Anda di halaman 1dari 3

Modul 12

HUBUNGAN KONSUMSI SUPLEMEN DAN FREKUENSI


PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
Imaculata Tinneke Tandiono1 , Triska Susila Nindya2, Sri Sumarmi2
1Program Studi S1 Ilmu Gizi, 2Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Airlangga, Surabaya, Indonesia
Email: tineke.imaculata@gmail.com

Pendahuluan

Komplikasi kehamilan dan persalinan ini merupkan gangguan yang akan mengancam
keselamatan ibu dan janin yang berdampak pada keguguran, kelahiran prematur. Penyebab
kematian ibu di negara berkembang 95% adalah direct obstetric death atau penyebab
langusng oleh komplikasi obstetri saat hamil, bersalin, nifas atau kematian yang dipicu oleh
suatu tindakan.

Risiko kehamilan dan persalian meningkat pada ibu hamil yang mengalami anemia.
Kurang asupan zat besi dapat menyebabkan anemia. Wanita yang anemia di Kabupaten
Probalinggo mencapai 70%. Penyebab anemia pada kehamilan karena kekurangan zat gizi
mikro seperti besi, asam folat, mineral atau vitamin lain. Tablet tambah darah dapat diperoleh
mandiri atau dari nakes. Pelayanan kesehatan seperti puskesmas menyediakan suplemen yang
mengandung elemen besi dan asam folat.

Kehamilan yang mulanya normal bisa mengalami komplikasi, salah satu cara
mencegahnya dengan mendeteksi resiko dini dengan melakukan kunjungan ANC ke nakes
atau yankes.

Indikator untuk menggambarkan kunjungan ibu hamil ke pelayanan kesehatan


dengan cakpan k1 dan cakupan k4. Secara nasional, angka cakupan pelayanan mencapai
94,24%. Namun masih dapat kesenjangan di provinsi, kabupaten atau kota serta masih ada
ibu yang tidak mendapat akses pelayanan ke tenaga kesehatan selama hamil.
Metode

Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi


seluruh ibu hamil dengan kehamilan pertama sebanyak 57 orang. Sampel dibagi kelompok
kasus (ibu hamil pertama dengan komplikasi dan kontrol (ibu hamil pertama tanpa
komplikasi) dengan perbandingan 1:2. Pengambilan sampel dengan simple random sampling.
Penelitian di 7 Kecamatan di Kabupaten Probolinggo yaitu Paiton, Tongas, Maron,
Krejengan, Pajarakan, Kraksaan dan Besuk pada Mei-Juni 2015.

Variabel bebas yaitu jenis suplemen yang dikonsumsi bumil dan frekuensi ANC.
Variabel terikat yaitu komplikasi kehamilan. Telah dapat etik dari komisi etik FKM UNAIR.
Penelitian di analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-suare.

Hasil dan Pembahasan

Pada penelitian didapat bahwa dari 57 orang bumil 35,1% Tablet Tambah Darah
(TTD), 33,3% suplemen Multimikronutrien (MMN), dan 31,6% Iron and Folic Acid (IFA).
Komplikasi Kehamilan yang dialami meliputi keguguran, pre-eklampsia, dan perdarahan.

Kelompok kasus (mengalami komplikasi) TTD 42,1%, MMN 31,6% dan IFA 26,3%.
Sedangkan kelompok kontrol (tidak mengalami komplikasi) 35,1% TTD, 33,3% MMN dan
31,6% IFA>.

Tidak terdapat hubungan konsumsi suplemen dengan komplikasi kehamilan P=0,731.


Frekuensi pemeriksaan kehamilan 85,9% ibu telah ANC4 kali ke petugas kesehatan
dan 14,1% pemeriksaan fisik kurang dari 4 kali ke petugas kesehatan.

Frekuensi pemeriksaan kehamilan berhubungan dengan komplikasi kehamilan p=0,001.

Anda mungkin juga menyukai