Anda di halaman 1dari 84
pe ae re Cae er a AGUS DHARMA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI 1. Terbentuknya Ruangan ae 4.1 Terbentuknya Ruang dari Unsur-unsur Horizontal 4.2. Terbentuknya Ruang dari Unsur-unsur Vertikal 2. Hubungan dan Sirkulasi Ruang 2.1 Hubungan-hubungan Ruang, 22 — Jenis Sirkulasi Penghubung Ruang 23° Pola:pola Sirkulasi 2.4 Pencapaian ke Bangunan 3. Bentuk 3.1. Perubahan Bentuk 3.2 Penggabungan Bentuk ___ 3.3. Persenyawaan Bentuk Geometris 3.4 Persenyawaan Bentuk dalam Desai 4. Organisasi Ruang 41 Organisasi Terpusat 4.2 Organisasi Linier 4.3. Organisasi Radial i Orgamleneh hig =i eee ese 45 Organisasi Cluster 5. Prinsip-prinsip Penataan 5.1 Sumbu, 52 Simetri 53 Hirarki 5.4 Pengulangan/Repetis! 14 15 16 7 24 23 25 26 28 35 7 39 iil 5.5 Datum/Data 5.6. Transtormasi 6, Penataan Ruang Luar dan Gubahan Massa 6.1 Skala RuangLuar (Rasio Jarak Ketinggian) 62 Penataan Ruang Luar 6.3 Respons Disain terhadap Lokasi/Posisi Site 6.4 — Hubungan Penataan Massa dengan Ruang Kota 65 Penataan dan Gubahan Massa yang Berorientasi pada Potensi Lingkungan. 7. Bahasa Gambar 7.1 Gramatika 7.2 Perubahan dari Program Kerancangan Terbangan 8 Pengolahan Gambar dan Desain 81 Gambar Terbuka 82 —Transportmasi Gambar. a eaEEEEEE 83 Alat Bantu Mengatur Gambar 9. Prinsip dan Metode Menata 94 Unsur ___ 92 Kwalitas__ 93 Kriteria 9.4 Elemen-element dalam penataan 10.Fungsi 10.1 Unsur 10.2 Kwalitas 10.4 Kriteria_ I.Ruang 11.1. Penentuan Luas Ruang 41.2. Ukuran Ruang 11.3 Penentuan Tugas Ruang 2. 13. 11.4 Ruang Gerak (Sirkulisi) 14.5 Bentuk Ruang Geometri 12.1 Unsur 12.2 Kwalitas 12.3 Ruang Dipertalixan dengan Tatanan. 12.4 Ruang Dipertalikan dengan Ruang, Kontekstual 13.1 Unsur Bangunan Mempengaruhi Unsur Kontekstual 18.2 Unsur Kontekstual Mempengaruhi Unsur Bangunan 1. Kelompok Tapak 2. Kelompok Iklim ___ I Pelingkup 14.1 Struktur 14.2. Bidang Pelingkup 14.3 Bukaan Daftar Pustaka 96 97 104 105 105 106 114 16 116 17 122 125 127 ee 7 Terbentuknya Ruang 1.1 TERBENTUKNYA RUANG DARI UNSUR-UNSUR HORISONTAL ty Bidang Dasar bidang datar horisontal yang terlptqk sebagai suatu figur pada suatu | belakang yang jontras Dasar suatu ruang dapat dibentuk 4 Bidang dasar horisontal diangkat dai} atas tanah yang menimbu}kan permukaan-permukaan vertikall memperkuat batas visual. Sebuah bidang datar horisontal re dimasukkan kedalam tanah, membent. suatu volume ruang. Sebuah bidang datar horisontal diletakkan diatas membentuk volume ruang. Diaftala bidang tersebut dan bidang tandh dibawahnya 1.2 TERBENTUKNYA RUANG DARI UNSUR-UNSUR VERTIKAL Unsur-unsur vertikal linier dapat membentuk sisi-sisi vertikal dari suatu 1. volume ruang. ence gu <--4 3. Suatu bidang yang berbentuk “L" menimbulkan suatu ruang yang timbul dari sudut yang keluar mengikuti arah diagonal. 4. Bidang-bidang sejajar menentukan suatu volume ruang diantarahyp yang berorientasi menyju ujung-ujung yang tak terbatas. 5. Suatu bidang yang berbentuk “U" membentuk suatu volume ruBn diorientasikan searah dengan sisinya yang terbuka 8. Empat bidang menutup suatu ruang yang berorientasi kedalam menegaskan kawasan ruang disekitar ruang tertutup. BS] J eer 2 Hubungan dan Sirkulasi Ruang 21 HUBUNGAN-HUBUNGAN R.U.A.N.G 1. Ruang di dalam ruang le] 3. Ruang bersebelahan 2. Ruang saling berkaitan 4. Puang dinubungkan oleh sebjal ruang bersama LT 1. Ruang Dalam Ruang Ruang yang lebih besar berfu sebagai kawasan 3 dimensi ut ruang yang dikandungnya. Ruang yang lebih kecil memput orientasi yang berbeda den Tuang pembungkusnya, Ruang = yang __terkandi mempunyai bentuk yang berb dengan ruang pembungkusnyal cd 4, Ruang dihubungkan oleh ruang lain @ Dua buah ruang yang terbagi oleh jarak dapat dinubungkan oleh ruang ketiga atau ruang perantara. © Ruang perantara dapat berbeda dalam bentuk atau orientasi untuk menunjukkan fungsi berhubungan Lb 4b pout “TST Ruang perantara dapat menjadi linear dalam bentuk, untuk menghubungkan dua ruang yang berjauhan, Ruang perantara dapat menjadi dominan dalam hubungan dan menjadi mampu untuk mengorganisir_ ruang-ruang sekitamya, Bentuk ruang perantara dapat ditentukan hanya oleh bentuk dan orientasi dua ruang yang dihubungkan, 2.2 JENIS SIRKULASI PENGHUBUNG RUANG 1. Melewati Ruang © Integritas ruang dipertahankan © Konfigurasi jalan luwes @ Untuk menghubungkan jalan utama dengan ruang-ruang dapat digunakan ruang perantara. 2. Menembus Ruang © Sirkulasi dapat menembus sebuah ruang menerus sumbunya, mirihg atau sepanjang sisinya, @ Dalam memotong sebuah ruang, sirkulasi membentuk wilayah-wildya| tertentu untuk aktifitas dan gerak dalam ruang tersebut. 3. Berakhir Dalam Ruang © Lokasi ruang menentukan arah sirkulasi (@Hubungan ini digunakan untuk memasuki ruang secara fungsional ate| ingin melambangkan ruang-ruang yang penting. 10 2.3 POLA-POLA SIRKULASI 1, Linear Semua jalan pada dasarnya linear, yang dimaksud disini adalah jalan lurus yang dapat menjadi unsur pembentuk utama deretan ruang Pola linear dapat berupa : Sr ft J A Pola radial memiliki jalan yang berkembang a ae dari atau menuju sebuah pusat. 3. Spiral Pola spiral adalah suatu jalan menerus yang berasal dari titik pusat, berputar mengellinginya dan bertambah jauh darinya 4. Network Pola network (jaringan) terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan titk-titk terpadu dalam ruang 5. Campuran Suatu bangunan biasanya memiliki suatu kombinasi dari pola-pola diatas. CS Untuk menghindari terbentuknya orientasi yang membingunkan, dibentuk atuaran urutan Be utama dalam sirkulasi tersebut 1 2.4 PENCAPAIAN KE BANGUNAN 1. Langsung (Frontal) ; | T =i t © Suatu pencapaian yang mengarah langsung ke suatu tempat masuk melalui sebuah jalan yang yang merupakan sumbu turus. © Tyjuan visual dalam pengakhiran pencapaian terlihat jelas, dapat merupakan fasade muka keseluruhan bangunan atau tempat masuk. 2. Tersamar( Oblique ) © Pencapain tersamar meninggikan efek perspekit pada fasade depa| sebuah bangunan. © Jalan dapat dirubah arahnya satu atau beberapa kali untuk menghahbat dan memperpanjang. Berputar ( Spiral ) tegas bentuk tiga dimensi bangunan sewaktu bergerak mengeliling! © Pintu masuk bangunan mungkin dapat dilhat secara terputus-putus. @ Jalan yang berputar memperpaniang urutan pencapaian dan moh vy disembunyikan sampai titik tiba. tal 12 mr Bentuk 3.1 PERUBAHAN BENTUK 1. Perubahan Dimensi Tetap memiliki identtag asalnya, = Besarnya perubal al 2 menentukan apal bentuk tersebut aj mempertahank, identitas asalnya. 3. Perubahan é’ 14 3.2 PENGGABUNGAN BENTUK [J+] Kemungkinan-kemungkinan dasar pada bentuk-bentuk yang tergabung, 1. Spatial Tension OO mvy 2. Edge To Edge Contact oo BR, 3. Face to Face Contast oO 4. Interlocking Relationship AG) @ B®, Kedua bentuk secara relatit berdekatan atau memil kesamaan visual Dua buah bentuk satu sisi bersamaan dan dapat berporos pada sisi tersebut Adanya bidang-bidang datar pada bentukcbentuk yang terletak sejajar. Kedua bentuk saling menerus kedalam masing-masing volume ruangnya 15 3.2 PERSENYAWAAN BENTUK GEOMETRIS 16 - Lingkaran & Grid yang diputar Bujur sangkar 1. Kedua bentk dapat saling menyerap denitas masing masing dan merya menciptakan suatu bentuk campuran yang baru. O 2. Salah satu dari kedua bentuk dapat menerima bentuk lainnya secafa keseluruhan didaiamnya Masing-masing bentyk ee akan bersaing untyk mendapatkan kelebihan jal dan dominasi © 3. Kedua bentuk dapat mempertahankan identitas masing-masing d4n bersama-sama memiliki volume bagian yang saling berkaitan. E] © -€) 4. Kedua bentuk dapat terpisah dan dihubungkan oleh unsur ketiga yang ‘serupa geometrinya dengan salah satu bentuk asalnya, Li L-2 +} aX 3.4 PERSENYAWAAN BENTUK DALAM DESAIN : © Untuk menampung atau menekankan’ kebutuhan yang berbeda dari ruang Dalam & ruang Luar. 4 Untuk menjelaskan Untuk menciptakan bentuk fungsi atau Keutama- campuran yang terdapat ran simpolis suatu _Dentuk-bentuk gometris bentuk atau ruang di yang sangat berbeda dalam lingkungan. menjadi organisasi yang 7 terpusat. oe | f oD C) i? Untuk mengarahkan Untuk membentuk Untuk menunjukkan dan suatu ruang menuju volume ruang yang —-menjelaskan sistem dan bentukbentuk tertentu. tegas dari suatu bentuk Konstruksi atau mekanis yang tapak bangunan. bangunan bermacam-macam yang ada dalam bentuk bangunan 7 9 Untuk: memperkuat kondisi simetris. yang ada pada bentuk bangunan, Untuk menampung Untuk mengakui arah gerak bentuk-bentuk yang telah ada pada suatu ‘geometris topografi _tapak bangunan. lapangan tumbuhan, sisisisi atau struktur yang berdekatan 7 ma 4S Organisasi R.u.a.n.g ORGANISAS! R.U.A.N.G 20 |. Terpusat (Central lized) |. Cluster (Berkelompok) | Gad O000 0080 Organisasi ruang yang mempunyai suatu pupal berupa ruang dominan, dimana sejumlah ru: sekunder dikelompokan olehnya. Organisasi ruang yang merupakan suatu urutan jin. ear ruang-ruang, yang terdiri dari ruang-ruang yang berutang. Organisasi ruang yang memiliki sebuah ruang pukat sebagai tempat mulainya ruang-ruang lingai berkembang menurut bentuk jarijari Organisasi ruang yang terdapat ruang-ruang y rg dikelompokkan oleh letaknya atau secara vishal menempati letak bersama (berhubungan). Organisasi ruang yang ruang-ruangnya diorganfsi dalam kawasan struktur grid. 4.1 ORGANISASI TERPUSAT ie {e} TIN © Suatu organisasi terpusat akan “stabil” Organisasi terpusat terdiri dari sejumlah ruang sekunder yang dikelompokkan mengelilingi suatu ruang pusat yang besar dan dominan. © Pusat pemersatu ruang, biasanya mempunyai bentuk geometri yang teratur dan cukup besar untuk mengumpulkan ruang-ruang — sekunder-sekunder disekitarnya. Pengaturan ruang-ruang sekunder di sekitar pusat : 0 —>Ruang-ruang sekunder seimbang satu sama lain dalam fungsi, bentuk dan ukuran. Menciptakan konfigurasi keseluruhan, teratur secara geometris dan simetirs. —> Ruang-ruang sekunder berbeda satu sama lainnya sebagai reaksi terhadap kebutuhan fungsi , prioritas dan lingkungan. Penataan ini memungkinkan untuk beradaptasi dengan kondisi tapak yang bermacam-macam. 1. Spirat 2. Radial 3. Loop 21 Karena bentuk-bentuk dalam organisasi terpusat relatit kompak dan sdcafa geometris teratur, maka dapat digunakan untuk : ‘Menentukan titk atau tempat didalam ryan. , Mengakhiri Komposisi sumbu. Berfungsi sebagai suatu objek khusus dplajn suatu kawasan atau ruang tertentu, ORGANISASI TERPUSAT 22 Debeoeoeo Organisasi linear terdiri dari sederetan ruang-ruang. Oo Ruang-ruang tersebut dapat langsung berhubungan atau dihubungkan dengan tuang linear yang terpisah. no®@ oO @ouuodia@ OBoonag oe 80 “Two o Ruang-ruang yang penting secara fungsi atau simbol dapat diletakkan dimanapun dalam deretan linear, ruang penting tesebut dapat ditegaskan dengan ukuran dan bentuk keistimewaan ruang, dapat pula ditegaskan oleh lokasinya seperti: @ Di ujung deretan linear @ Keluar dari barisan organisasi linear. ‘Pada tik poros linear yang terporos-poros. pooaoAo oe FFG, “Ooay } 3 Ca Qooue Bentuk linear cukup fleksibel dan dapat serasi dengan bermacam-macam, keadaan tapak. Bentuk ini dapat mengadaptasi topografi, pantai dan sungai, pohon-pohon atau mengarahkan ruang-ruangnya supaya mendapatkan sinar matahari dan view. Organisasi linear dapat berkaitan dengan bentuk lain dengan cara : 1. Y Menghubungkan dan oO Mmengorganisasikan ruang menurut a a arah panjangnya, 23 Menjadi pemisah antara dua Mengelilingi dan _menutupi 4 kawasan yang berbeda. sehingga menjadi sebuah ruang Ipat terbuka. 2o- = was ue 7 Sis i co Moc, Combed, Maas 8, Aa a ORGANISASI LINIER 4.3 ORGANISASI R.A.D.ILA.L © Organisasi ruang radial menggabungkan unsur-unsur organisasi terpusat dan lin- ear. © Organisasi ini terdiri dari ruang yang dominan dan sejumlan organisasi linear yang berkembang dari ruang tersebut. daan_organi jan_organi Organisasi Terpusat : Qrganisasi Radial : Sebuah bentuk intro- ‘Sebuah bentuk yang . vert yang memusatkan exstrovert yang a pandangannya ke mengembang keluar dalam ruang pusatnya, lingkungan. d © Ruang pusat pada organisasi radial biasanya berbentuk teratur. O, Lengan-lengan linearya mungkin mirip satu sama lainya se Zo, dalam bentuk dan ukuran, tetapi dapat pula berbeda n satu dengan lainnya. =~ Variasi organisasi radial salah satunya adalah pola baling-baling ( swastika ). Susunan ini menghasilkan pola yang — dinamis dan secara visual berkesan bergerak mengelilingi pusatnya. 25 43 eer rememine tee arene anata at anand 26 ORGANISASI RADIAL ORGANISASI G.R.1.D gopo900 jalala(aiejay opocgo poo098 pooooo. Soodaor © Organisasi gril teri dari bentukcbentuk dan ruang-uang yar posisnya dan hubungannya satu sama lainnya diatur olch pola gr © Kekuatan organisasi grid timbul dari keteraturan dan keutuhan dol polanya Pola ini mempunyai susunan yang tetap, walaupun pada ruang yang dalam ukuran, bentuk dan fungs! berbeda dapat memiliki hubungan bersama. @ Suatu grid paling sering terbentuk dalam arsitektur oleh sistem struktur rangka. @ Ruang-ruang dalam grid dapat terpisah atau terbentuk dari pengulangan modul. Ruang-ruang dalam grid akan menciptakan suatu susunan ruang positit dan negatif. Karena pola grid terdiri dari unit-unit eee mogul ruang yang berulang, maka unit mt ] grid tersebut dapat ditambah atau a ! dikurangi dengan tetap memper ‘| tahankan identitas grid sebagai sebuah kesatuan. LO Perubahan-perubahan dalam grid ini dapat digunakan untuk mengadaptasi bentuk tapak, menetapkan tempat entrance dan sebagai perkembangan ruang. Untuk menyesuaikan dimensi khusus ruang-ruang dan sirkulasi, suatu grid dapat dibuat tidak teratur dalam satu atau dua arah. K © Pola grid dapat terputus untuk membentuk ruang utama atau menampung bentuk-bentuk dalam tapak. 27 © Grid dapat dipisahkan dan diputar terhadap sebuah titik dalam pola dasafnya. ORGANISASI GRID 4.3 ORGANISASI C.L.U.S.T.E.R Organisasi cluster menggunakan cara perletakan sebagai dasar uptdk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya. Berdasarkan Bentuk Ruang : 1. 2, e ogo wa an8 A 7 Pengulangan bentuk — Menggunakan bentuk —Bentuk dan ukuran yahg (Repetitive Spacces) —_dasar. berbeda tapi disatukan! (Sharing A Common oleh aturan visual ata Shape) sumbu. 28 Berdasarkan Letak Pengelompkan Ruang : fa 0 4 Cy ofa Ie pC NN [ oO Pengelompokan Pengelompokan Pengelompokan disekitar pintu sepanjang jalan sekitar “Loop”. masuk. (Grounped a Long (a Loop Path). (Clustered a Bout a Path) an entry) in a o no neyo ayia Qo oagll= oo eS od = Pola terpusat Pola berkelompok — Mengrid sebuah ruang (Contained Within a Space) Berdasarkan Orientasi / Kondisi Ruang = 1 2. 3. oo. oat on OS 5 U0 Bet nl nes Bac ue =a: i Terkondisi olen —Terkondisi oleh nisi simettis beberapa sumbu sebuah sumbu 29 ORGANISASI CLUSTER 30 5 Prinsip-prinsip Penataan PRINSIP-PRINSIP P.E.N.A.T.A.A.N 32 o06¢ 000 Ha | 1. ‘Sumbu / Aksis Sebuah garis yang terbentuk oleh dua Hah tik dalam ruang dimana terhadap gpri tersebut, bentuk-bentuk dan ruang-ruang d: disusun. Simetri Penekanan bentuk dan ruang yang sama rt seimbang terhadap suatu garis bers4m| {sumbu) atau tik. Hirarki Penekanan suatu hal yang penting ata menyolok dari suatu bentuk ruang menbrut besamya, bentuk, atau penempatan sot relatit terhadap bentuk atau ruang lain Bali ‘suaatu organisasi. Pengulangaan / Repetis Penggunaan pola-pola yang sama dengal ‘Suatu irama untuk mengorganisir suatu sust bentuk-bentuk atau ruang yang serupa. Datum / Data Sebuah garis, bidang, atau ruang yang ¢le karena keseimbangan dan tetoatrarhyp berfungsi untuk mengumpulkan , mengel pokkan dan mengoranisir suatu pola bedtu| dan ruang. ‘Transformasi Prinsip-prinsip tentang konsep arsitektur atal organisasi yang dapat dipertahankan, Spe dan dibangun melalui sederetan manipulasi transformasi 51. SUMBU Suatu sumbu merupakan garis yang terbentuk oleh dua buah titik didalam Tuang dan terhadap bentuk-bentuk dan ruang-ruang dapat disusun menurut cara yang teratur atau tidak teratur. Seer eee 6 Sumbu harus berbentuk linear dimana ia memiliki kwalitas panjang dan arah yang menimbulkan adanya gerak dan pandangan sepanjang lintasanya. Suatu sumbu harus diakhiri pada kedua ujungnya. eccrine ETO Suatu sumbu dapat diperkuat oleh sisi-sisi yang membatasi searah panjangnya. Unsur-unsur yang mengakhiri suatu sumbu saling berhubungan satu sama lain dan mendapatkan pehatian (fokus) visual. sui mi 1. Titik dalam ruang yang terbentuk dari unsur vertikal, linear, atau Dentuk- bentuk bangunan terpusat. 2. Bidang-bidang vertikal seperti fasade atau muka bangunan yang simetris, menghadapi suatu halaman yang luas atau ruang terbuka. 3. Ruang-ruang yang terbentuk dengan baik, yang pada umumnya berbentuk terpusat atau teratur. 4. Pintu gerbang yang terbuka keluar menghadap pemandangan atau viesta 33 HOT 2 Meron: Bie, Ta. Cortlame SUMBU 52 SIMETRI Prinsip penataan sumbu dapat ada tanpa keadaan simetris yang terus menerus sedangkan kondisi simetris tidak dapat ada tanpa adanya suatu sumbu. Suatu sumbu dibentuk oleh 2 titik, sedangkan suatu kondisi simetris menentukan susunan yang seimbang dari pola bentuk dan ruang terhadap suatu garis bersama (sumbu) atau titik (pusat). Simetri bilateral yang berpedoman pada susunan yang seimbang dari unsur-unsur yang sama terhadap suatu sumbu yang sama. ‘Simetri radial yang terdiri dari unsur-unsur yang sama dan seimbang terhadap dua atau lebih sumbu yang berpotongan pada suatu titik pusat. Suatu komposisi arsitektur dapat memanfaatkan simetri_ untuk mengorganisir bentuk dan ruang dalam 2 cara : 1, Seluruh organisasi bangunan dibuat simetris. 2. Hanya bagian tertentu dari bangunan yang dibuat simetris. 35 SIMETRIS 4.3 HIRARKI Hirarki adalah suatu perbedaan dalam bentuk dan ruang untuk menunjukkan derajad kepentingan, peran-peran, fungsional, format dan simboiis. Suatu bentuk atau ruang yang ditetapkan sebagai suatu yang penting atau menoniol terhadap suatu organisasi harus dibuat secara khusus. Hir a 1. Ukurannya fc J OoO0 Bentuknya ime) oo Oo Keadaan domisasi terlihat dari perbedaan ukuran (lebih besar atau lebih kecil). Perbedaan dalam kompsisi dapat terlihat dari perubahan dalam bentuk geometri atau keteraturan. Penempatan secara strategis pada komposisi untuk menarik pethatian dapat dilakukan pada lokasi Pengakhiran urutan linear / sumbu Bagian tengah dar organisasi simetris Titik fokus dari organisasi terpusat atau radial ‘Adanya jarak tertentu dari suatu komposisi. 37 38 5.4 PENGULANGAN (REPETISI) rama: Pengulangan yang teratur dan harmonis dari garis, bentuk, potongan atau warna. Pengulangan merupakan suatu cara untuk mengorganisir bentuk-bentuk dan uang-ruang dalam arsitektur. Kecenderungan pengelompokan unsur-unsur dalam komposisi acak adalah menurut 1. Kekompakan atau perletakan suatu sama lain. Od* 1A Ao) eo} Bentuk-bentuk ruang dapat ditata dengan cara pengulangan berdasarkan : 4. Ukuran O © bersama ooo a OC 2. Bentuk c0O) Qo 3._Karakteristik detail ° © au © 2. Karakteristik visual yang dimiliki 39 PENGULANGAN 40 55 DATUM / DATA np Datum dapat diartikan pada suatu garis, bidang atau ruang pedoman dimana unsur- unsur iain dalam suatu komposisi dapat dikaitkan. Datum mengorganisasir suatu pola acak unsur-unsurnya melalui keteraturan, kontinyuitas dan kekonstanannya. Untuk menjadi alat pengatur, suatu garis datum harus memiliki kontinyuitas visual yang dapat menembus atau melampaui semua unsur yang mengorganisirnya. Jika berbentuk bidang datar atau ruang, sebuah datum harus memiliki ukuran yang cukup, ketertutupan dan keteraturan yang tampak sebagai suatu figur yang dapat merangkum atau mengumpulkan unsur-unsur yang diorganisir. Sebuah datum dapat mengoranisir unsur-unsumya dengan cara : Garis oO el © Garis dapat memotong atau o ie ‘membentuk sisi-sisi bersama suatu = susunannya. omeu cS] © Garis garis dapat membentuk Ol suatu bidang penyatu yang netral. Bidang Bidang dapat mengumpulkan unsur- 5 a unsur dibawahnya atau berfungsi sebagai latar belakang yang (| \ 5 { ; > membatasi unsur-unsur tersebut. Ruang Ruang dapat mengumpulkan unsur- unsur dalam batas-batasnya atau mengorganisimnya sepanjang sisinya at DATUM (DATA) 56 TRANSFORMASI © Prinsip transtormasi memungkinkan seorang arsitek untuk memilh model arsitektur prototype, dimana struktur formal dan penyusunan unsur-unsurnya cocok dan sesuai, lalu merubahnya melalui suatu rangkaian manipulasi abstrak ‘© Tranformasi sistem penyusunan model atau prototype yang dapat menerima atau dimengerti sehingga melalui suatu rangkaian perubahan terbatas dan pertukaran, Konsep perencanaan yang asii dapat dijelaskan, diperkuat dan ikebangkan bukan dihancurkan. 43 TRANSFORMASI 6 Penataan Ruang Luar dan Gubahan Massa 6.1 SKALA RUANG LUAR (RASIO JARAK KETINGGIAN) 46 Sudut pandang manusia secara normal pada bidang vertikal adalah 504 tetapi bila ia melihat secara intensif maka sudut pandangannya menjadi 1 Bila seorang melihat lurus kedepan, maka bidang pandangan vertikal di bidang pandangan horizontal mempunyai sudut 40°. Orang dapat melihat keseluruhan bila sudut pandangnya 27° atau dal perbandingan jarak bangunan : tinggi bangunan = 2 ( D/H = 2) Hubungan_D/H dalam Arsitektur Perasaan ferkepung DH=1 > Ruang terasa seimbangan dalam perbandingan jarak dan ketinggian bangunan. D/H <1 > Ruang yang terbentuk tertalu sempit hingga terasa tertekan. D/H > 1 -> Ruang terasa agak besar. DiH > 4 -> Pengaruh ruang sudah terasa. OM = 12 DH =1 —_—— DH —i_\ OH O/H in MH —> Cenderung memperhatikan detail dari pada keseluruhan bangunan. D/H =2 —> Cenderung untuk melihat bangunan sebagai sebuah komponen keseluruhan bersama dengan detailnya. DH —> Bangunan dillhat dalam hubungan dengan lingkungan. Di = 4 —> Bangunan dillhat sebagai pembatas kedepan saja. 47 6.2 48 yunan Pearce a! Mengurangi rasa terkepung atau | Titik tangkap ke bangunan secard tertekan pada bangunan- | utuh sehingga kesan monumental - bangunan yang rapat jaraknya. | bangunan terlihat. PENATAAN RUANG LUAR Definisi Ruang Ruang merupakan suatu wadah yang tidak nyata tetapi dapat dirasakan ch manusia dengan persepsi masing-masing individu melalui panca indra dar penafsirannya. denis Ruang Dalam Arsitektur 1. Ruang dalam ( Interior ) Ruang yang dibatasi oleh lantai, dinding dan plafon. 2. Ruang luar ( Eksterior ) Ruang yang terjadi dengan dibatasi alam hanya pada bidang alas (lartal dan dindingnya, sedangkan atapnya dapat dikatakan tidak terbatas, Contoh : Penataan Massa 1. Buang positif Suatu ruang terbuka yang diolah dengan perletakan massa bangunan atau obyek tertentu yang ‘melingkupinya akan bersifat posit Biasanya terkandung kepentingan dan kehendak manusia. 2 atif Ruang terbuka yang menyebar dan tidak berfungsi dengan jelas bersifat negati. Biasanya terjadi secara spontan tanpa kegiatan tertentu. Ruang Positif & Negatif yang terbentuk 49 50 Buang Hi 4. Ruang Hidup : ¢ Merupakan ruang dengan bentuk yang benar dalam hubungatnya dengan ruang-ruang yang bermutu untuk berkomposisi dengan oti Ir yang direncanakan dengan balk ¢ Harus ada hubungan dengan karakter, massa dan fungsi. 2. Ruang Mati @ Ruang yang terbentuk dengan tidak direncanakan, tidak terlingkip dan tidak dapat digunakan dengan baik. 4 Merupakan ruang sisa. > RUANE MATL Contoh RUANS: Mati NAY aS Ruang mati merupakan ruang yang terbuang percuma, oleh sebab itu perletakan bangunan pada site harus mempertimbangkan uns\ fungsional, proposi san dimensi. Pemecahan : 5.5 pemecahan : RESPONS DESIGN THD LOKASI / POSISI SITE A 1. . m_Kemungkinan Satu Muka Bangunan CoOL Woop; oc Hanya dapat mengolah satu tampak, karena hanya memilki satu muka site. Kalau tapaknya agak lebar dapat dibuat jarak yang cukup dari bangunan sekitar untuk mengurangi kesan “terjepit” E a Dapat diolah dua tampak bangunan, karena berada di sudut maka pengolahan bangunan agak leluasa. Bangunan harus merespons dengan baik kondisi lingkungan (pertigaan’ Perempatan) Dua Muka Bangunan 5t g . Tiga Muka Bangunan Pengolahan bangunan dapat lebih leluasa dan lebih lengkap. Dengan memiliki dua muka maka seolah-olah kita menjadi kepala dar] sederetan bangunan dibelakangnya. Empat Muka Bangunan Karena letak site dikeliling’ jalan maka mendapatkan empat muka bangurk| Pengolahan tampak harus mencerminkan keutuhan bangunan keselurul il Karena ukuran tapak yang sangat luas maka kita mendapatkan empat mi bangunan. ‘Untuk hal ini kita periu menciptakan ruang luar yang lebar terutama yang berbatasan dengan bangunan lain. Site Yang Sangat Luas 6.4 HUBUNGAN PENATAAN MASSA DENGAN RUANG KOTA Kosong Kalau site berada diantara site-site yang kosong, pengolahan massa dan tampak bangunan relatif tidak ada masalah. NS ibe LA La mu SY Dengan adanya susunan massa lain diluar site kita, kita dapat mengadaotasi dan merespons kondisi yang ada. Kita dapat menata pada site kita dengan konsep * ruang kota yang menerus” (continous space) massa pada site kita sehingga membentuk * ruang kota’. Dengan merespon kondisi sekitar site maka bangunan kita merupakan yang integral dari lingkungan sekaligus memperkuat eksistensinya. Dengan korelasi terhadap massa bangunan disekitar site, kita dapat njerjata jadian Sibe | &Z2\ Zila, WAY 6.5 | PENATAAN / GUBAHAN MASSA YANG BERORIENTAS! PADA POTENS! LINGKUNGAN # Dengan adanya potensi (unsur penting) pada lingkungan site, maka unsur tersebut harus direspons dengan suatu orientasi yang positf. # Salah satu cara merespons adalah dengan gubahan massa yang bermakna adanya suatu “hubungan filosofis" dengan objek yang a jimaksud. 5 Be ween dimaksud, Cortoh Gubahan Massa ym au a 55 me 7 Bahasa Gambar BAHASA GAMBAR 58 Bahasa gambar : Bahasa yang terdapat seperangkat kaidah menghubungkan lambang dengan iambang untuk menyatakan makna lebih luas. Bahasa Lisan Bahasa Gambar ¢ Lambang bahasa terutama | # Lambang bahasa meliputt terbatas pada kata-kata. sketsa, tanda, angka dan # Tersusun berurutan, ada | # Bersifat serempak, sei awal, tengah dan akhir. lambang dan pertaliani dapat diperhatikan dalam yang sama. tal 3 Keunggulan dalam Disai + Keserempakan dan pertalian yang terpadu tentang sebuah kenyal membuat bahasa gambar lebih efektif dan komunikatif dalam menghi persoalan-persoalan yang rumit + memudahkan komunikasi dan kerja sama antar perancang. Kesamaan kaidah aqn, qi GRAMATIKA Kata Benda 9=—————__—> identitas i Kata Kerja. = — > _hubungan ‘ Kata Sifat > sifat ANIING | MENERKAM TULANE we trentins Earal 71 GRAMATIKA 1. KEDUDUKAN © Imajinasi kedudukan dipakai untuk membentuk hubungan antara identitas. © Keteraturan yang diperoleh sering mempermudah pembacaan diagram. 2. KEDEKATAN © Keeratan hubungan identitas ditunjukkan oleh jarak antara identitas. © Jarak yang jauh menunjukkan hubu- ngan tidak ada. 3. KESAMAAN © Identitas dikelompokkan berdasarkan sifat-sifat yang sama. Oo 59 60 1. GABUNGAN Ketiga gramatika diatas digabung menjadi satu, tetapi ketaatan azaz hakis dipertahankan. Untuk menghindari kekacauan informasi, jangan melibatkan lebih dan 6 kelompok masalah sekaligus. Ruang Keluarga yang utama tidak erat dengan garasi . Ruang Makan berhubi ‘dengan ruang khusus seperti dan teras Gues House yang dibangur akan berhubungan langsung dgngan pintu masuk dan berhubungah tifiak langsung dengan kolam rengng. rad PERUBAHAN DARI PROGRAM KE RANCANGAN TERBAGAN esss1100 1. Hubungan Dasar Antar fungsi 2. Kedudukan & Orientasi dl hole a eis) Jeanleovce {IP uivine | oaeren f 3. Skala, Bentuk Ruang & Sirkulasi_ 4. Pelingkup & Konstruksi “a 61 ae & Pengolahan Gambar Disain PENGOLAHAN GAMBAR DESAIN 64 Mengolah mbar Disain_; 1, Gambar terbuka 2. Transtormasi gambar 3. Pengaturan gambar dengan alat pengatur. 8.1. Gambar Terbuka Pengertian : @ Suatu sketsa yang kabur dan tak lengkap yang pat berbagai persepsi atau tafsiran. @ Gambar yang mengandung banyak makna sehingga perani dapat berfikir les dan dalam garis besar tertentu. Sifat Gambar 1. Tumpang tindih 2. Transparan (overlapping) (transparency) savy t_| Dua INTEPRETASI coe 3. Batas yang tak tegas (suggestion) 8.2. Transformasi Tujuan : 1, Memberikan perubahan yang khas pada bentuk gambar. 2, Membebaskan perancang dari keterikatan sebelumnya, sehingga dia mampu melihat persoalan dengan pandangan baru. 3. Mengubah cara pandang atau persepsi, sehingga yang semula tampak lazim manjadi asing. Jenis-jenis Transformasi : 1. Topoiogi ( Topological ) 2. Ornamen ( Ornamental ) Z 65 tt 3. Kebalikan ( Reversal ) Yy ZA Y 4, Distorsi ( Distortion A O TOPOLOGI Topolog! : Pengotahuan tentang slat sosok geometi yang fdak | bersbph meskipun mengalami perubahan, selama perubahannya fidhk sobek. Keserupaan topologi : Perubahan dari kue donat menjadi cangkir menunjukkan bahwa hubuhgbn _Proses Tipikal Peletakan Ruang — Z > Ce 87 ay ty I Analisa Topologi 3 Rumah yang dirancang FRANK LLOYD WRIGHT Life house 1938 ‘Sund house 1941 Jaster house 1938 67 68 ‘Adanya satuan geometri kendali yang mengatur Denah dan mempet Detail Satu bangunan topologi diatas terbuka bagi tiga ungkapan yang berlainan. GRAMATIKA ORNAMEN 0 ruhi ahgat Dikemukakan oleh Thomas Beeby dalam “The Grammar Of Ornamer “ Ornament As Grammar *, ia mengungkapkan bahwa ornamen mer sarana langsung memperkaya bentuk bangunan, POLA PENGOLAHAN DASAR ORNAMEN 1. Translation (Geser) 2. Rotation (Putar) tau ippkan 5. Translation & Reflection Inversion _6. Slipped Reflection atau Alternation NGORt “eeerettty 7. Acceleration (Percepatan) 8. Deceveration (Perlambatan) 9. Figure - Ground (Gambar - Latar Belakang) LA PENERAPAN RAMATIKA ORNAMEN. i K ( VY | a { t ! Reflection Reflective Slipped Rotation invertion Reflective Inversion ©) 68 Unit Invertion Reflective ‘Rotation The Carpenter Céni Invertion Harvard Universit Karya: Le Corbusier Gramatika ornamen dapat ipa untuk mengubeh gambar yang lebih alfst sehingga dapat membuka pikirar Hee Translation Slipped Slipped Inversion Abstraksi ORRIN RICAN Vv Rotatio Slipped Rotation KEBALIKAN Kebalikan mengubah fokus dari sesuatu yang semula dianggap sebagai pelengkap. Keadaan yang ideal adalah kesempurnaan keseimbangan yang dinamis antara unsur yang berlawanan. Dinding Bukaan Untuk mengubah persepsi kita, penekanan gambar ditukar dengan pelengkapnya atau sebaliknya, nm 72 Kebalikan Pengalaman Lat View terbuka View terkontrol (membangkitkan imajinas) Usaha menyembunyikan Kolom diexpose kolom Kadangkala perancang memecahkan masalah dengan mi menyembunyikan suatu unsur bangunan, padahal seharusnya pemec: justru menekankan unsur tersebut. KEBALIKAN Proses Berpikir _. jarnya Kita menganggap ruang tersebut tidak sebagai buatan yang ditempel-fenjpel, melainkan sebagai cekungan yang dipahat. oe Bila semula ukuran sirkulasi dilihat sebagai ukuran ruang, sekarang perhatian terpusat pada lorong sirkulasinya DISTORS! Distortion Metode pengolahan grid dapat dipakai sebagai cara sederhana untuk mendistorsikan gambar. Normal Grid Distorsi dapat dengan _ sangat mengesankan mengubah pandangan kita terhadap gambar asal. Untuk gambar arsitektur grid tersebut harus tetap sederhana, untuk mempertahankan gaya gambar. 73 74 Kesan Distorsi dapat dibuat dengan cara : © Membesarkan atau mengecilkan skala grid © Memproyeksikan grid ke-arah atau sudut tertentu rere Normal Grid Contoh Distorsi pada gambar DENAH Distortion Normal Grid Distorsi Skala Grid Jat Bantu Mengatur Gambar 1. Pola Geometris Grid bujur sangkar Villa Kartago {Le Corbusier) ofQOB- Pola elips mengait Baroque Church (K..Diezenhoter) Pengertian = Pemakaian sarana pengatur pola geometris untuk menciptakan hubungan buatan untuk membuat tanggapan gambar baru. Grid Hexagonal (FL. Wright) 75 Grid 2 bujur sangkar berjalin 45° (Portoghesi & Vigliot!) (Walter Netsch) 2. Titik dan Garis Titik dan garis dapat dipakai pada gambar untuk mengatur fungsi ruang yang mengubah informasi menjadi bentuk baru. © I ¥~O>D> Titik membentuk pusat bagi susunaan Radial, T a ia IOS 1 1-9 Dua pusat (Bi-nodal) —Poros/ Sumbu (Axial) Dua titik diletakkan berdekatan, akan membentuk susunan dua pusat. @ Dua titik diletakkan berjauhan, akan membentuk garis yang dapat Binehamplgnaree nen herearee 78 Aplikasi Alat Bantu Titik dan_garis Alat bantu gambar ini tidak dimaksud sebagai alat yang pasti, tetapi hend menunjukkan berbagai kemungkinan pengolahan. Setiap perancang day membuat sendiri sarana atau alat bantu tersebut. 3. Matriks Massa Studi massa bangunan dapat dipakai sebagai alat bantu untyk menerapkan susunan pada pengolahan gambar. = Isolated Frontal Diagonal y Lo A a an el a) ® — Baris Atas :_ Konsep-konsep perletakan bangunan pada tapak atau site Lajur Tegak : Berbagai tingkat pembentuk massa. Dengan menggabungkan kedua pertimbangan diatas akan muncul sejumlah bentuk massa yang dapat dijadikan alat bantu dalam perancangan 79 9g Prinsip & Metode Mena.ta PRINSIP & METODE M.E.N.A.T.A Azaz mengatur Azaz ‘mereneang Azar Azaz merancang — mengatur Azaz merancang merupakan bagian Azaz mengatur akan diterapkan padal jari azaz mengatur. azaz merancang arsitektur. azee ( seus ©. > ° ‘e 0. Tindakan eA, oorang perancang harus sadar Keraturan meliputi tiga pokok : ungur| aan azaz mengatur. kwalitas dan kriteria. ‘al yeng diatur o PAT NR Cara engatur kweltas uneur Mengatur memeriukan unsur yang Perancang harus memahami pertalfan| akan diatur, kwalitas unsur sebagai antara unsur, kwalitas dan kriteri dasar pengaturan dan kriteria untuk snengubah kwaitas 82 9.1 agoqaaqa fare as ZL 6 pan {| er Riera} ‘Letak buku yang sering didepan dan Untuk memahami pengertian keteraturan, kta, yang paling jaraknya dibelakang harus menguraikan semua suku pembentuik peraluran tersebut. Contoh situasi merancang, menatur buku pada meja UNSUR 7 | oy Se sor as: uy ladle, FReTONAM ~ NEUTIAN Kenali dengan seksama unsur yang Sebuah unsur dapat berupa bagian dari hendak diatur. satu keseutuhan, satu keseutuhan untuk membentuk suatu pertalian sendiri, atau kelompok keseutuhan, Gipertukan 2 unsur atau lebih. ‘Agar dapat digabungkan dalam suatu Bagian satu] Keseutuhan | Kelompok | susunan, semua unsur harus memiliki ‘kosoutuhan keseutunan | kwalitas yang sama. eng Famah Reimer ‘uma oan | tomanin | room | [OO] [0] [Fa teraman | | A eal |AG Daeran | tapak kKoiompok egiian “anak tripe KWALITAS tapak UNSUR 83 9.2 9.3 KWALITAS WR KWALETAY ey tutlah unsur bedasar kwaltas ASH’ Kwalitas adalah dasar untuk mengatur unsur. Kwalitas harus cukup khas sehingga perbedaannya dapat dikenali kwalitas yang masing-masing d Sebuah unsur_mempunyai Paha dipakai sebagai dasar pengatural untuk dijadikan dasar pengatur, KRITERIA 4 De Kedudukan Kedudukan Kedudukgn © oo dim, waktu dim. ruang dim. rita © oo Kriteria menyatakan pertalian arfa Uunsur menurut kedudukan unsur ydnd Kriteria menentukan cara S#¥U terhadap yang lain mengatur unsur RINGKASAN Dalam pekerjaan merancang terhadap 3 tugas penting bagi seorang perancang 1. Tetapkan unsur penentu yang akan diatur (unsur warna saja yang akan diatur) 2. Pilih kwalitas unsur yang tepat sebagai dasar pengaturan (aspek apa dari unsur tersebut yang menentukan) 3. Tentukan cara mengatur unsur yang paling tepat (setelah mengetahui unsur dan aspeknya, bagaimana mengaturnya) 9.4 ELEMEN-ELEMEN DALAM PENATAAN TATA AT, beat Unsur, kwalitas dan kriteria yang Unsur, kwalitas dan kriteria dapat terpilin harus digabungkan menjadi dikelompokkan dalam 5 elemen tata sebuah rancangan bangunan atur. Berdasarkan masalah yang mendesak, perancang menentukan urutan tata atur = menurut pentingnya 85 86 saan [vase feats ] i Menetapkan masalah mana yang mendesak serta memilih unsur, kwal kriteria yang pokok akan menghasilkan pengutamaan satu (atau let atur. Keseluruhan proses ini disebut mensintesis bangunan. ee é FUNC Roan GEOMETR KONTeKs PELINEKUP. i ak dar tata

Anda mungkin juga menyukai