Anda di halaman 1dari 2

Adat Ketamansiswaan (Istilah atau sebutan-sebutan) dalam

lingkungan
 Pengertian Adat Ketamansiswaan
Segala kebiasaan yang timbul dengan sengaja atau tidak sengaja yang
kemudian diakui sebagai peraturan dan ditaati dalam pelaksanaaannya. Adat istiadat
berlaku dalam hidup tiap-tiap golongan manusia terdorong oleh kemauan untuk
menciptakan hidup yang tertib damai, agar dapat hidup salam dan bahagia.
 Pengertian “Salam dan Bahagia” dalam kehidupan di lingkungan Tamansiswa
Salam dan bahagia berarti selamat lahirnya dan bahagia batinnya. dicapai
dengan kecukupan sandang,pangan, pendidikan, keperluan jasmani dan bebas
merdeka jiwanya, bebas dari gangguan lahir dan gangguan batin, bebas dari
ketakutan, bebas untuk berpikir dan berpendapat. Jadi makna ucapan salam dan
bahagia adalah bentuk memberikan doa kepada orang lain semoga dalam
keadaan sehat secara lahir dan batin sehingga dapat hidup dengan damai dan
sejahtera.
Ucapan salam dan bahagia juga merupakan penghormatan dan penghargaan
kepada kodrat, harkat dan martabat manusia. Pemberian salam dan bahagia
berguna untuk mempererat pergaulan atau silahturahim. (Ki Soenarno, 71 -
Pendidikan ketamansiswaan jilid 1)
 Pengunaan Istilah Ki, Ni dan Nyi
Tamansiswa bersendi hidup demokrasi dan kerakyatan. hubungan antar orang
Tamansiswa harus demokratis dan merakyat. Untuk mewujudkannya maka
penyebutan dan penulisan nama orang harus di dahului dengan gelar atau sebutan
Ki, Ni, dan Nyi.
Gelar Ki digunakan untuk menyebut atau menulis semua nama orang laki-laki. Kata
Ki berasal dari bahasa Sansekerta “RAKI” yang artinya laki-laki.
Gelar Ni digunakan untuk menyebut atau menulis nama orang perempuan yang
belum pernah menikah. Kata Ni berasal dari kata “Nini” yang artinya gadis,
perawan atau nona. Gelar Nyi digunakan untuk menyebut atau menulis nama orang
perempuan yang sudah pernah menikah. Kata Nyi berasal dari kata Nyai yang
artinya Ibu atau Nyonya.
Penggunaan gelar Ki, Ni, dan Nyi dicontohkan oleh Ki Hadjar Dewantara.
Melalui sebutan Ki beliau lebih mudah untuk bergaul dengan rakyat. Beliau dapat
duduk sama rendah san brdiri sama tinggi dengan rakyat banyak.
Melalui penggunaan sebutan Ki, Ni dan Nyi di depan namanya, diharapkan orang
Tamansswa dapat bersikap demokratis dan merakyat. Orang Tamansiswa tidak
memisahkan diri dari rakyat banyak. Orang Tamansiswa harus satu dalam duka,
satu dalam suka, dan satu dalam mencapai cita-cita dan tujuan dengan rakyat
Indonesia seluruhnya. (Ki Soenarno, 71 - Pendidikan ketamansiswaan jilid 1)
 Istilah atau penyebutan di Lingkungan Pendidikan Tamansiswa
Untuk meletakkan dasar hidup kekeluargaan bebas dari kelompok atau golongan
menuju satu masyarakat. Adapun Penggunaan istilah sebagai berikut:
 Sekolah disebut Bagian Perguruan
 Kepala disebut Ketua Perguruan
 Pegawai disebur staff
 Kepala sekolah disebut Ketua Bagian Perguruan
 Guru disebut Pamong artinya pengasuh
 Murid disebut siswa
 Gaji atau upah disebut nafkah
 Uang sekolah disebut uang berguru
 Hari belajar disebut hari berguru

Anda mungkin juga menyukai