Anda di halaman 1dari 2

Form # BGPS-H-FM-0037

SAFETY TOOLBOX TALK Rev # 1


Rev Date 02 September 2008

SAFE WORKING PRACTICES ON WELDING WORK


(PRAKTEK KERJA AMAN DALAM PENGELASAN)
Kerja panas adalah pekerjaan yang dalam proses pelaksanaannya menimbulkan efek panas atau
percikan api. Cakupan pekerjaan yang dimaksud diatas diantaranya adalah welding, cutting,
grinding, gouging, brushing dan pre-heating (burning/PWHT). Semua jenis pekerjaan ini memiliki
potensi bahaya, baik terhadap personil maupun asset. Agar proses kerja dapat terlaksana dengan
aman, maka disusunlah himpunan prosedur kerja yang dibentuk berdasarkan riset dan Undang-
Undang yang berlaku disuatu negara dimana proses kerja tersebut dilaksanakan.

Prosedur dibentuk dengan tujuan untuk terciptanya system dan strategi kerja yang benar dan aman,
serta terlaksananya proses kerja yang efektif dan dapat dipertanggung-jawabkan. Prosedur kerja
panas didukung oleh prosedur permit to work (surat izin kerja) yang didesain untuk meminimalkan /
mengurangi resiko bahaya terhadap kesehatan dan keselamatan semua personil yang terlibat dalam
proses kerja, serta menjaga lokasi kerja dari kontaminasi / pencemaran sebagai akibat yang
ditimbulkan oleh adanya proses kerja, baik kebersihan udara, radiasi, dan sumber air tanah disekitar
lokasi kerja yang menjadi faktor kebutuhan bagi kelanjutan hidup umat manusia dimasa mendatang.

1. Dasar Hukum Dan Referensi Prosedur Kerja Panas


2. Undang-undang Republik Indonesia No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
3. GPS_HSE Management Systems (SGPS-H-0024-PR)
4. GPS Safe Systems Of Work, No 1 tentang permit to work.
5. ECIA Safety Manual for construction, section 25
6. OSHA Standard ventilation – 1926.57
7. AS 1674.1 tentang fire precaution
8. AS 4603 tentang flashback arrestor
9. AS 4839 tentang proses aman dalam sistem penggunaan oksigen dan fuel gas dalam semua
proses kerja welding, cutting dan heating.

Prosedur Kerja Aman:

1. Buatlah planning/rencana kerja:


a. Apa pekerjaan yang akan dilakukan?
b. Dimana area kerja?
c. Siapa dan berapa personil yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut?
d. Bagaimana metode pelaksanaan kerja?
2. Lakukan risk assessment (penilaian resiko) dilokasi kerja sebelum memulai pekerjaan.
Form # BGPS-H-FM-0037
SAFETY TOOLBOX TALK Rev # 1
Rev Date 02 September 2008

3. Pastikan kondisi lingkungan disekitar area kerja sudah aman dan peralatan kerja
sepertiwelding traffo, kabel, sambungan kabel, holder, silinder gas Argon / CO2, regulator,
beserta semua sambungan hose dan tekanan yang digunakan dalam kondisi baik dan
memenuhi standard yang diikuti oleh perusahaan.
4. Pastikan bahwa PPE atau alat pelindung diri telah tersedia dan memenuhi standard.
5. Fire extinguisher harus tersedia disekitar lokasi kerja panas.
6. Ajukan Hot Work Permit (Surat Izin Kerja Panas)
7. Gunakan PPE sesuai dengan kebutuhan keselamatan dan kesehatan kerja.
8. Welding mask harus digunakan saat melakukan pekerjaan welding, burning / pre- heat.
9. Pada saat melakukan welding dan cutting pada material yang sudah di cat, wajib
menggunakan alat respirator yang memadai, dan cat dalam kondisi kering minimal 24 jam
setelah proses painting / galvanise.
10.Tidak dibenarkan melakukan kerja panas sebelum mengajukan hot work permit / surat izin
kerja panas.
11.Gunakan fire blanket untuk mencegah spark dan cairan besi panas yang beterbangan
disekitar area kerja.
12.Material mudah terbakar harus disingkirkan dari area kerja sebelum memulai kerja panas,
minimal berjarak 35 feet / 10,6 m secara horizontal.
13.Kabel grond welding harus terpasang dengan benar sehingga tidak terjadi pergesekan yang
menimbulkan percikan api.
14.Tidak dibenarkan membelitkan kabel / hose pada anggota tubuh saat melakukan kerja.
15.Dilarang meninggalkan cutting torch/burner didalam vessel / ruang terbatas pada saat
sedang tidak digunakan.
16.Pastikan bahwa dibagian sebelah plate / vessel yang sedang berlangsung pekerjaan welding
tidak terdapat material mudah terbakar, seperti kabel dan lain-lain.
17.Menyediakan / menugaskan salah seorang dari tim kerja sebagai fire watcher / penjaga api.
18.Saluran / pipa yang dapat menjadi akses udara keruangan lain harus ditutup sebelum
melaksanakan kerja panas atau painting.
19.Dilarang menggunakan oksigen sebagai media pengganti ventilasi atau sebagai blower.
20.Semua personil yang melakukan kerja panas harus mencegah terjadinya kebakaran dan
ledakan.
21.Supervisor berkewajiban untuk memastikan bahwa area kerja panas bebas dari flammable
gas, bahan kimia, minyak dan sisa tumpahan minyak.

Anda mungkin juga menyukai