Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ovisa Intan Auliya

NIM : 205100107111038
Kelas : D

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroba Patogen

Patogen merupakan mikroba yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan yang mampu
menyebabkan penyakit. Terdapat tujuh mikroba patogen yang dikategorikan sebagai penyebab
outbreak (peningkatan kejadian penyakit yang melebihi ekspetasi normal secara mendadak
pada suatu komunitas yang dibatasi oleh tempat dan periode waktu tertentu) terbesar pada
tahun 2016, yaitu Scombroid toxin dan Ciguatoxin pada ikan, Salmonella pada daging babi dan
ayam, Campylobacter pada dairy product yang tidak dipasteurisasi, norovirus dan Vibrio
parahaemolyticus pada moluska. Covid-19 juga merupakan mikroba patogen tetapi tidak
disebarkan melalui makanan, melainkan udara atau melalui kontak dengan orang yang
terinfeksi. Mikroba patogen paling banyak tumbuh pada pangan yang berprotein tinggi, seperi
ikan, seafood, daging, susu, dan lainnya. Mikroorganisme mempengaruhi makanan, dimana
apabila makanan tersebut ditumbuhi mikroba perusak (spoilage) maka akan mempengaruhi
kualitas dari makanan tersebut karena umur simpannya menjadi lebih pendek, sedangkan
mikroba patogen dapat mempengaruhi keamanan makanan karena dapat menyebabkan
penyakit.
Patogen dalam makanan dapat menyebabkan efek yang signifikan pada kesehatan
manusia. Namun, tidak semua patogen dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hal tersebut
dipengaruhi oleh sistem imun dalam tubuh manusia tersebut. Beberapa mikroba patogen yang
terdapat dalam makanan:
a. Clostridium botulinum
Banyak ditemukan pada makanan kaleng. Clostridium botulinum dapat menghasilkan
toksin yang dapat menyebabkan sakit apabila masuk ke dalam tubuh. Toksin
(neurotoksin) dapat menyebabkan gangguan pada syaraf hingga dapat menyebabkan
kematian.
b. Listeria monocytogenes
Banyak menginfeksi wanita hamil dan bayi baru lahir. Listeria monocytogenes
merupakan bakteri gram positif yang bersumber dari susu yang tidak dipasteurisasi,
daging asap, dan salad. Listeria monocytogenes juga dapat tumbuh pada suhu rendah.
c. Salmonella
Merupakan bakteri gram negatif yang bersumber dari telur mentah atau setengah
matang, unggas, sayur dan buah segar, serta produk susu yang tidak dipasteurisasi.
Salmonella juga ditemukan pada saluran pencernaan.
d. Escherichia coli
Banyak ditemukan pada lingkungan, makanan, usus manusia dan hewan. E. coli dapat
dikategorikan mikroba patogen dalam jumlah tertentu apabila termakan dan dapat
menyebabkan sakit, tetapi sebagian besar E. coli tidak berbahaya. E. coli dapat
menyebabkan diare, kram perut dan muntah.
e. Staphylococcus aureus
Bersumber dari makanan berprotein tinggi, hidung dan kulit manusia serta permukaan
benda mati. Infeksi dapat menyebabkan infeksi pada kulit dan dapat menghasilkan
racun.
f. Vibrio parahaemolyticus
Merupakan bakteri gram negatif yang bersumber dari makanan laut dan makanan
dengan kebersihan yang buruk. Dapat menyebabkan gastroenteritis akut apabila
terinfeksi oleh patogen ini.

Pencegahan kontaminasi mikroba patogen pada pangan ialah dengan adanya keamanan
pangan, seperti dengan mencuci semua bahan sebelum dilakukan pengolahan, dimasak secara
sempurna, membersihkan permukaan yang kontak dengan makanan, membedakan alat
pengolahan untuk bahan mentah dan makanan jadi, serta selalu mencuci tangan. Mikroba baik
dan patogen dapat diklasifikasikan berdasarkan strukturnya, yaitu adanya phili, flagela, dinding
sel, suhu, pH, dan aW untuk pertumbuhannya, adanya oksigen, dan lainnya. Banyak mikroba
patogen adalah gram negative karena memiliki stuktur lipopolisakarida yang berfungsi untuk
mengikat membran inangnya sehingga dapat menempel. Mikroba patogen juga banyak yang
memiliki karakteristik adanya phili dan flagela yang berfungsi untuk memudahkan
pergerakannya dalam tubuh inang. Mikroba patogen dapat dideteksi secara konvensional,
metode modifikasi, dan secara molekular. Metode molekular lebih cepat dan spesifik hasilnya
dalam mendeteksi mikroorganisme.

Anda mungkin juga menyukai