OLEH :
2. SOAL :
Jelaskan bagian utama Data View dalam SPSS data editor!
PEMBAHASAN :
Kolom: dengan ciri adanya kata var dalam setiap kolomnya. Kolom dalam
SPSS akan diisi oleh VARIABLE (seperti No, Nama, TB, BB, Sex, dll)
Baris, dengan ciri adanya angka 1,2,3 dan seterusnya. Baris dalam SPSS
akan diisi oleh DATA ( seperti nama orang: Putu)
3. SOAL :
Jelaskan apa saja yang perlu diatur dalam variable view sebelum dilakukan input
data statistic, berikan contohnya!
PEMBAHASAN :
Yang perlu diatur dalam variable view sebelum dilakukan input data statistic
adalah:
Name : untuk nama variable, diketik secara singkat karena karakter pada
kolom ini sangat terbatas.
Type : menetukan type variabel (numerik, comma, dot, string, dll)
Width: menentukan lebar data/ banyaknya angka / karakter data
Decimal : menentukan banyaknya angka di belakang koma.
Label: memberi penjelasan nama variabel yang panjang.
Missing : data yang hilang atau tidak ada isinya, seperti responden yang
tidak punya nama dianggap missing.
Collumns : menyediakan lebar kolom yang diperlukan untuk pemasukan
data
Align : posisi data (kanan, kiri, tengah sel) untuk itu tempatkan pointer pada
sel tersebut, buka kotak combo dan keseragaman pilih left/right/center.
Measure : hal yang penting di SPSS, karena menyangut tipe variabel yang
nantinya menentukan jenis analisis yang digunakan.
4. SOAL:
Anda adalah seorang sekretaris kepala bidang keperawatan di RSU Cepat
Sembuh. Bulan depan akan diadakan pemilihan perawat teladan tahun 2008.
Maka dilakukan serangkaian proses seleksi tahap akhir, ada 10 orang yang lulus,
dan akan ditentukan yang terbaik dengan memberikan serangkaian test. Test yang
akan dilakukan adalah: psiko test, TPA, test kepemimpinan, wawasan
keperawatan dengan range skor 0-100. Data yang terkumpul berupa data pribadi
dan data test seperti table 4. Anda akan mengolah data tersebut sesuai permintaan
kepala bidang keperawatan untuk presentasi dalam rapat pimpinan RS. Inputlah
data tersebut ke dalam SPSS data editor. Jelaskan langkah-langkahnya!
PEMBAHASAN :Langkah-langkah menginput data ke dalam SPSS, sehingga
tampilannya seperti tabel 4 yaitu:
Bukalah program SPSS
Klik variable view di pojok kiri bawah tampilan data editor, terdapat
beberapa kolom.
Pada kolom name di isi dengan nama variabel data, misalnya no, na_pe,
asal, sex, pe_kep, dll. (Pada variables yang karakternya panjang dapat
disingkat terlebih dahulu, untuk mengganti spasi dipakai tanda (_)
Pada kolom type terdapat beberapa pilihan yaitu: string jika data yang ada
tidak akan diolah sedangkan numeric untuk data yang akan diolah. Untuk
variable no dipergunakan type string.
Pada kolom width dapat diubah sesuai dengan keinginan, di sini tersedia 1-
255 digit untuk data bertipe string.
Pada kolom decimal tidak perlu diperhatikan jika data string dan jika data
numeric diatur sesuai dengan keinginan.
Pada kolom label diisi keterangan nama variable secara lengkap, yang akan
ditampilkan pada data view dan out put.
Pada kolom values, untuk data string dikosongkan. Tetapi untuk data
numerik pada values di klik kemudian terdapat tanda kotak kecil di pojok
kanan bawah, maka akan muncul kotak. Pada kotak-kotak tersebut kita
mengatur kode dari data (mengkategorikan data), misalkan pada kolom
value di isi angka 1 dan pada kolom label di isi laki-laki. Kemudian add.
Setelah selesai membuat kode, maka klik OK.
Tampilan pada variable view:
Isi kolom-kolom tersebut dengan variabel dan kelengkapannya, setelah
selesai lihat tampilannya di data view. Klik di pojok bawah kiri, maka akan
muncul tampilannya. Kemudian masukan data sesuai dengan variabel yang
ada. Khusus untuk data yang berjenis numerik, maka klik di pojok kanan
bawah kolom, akan muncul beberapa pilihan sesuai dengan kategori yang
dimasukan tadi di variable view pada kolom values.
Tampilan pada data view:
5. SOAL :
Anda bertugas di ruang luka bakar, RS Cepat Sembuh. Dalam rangka penelitian
kualitatif yang Anda lakukan, Anda memberikan kuisioner dan melakukan
observasi terhadap beberapa indicator pada pasien dengan grade luka bakar yang
sama. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 1: Tabulasi hasil kuisioner dan observasi pasien luka bakar grade 2a di R
Combustio
Lama
Tingkat
No Pasien Persepsi Skala nyeri Penyembuhan
Kepatuhan
Luka (hari)
1 Kori 12 8 5 12
2 Lane 12 8 8 12
3 Muka 15 9 4 13
4 Nanoe 18 7 5 15
5 Orange 16 5 4 14
6 Paijo 17 7 8 12
7 Quiril 17 4 7 10
8 Roro 18 2 1 13
9 Tanjung 19 5 2 11
10 Urat 20 6 3 15
11 Versa 17 9 4 15
12 Wulan 18 8 5 14
13 Xenon 15 9 6 16
14 Yuri 12 4 8 17
15 Zuin 15 5 7 14
Anda ingin mengubah data variable di atas menjadi data ordinal dengan criteria
Persepsi (Sangat baik: jika skor 18-20, Baik jika skor 12-17, Kurang baik, jika
skor <12), Tingkat kepatuhan (patuh : jika skor 7-10, kurang patuh: jika skor 4-6,
tidak patuh jika skor <4), Skala Nyeri ( Ringan: jika skor 0-3, Sedang : jika skor
4-6, Berat: jika skor 7-10), Lama penyembuhan luka ( cepat: jika <13 hari, lambat
jika 13-16 hari, sangat lambat jika >16 hari)
PEMBAHASAN :
Pada variable view ditambahkan variable baru dengan cara mengklik “perspsi”
pada kolom name, kemudian klik kanan insert variables pada kolom labels
diberi nama criteria persepsi dan pada variable values di add beberapa kode
sebagai berikut : 1. Sangat baik, 2. Baik dan 3. Kurang baik. Klik OK. Kemudian
pada data view sudah terdapat variable criteria persepsi, Anda dapat mengisi
kolom variables tersebut sesuai dengan pilihan (sangat baik, baik dan kurang
baik) sesuai dengan ketentuan. Untuk mengubah criteria variables yang lain
caranya sama, tetapi pada saat add kode di values berbeda yaitu sesuai dengan
ketentuan.
Atau dengan cara, klik data yang ingin diubah ke data ordinal, klik menu
transform record into different variables kemudian nama “persepsi”
di ubah menjadi “persepsi_grp” change old and view new values
pada kolom range di ketik 18 dan pada kolom trough di ketik angka 20
pada output variables are straight with diberi tanda, kemudian pada new
value diketik “sangat baik” Add. Ulangi lagi memberikan kategori pada
kolom range di ketik 12 dan pada kolom truoght di keti 17, pada new value
diketik ”baik” Add, kemudian ulangi lagi, dengan mengisi rang lowest
trought dengan angka 11, pada new values diketik “kurang baik”Add
continue OK. Maka secara otomatis akan bertambah 1 kolom variables
pada data view dan secara otomatis sudah mengkode data sesuai dengan
criteria yang dibuat tadi. Tanpa harus mengklik kolom dan memilih secara
manual.
Tampilan pada data view:
ANOVA
lama penyembuhan
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,150 1 ,150 ,038 ,849
Within Groups 51,583 13 3,968
Total 51,733 14
Karena hasil nilai sig<0,05 (0,849 < 0,05) artinya terdapat perbedaan signifikan lama
penyembuhan
Group Statistics
kriteria tingkat kepatuhan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
lama penyembuhan tidak patuh 3 13,33 3,512 2,028
Patuh 12 13,58 1,564 ,452
Nilai P Value ( sig ) > 0,05 yaitu 0,849 maka artinya terdapat perbedaan tetapi tidak
signifikan pada kesalahan 5% antara tingkat kepatuhan dengan lama penyembuhan
Langkah – langkah uji hubungan persepsi pasien dengan kepatuhan perawatan luka
1. Uji normalitas data
Klik Analyz – descriptive statistic – explore
masukkan pada kolom dependent list ( tingkat kepatuhan dan lama
penyembuhan luka )
Maka akan muncul tampilan output sebagai berikut yang dimana hasil
di copy lalu dibawa ke ms.excel untuk dilakukan pembagian pada data
skewness untuk menentukan apakah data berdistribusi normal atau
tidak dengan syarat hasil harus berada diantara -2 dan +2 yaitu :
Descriptives
Std.
Statistic Error
Persepsi Mean 16,07 0,658
95% Lower 14,66
Confidenc Boun
e Interval d
for Mean Upper 17,48
Boun
d
5% Trimmed Mean 16,07
Median 17,00
Variance 6,495
Std. Deviation 2,549
Minimum 12
Maximum 20
Range 8
Interquartile Range 3
2. Uji hubungan
Klik Analyz – corelatte – bivariate
Pada kolom variable masukkan persepsi dan tingkat kepatuhan –
pearson – two tailed – ok
Correlations
tingkat
persepsi kepatuhan
Persepsi Pearson Correlation 1 -,212
Sig. (2-tailed) ,447
N 15 15
tingkat kepatuhan Pearson Correlation -,212 1
Sig. (2-tailed) ,447
N 15 15
Dari output diatas maka disajikan data dalam laporan sebagai berikut :
Hubungan Antara Persepsi dengen Tingkat Kepatuhan Perawat Dalam
Melaksanakan Five Moment Cuci Tangan di RSUD Wangaya Tahun 2022
No Variabel N Nilai P Nilai r
1. Persepsi 15
2. Tingkat 15 0,447 -0,212
Kepatuhan
- Kesimpulan dari tampilan diatas adalah ada hubungan tapi tidak signifikan
antara persepsi dengan tingkat kepatuhan perawatan luka pada pasien
( 0,447 > 0,05 )
- Antara hubungan (-) karena jika persepsi meningkat maka tingkat
kepatuhan pasien menurun dan sebaliknya
- Hubungan lemah karena person correlation = - 0,212
6. SOAL :
Anda ingin mengetahui apakah ada perbedaan vital sign dan kesadaran pasien
post trepanasi hari ketiga yang dirawat diruang HCU RS Cepat Sembuh selama 2
minggu depan dengan menggunakan lembar evaluasi yang telah anda buat.
Lembar evaluasi dan hasilnya sebagai berikut:
Tabel 2: Lembar evaluasi dan hasil vital sign dan kesadaran pasien post trepanasi
hari ktiga di R HCU
Pernafasan
N Nama Nadi TD Sistolik (mmHg) Kesadaran
(x/menit)
o Pasien
B A D O B A D O B A D O Cm Ap Co
1 Soplo 90 120 22
2 Sare 100 30
3 Sudik 80 120 14
4 Sopor 82 100 16
5 Sade 100 18
6 Tora 98 110 24
7 Toni 100 32
8 Tono 96 110 20
9 Tani 84 110 18
10 Taru 86 110 16
11 Toro 88 90
12 Tero 80 120
7. SOAL:
Untuk menentukan penambahan jumlah tenaga keperawatan di ruang emergency,
anda ingin mengetahui bagaimana tingkat kesibukan perawat dengan menghitung
jumlah pasien yang datng setiap shift jaga dan jumlah kasus yang diterima pada di
masing-masing bagian setiap shift selama 1 minggu.
Tabel 3: Tabulasi hasil observasi jumlah pasien yang berobat ke unit emergency
Hari Jumlah Pasien Jumlah kasus di bagian setiap shif
Setiap jaga
Shif Jaga Pagi Sore Malam
Pag
i Sore Malam K B I K B I K B I
2
1 47 73 30 12 15 20 8 5 40 5 10 25
1
2 37 45 46 12 16 21 9 8 18 8 8 30
2
3 57 54 54 21 18 18 5 4 25 12 14 28
2
4 67 72 44 25 30 12 14 6 32 15 13 16
1
5 30 55 54 12 12 6 12 8 25 14 16 14
3
6 46 49 46 10 18 18 4 0 15 8 20 18
4
7 44 72 46 11 22 11 8 5 19 10 16 20
Anda ingin memasukan ke dalam data editor SPSS. Jelaskan cara bagaimana anda
menginput data tersebut ke dalam 1 file data editor!
PEMBAHASAN :
Cara menginput data pada tabel 3 ke dalam 1 file data editor SPSS:
Bukalah data editor SPSS yang baru
Klik variables view di sebelah kiri pojok bawah tampilan data editor
Isi kolom name dengan variable data tersebut (hari, shif, k, b, i, dan jumlah)
Pada kolom type pilihlah jenis data dari masing-masing variable
(numerik/string)
Lengkapi kolom labels dengan nama variable yang ingin ditampilkan pada
data view
Untuk data yang numeric yang ingin dikategorikan, aturlah kolom value.
Dengan cara mengklik kolom tersebut, sehingga muncul kotak kecil di
kanan bawah. Klik kotak tersebut, maka akan muncul value labels.
Kategorikan data yang ada (misalkan pada variabel hari, kategorinya: 1=
hari 1Add, 2= hari 2Add, 3= hari 3Add, dan seterusnya) setelah itu
klik OK.
Setelah selesai mengatur di variable view, lalu klik data view.
Masukan data yang ada sesuai dengan variable
Untuk variable yang berjenis numeric, klik pada kolom menurun pada
variable tersebut, pada pojok kanan terdapat tanda panah, klik tanda
tersebut, maka akan muncul pilihan kategori yang dimasukan pada values
labels.
Tampilan pada variable view:
Maka akan muncul tampilan output sebagai berikut yang dimana hasil
di copy lalu dibawa ke ms.excel untuk dilakukan pembagian pada data
skewness untuk menentukan apakah data berdistribusi normal atau
tidak dengan syarat hasil harus berada diantara -2 dan +2 yaitu :
Descriptives
Std.
Statistic Error
kebidana Mean 11,19 1,088
n
95% Lower 8,92
Confidenc Boun
e Interval d
for Mean Upper 13,46
Boun
d
5% Trimmed Mean 10,83
Median 11,00
Variance 24,862
Std. Deviation 4,986
Minimum 4
Maximum 25
Range 21
Interquartile Range 5
Skewness 1,199 0,501 2,39240
4
Kurtosis 2,175 0,972
bedah Mean 19,71 1,817
95% Lower 15,92
Confidenc Boun
e Interval d
for Mean Upper 23,50
Boun
d
5% Trimmed Mean 18,99
Median 18,00
Variance 69,314
Std. Deviation 8,326
Minimum 8
Maximum 45
Range 37
Interquartile Range 10
Skewness 1,444 0,501 2,88111
1
Kurtosis 3,090 0,972
interna Mean 20,52 1,700
95% Lower 16,98
Confidenc Boun
e Interval d
for Mean Upper 24,07
Boun
d
5% Trimmed Mean 20,26
Median 19,00
Variance 60,662
Std. Deviation 7,789
Minimum 6
Maximum 40
Range 34
Interquartile Range 10
Skewness 0,618 0,501 1,23303
1
Kurtosis 0,804 0,972
Dari data skewness diatas menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi
normal pada kebidanan dan bedah sedangkan berdistribusi normal pada
bidang interna maka data disimpulkan berdistribusi tidak normal dan
diturunkan menggunakan uji nonparametik
2) Uji nonparametik
Klik analyz – nonparametik test – lagacy dialogs – K-Independent samples
Pada kolom test variable list dimasukkan kategori kebidanan, bedah dan
interna - Pada kolom grouping variable masukkan kategori shift – klik
define range – masukkan minimum 0 dan maksimum 3 – continue dan ok
Maka akan muncul output seperti :
Test Statisticsa,b
kebidanan bedah interna
Kruskal-Wallis H 4,715 9,883 4,592
df 2 2 2
Asymp. Sig. ,095 ,007 ,101
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: shif
Kesimpulan :dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara jumlah pasien setiap shift
pada ruang bedah dan tidak ada perbedaan antara jumlah pasien setiap shift pada ruang
kebidanan dan interna
Tabel 4: Master Data Calon Perawat Teladan RS Cepat Sembuh Tahun 2008