Anda di halaman 1dari 5

Resume Materi Kelompok 4

“ SINAR-X KONVENSIONAL DAN MOBILE”


TEKNIK PESAWAT RADIOGRAFI

Dosen pengampu;
Danil Hulmansyah, S.Tr.Rad

Disusun Oleh :
Sara Oktrisna Putri (20002014)

Program Study Radiologi


STIKes Awal Bros Pekanbaru
2020/2021
Pembahasan

1. Pesawat Sinar-X Konvesional


Pesawat sinar-X konvensional adalah pesawat medis yang bekerja
menggunakan radiasi sinar-X baik untuk keperluan fluoroskopi dan
radiografi.
Menggunakan tabung vakum yang didalamnya hanya terdapat 2 elektroda yaitu
anoda dan katoda.
2. Diagram pesawat Sinar-X Konvesional
• Rangkaian timer
• Rangkaian power suplai
• Rangkaian HTT
• Rangkaian X-Ray tube
• Rangkaian pemanas filamen
3. Prinsip kerja terjadinya sinar-X dari tabung roentgen
Urutan atau proses terjadinya sinar-X
 Katoda (filamen) dipanaskan dengan mengalirkan listrik yang berasal
dari transformator
 Katoda (filamen) terlepas karena panas
 Sewaktu dihubungkan dengan transformator tegangangan tinggi, gerakan
electron menuju anoda dipercepat dan dipusatkan kealat pemusat
(focusing cup).
 Filamen dibuat relatif negatif terhadap sasaran (target) dengan
memilih potensial tinggi.
 sinar-X dari tabung, sehingga sinar-X yang terbentuk hanya dapat
keluar melalui jendela.
4. Rangkain Pesawat sinar-X Konvensional
Ragkaian ini berfungsi untuk mendistribusikan tegangan pada seluruh
rangkaian pesawat sesuai yang dibutuhkan oleh masing-masing rangkaian.
Rangkaian ini terdiri dari :
• Saklar.
Berfungsi untuk menghubungkan supply listik PLN dengan pesawat
roentgen.
• Fuse / sekring
Berfungsi sebagai pengaman.
• Voltage Compensator
Alat yang berfungsi untuk mengkompensasi nilai tegangan yang
diperlukan pesawat jika terjadi penurunan atu kenaikan pada supply.
5. Pesawat Sinar-X Mobile
Pesawat X-Ray Mobile adalah peralatan elektronik yang sifatnya dapat
dipindah-pindahkan (mobile) yang digunakan untuk mendeteksi berbagai
objek, seperti mendeteksi bagian dalam tubuh manusia (penggunaan bidang
kedokteran.
6. Bagian Pesawat Sinar-X Mobile
 Tabung sinar-x                     
 Panel kontrol
 Kolimator                            
 Pegangan kemudi
 Lengan penopang               
 Bok kaset
 Handswitch                          
 Generator tegangan tinggi
7. Prinsip dasar Pesawat Sinar-X Mobile
ada 2 prinsip kerja bisa dari supply tegangan 220 v ac langsung atau battery,
alur kerja dari sumber 220 V yaitu masuk ke step up trafo lalu ke rectifier yang
kemudian ke x ray tube.

Pertanyaan,jawaban dan menambahkan jawaban materi kelompok 4


1) Kel 1 Annisa Ramadayanti
Pertanyaaan : Apa yang terjadi apabila salah satu rangkaian tidak mendapat
tegangan yang cukup?
Jawab : Saya Nadila Melani akan menjawab pertanyaan dari Annisa Ramadayanti.
Contoh salah satunya pada rangkaian pemanas filamen terdapat stabilisator
tegangan untuk menstabilkan tegangan untuk rangkaian pemanas filament
sehingga pengaruh fluktuasi tegangan pln tidak mengakibatkan kerusakan yang
signifikan pada filament tabung rontgen. Jadi apabila tegangan tidak cukup atau
mengalami penurunan pada salah satu rangkaian akan meneyebabkan kerusakan
yang signifikan pada filamen tabung rontgen. Tetapi ada alat pada rangkaian yang
akan mengatur dan menstabilkan tegangan pada rangkaian tersebut.
2) Kel 2 Fayza
Pertanyaan : Apa saja keuntungan dan kerugian dari penggunaan pesawat x-ray
konvensional?
Jawab :Kelebihan :dilengkapi dengan atau tanpa batera charger dan roda
sehingga mudah digerakkan dan dapat di bawa ke beberapa ruangan untuk
pemeriksaan umum secara rutin.
kerugian :
Sama seperti pesawat sinar-X portabel karena ukuran nya yang kecil membuat
pesawat sinar-X tidak bisa memeriksa semua bagian tubuh manusia
3) Kel 3 Laila
Pertanyaan : Berapa besar Arus pada rangkaian di setiap diagram pesawat sinar-x
konvensional?
Jawab : Saya Prameswari Oktavia ingin menjawab rangkaian di setiap diagram
pesawat sinar-x itu arusnya berbeda beda, ada yg 50mA,60mA,70mA,80mA
Laila bertanya: Bisakah kalian menunjukkan mana-mana sajakah arus" tersebut?
Menambahkan :
Sara Oktrisna Putri : Kuat arus pada rangkaian pesawat sinar-x berbeda-beda
tergantung pada fungsih setiap rangkaian.
Nadila : pada setiap penggunaan pesawat sinar-x konvensional memliki kuat arus
yang berbeda beda tergantung pada anatomi yang akan di x-ray. Pada rangkaian
peswat sinar-x konvensional telah diatur oleh alat yang mengatur kuat arus pada
rangkaian-rangkaian tersebut. Jadi kuat arusnya tergantung pada anatomi yang
akan di x-ray.
Prameswari : yg paling besar arusnya itu yg htt(trafo tegangan tinggi) mungkin
bisa mencapai 80mA, dan yang lainnya itu masih standar.
dalam rangkaian control panel(kv) dan waktu (mas)

Ekstremitas Atas Columna Vertebtå'é


kV : 40 sampai 45 kV : 52 sampai90t
mAs : 3 sampai 5 mAs : 4 sampai 20

Ekstremitas Bawah Thorax


kV : 45 sampai 55 kV : 60 sampai 65
mAs : 5 sampai 12 mAs : 10 sampai 15

4) Kelompok 5 Soci
Pertanyaan: Dari rangkaian timer kan memiliki empat jenis apa perbedaan dari 4
jenis tersebut?
Jawab:
Perbedaannya pada sistem kerjanya yang mana kita tau bahwa Timer berfungsi
untuk menentukan lamanya proses penyinaran.
1. Timer Mekanik,menetukan lamanya penyinaran dengan menarik valve p
kearah searah jarum jam, dalam waktu yang bersamaan jarum penahan PA
lepas hingga gigi gergaji W akan ikut berputar kekanan (searah jarum ajm)
kontaktor C dari normally open menjadi close.
2. Timer Elektrik,menetukan lamanya penyinaran dengan memutar knop K
yang diikuti lengan A kearah kiri (berlawanan jarum jam), misalnya 0,5
detik, dan plat bsi D2 kearah kiri.
3. Timer Elektronik,kita menentukan lamanya penyinaran waktu yang ada, T=
R.C .kemudian SWE ditekan ke posisi on, sehingga terjadi pengisian
kondensator dengan arah arus dari terminal(+)→SWR→kondensator
C→terminal 1. sementara itu, kontak SWS (bawah) akan close (karena
digank dengan SWE), sehingga relay SA akan energized, kontaktor SW3A
menutup, sehingga rangkaian power supply dan rangkaian HTT akan
terhubung dan expose akan berlangsung.
4. Timer Automatik, menentukan lamanya penyinaran waktu yang ada, T= R.C
.kemudian pada saat PB SWE ditekan maka akan ada arus yang mengalir
dari power supply menuju terminal 7,5,6,8 SW3 lalu menuju kumparan
primer HTT dan kembali ke supply.
maka akan ada arus yang mengalir pada sekunder trafo tegangan tinggi dengan
arah arus : Rectifier menuju kapasitor. Sehingga kapasitor akan terisi penuh
sebesar 0,63 C.

Anda mungkin juga menyukai