Pendahuluan
Komplikasi kehamilan dan persalinan ini merupkan gangguan yang akan mengancam
keselamatan ibu dan janin yang berdampak pada keguguran, kelahiran prematur. Penyebab
kematian ibu di negara berkembang 95% adalah direct obstetric death atau penyebab
langusng oleh komplikasi obstetri saat hamil, bersalin, nifas atau kematian yang dipicu oleh
suatu tindakan.
Risiko kehamilan dan persalian meningkat pada ibu hamil yang mengalami anemia.
Kurang asupan zat besi dapat menyebabkan anemia. Wanita yang anemia di Kabupaten
Probalinggo mencapai 70%. Penyebab anemia pada kehamilan karena kekurangan zat gizi
mikro seperti besi, asam folat, mineral atau vitamin lain. Tablet tambah darah dapat diperoleh
mandiri atau dari nakes. Pelayanan kesehatan seperti puskesmas menyediakan suplemen yang
mengandung elemen besi dan asam folat.
Kehamilan yang mulanya normal bisa mengalami komplikasi, salah satu cara
mencegahnya dengan mendeteksi resiko dini dengan melakukan kunjungan ANC ke nakes
atau yankes.
Variabel bebas yaitu jenis suplemen yang dikonsumsi bumil dan frekuensi ANC.
Variabel terikat yaitu komplikasi kehamilan. Telah dapat etik dari komisi etik FKM UNAIR.
Penelitian di analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-suare.
Pada penelitian didapat bahwa dari 57 orang bumil 35,1% Tablet Tambah Darah
(TTD), 33,3% suplemen Multimikronutrien (MMN), dan 31,6% Iron and Folic Acid (IFA).
Komplikasi Kehamilan yang dialami meliputi keguguran, pre-eklampsia, dan perdarahan.
Kelompok kasus (mengalami komplikasi) TTD 42,1%, MMN 31,6% dan IFA 26,3%.
Sedangkan kelompok kontrol (tidak mengalami komplikasi) 35,1% TTD, 33,3% MMN dan
31,6% IFA>.