Anda di halaman 1dari 6

Nama : Putu Defri Githayani

NIM : P07120219062

Kelas : 4B / S.Tr Keperawatan

Konsep Kebijakan PHBS

Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 proporsi anggota rumah tangga
yang berperilaku benar cuci tangan dengan benar di Indonesia yaitu 49,8%. Prevalensi merokok
penduduk umur >10 tahun di Indonesia sebanyak 29,3%. Proporsi aktivitas fisik kurang pada
penduduk umur ≥10 tahun di Indonesia sebanyak 33,5%. Proporsi konsumsi buah atau sayur
kurang pada penduduk umur ≥5 tahun di Indonesia masih sangat banyak yaitu 95,5%. Proporsi
pengelolaan sampah yang baik di rumah tangga di Indonesia masih kurang yaitu sebanyak
36,8%. (Utami & Sani, 2021)

Hasil penelitian “Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Pencegahan Penularan
Covid-19” menunjukkan bahwa dari 71 responden terdapat 83,1% selalu mencuci tangan setelah
keluar rumah, 76,1% selalu mencuci tangan sebelum makan, 67,5% membersihkan rumah,
95,8% menggunakan masker, terdapat 47,9% sering menjaga jarak aman saat diluar rumah
minimal 2 meter, 63,4% tidak berjabat tangan, 22,5% masih aktif menghadiri kegiatan diluar
rumah, 80,3% selalu membuka jendela dan ventilasi, 45,1% membersihkan benda yang ada di
rumah dengan cairan pembersih setiap hari, 71,8% selalu menyediakan makanan sehat untuk
keluarga, 32,4% yang selalu dan sering merokok dimasa pandemi, 43,7% berolahraga minimal
30 menit setiap hari, 54,9% menyiapkan makan cepat saji untuk keluarga, 95,8% mencuci buah
dan sayur sebelum dikonsumsi, 49,3% mencuci tangan setelah memegang uang, 77,5% selalu
membiasakan seluruh keluarga untuk hidup sehat, 78,9% mengkonsumsi minimal 2 liter cairan
dalam sehari, dan 84,5% tidak pernah melakukan perjalanan ke luar kota.

(Utami & Sani, 2021)


A. Pengertian PHBS

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,
dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina
suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (enpowerment) sebagai suatu upaya
untuk membantu masyarakat mengenali dan mengetahui masalah sendiri, dalam tatanan rumah
tangga agar dapat menerapkan cara cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehatan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatankegiatan
kesehatan di masyarakat.

B. Tujuan dan Manfaat PHBS

Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses


penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku
kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS secara umum adalah
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal
tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu,
dengan menerapkan PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan
meningkatkan kualitas hidup.

C. Tatanan PHBS

Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat beraktivitas


dalam kehidupan sehari – hari. Berikut ini 5 tatanan PBHS yang dapat menjadi simpul – simpul
untuk memulai proses penyadartahuan tentang perilaku hidup bersih sehat :

 PHBS di Rumah tangga


Terdapat 10 indikator PHBS dalam rumah tangga (RT) yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan
2. Memberi bayi ASI Eksklusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5. Menggunakan air bersih
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah seminggu sekali
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah

 PHBS di Sekolah

Terdapat 6 indikator PHBS dalam rumah tangga (RT) yaitu:

1. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun


2. Mengkonsumsi jajanan di warung atau kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok

 PHBS di Tempat kerja

Terdapat 6 indikator PHBS di tempat kerja yaitu:

1. Tidak merokok di tempat kerja


2. Bebas jentik nyamuk Jamban sehat
3. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang
air besar dan buang air kecil
4. Membuang sampah pada tempatnya
5. Melakukan olahraga secara teratur /aktifitas fisik
 PHBS di Sarana Kesehatan

8 indikator PHBS Institusi kesehatan yaitu:

1. Menggunakan air bersih


2. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Mencuci tangan pakai sabun (hand rub/hand wash)
5. Tidak merokok
6. Tidak meludah sembarangan
7. Tidak meludah sembarangan
8. Memberantas jentik nyamuk

 PHBS di Tempat umum

Dibawah ini 3 indikator PHBS di tempat umum yaitu :

1. Menggunakan jamban sehat


2. Memberantas jentik nyamuk
3. Menggunakan air bersih

D. Bidang Perlikau Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Bidang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yaitu :
1. Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air bersih yang mengalir
dengan sabun, mandi minimal 2x sehari, dan lain-lain.
2. Bidang gizi, seperti makan sayur dan buah tiap hari, mengkonsumsi garam beryodium,
menimbang berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) setiap bulan, dan lain lain.
3. Bidang kesling, seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan jamban,
memberantas jentik, dan lain-lain.
E. Fasilitas Penunjang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Fasilitas penunjang PHBS di sekolah antara lain adalah:
1. Ketersediaan air bersih yang bebas dari jentik nyamuk
Air bersih yang tersedia di sekolah dapat digunakan oleh siswa dan guru untuk berbagai
keperluan. Siswa dan guru dapat menggunakan air bersih untuk mencuci tangan dengan
menggunakan air bersih yang mengalir sebelum makan dan sesudah buang air besar.
Perilaku cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun mencegah penularan
penyakit seperti diare, kolera, disentri, typus, cacingan, penyakit kulit, hepatitis A, ISPA, flu
burung, dan lain sebagainya. Kegiatan pemeriksaan tandon air bersih dilakukan untuk
memberantas penyakit yang disebabkan oleh penularan nyamuk seperti penyakit demam
berdarah. Memberantas jentik nyamuk di lingkungan sekolah dilakukan dengan gerakan 3 M
(menguras, menutup, dan mengubur) tempat-tempat penampungan air (bak mandi, drum,
tempayan, ban bekas, tempat air minum, dan lain-lain) minimal seminggu sekali. Hasil yang
didapat dari pemberantasan jentik nyamuk ini kemudian disosialisasikan kepada seluruh
warga sekolah.
2. Fasilitas penunjang PHBS disekolah yang lain adalah tersedianya kantin sekolah dengan
jajanan yang sehat
Ketersediaan jamban yang bersih, tempat dan program olahraga yang teratur dan terukur,
dan juga adanya tempat sampah. Dimana fasilitas tersebut dapat menunjang siswa dan siswi
dalam berperilaku hidup bersih dan sehat dilingkungan sekolah.
Referensi Materi
Kemenkes RI. (2016). PHBS. https://promkes.kemkes.go.id/phbs diakses pada tanggal 29
Juli 2022.

Sulisnadewi, N. L. . (2022). KEBIJAKAN PHBS.


https://poltekkemendenpasar.sharepoint.com/:p:/r/sites/KELAS4.B-
KEBIJAKANKESEHATANNASIONALGANJIL2223/Shared Documents/TEMU
5 PHBS/KEBIJAKAN PHBS.pptx?
d=wbe897eef1fac4b45ae0acb255c34b113&csf=1&web=1&e=P7As5N

Utami, F. A., & Sani, F. (2021). Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
Era Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Indonesia. Jurnal Biostatistik,
Kependudukan, dan Informatika Kesehatan, 1(3), 197.
https://doi.org/10.51181/bikfokes.v1i3.4662

Wati, P. D. C. A., & Ridlo, I. A. (2020). Hygienic and Healthy Lifestyle in the Urban
Village of Rangkah Surabaya. Jurnal PROMKES, 8(1), 47.
https://doi.org/10.20473/jpk.v8.i1.2020.47-58

Anda mungkin juga menyukai