Anda di halaman 1dari 4

Materi Ketamansiswaan

A. Berdirinya Perguruan Nasional Tamansiswa

Latar belakang berdirinya Tamansiswa yaitu karena adanya ketidakpuasan terhadap


sistem pendidikan yang ada di masa itu. Waktu itu pemerintah Belanda masih menguasai
Indonesia dan sistem pendidikannya. Pemerintah Belanda tidak membebaskan semua
rakyat Indonesia untuk bersekolah. Hanya anak bangsawan, konglomerat dan kalangan
raja saja yang boleh bersekolah. Padahal, semua rakyat Indonesia sangat membutuhkan
pendidikan agar bisa segera merdeka dan bebas dari penjajahan. Tamansiswa didirikan
untuk mengenalkan pendidikan kepada masyarakat Indonesia agar menjadi bangsa yang
merdeka.
Perguruan Tamansiswa berdiri pada tanggal 3 Juli 1922, dengan nama “National
Onderwijs Institut Tamansiswa” yang ditandai dengan Candra Sengkala “ Lawan Sastra
Ngesti Mulya” (Dengan ilmu pengetauan/kebudayaan, kita akan mencapai kemuliaan).
Pada tahun 1923, (konferensi 1 tanggal 20-22 Oktober 1923) terbentuk organisasi
tamansiswa dengan menetapkan badan pimpinan yang disebut “Instituuttrood”
kemudian berubah menjadi "Hoodrad" (nama sekarang Majelis Luhur Persatuan
Tamansiswa) diketahui oleh Ki Soetatmo Soeryokusumo, wakil Ki Suryo Putro dan
Panitera Umum Ki Suwardi Suryoputro. Berdirinya Persatuan Tamansiswa ditandai
dengan candra sengkala “ Suci Tata Ngesti Tunggal”, yang artinya “Dengan suci hati dan
tertib langkah mencapai persatuan/ cita-cita”. Nama Tamansiswa disebut “ National
Onderwijs Institut Tamansiswa Hoofdzetd Yogyakarta.
Perguruan Tamansiswa berkembang hingga terbentuk Taman Indriya sebagai
sekolah untuk kanak-kanak dan perguruan Tinggi Sarjanawiyata Tamansiswa.
Pada kongres 1 tanggal 6-13 Agustus 1930 nama Tamansiswa ditetapkan menjadi
“Perguruan Nasional Tamansiswa Berpusat di Mataram” dan terbentuknya Persatuan
Tamansiswa. Organisasi Tamansiswa secara resmi diserahkan oleh pendirinya yaitu Ki
Hadjar Dewantara kepada Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa ditandai dengan Piagam
Penyerahan yang disebut “Perjanjian Pendirian”. Pada kongres ke V tanggal 22-24
Desember 1947 ditetapkan nama Tamansiswa menjadi “Persatuan Tamansiswa berpusat
di Yogyakarta” dan Asas Tamansiswa 1922 serta pancadarma menjadi dasar dalam
pengelolaan Tamansiswa.

B. Semboyan berdirinya Perguruan Nasional Tamansiswa

Prinsip dasar yang menjadi semboyan Tamansiswa untuk enjadi seorang guru adalah:
1. Ing Ngarsa Sung Tuladha, artinya di depan memberi teladan atau contoh, dimana
seorang guru adalah pendidik yang harus memberi teladan. Ia pantas digugu dan
ditiru dalam perkataan dan perbuatannya.
2. Ing Madya Mangun Karsa, artinya di tengah membangun prakarsa atau
semangat,dimana seorang guru adalah pendidik yang selalu berada di tengah-tengah
para muridnya dan terus-menerus membangun semangat dan ide-ide mereka untuk
berkarya.
3. Tut Wuri Handayani, artinya dari belakang memberi dukungan, dimana seorang guru
adalah pendidik yang terus-menerus menuntun, menopang dan menunjuk arah yang
benar bagi hidup dan karya anak-anak didiknya.
Sejarah Berdirinya Organisasi Taman Siswa di Yogyakarta

Taman Siswa (Taman berarti tempat bermain atau tempat belajar,


dan Siswa berarti murid) adalah nama sekolah yang didirikan oleh Ki Hadjar
Dewantara pada tanggal 3 Juli tahun 1922 di Yogyakarta .Pada waktu pertama kali
didirikan, sekolah Taman Siswa ini diberi nama "National Onderwijs Institut Taman
Siswa", yang merupakan realisasi gagasan dia bersama-sama dengan teman di
paguyuban Sloso Kliwon. Sekolah Taman Siswa ini sekarang berpusat di balai Ibu
Pawiyatan (Majelis Luhur) di Jalan Taman Siswa, Yogyakarta, dan mempunyai 129
sekolah cabang di berbagai kota di seluruh Indonesia.

Prinsip dasar dalam sekolah/pendidikan Taman Siswa yang menjadi pedoman bagi
seorang guru dikenal sebagai Patrap Triloka. Konsep ini dikembangkan oleh
Suwardi setelah ia mempelajari sistem pendidikan progresif yang diperkenalkan
oleh Maria Montessori (Italia) dan Rabindranath Tagore (India/Benggala). Patrap
Triloka memiliki unsur-unsur (dalam bahasa Jawa)

 ing ngarsa sung tulada (ꦲꦶꦁꦔꦂꦱꦱꦸꦁꦠꦸꦭꦝ, "(yang) di depan memberi


teladan"),
 ing madya mangun karsa (ꦲꦶꦁꦩꦢꦾꦩꦔꦸꦤ꧀ꦏꦂꦱ, "(yang) di tengah
membangun kemauan/inisiatif"),
 tut wuri handayani (ꦠꦸꦠ꧀ꦮꦸꦫꦶꦲꦤ꧀ꦢꦪꦤꦶ, "dari belakang mendukung").

Patrap Triloka dipakai sebagai panduan dan pedoman dalam dunia pendidikan di
Indonesia.

Bentuk

Berbentuk perisai dengan ukuran lebar dibandingkan panjang 2:3. Di bagian


bawah, mulai batas 2/3 dari atas melengkung.
Isi

1. lambang Tamansiswa;
2. suci Tata Ngesti Tunggal;
3. tahun masehi 1922 dan hiasannya.

Warna

Memiliki warna dasar hijau. Lambang Tamansiswa, tulisan, angka, hiasan dan
rumbainya berwarna kuning emas.
Arti warna

1. kuning emas= cahaya, cemerlang, cita-cita luhur;


2. hijau: harapan, selalu berkembang, pendidikan

Pendidikan di Taman Siswa :

 Taman Indria atau Taman kanak-kanak (TK) dalam sistem pendidikan Taman


Siswa
 Taman Muda atau Sekolah Dasar (SD) dalam sistem pendidikan Taman
Siswa
 Taman Dewasa atau Sekolah Menegah Pertama (SMP)
 Taman Madya atau Sekolah Menengah Atas (SMA)
 Taman Guru atau Sarjana Wiyata atau Universitas (Universitas)

Anda mungkin juga menyukai