Anda di halaman 1dari 7

RESUME MATA KULIAH PENDIDIKAN BAHASA DAN

SASTRA INDONESIA

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
BAHASA

Dosen Pengampu:

FEBRINA DAFIT, S.Pd., M.Pd

Oleh:
Kelompok :3
Kelas : 2A
Anggota : Asri Dwi Putra (206910234)
Citra Andria Putri (206910543)
Dea Miranda (206910564)
Shela Nopriani (206910692)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
T.A 2020/2021
PENDEKATAN PEMBELAJARAN BAHASA

A. Konsep Pendekatan Pembelajaran Bahasa

Pendekatan adalah cara umum seorang guru memandang persoalan atau objek
sehingga diperoleh pesan tertentu. Menurut Tarigan, pendekatan adalah
seperangkat asumsi yang bersifat aksiomatik mengenai hakikat Bahasa,
pengajaran, bahan, dan belajar Bahasa yang digunakan sebagai landasan dalam
merancang, melakukan, dan menilai proses belajar Bahasa (Tarigan, 1995:5).
Menurut Anthony (Ismati dan Umaya, 2012: 76), pendekatan(approach) adalah
sekumpulan asumsi yang terkait dengan hakikat bahasa dan hakikat belajar
bahasa. Pendekatan bersifat aksioma, menggambarkan hakikat subjek yang akan
diajarkan secara benar. Jadi, pendekatan adalah cara memulai sesuatu atau
seperangkat asumsi-asumsi antara satu dan lainnya yang saling terkait.

Pendekatan dalam pembelajaran bahasa adalah seperangkat asumsi tentang


hakikat bahasa, pengajaran bahasa, dan proses belajar bahasa. Pendekatan-
pendekatan dalam pembelajaran bahasa antara lain adalah:

1. Pendekatan tujuan

2. Pendekatan struktural

3. Pendekatan keterampilan proses

4. Pendekatan whole language

B. Perbedaan Pendekatan, Strategi, Model, Metode, Teknik Pembelajaran


Bahasa

Pendekatan pembelajaran menurut T. Raka Joni diartikan sebagai cara umum


dalam memandang permasalahan atau obyek kajian. Pendekatan pembelajaran
juga titik tolak atau cara pandang guru terhadap proses pembelajaran yang
berlangsung dan bersifat umum atau konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teori tertentu.
Strategi pembelajaran menurut Sanjaya adalah pola umum perbuatan guru dan
siswa di dalam mewujudkan kegiatan belajar-mengajar sehingga strategi
menunjuk kepada karateristik abstrak rentetan perbuatan guru-siswa dalam
peristiwa belajar-mengajar.

Model pembelajaran menurut Joyce dan Weil adalah kerangka konseptual yang
melikiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas pembelajaran.

Metode pembelajaran menurut Slameto adalah cara yang harus dilalui di dalam
mengajar. Metode juga dapat diartikan cara yang digunakan dalam rangka
mengimplementasikan rencana kegiatan pembelajaran yang telah disusun untuk
mencapai tujuan pembelajran yang di harapkan.

Teknik pembelajaran merupakan cara yang dilakukan seseorang goru dalam


menerapkan suatu metode pembelajaran secara spesifik, guru juga dapat
menggunakan variasi teknik pembelajaran dalam satu metode pembelajaran,
tergantung kondisi siswa dikelas.

Jadi, pada intinya perbedaan antara pendekatan pembelajaran, strategi


pembelajaran, model pembelajaran, metode pembelajaran, dan teknik
pembelajaran adalah pada pengartian yang sudah tertera diatas dan
penggunaannya, jika pendekatan pembelajaran masih sangat umum dan dianggap
sebagai tolak ukur atau patokan selanjutnya, strategi pembelajaran masih bersifat
konseptual dan metode pembelajaran yang merupakan implementasi nyata dikelas
pada kegiatan belajar-mengajar
C. Pendekatan Whole Languange

Whole language adalah salah satu pendekatan pembelajaran bahasa yang


menyajikan pengajaran bahasa secara utuh, tidak terpisah-pisah. Pendekatan
whole language adalah cara untuk menyatukan pandangan tentang
pembelajaran bahasa, dan juga tentang orang-orang yang terlibat dalam
pembelajaran (Ismati dan Umaya, 2012: 90). Karakteristik dalam pendekatan ini
bahasa adalah sebagai materi pembelajaran, isi pembelajaran, dan proses
pembelajaran. Whole language diciptakan pada tahun 1980-an oleh para pendidik
Amerika Serikat yang peduli dengan seni pengajaran membaca dan menulis dalam
bahasa asli.

Pendekatan whole language berasumsi bahwa bahasa merupakan satu kesatuan


yang tidak dapat dipisah-pisahkan, oleh karena itu pembelajaran komponen
bahasa (fonem, morfem, klausa, kalimat, wacana) dan keterampilan berbahasa
(menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) harus dapat disajikan secara utuh
dalam situasi yang nyata (autentik) dan bermakna kepada peserta didik.

Secara teori kebahasaan whole language is whole (keutuhan). Pandangan ini tidak
meremehkan satu ragam bahasa, dialek, ataupun bahasa karena status penuturnya.
Pemakaiannya berkaitan erat dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Brown menggukapkan bahwa “whole language merupakan suatu teori atau
pendekatan terhadap pembelajaran secara menyeluruh atau utuh.

Robert (1996) prinsip dan pengajaran dengan whole language diwarnai oleh
progresivisme dan kontruktivisme yang menyatakan bahwa peserta didik
membentuk sendiri pengetahuannya melalui peran aktifnya dalam belajar secara
utuh (whole) dan terpadu (integrated). Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran bahasa dengan pendekatan whole language sejalan sejalan
dengan teori kontruktivis dan quantum learning karena siswa akan aktif dalam
proses kegiatan belajar mengajar dan merasa senang dengan aktivitas yang
dilakukannya.
D. Pendekatan Komunikatif

Pendekatan komunikatif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk membuat


kompetensi komunikatif sebagai tujuan pembelajaran bahasa, juga
mengembangkan prosedur-prosedur bagi pembelajaran empat keterampilan
berbahasa (menyimak, membaca, berbicara, dan menulis), mengakui dan
menghargai saling ketergantungan bahasa. Pendekatan komunikatif juga
berlandaskan pada pemikiran bahwa kemampuan menggunakan bahasa dalam
berkomunikasi merupakan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa.

Ciri-ciri utama pendekatan pembelajaran komunikatif ada dua kegiatan yang


saling berkaitan yakni adanya kegiatan-kegiatan:

1) Komunikasi Fungsional Terdiri atas empat yakni: mengolah informasi, berbagi


dan informasi, berbagi informasi dengan kerja sama terbatas, dan berbagi
informasi dengan kerja sama tak terbatas.

2) Kegiatan yang sifatnya interaksi sosial. Terdiri dari 6 hal yakni: improvisasi,
lakon-lakon pendek yang lucu, aneka simulasi (bermain peran), dialog dan
bermain peran, siding-sidang konversasi dan diskusi, serta berdebat.

E. Pendekatan Kontekstual

Pendekatan kontekstual merupakan suatu pendekatan yang membantu guru


mengaitkan isi materi pelajaran dengan keadaan dunia nyata. Pembelajaran ini
memotivasi siswa untuk menghubungkan pengetahuan yang diperoleh di kelas,
dan penerapannya dalam kehidupan siswa sebagai anggota keluarga, serta sebagai
anggota masyarakat.

CTL adalah salah satu strategi pembelajaran yang dikembangkan oleh The
Washington State Consortium for Contextual Teaching and Learning, yang
melibatkan 11 perguruan tinggi, 20 sekolah, dan lembaga-lembaga yang bergerak
di bidang pendidikan di Amerika Serikat. 

Pendekatan kontekstual (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru


mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan
tujuh.
Pendekatan CTL menurut Suyanto (2003:2) merupakan suatu pendekatan yang
memungkinkan siswa untuk menguatkan, memperluas, dan menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dalam berbagai macam mata
pelajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran


kontekstual adalah konsep belajar pada saat guru menghadirkan dunia nyata ke
dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, sementara
siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas,
sedikit demi sedikit, dan dari proses mengonstruksi sendiri, sebagai bekal untuk
memecahkan masalah dalam kehidupannya sehari-hari.
DAFTAR RUJUKAN
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/terampil/article/download/1322/1050
https://www.diaryguru.com/2020/04/perbedaan-model-pendekatan-strategi.html?
m=1
http://fis15amuniroh.blogspot.com/2016/11/perbedaan-dan-persamaan-
pendekatan.html?m=1
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/44585302/176-547-1-PB.pdf?
1460275730=&response-content-disposition=inline%3B+filename
%3DPENDEKATAN_KOMUNIKATIF_DALAM_PEMBELAJARA.pdf&Expir
es=1614701937&Signature=OTFz2fOGzAEXreUKuz3ivgS7Vh27wsimSOwzZtc
ztZg0x~cxocrSCO~ZKmDCefMrmlewrkl-
O4Pi9Ph45aeVklSrPq0X6wRxgS43MI3B8IYwlEwB06jMhCijP20LuUP1s5w6z
BEHLcwyjwcLF9IDixjgSMDv4Z9vCA5FDMk2IwPXV47EgTrybMUzEcWdMo
GJvrs6zOY9h3ycaoPHGwjVgn5izu1DtUmu7AeRzogOGPp7EoreHnQGw~00B8
8yoXvFtKjwv2eUXlPj3Gw0CJQ4dKShXYr7IxhWvJNhqwToKDV3Cf8QFInfF
WefuDxZ0OoZWnXgK15y1OQUzSSrOpyzJw__&Key-Pair-
Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA

https://nurul071644249.wordpress.com/2010/06/06/pendekatan-kontekstual-
contextual-teaching-and-learningdalam-pembelajaran-bahasa-dan-sastra-
indonesia/

Anda mungkin juga menyukai