Anda di halaman 1dari 2

----:--::-- ----:----P-E-.N_E_M_P_A_T_A_N_P_A_S-.

I_E_N
l
--J

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 01/02
RSUD Dr. TJITROWARDOJO
PURWOREJO

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Penempatan pasien adalah menempatkan pasien dalam


satJ. ruangan tersendiri ijika tidak tersedia) kelompokkan
kasus yang telah dikonfirmasi secara terpisah di dalam
ruangan atau bangsal dengan beberapa tempat tidur dari
kasus yang belum dikonfinnasi atau nedang didiagnosis
( cohorting).
TUJUAN Sebagai acuan dalam menempatkan pasien dengan
penyakit menular (suspek) untuk menghindari penularart
penyakit melalui kontak langsung, droplet, airborne, dan
vehicle.
KEBIJAKAN 1. Peraturan Direktur Nomor 445/646/2017 tentang
?anduan Kewaspadaan Isolasi RSUD Dr. Tjitrowardojo
Purworejo.
2. Peraturan Direktur Nomor 445/652/2017 tentang
Kebijakan pertempatan pasien dengan penyakit menular
dan imunita rendah RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo.
PROSEDUR 1. Tempatkan pasien infeksius terpisah dengan non
infeksius.
2. Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi
infeksi (kontak, droplet, airborne) sebaiknya ruangan
tersendiri.
3. Bila tidak tersedia ruang tersendiri dilakukan cohorting
dengan jarak an tar tempat tidur minimal 1 meter.
4. Semua ruangan Cohorting diberi tanda
kewaspadaannya (kontak, droplet, airborne).
PENEMPATAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


02/02
RSUD Dr. TJITROWARDOJO
PURWOREJO

PROSEDUR 5. Pasien yang tidak bisa menjaga kesehatannya


sebaiknya dipisahkan.
6. Mobilisasi pasien airborne agar dibatasi.
7. Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat bersama
dengan pasien TB tetapi pasien TB-HIV dapat dirawat
dengan sesarmTB.
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat lnap, lnstalasi Rawat Jalan, Instalasi
Gawat Darurat.

Pencegahan dan Pengendalian lnfeksi Paraf(l) (2)

Anda mungkin juga menyukai