Anda di halaman 1dari 10

PHYTON UNTUK ANALISA DATA

DOSEN PEMBIMBING
Rizky Putra Fhonna, ST., M.Kom

DISUSUN OLEH
Nama : Naufal Farhan Nibras Berutu
Nim/Kelas : 180180061/A2

PRODI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2020
A. Indexing
Indexing yaitu pengambilan element tunggal yang ada di dalam array tersebut.
Indexing bisa digunakan pada semua jenis array yaitu satu dimensi dan multidimensi, hanya
dibedakan dalam pola penggunaannya saja.
Array satu dimensi =>nama_variabel [no_index]
Array multidimensi =>nama_variabel [no_index baris , no_index kolom]
 Array 1 dimensi :

Pada gambar di atas bahwa elemen array ke-3 adalah 81, elemen array ke-5 adalah
625, elemen array ke-0 adalah 0, dan elemen array ke-9 adalah 6561.

 Array 2 dimensi / multidimensi

Pada gambar di atas menunjukan bahwa elemen array yang berada pada baris ke-0
dan kolom ke-0 adalah 0, elemen array dibaris ke-1dan kolom ke-2 adalah 7 ,dst.
B. Slicing
Pada dasarnya slicing hampir sama dengan indexing, bedanya slicing dapat
mengambil lebih dari 1 nilai array dan dapat memisah-misahkan pengambilan sesuai dengan
apa yang kitainginkan, sehingga kita tidak hanya dapat mengambil satu nilai saja tapi kita
bisa mengambil banyak nilai sekaligus.
Nama_variabel = [star:end] Atau Nama_variabel = [start : end: step]
Jika salah satu di antaranya tidak ditentukan, nilai defaultnya start = 0, end= ukuran
dimensi, step = 1. Perlu diperhatikan bahwa slicing dalam python,slicing urutan terakhir tidak
dibaca oleh bahasa python itu sendiri. Maka penulisan [1:5] kita memberikan perintah slicing
mulai index 1 sampai index 5 sebagai batas akhir (di mana index 5 ini tidak termasuk ke
dalamnya). Sehingga yang dieksekusi adalah index ke 1 sampai 4.
Kasus yang membingungkan adalah ketika nilai langkahnya negatif. Dalam hal ini,
default untuk mulai dan berhenti bertukar atau bisa juga disebut dengan membalikan array.
Array 1 dimensi :


V[2:8] berarti irisan dari index ke-2 sampai index ke-7, karena index ke-8
tidak dieksekusi.


V[:-8] berarti irisan dari index negatif yang terakhir yaitu (-10)sampai index (-
8). Yang di eksekusi hanya index (-9) dan (-10) yaitu 0 dan 1.
V[:2] berarti irisan dari index ke-0 dan index ke-1 karna index ke-2 tidak di
eksekusi.


V[5:] berarti irisan dari index ke-5 sampai index yang terakhir. Sedangkan V[-
5:] irisan dari index (-5) sampai dengan index (-1), karena jika array dibalik maka
index yang terakhir yaitu (-1).


V[6,…] , V[-8,…] , V[…,-6] , V[…,8] merupakan syntax dengan pola yang
sama tapi index dan hasil yang berbeda. Penulisan syntaxnyaequivalent dengan V[6],
V[-8], V[-6] dan V[8


V[::4] dan V[::-4] memiliki pola syntax [start : end: step], dimana default nya
apabila index tidak ditentukan makan akan sama dengan 0. Jadi V[::4] berarti irisan
yang ada pada setiap step ke 4 pada array tersebut, yang di mulai dari index ke-0,
sedangkan V[::-4] berarti irisan yang ada pada setiap step ke 4 yang di mulai dari
index (-1).

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Start 1 4 1 4

Gambar di atas menunjukan ilustrasi hitungan jarak dari V[::4] jika V[::-4]
maka tinggal membalikkan array nya saja.


V[4::] berarti irisan yang akan menampilkan nilai dari index ke-4 sampai nilai
dari index terakhir array tersebut. Sedangkan V[-4::] menampilkan irisan dari index (-
4) sampai dengan (-1) karena index terakhir nya (-1).

Maksud dari sytax V[:7:3] dan T[:8:2] yaitu irisan dari index ke-0 sampai
dengan index ke-7 dan ke-8 dengan masing-masing 3 step dan 2 step diganti menjadi
masing-masing (-1000) dan (-5000).


Maksud dari syntax di atas adalah irisan yang menampilkan array yang
dibalikan dari index (-1) hingga index(0)
Array multidimensi:

d[:7:3] berarti irisan dari baris ke-0 sampai baris ke-7 dengan 3 step.

d[0:5,8] berarti irisan yang ada pada kolom ke -8 di mulai dari baris ke-0
sampai dengan baris ke-4, karena baris ke-5 tidak di eksekusi.

d[ : ,6] berarti irisan yang ada pada kolom ke-6 dimulai dari baris ke-0 sampai
baris akhir.


d[2: :3] berarti irisan dari baris ke-2 sampai baris terakhir dengan step 3
langkah.


d[3:7,2:8] berarti irisan yang ada diantara baris ke-3 sampai ke-7 pada kolom
ke-2 sampai ke-8.

d[…,4] berarti irisan dari baris awal hingga akhir pada kolom ke-4. Sedangkan
d[6,…] berarti irisan dari kolom awal hingga akhir pada baris ke-6.


d[ :2] berarti irisan dari baris ke-0 dan ke-1 pada semua kolom, karna baris
ke-2 tidak dieksekusi.

d[1: :2]= -1805 berarti nilai yang ada pada rentang baris ke-1 hingga baris
terakhir di semua kolom dengan step langkah 2 diganti menjadi -1805.

d[2:6:3] = -3012 berarti nilai yang ada pada rentang baris ke-2 sampai ke-6
pada semua kolom dengan step 3 diganti menjadi -3012.

d[::3] berarti irisan pada rentang baris awal sampai baris akhir dengan step
langkah 3.


d[::-1] artinya array yang di balik. Baris awal menjadi baris yang terakhir dan
baris terakhir menjadi baris awal sedangkan kolomnya tetap.


d[::-1,::-1] berbeda dari syntax yang sebelumnya walaupun sama-sama array
yang di balik, pada syntax ini akan membalikan baris dan kolom sekaligus, baris awal
menjadi akhir begitu sebaliknya serta kolomnya pun berubah ,kolom awal menjadi
kolom yang terakhir dan kolom terakhir menjadi kolom awal.


d[:6,::6] artinya irisan dari baris ke-0 sampai baris ke-5 ,tapi hanya pada ke-0
dan ke-6 karena syntax tersebut memiliki step langkah 6.

Array 2 dimensi:

Array 3 dimensi:

Syntax diatas merupakan cara membuat array multi dimensional sesuai dengan
operasi yang kita inginkan.

Pada syntax di atas penulisan array di tulis kedalam bentuk tuple, Tuple dalam
Python adalah stuktur data yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data. Tupe
bersifat immutable, artinya isi tuple tidak bisa kita ubah dan hapus. Namun, dapat kita
isi dengan berbagai macam nilai dan objek. Penulisan index tuple dipisahkan dengan
koma. Jadi dengan menggunakan penulisan tuple kita bisa mengakses index tunggal
pada array multidimensi.
C. Iteraring
Iterator di Python sederhananya hanyalah suatu objek yang padanya dapat
dilakukan iterasi atau looping. Objek akan mengembalikan data, satu data per satu
waktu.

Anda mungkin juga menyukai