Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIOKIMIA HORMON OKSITOSIN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Kimia

disusun oleh ( Kelompok 3)

1. Tristania Shofi Nazhiifah (P1337434319016)

2. Anisa Maharani (P1337434319056)

3. Sinta Wulan Septiana (P1337434319043)

4. Elang Arji Wijaya (P1337434319049)

5. Ikhsan Agung Saputro (P1337434319035)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM


MEDIS
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2020

i
Kata Pengantar

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan YME, karena atas berkat
limpahan rahmat dan inayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Biokimia tentang Hormon Oksitosin dengan tepat waktu.

Makalah ini berisi tentang biokimia Hormon Oksitosin . Biokimia merupakan


salah satu mata kuliah semester II program study S.Tr Teknologi Laboratorium
Medik. Biokimia ini adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai jenis
metabolisme yang berlangsung dalam tubuh manusia serta reaksi-reaksinya,

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Namun, kami
menyadari kritik dan saran diperlukan untuk meningkatkan kualitas makalah ini. Oleh
karena itu, kami akan berterima kasih atas kritik dan saran yang diberikan.
Terimakasih.

Semarang, 19 Maret 2020

Penulis

Daftar Isi

ii
Halaman Judul..............................................................................................................i
Kata Pengantar.............................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan.....................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II Pembahasan.....................................................................................................3
A. Pengertian Hormon Oksitosin............................................................................3
B. Pengaruh Hormon Oksitosin Dalam Tubuh.......................................................4
C. Dampak Jika Jumlah Hormon Oksitosin Tidak Normal....................................6
D. Oksitosin Sebagai Obat dan Efek Sampingnya..................................................6
BAB III Penutup...........................................................................................................8
A. Simpulan............................................................................................................8
B. Saran...................................................................................................................8
Daftar Pustaka

BAB I
iii
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sebelumnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu hormon. Hormon
adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel. Semua
organisme multiselular, termasuk tumbuhan (lihat artikel hormon tumbuhan),
memproduksi hormon. Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan cairan sel
untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan
mengikat protein reseptornya dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan
menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan memengaruhi ekspresi
genetik sel atau mengubah aktivitas protein seluler, termasuk di antaranya adalah
perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel
terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem imun, pengaturan
metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan
perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada
banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon
lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme
multiselular.
Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi
oleh kelenjar endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh
hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul
hormon dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon -
yang disebut ektohormon (ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan ke aliran
darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.
Salah satu contoh hormon pada manusia adalah hormon oksitosin. Peran
hormon oksitosin sudah lama diketahui di dalam sistem reproduksi wanita.
Hormon yang juga dikenal sebagai hormon cinta ini juga dipercaya berperan
penting dalam tingkah laku manusia. Ada baiknya kita memahami lebih lanjut
bagaimana efek homon oksitosin ini di dalam kehidupan kita. Dan kami memilih
untuk memperdalami apa itu hormone okisitosin.

B. Rumusan Masalah
iv
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam pembahasan
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan Hormon Oksitosin ?
2. Apa pengaruh Hormon oksitosin dalam tubuh manusia ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengertian Hormon Oksitosin.
2. Mengetahui pengaruh Hormon oksitosin dalam tubuh manusia.

BAB II
v
Pembahasan
A. Pengertian Hormon Oksitosin

https://www.google.com/search?q=molekul+oksitosin+dalam+tubuh
Oksitosin adalah hormon pada manusia yang berfungsi untuk merangsang
kontraksi yang kuat pada dinding rahim/uterus sehingga mempermudah dalam
membantu proses kelahiran. Selain itu, Hormon ini juga berfungsi untuk
mensekresi air susu dengan merangsang kontraksi duktus laktiferus kelenjar
mammae (payudara) pada ibu menyusui. Namun, Produksi air susu tersebut di
atur oleh hormon Prolaktin.
1. Fungsi oksitosin
Oksitosin adalah hormon, bukan neurotransmitter. Ini disekresikan
dari kelenjar pituitari posterior, yang terletak di otak Anda. Fungsi utama
Oksitosin dapat dibilang untuk merangsang kontraksi otot uterus, untuk
membawa seorang wanita ke dalam persalinan. Begitu bayi muncul,
sejumlah besar oksitosin dilepaskan oleh bayi dan ibu saat menyusui.
Oksitosin menciptakan ikatan pasangan yang kuat dan memungkinkan ibu
untuk merawat anaknya, dan agar anak dapat melekat pada ibunya. Selain
itu, oksitosin dilepaskan dalam tubuh Anda selama hubungan fisik dengan
seseorang, dan dapat meningkatkan jumlah kepercayaan yang Anda miliki
pada orang itu. Menciptakan ikatan antara orang, seperti suami dan istri.
Semakin banyak Anda menyentuh, semakin banyak oksitosin dilepaskan,
semakin dekat Anda.
Pada laki-laki, oksitosin terlibat dengan ikatan sosial, reproduksi,
stres dan kecemasan, ingatan sosial dan pengenalan, perilaku hubungan
vi
intim dan agresif, pengaturan air, orgasme, perkembangan embrio jantung,
hiponatremia, sebagai antagonis vasopresin, menekan nafsu makan, terlibat
dalam etiologi autisme, mengurangi gejala penarikan beberapa obat adiktif,
meningkatkan kerentanan untuk menjadi kecanduan, meningkatkan
kemampuan untuk mengenali ekspresi wajah ketakutan, berhubungan
dengan empati, dan monogami.
Tanpa Oksitosin, orang tersebut tidak merasakan makna apa pun
dalam sentuhan manusia lain (bahkan jika ia dapat mengklaim atau bahkan
yakin bahwa ia mencintai atau menyukai orang tertentu).
Ini adalah hormon penting untuk ikatan antara ibu dan bayi, kekasih,
ayah dan anak-anak mereka, dan seorang aktor dari semua tindakan altruistik
yang tegas: untuk membantu, merangkul, memelihara, dan melayani –
dengan Kesenangan. Orang yang kita kenal sebagai welas asih, seperti
Gandhi, Mather Theresa, Mandela, Obama, dll tentunya harus memiliki lebih
banyak oksitosin yang melalui aliran darah mereka.
2. Bagaimana Jika Kekurangan Hormon Oksitosin
Kurangnya Oksitosin dapat menyebabkan depresi secara tidak langsung
dengan menurunnya aliran sinyal yang menghentikan dan menghambat
kelenjar yang menghasilkan hormon, pemancar neuro dan agen yang
mendorong kehidupan.
Ibu dan ayah dan kekasih (terutama pada tahap awal memilikinya dalam
jumlah yang banyak secara alami untuk memastikan Kelanjutan dan
Pengembangan dan Pembangunan Kehidupan. Orang-orang tua
(kebanyakan) kekurangan itu, sama seperti mereka kekurangan hampir
semua hormon dan pemancar neuro lainnya – maka mereka menemukan
sedikit kesenangan dalam Hidup dan menjadi depresi dan layu perlahan-
lahan ke dalam total kekeringan emosi dan motivasi.
B. Pengaruh Hormon Oksitosin dalam Tubuh Manusia
Hormon oksitosin berada di dalam hipotolamus pada otak. Hormon tersebut
dikeluarkan oleh kelenjar pituitari yang terletak di dasar otak. Dalam bidang
kimia, oksitosin digolongkan sebagai peptida yang mengandung 9 asam amino.
Sementara menurut klasifikasi secara biologi, oksitosin merupakan
neuropeptida yang bertindak sebagai hormon dan senyawa organik pengirim
sinyal di dalam otak.
vii
1. Perannya dalam Reproduksi Wanita
Selama ini, hormon oksitosin diketahui berperan penting dalam membantu
proses kelahiran. Produksi alami oksitosin dalam tubuh merangsang rahim
berkontraksi pada akhir kehamilan sebagai tanda awal kelahiran bayi.
Pelepasan hormon oksitosin tersebut dipicu oleh pelebaran leher rahim dan
vagina selama kelahiran. Akibatnya, hal ini meningkatkan kontraksi
selanjutnya. Hormon ini juga membantu merangsang produksi air susu setelah
kelahiran.
Oksitosin juga digunakan di dalam resep obat. Dokter akan memberi
oksitosin untuk memancing kontraksi kelahiran atau menguatkan kontraksi
selama kelahiran. Obat ini juga digunakan untuk mengurangi pendarahan
setelah persalinan. Selain itu, pemberian obat ini juga berperan dalam
mengakhiri kehamilan atau saat keguguran.
2. Efek Oksitosin di Dalam Kejiwaan Manusia
Penelitian baru-baru ini mulai menyelidiki peran oksitosin dalam berbagai
tingkah laku manusia, seperti orgasme, kedekatan sosial, dan sikap keibuan.
Untuk alasan ini, hormon oksitosin terkadang dianggap sebagai hormon cinta.
Dampak oksitosin pada tingkah laku dan respons emosi juga terlihat dalam
membangun ketenangan, kepercayaan, dan stabilitas psikologi.
Sedangkan dalam hubungan seksual, bercinta akan mendorong pelepasan
oksitosin yang berperan dalam ereksi dan orgasme. Gerakan rahim yang
meningkat dapat membantu sperma menjangkau sel telur. Terlebih lagi,
oksitosin dipercaya memiliki peran dalam orgasme. Hal ini berkaitan dengan
kadar oksitosin dan intensitas orgasme itu sendiri. Selain itu, para peneliti
menemukan hormon oksitosin terlihat meningkatkan ketertarikan pria pada
pasangannya. Berdasarkan sebuah penelitian, diketahui oksitosin berpengaruh
membangkitkan rasa menghargai dan senang saat pria melihat pasangannya.
Hal ini berbeda saat pria melihat wanita yang lain. Perasaan senang tersebut
seperti meredup.

C. Dampak jika jumlah hormon oksitosin tidak normal


Hormon cinta ini baru akan dilepas ketika tubuh mendapatkan stimulus alias
rangsangan. Contohnya, kontraksi otot rahim saat persalinan akan merangsang
viii
produksi oksitosin. Hormon ini kemudian meningkatkan frekuensi dan intensitas
kontraksi otot rahim sehingga mempermudah persalinan. Mekanisme serupa pun
terjadi saat Anda berinteraksi dengan pasangan.
Namun, jumlah hormon oksitosin yang tidak seimbang juga dapat
menimbulkan masalah kesehatan. Jumlah hormon oksitosin yang terlalu tinggi
dapat mengakibatkan prostat tumbuh membesar dan membengkak. Meski jinak
dan tidak berbahaya, prostat yang membesar ini dapat membuat laki-laki sulit
buang air kecil.
Sementara itu, hormon oksitosin yang terlalu rendah akan menghambat
refleks pengeluaran ASI pada payudara dan disinyalir berhubungan dengan
munculnya gejala depresi. Hubungan antara oksitosin dan gejala depresi belum
banyak dibuktikan dalam penelitian. Jadi, temuan ini masih membutuhkan lebih
banyak penelitian pendukung.
Oksitosin adalah faktor biologis yang penting untuk menjaga hangatnya
hubungan asmara, tapi hormon cinta bukanlah satu-satunya penentu
keharmonisan hubungan Anda dengan pasangan. Ada begitu banyak faktor yang
dapat memengaruhinya, dan faktor-faktor ini bisa berbeda-beda pada setiap
pasangan.
Komunikasi yang baik dan efektif tetap memegang peranan penting untuk
menjaga hubungan Anda tetap harmonis. Bangunlah hubungan yang sehat
dengan saling memberikan perhatian dan rasa menghargai antara satu sama lain.
Atasi konflik-konflik yang terjadi dengan baik agar tidak berlarut-larut.
Ungkapkan pula rasa terima kasih Anda pada pasangan atas berbagai hal positif
yang ia berikan.
D. Oksitosin sebagai obat dan efek sampingnya
Pada beberapa kasus, oksitosin diinjeksikan ke tubuh sang ibu untuk
memulai kontraksi rahim saat persalinan. Injeksi ini juga membantu mengurangi
perdarahan seusai kelahiran sang bayi.
Tak sampai di situ, oksitosin juga diajukan sebagai penanganan yang
potensial untuk fobia sosial dan autisme. Oksitosin pun berpotensi untuk
menangani depresi pascapersalinan, walau riset terkait hal ini masih perlu dikaji
lebih lanjut.
Penggunaan oksitosin sebagai obat bukannya tanpa risiko dan efek samping.
Terlalu banyak oksitosin akan berisiko merusak rahim.
ix
Dalam kaitannya dalam hubungan, oksitosin dikaitkan dengan rasa cemburu
dan ketidakjujuran. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami efek
samping oksitosin ini.
Oksitosin memang memiliki sejumlah peran dan fungsi. Walau begitu, peran
tersebut masih kompleks dan diperlukan studi lebih mendalam untuk
memastikannya.

BAB III
Penutup
A. Simpulan

x
1. Pengertian Oksitosin adalah hormon pada manusia yang berfungsi untuk
merangsang k kontraksi yang kuat pada dinding rahim/uterus sehingga
mempermudah dalam membantu proses kelahiran .
2. Fungsi hormon oksitosin adalah merangsang kontraksi otot uterus, untuk
membawa seorang wanita ke dalam persalinan, untuk meningkatkan jumlah
kepercayaan yang anda bersama pasangan, Pada laki-laki, oksitosin terlibat
dengan ikatan sosial, reproduksi, stres dan kecemasan, ingatan sosial dan
pengenalan, perilaku hubungan intim dan agresif,
3. Kurangnya Oksitosin dapat menyebabkan depresi secara tidak langsung dengan
menurunnya aliran sinyal yang menghentikan dan menghambat kelenjar yang
menghasilkan hormon, pemancar neuro dan agen yang mendorong kehidupan.
B. Saran
Pada tulisan ini telah dipaparkan tentang oksitosin, Diharapkan dengan
paparan ini kepada para bidan dapat memahami atau meningkatkan
pengetahuannya tentang oksitosin sehingga dapat menyahuti himbauan ataupun
gerakan yang dicanangkan oleh pemerintah dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas kepada masyarakat khususnya ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu
nifas.

Daftar Pustaka

xi
https://www.limanharijono.com/hormon-oksitosin-hormon-cinta-dalam-kehidupan-m
anusia/
https://usaha321.net/pengertian-hormon-oksitosin.html

xii

Anda mungkin juga menyukai