Anda di halaman 1dari 1

Epistemologi merupakan keilmuan yang mempelajari tentang teori pengetahuan.

Ada beberapa jenis


pengetahuan yang kita miliki yaitu propositional knowledge, ability knowledge

Propotional knowledge merupakan pengetahuan tentang kebenaran atau kepalsuan suatu hal. Misal bumi
itu datar, dua ditambah dua sama dengan empat. Pengetahuan ini akan membuat kalimat yang
disampaikan memiliki kebenaran atau kesalahan.
Ability knowledge merupakan pengetahuan tentang keterampilan atau kemampuan. Pengetahuan ini
berbeda dengan propositional, seseorang mungkin dapat melakukan sesuatu misalnya berenang, tetapi ia
belum tentu melakukan secara proposional tetapi kita dapat mengetahui bahwa dia memiliki pengetahuan
berenang dengan melihat ia berenang.
Diantara kedua jenis pengetahuan ini, propositional knowledge lebih rumit dibandingkan ability
knowledge sehingga hanya makhluk dengan tingkat intelenjisia yang tinggi seperti manusia yang dapat
memiliki propositional knowledge.
Para epistemologis menyatakan bahwa untuk dapat memiliki propositional knowledge seseorang harus
memiliki dua hal yaitu kepercayaan akan ihwal tersebut dan kepercayaan tersebut harus merupakan suatu
kebenaran. Misal, kita tahu bahwa Paris merupakan ibukota Perancis, jadi kita harus percaya akan ihwal
tersebut, dan kepercayaan kita ini merupakan hal yang benar. Kita bisa saja salah dalam mengetahui suatu
ihwal tetapi kesalahan tersebut dapat dikatakan bahwa kita sama sekali tidak tahu tentang ihwal tersebut
sebelumnya. Kemudian, kita dapat saja mengetahui bahwa suatu ihwal tetapi belum tentu percaya akan
kebenarannya. Hal ini dapat mendorong seseorang untuk mengabaikan kebenaran suatu ihwal. Sehingga,
kedua hal tersebut yaitu mengetahui kebenaran suatu ihwal dan percaya akan kebenaran pengetahuan
tersebut merupakan syarat untuk memiliki propositional knowledge.
Ketika apa yang kita percayai merupakan suatu kebenaran maka ada hubungan antara apa yang kita
pikirkan tentang hal tersebut dan apa yang sebenarnya perihal tersebut. Tetapi yang kita perlu perhatikan
bahwa kepercayaan yang benar bukanlah suatu pengetahuan. Kebenaran tentang apa yang pikirkan atau
Yakini tentang suatu ihwal dan ternyata ihwal tersebut benar terjadi, hal tersebut belum dikatakan sebagai
pengetahuan. Pengetahuan tidak dilandaskan hanya pada keberuntungan saja yang kejadiannya tidak bisa
diprediksi. Untuk memiliki suatu pengetahuan, seseorang harus berusaha bukan hanya keberuntungan.
Kepercayaan yang terbentuk hanya karena kita yakin akan sesuatu, hanyalah kepercayaan palsu. Suatu
kepercayaan dapat dikatakan sebagai kepercayaan sejati apabila kepercayaan tersebut dilandaskan akan
pengetahuan-pengetahuan dan aksi untuk membuktikannya. Tantangan yang dihadapi oleh para
epistemologis adalah apa yang perlu ditambahkan pada kepercayaan sejati untuk mendapatkan
pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai