Teknik Analisis Korelasidocx PDF Free
Teknik Analisis Korelasidocx PDF Free
a. Ingin mencari bukti, apakah antara variabel yang satu dengan yang lain
terdapat hubungan atau korelasi.
b. Ingin menjawab pertanyaan, apakah hubungan antara variabel itu kuat,
cakupan atau lemah.
c. Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian, apakah hubungan antara variabel
itu merupakan hubungan yang berarti atau signifikan ataukah hubungan
Kuat – lemah atau tinggi – rendahnya korelasi antara dua variabel yang
sedang diteliti, dapat diketahui dengan melihat besar-kecilnya angka indeks
korelasi, yang pada teknik korelasi product moment diberi lambing “r”. Angka
indeks korelasi produk momen ini diberi indeks dengan huruf kecil dari huruf-
huruf yang dipergunakan untuk dua buah variabel yang sedang dicari
korelasinya. Jadi, apabila variabel pertama diberi lambing X dan variabel kedua
diberi lambing Y maka angka indeks korelasinya dinyatakan dengan lambing :
rxy. Cara menghitung angka indeks korelasi “r” product moment dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
∑ (∑ )(∑ )
√[ ∑ (∑ ) ] ∑ (∑ )
Contoh perhitungan :
Dalam suatu penelitian, yang antara lain dimaksudkan untuk mengetahui apakah
secara signifikan terdapat korelasi positif antara nilai hasil Tes sumatif dan nilai
tes formatif dalam bidang studi kimia, telah ditetapkan sejumlah 20 orang siswa
SMA sebagai sampel berhasil dihimpun data sebagai berikut :
Subjek X Y XY X2 Y2
A 5 6 30 25 36
B 6 8 48 36 64
C 7 7 49 49 49
D 6 8 48 36 64
E 5 6 30 25 36
F 6 8 48 36 64
G 6 7 42 36 49
H 5 6 30 25 36
I 6 6 36 36 36
J 8 8 64 64 64
K 6 7 42 36 49
L 6 6 36 36 36
M 5 6 30 25 36
N 6 7 42 36 49
O 8 6 48 64 36
P 4 6 24 16 36
Q 6 8 48 36 64
R 6 7 42 36 49
S 7 9 63 49 81
T 6 8 48 36 64
N = 20 ∑X = 120 ∑Y= 140 ∑XY =848 ∑X2 = 738 ∑Y2 = 998
Diketahui :
N = 20, ∑X = 120, ∑Y= 140, ∑XY =848, ∑X2 = 738 dan ∑Y2 = 998
Penyelesaian :
√[ ∑ (∑ ) ] ∑ (∑ )
( )( )
√( )( )
H0 = tidak ada korelasi positif yang signifikan antara variabel I dan variabel II
Contoh perhitungan :
Tabel Skor tentang keaktifan dalam organisasi ekstra kampus dan skor tentang
prestasi studi dari sejumlah 10 orang Mahasiswa.
Skor
Nomor urut Nama Keaktifan dalam Mean prestasi
organisasi studi
(I) (II)
1 A 37 63
2 B 41 45
3 C 38 60
4 D 44 50
5 E 35 65
6 F 43 52
7 G 40 55
8 H 42 47
9 I 36 64
10 J 39 59
Ditanyakan : = …….?
Penyelesaian :
Dari perhitungan diatas ternyata rho : - 0,891. Dengan melihat tanda yang
( )
√( )( )( )( )
Contoh Perhitungan :
Tabel data mengenai hasil tes SNMPTN lulusan SMK yang mengikuti
bimbingan tes dan yang tidak mengikuti bimbingan tes.
Status Mengikuti Tidak mengikuti Jumlah
Prestasi bimbingan bimbingan
Lulus SNMPTN 20 20 40
Tidak lulus 25 35 60
SNMPTN
Jumlah 45 55 N= 100
Rumusan Hipotesisnya :
Ha : ada korelasi yang signifikan antara keikutsertaaan para lulusan SMK dalam
bimbingan tes dan keberhasilan mereka dalam tes SNMPTN.
Ho : Tidak ada korelasi yang signifikan antara keikutsertaaan para lulusan SMK
dalam bimbingan tes dan keberhasilan mereka dalam tes SNMPTN.
Karena phi, akan dihitung berlandaskan pada frekuensi selnya, maka masing-
masing sel yang terdapat pada Tabel diatas, terlebih dahulu dipersiapkan menjadi
tabel perhitungan. Dimana frekuensi sel a = 20, b = 20, c = 25 dan d = 35.
Interpretasi data :
√
Setelah harga diperoleh, selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel nilai “r”
dengan df = N- nr. Jika angka indeks korelasi yang diperoleh dalam perhitungan
rtabel, maka Ho ditolak dan apabila < rtabel maka Ho diterima.
Contoh perhitungan:
Diteliti, apakah terdapat korelasi positif yang signifikan antara semangat berolah
raga dan gairah belajar. Sejumlah 200 orang subjek ditetapkan sebagai sampel
penelitian. Hasil pengumpulan data menunjukkan angka sebagai berikut :
Semangat berolahraga
Besar sedang Kecil Jumlah
kegairahan belajar
Besar 18 12 10 40
Sedang 34 43 33 110
Kurang 10 10 30 50
Jumlah 62 65 73 N = 200
Ha : Ada korelasi positif yang signifikan antara semangat berolah raga dan
kegairahan belajar.
√ ( ) √ √
Selanjutnya harga Ø yang telah kita peroleh itu kita konsultasikan dengan Tabel
nilai “r” product moment, dengan terlebih dahulu mencari df-nya : df = N-nr =
200-2 = 198. Dengan df sebesar 200, diperoleh harga rtabel pada taraf signifikansi
5% = 0,138. Dengan demikian Ø (0,306) > rtabel (0,138). Dengan ini maka Ho
ditolak; berarti ada korelasi positif yang signifikan antara semangat berolah raga
dan kegairahan belajar: makin besar semangat beroleh raga tumbuh dalam diri
Teknik korelasi point biserial adalah salah satu teknik analisa korelasional
bivariat yang biasa dipergunakan untuk mencari korelasi antara variabel :
Variabel I berbentuk variabel kontinum ( misalnya : sekor hasil tes), sedangkan
variabel II berbentuk variabel distrik murni (misalnya : betul atau salahnya calon
dalam menjawab butir-butir soal tes).
Dimana :
Mp = Mean skor yang dicapai oleh peserta tes yang menjawab betul, yang
sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan.
Mt = Mean skor total, yang berhasil dicapai oleh seluruh peserta tes.
p = proporsi peserta tes yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang
dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan.
Untuk memberikan interpretasi terhadap rpbi, kita pergunakan tabel nilai “r”
product moment dengan terlebih dahulu mencari df-nya (df = N-nr). Jika rpbi yang
Contoh perhitungan :
Suatu penelitian bertujuan untuk menguji validitas soal yang telah dikeluarkan
didalam tes. Sejumlah 10 orang calon dihadapkan kepada 10 butir soal; skor yang
berhasil dicapai oleh testee dapat dilihat pada tabel.
Bertitik tolak pada data yang tercantum diatas, Kita ingin menguji validitas soal
nomor 1. Untuk keperluan tersebut Tabel diatas dikutip kembali untuk
mempersiapkan guna mengetahui besarnya Mp, Mt, p, q dan SDt :
( )
√
√
Melalui perhitungan diatas, maka diperoleh Mt = 6 dan SDt = 1,897.
Tabel perhitungan untuk menguji validitas soal
Mp =
Interpretasi :
df = N – nr = 10 – 2 = 8
dengan df sebesar 8 diperoleh harga rtabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,623.
Karena rpbi (0,231) < rtabel( 0,623) maka dapat disimpulkan bahwa soal nomor 1
tidak valid.
r3 R
Y
X2
r2
X1 = Kepemimpinan
X2 = Tata ruang kantor
Y = Kepuasan kerja
R = Korelasi ganda
Gambar a. Korelasi Ganda Dua Variabel Independen dan satu Dependen.
r1
X1
r5
r3 R
X2 Y
r2
r6
X3
r4
X1 = Kesejahteraan pegawai
X2 = Hubungan dengan pimpinan
X3 = Pengawasan
Y = Efektivitas kerja
Gambar b. Korelasi Ganda tiga variabel independen dengan satu variabel
dependen.
Dimana :
Jadi untuk dapat menghitung korelasi ganda, maka harus dihitung terlebih
dahulu korelasi sederhananya dulu melalui Product Moment dari pearson
Contoh Perhitungan :
Dari suatu penelitian yang berjudul “gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
sistuasi kepemimpinan dalam kaitannya dengan iklim organisasi SMA 3
( ) ( ) ( )( )( )
√
( )
( ) ( )
Dimana :
( ) ( )
Jadi, Fh = 9,61 harga ini selanjutnya dikonsultasikan dengan F tabel (Ft) dengan
dk pembilang = k dan dk penyebut = (n-1-k) dan taraf signifikansi 5% maka Ft =
3,225. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila Fh lebih besar dari Ft, maka koefisien
korelasi ganda yang diuji adalah signifikan yaitu dapat diberlakukan untuk
seluruh populasi. Dari perhitungan diatas ternyata Fh > Ft (9,61 > 3,225) maka
dapat dinyatakan bahwa korelasi ganda tersebut signifikan dan dapat
diberlakukan dimana sampel diambil.
Contoh :
1. Korelasi antara ukuran telapak tangan dengan kemampuan bicara r1.2 = 0,50.
Makin besara telapak tangan makin mampu berbicara (bayi telapak tangannya
kecil sehingga belum mampu bicara). Padahal ukuran telapak tangan akan
semakin besar bila umur bertambah.
2. Korelasi antara besar telapak tangan dengan umur r1.3 = 0,7
3. Korelasi antara kemampuan bicara dengan umur r2.3 = 0,7
r1.3 = 0,7
X1
r1.2 = 0,5 Y
X2
r2.3 = 0,7
√ √
X2
X1
√ √
√
√
Contoh Perhitungan :
√
√
√
√
Jika kita memiliki data produksi dan data ekspor suatu komoditi, kita ingin
melihat hubungan antara keduanya (apakah ada korelasi antara total produksi dan
ekspor).
4. Kemudian Klik OK
Interpretasi Data
a. Nilai Pearson Correlation antara variabel orang dewasa dan anak- anakadalah
0.088, nilai Sig (2-Tiled) nya 0.543 yang berarti bahwa tidak adakorelasi antara
b. Nilai Pearson Correlation antara variabel orang dewasa dan orang tuaadalah
0.098, nilai Sig (2-Tiled) nya 0.500 yang berarti bahwa tidak adakorelasi antara
c. Nilai Pearson Correlation antara variabel anak- anak dan orang tua adalah-
0.042, nilai Sig (2-Tiled) nya 0.773 yang berarti bahwa tidak ada korelasi antara
variabel tingkat pendidikan dan tingkat kemapanan adalah 0.981, nilai Sig (2-
Tiled) nya 0.000, selain itu juga terdapat tanda bintang dua (**) yang berarti
kemapanan.
variabel tingkat pendidikan dan pekerjaan terfavorit adalah -0.212, nilai Sig (2-
Tiled) nya 0.139 yang berarti bahwa tidak ada korelasi antara variabel tingkat
variabel tingkat kemapanan dan pekerjaan terfavorit adalah -0.238, nilai Sig (2-
Tiled) nya 0.096 yang berarti bahwa tidak ada korelasi antara variabel tingkat