjadi beberapa
golongan, yaitu sebagai berikut.
1) Monosakarida: tersusun dari I unit karbohidrat.
2) Disakarida: tersusun dari 2 unit karbohidrat
3) Oligosakarida: tersusun dari 3-9 unit karbohidrat
4) Polisakarida (tersusun lebih dari 10 unit karbohidrat).
b. Sifat-sifat Fisik Karbohidrat
Sifat-sifat fisik karbohidrat dapat ditinjau dari wujud, rasa, kelarutannya sebagai berikut.
12
13
2.2 Sikap Tanggung Jawab Dalam Perkembangan IPTEK
Manusia hidup di dunia ini tidak dapat terlepas dari kemajuan IPTEK bagaimanapun juga
caranya. Dengan IPTEK, hidup manusia akan semakin dipermudah seiring dengan
perkembangan IPTEK tersebut. agar tidak menimbulkan permasalahan dan dampak yang
negatif, manusia perlu memiliki tanggung jawab etis dalam mengembangkan dan
menerapkan IPTEK.
Sebagai bangsa Indonesia yang memiliki ideologi bangsa, didalam proses mengembangkan
dan menerapkan IPTEK harus perlu mengingat landasan ideologinya, yaitu :
1. Pancasila
Dalam kaitannya dengan Pancasila terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
sebenarnya telah memberikan peringatan kepada kita bahwa semua ilmu yang ada
didunia berasal dari Tuhan. Sebagai contoh, sejak dahulu Tuhan telah menciptakan
alam semesta untuk kemaslahatan umat manusia. Menyadari kenyataan ini, setiap
manusia Indonesia di dalam mengembangkan dan menerapkan IPTEK harus
dikembangkan dan diterapkan untuk kemaslahatan manusia, bukan untuk menyiksa
dan mencelakakan manusia.
2. Landasan Konstitusional UUD 1945
14
Sementara itu, UUD 1945 mengamanatkan bahwa tujuan nasional, antara lain untuk
memajuka kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu,
bumi, dan air, serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Dari amanat UUD
1945 jelas bahwa pengembangan dan pemanfaatan IPTEK untuk meningkatkan
kecerdasan dan kesejahteraan rakyat secara lahir maupun batin. Ini artinya
pengembangan dan pemanfaatan IPTEK di Indonesia tidak bebas nilai, tetapi harus
mempertimbangkan lingkungan dan nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan agama yang
ada di Indonesia.
Usaha pengembangan dan pemanfaatan IPTEK, setiap manusia Indonesia harus memiliki
kearifan dan berpegang pada prinsip moral. Dengan demikian, pemanfaatan IPTEK dalam
kegiatan pembangunan tidak akan merusak lingkungan hidup. Akan tetapi, kalau IPTEK
dimanfaatkan tanpa kearifan dan tidak dengan pertimbangan moral, kecenderungan untuk
merusak lingkungan lebih besar. Sebagai contoh :
1. Dinamit dan bahan peledak dimanfaatkan untuk mencari dan menangkap ikan.
Hal ini tentunya yang akibatnya dapat merusak habitat dan lingkungan. Seorang
yang menggunakan bahan peledak, jelas semata-mata hanya demi keuntungan
pribadi, tidak disadari pertimbangan moral dan akibat baik buruknya dari tindakan
tersebut.
2. Nuklir energi ini sebenarnya besar sekali manfaatnya dalam pembangunan,
termasuk untuk bidang kesehatan. Akan tetapi, kalau nuklir jatuh ke tangan orang
yang tidak bertanggung jawab, dibuatlah senjata pemusnah yang sangat
mengancam hidup manusia dan lingkungannya.
Manusia didalam mengembangkan dan menerapkan IPTEK sudah selayaknya disertai etika
dan rasa tanggung jawab. Etika dalam hal ini, menyangkut pengertian luas, baik etika
keilmuan maupun etika sosial kemanusiaan atau etika moral. Dari segi etika keilmuan,
artinya didalam mengembangkan IPTEK berdasarkan metode keilmuan dengan langkah-
langkah yang sistematis dan bersifat objektif. Pada segi agama, etika dan tujuan
pengembangan IPTEK secara sistematis dapat dibagi menjadi dua yaitu :
15
Sementara itu, yang berkaitan dengan rasa tanggung jawab, seorang harus sadar bahwa
IPTEK yang dipergunakan itu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di samping itu,
rasa tanggung jawab juga mengandung arti bahwa dalam menerapkan IPTEK, tidak hanya
untuk kepentingan pribadi, tetapi semata-mata demi kemaslahatan orang banyak.
Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK yang selalu disertai dengan etik dan rasa tanggung
jawab akan mendatangkan hikmah. Selain itu, juga akan terhindar dari kerusakan lingkungan
hidup. Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK yang demikian harus disadari sebagai ibadah.
Ada tiga alternatif sikap yang bisa diambil oleh bangsa kita dalam menghadapi kemajuan
IPTEK yaitu :
1. Menolak dengan tegas semua pengaruh kemajuan IPTEK dalam semua aspek
kehidupan.
2. Menerima sepenuhnya pengaruh tersebut tanpa disaring terlebih dahulu.
3. Bersikap selektif terhadap pengaruh tersebut, yaitu kita mengambil hal-hal positif dari
kemajuan IPTEK dan membuang hal-hal negatifnya.
Dari ketiga alternatif tersebut, sikap terbaik yang mesti kita ambil adalah sikap selektif.
Dengan sikap seperti itu, kita dapat mengambil keuntungan dari kemajuan IPTEK dan
terhindar dari dampak buruknya, karena semua pengaruh kemajuan IPTEK yang kita terima
telah terlebih dahulu melalui proses penyaringan. Adapun alat penyaringnya adalah
Pancasila. nilai-nilai Pancasila merupakan cerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang dapat
diterima oleh semua kalangan sehingga dapat dijadikan benteng yang kukuh dalam
menghadang pengaruh negatif dari kemajuan IPTEK.
16
negara berkembang. Acuan tersebut dibuat berdasarkan kepentingan negara adidaya tersebut,
tidak berdasarkan kondisi negara yang bersangkutan. Apabila suatu negara tidak
mengedepankan empat hal tersebut, akan dianggap sebagai musuh bersama. Sering dianggap
teroris dunia serta akan diberikan sanksi berupa embargo dalam segala haln yang
menyebabkan timbulnya kesengsaraan seperti kelaparan, konflik, dan sebagainya.
Di sisi lain, isu demokratisasi yang sekarang menjadi acuan utama bagi eksistensi suatu
negara sebenarnya tidak langsung telah menutup mat akita terhadap mana yang benar dan
mana yang salah. Segala sesuatu peristiwa selalu dikaitkan dengan demokratisasi. Akan
tetapi, demokratisasi yang diusung adalah demokratisasi yang dikehendaki oleh negara-
negara adidaya yang digunakan untuk menekan bahkan menyerang negara-negara
berkembang yang bukan sekutunya.
Melalui paham demokrasi Pancasila, akan tercipta pemerintahan yang kuat, mandiri dan
tahan uji serta mampu mengelola konflik kepentingan yang dapat menghancurkan persatuan
dan kesatuan apalagi bangsa Indonesia sebagai bangsa yang pluralistik, dapatn memperteguh
wawasan kebangsaannya melalui sebagian Bhineka Tunggal Ika.
Bangsa Indonesia harus mampu menunjukkan eksistensinta sebagai negara yang kuat,
mandiri, namun tidak meninggalkan kemitraan dan Kerjasama dengan negara-negara lain
dalam hubungan yang seimbang, saling menguntungkan, saling menghormati, dan saling
menghargai hak dan kewajiban masing-masing. Untuk mencapai hal tersebut, bangsa
Indonesia harus segera mewujudkan hal-hal sebagai berikut :
17
melakukan aktivitas perdagangannya ke berbagai negara. Mulai abad ke-20, paham liberal
kembali banyak dianut oleh negara-negara didunia terutama negara maju. Hal ini membuat
globalisasi ekonomi semakin mempercepat perluasan jangkauannya ke semua tingkatan
negara mulai dari negara maju sampai ke negara berkembang seperti Indonesia.
Kenyataan yang terjadi, globalisasi ekonomi lebih dikendalikan oleh negara-negara maju.
Sementara negara-negara berkembang kurang diberi ruang dan kesempatan untuk
memperkuat perekonomiannya. Keberadaan Lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti IMF
(International Monetary Fund), Bank Dunia (World Bank) dan WTO (World Trade
Organization). Belum sepenuhnya memihak kepentingan negara-negara berkembang dengan
mendapat sedikit manfaatnya. Sistem ekonomi kerakyatan merupakan senjata ampuh untuk
melumpuhkan pengaruh negatif dari kemajuan iptek dan memperkuat kemandirian bangsa
kita dalam semua hal. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu kiranya segera diwujudkan hal-
hal di bawah ini:
2.3.3 Sikap Selektif Terhadap Pengaruh Kemajuan IPTEK di Bidang Sosial Budaya
Dalam bidang sosial budaya, kemajuan IPTEK telah membawa pengaruh dalam perilaku
yang ditampilkan oleh setiap masyarakat. Di antara pengaruh tersebut adalah dalam hal gaya
hidup, gaya pakaian, dasar ikatan hidup bermasyarakat, dan semakin mudahnya mendapatkan
informasi dan ilmu pengetahuan. Tiga hal yang disebutkan pertama, cenderung memberikan
pengaruh yang negatif. Oleh karena itu, kita harus membentengi diri dengan nilai-nilai yang
selama ini sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, yaitu nilai-nilai Pancasila.
18
Adapun pengaruh yang disebutkan terakhir cenderung memberikan keuntungan bagi bangsa
kita. Oleh karena itu, kita perlu mengadopsi hal tersebut dengan tidak mengabaikan nilai-nilai
jati diri bangsa kita. Kemajuan iptek salah satunya ditandai dengan adanya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Agar hal tersebut bersifat positif dan dapat diserap ke dalam
budaya kehidupan kita sehari-hari, maka kita perlu mengusahakan perubahan nilai dan
prilaku, antara lain:
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perkembangan dan kemajuan IPTEK yang mengalir deras sebagai akibat adanya globalisasi.
Proses globalisasi telah meruntuhkan tembok-tembok pembatas antar dunia hingga kini
hampir semua negara-negara di dunia terhubung dalam satu koneksi yang sama. Hal ini turut
membuat budaya lokal negara-negara dunia kian meluntur dan menghasilkan suatu budaya
yang sama yang bersifat global.
Pesatnya kemajuan IPTEK membawa banyak perubahan pada kehidupan masyarakat. Sesuai
dengan teori evolusioner, perubahan sosial yang terjadi di masyarakat berkembang secara
moderat namun mencakup seluruh kehidupan masyarakat meliputi perekonomian, sosial-
budaya, hingga politik. Terkadang, karena perkembangan yang moderat, masyarakat tidak
menyadari adanya perkembangan IPTEK. Hal ini yang dapat membawa dampak buruk bagi
kehidupan masyarakat.
Dalam menyikapi persoalan ini, masyarakat dituntut untuk selektif dalam menghadapi
pesatnya perkembangan dan kemajuan IPTEK. Dalam konteks ini, selektif yang dimaksud
adalah dengan menyaring dan memilah segala perkembangan yang ada agar tetap sesuai
dengan budaya dan kepribadian asli bangsa Indonesia yang dikenal dengan sikap luhurnya.
19
Dalam praktiknya, kemajuan IPTEK yang datang sering kali membuat masyarakat lupa diri
akan nilai dan budaya yang ada. Hingga akhirnya menyerap semua budaya asing yang ikut
terbawa perkembangan IPTEK sehingga budaya lokal menjadi kurang diminati untuk
berperan sebagai pembentuk nilai dan norma yang kemudian berdampak pada nilai-nilai
luhur yang tercantum pada ideologi bangsa Indonesia.
3.2 SARAN
Kelompok kami sangat berharap saran dari pembaca atau pendengar agar kami dapat
mengevaluasi setiap kesalahan sehingga bisa lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/412933244/Membangun-Sikap-Selektif-Dalam-
Menghadapi-Berbagai-Pengaruh-Kemajuan-IPTEK
https://sikapselektifmembangun.blogspot.com/
https://id.scribd.com/document/412933244/Membangun-Sikap-Selektif-Dalam-
Menghadapi-Berbagai-Pengaruh-Kemajuan-IPTEK
https://medium.com/@mryzkiki17/selektif-dalam-menghadapi-kemajuan-iptek-
fa257b0b4cd4
https://sikapselektifmembangun.blogspot.com/
https://sikapselektifmembangun.blogspot.com/
https://id.scribd.com/document/412933244/Membangun-Sikap-Selektif-Dalam-
Menghadapi-Berbagai-Pengaruh-Kemajuan-IPTEK
https://medium.com/@mryzkiki17/selektif-dalam-menghadapi-kemajuan-iptek-
fa257b0b4cd4
https://amp.tirto.id/sikap-selektif-terhadap-kemajuan-iptek-dalam-bidang-sosial-
budaya-gpad
20
21