Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktek Kerja Lapangan Terpadu (PKLT) yang dilakukan dari

akhir April sampai dengan pertengahan bulan Mei 2019. Kegiatan ini

dilakukan dengan langkah awal merujuk kepada data PIS-PK dari

puskesmas masing-masing nagari. Dari data PIS-PK tersebut didapatkan

beberapa indikator yang bermasalah di setiap KK yaitu tidak memakai

KB, merokok, tidak menggunakan air bersih, dan tidak menggunakan

jamban sehat. Serta permasalahan yang tinggi terdapat di Pasaman Barat

yaitu stunting pada anak balita.

Setiap balita diukur status gizi dalam beberapa indeks seperti

BB/U, TB/U, PB/U, BB/TB, IMT/U. Kegiatan ini meliputi pengukuran

antropometri balita, melakukan pengisian form Food Recall 1x24 jam, dan

melakukan pengisian kuesioner yang berkaitan dengan tidak memakai KB,

merokok, tidak menggunakan air bersih, dan tidak menggunakan jamban

sehat ditanya langsung kepada ibu responden.

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial

yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

ekonomi. Kesehatan merupakan hal yang sangat berharga, karena jika kita

sehat kita akan mampu beraktifitas dengan baik sehingga bisa lebih

produktif. Salah satu kelompok umur yang sangat rentan kesehatan nya

adalah balita karena tubuh mereka masih sangat rentan.


Masa balita adalah masa bertambahnya jumlah dan besarnya sel

diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Pertumbuhan

adalah adanya perubahan dalam jumlah akibat pertambahan sel dan

pembentukan protein baru sehingga meningkatkan jumlah dan ukuran sel

diseluruh bagian tubuh.

Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisik (anatomis) yang

ditandai dengan bertambahnya ukuran berbagai organ tubuh yang

disebabkan adanya penambahan pembesaran sel-sel tubuh. Banyak faktor

yang mempengaruhi pertumbuhan balita, salah satunya yaitu masalah

asupan gizi.

UNICEF (1998) mengemukakan bahwa faktor -faktor yang

mempengaruhi gizi kurang dibagi menjadi penyebab langsung dan tidak

langsung. Dimana penyebab langsung yaitu makanan yang tidak seimbang

dan penyakit infeksi. Sedangkan untuk penyebab tidak langsung yaitu

tidak cukupnya persedian pangan, pola asuh anak yang tidak memadai,

pelayanan kesehatan dan gizi, dan kurangnya pendidikan, pengetahuan dan

keterampilan.

Setelah dilakukan pengukuran data terhadap 30 KK yang berada di

Jorong Durian Hutan Nagari Aia Gadang Kecamatan Pasaman didapatkan

sebanyak 8 KK yang tidak memakai KB, 28 KK yang merokok, 20 kk

yang tidak menggunakan air bersih, serta 20 KK yang tidak menggunakan

jamban sehat. Maka dari 30 KK tersebut di dapatkan 5 KK yang harus

dijadikan keluarga binaan selama PKLT berlangsung, dari 5 KK tersebut

terdiri dari gizi kurang sebanyak 3 KK, gizi buruk 1 KK, serta stunting
hanya terdapat 1 KK. Melihat keadaan ini kami sebagai mahasiswa

Poltekkes Kemenkes Padang melakukan intervensi terhadap balita dengan

cara membuat keluarga binaan.

B. Masalah Yang Dihadapi

Keluarga balita yang dibina dengan masalah yang beraneka ragam,

diantaranya status gizi anak kurang, orang tua dengan tidak memakai KB,

merokok, tidak menggunakan air bersih, dan tidak menggunakan jamban

sehat .

C. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membina keluarga yang

memiliki balita dengan status gizi kurang serta membina terkait tidak

memakai KB, merokok, tidak menggunakan air bersih, dan tidak

menggunakan jamban sehat .

D. Manfaat

Diharapkan kegiatan keluarga binaan ini dapat bermanfaat bagi

institusi pendidikan, institusi praktek, dan bagi mahasiswa sendiri.

1. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan penulisan keluarga binaan ini dapat dijadikan sebagai

bahan tambahan pelajaran, sebagai bahan evaluasi dalam membuat study

kasus dan juga dapat dijadikan sebagai bahan bacaan pustaka.

2. Bagi Institusi Praktek

Dapat memberikan masukan tentang implementasi pelayanan

kesehatan pada balita serta sebagai bahan evaluasi di lapangan.


3. Bagi Mahasiswa

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam

menyelesaikan kasus yang berkaitan dengan status gizi kurang dan 4

indikator bermasalah berdasarkan data PIS-PK pada balita. Selain itu, juga

melatih keterampilan dalam menyelesaikan masalah kesehatan dengan

tepat dan sesuai dengan kondisi klien/responden.

E. Ruang Lingkup

Kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan intervensi atau

perencanaan untuk mengatasi setiap masalah kesehatan yang ditemukan di

Jorong Durian Hutan Kecamatan Pasaman Barat pada tanggal 22 April –

13 Mei 2019.
BAB II
GAMBARAN UMUM KELUARGA

A. Identifikasi anggota keluarga

KK Alzio Ahmad (kabin 1)

No Nama ART JK Hub dg keluarga Umur Pddk Pekerjaan


1. Ahmad LK Kepala Keluarga 35 tahun SD Swasta
2. Siwisnar PR Istri 31 tahun SMA IRT
3. Alvino Ahmad LK Anak 8 tahun - -
4. Alzio Ahmad LK Anak 34 bulan - -

B. Sosial ekonomi keluarga

Keluarga binaan 1

Nama balita : Alzio Ahmad


TTL : 19 Juni 2016
Pekerjaan :
- Ayah : swasta
- Ibu : IRT
Penghasilan bulanan : ± Rp. 2.000.000,-
Rumah sewa/kontrak/milik sendiri : Rumah sendiri
Usaha yang dimiliki : Ladang/ kebun
C. Data kesehatan Keluarga

1. Keluarga Binaan 1 (Alzio)

N Nama Penampilan Status Riwayat Analisis


o Umum Kesehatan Saat Penyakit/Alergi Masalah
Ini Kesehatan
1. Ahmad Baik Sehat Tidak ada Bapak Ahmad
seorang perokok
yang merokok di
dalam rumah
2. Siwisnar Baik Sehat Tidak ada Ibu tidak
mengalami
masalah
kesehatan
3. Alvino Baik Sehat Tidak ada Alvino tidak
Ahmad memngalami
masalah
kesehatan
4. Alzio Baik Sehat Tidak ada Anak
Ahmad mengalami gizi
kurang
BAB III
RENCANA INTERVENSI PER KK BINAAN

A. Pengkajian data

1. Keluarga Binaan 1 ( Alzio )

1) Assesment Kesehatan Lingkungan

- Penyediaan air bersih rumah tangga

 Sumber air bersih rumah tanga berasal dari sumur gali

 Kualitas air sumur gali tidak memenuhi syarat fisik

- Jamban keluarga

 Tidak ada akses ke jamban

 Jamban yang diakses tidak memenuhi syarat

- Makanan dan minuman

 Alat makan yang digunakan dicuci dengan sabun

 Peralatan makan disimpan di tempat yang terlindung dari

serangga dan tikus

- Cuci tangan pakai sabun

 Tidak tersedia sarana untuk CTPS seperti keran dan sabun

- Rumah sehat

 Luas lantai kamar tidur tidak sesuai dengan jumlah penghuni

 Lantai rumah bukan dari tanah

 Penghuni rumah ada yang merokok

2) Assesment keperawatan

- Berat badan bayi lahir 3400 gr

- Panjang badan bayi lahir 49 cm


- Dalam 3 bulan terakhir anak ada di bawa ke posyandu

- Saat ini anak sedang mengalami sakit kulit

- Anak tidak mengalami kelainan bawaan

- Perkembangan anak saat ini normal

- Keluarga tidak menyediakan sarana bermain bagi anak

- Di rumah anak berinteraksi dengan Bapak, Ibu serta anggota

keluarga lainnya

- Ibu selalu menyediakan waktu untuk bermain dengan anak setiap

hari

3) Assesment Kebidanan

- Usia Ibu ketika hamil 28 tahun

- Selama hamil ibu memeriksa diri ke tenaga kesehatan sebanyak 4

kali

- Ibu mengkonsumsi tablet Fe selama hamil

- Penambahan BB ibu selama hamil 13 kg

- LILA ibu selama hamil 27 cm

- Usia kehamilan ibu 40 minggu

- Persalinan dibantu oleh tenaga kesehatan

- Bayi mendapat ASI Ekslusif selama 6 bulan

- Makanan tambahan diberikan pada usia 7 bulan

4) Assesment gizi

- Data antropometri

BB : 10 kg
TB : 87 cm
IMT : 13,2 kg/m2
BB/U : -2,81 ( gizi kurang)
TB/U : -1,83
BB/TB : -2,30
IMT/U : -3,10 ( sangat kurus)

- Data biokimia : tidak ada

- Data klinis/ fisik : anak tampak kurang aktif

- Data dietary history

 Hasil recall 24 jam

Pagi : lontong sayur 3 sdm

Siang : roti coklat 1 bks, permen kiss 5 bh

Snack : bakwan 1 bh

Sore : nasi 2 sdm, telur rebus 1 bh

Hasil :

Zat gizi Asupan % Seharusnya (AKG) Keterangan


Energi 825 kkal 73% 1125 gr < 80%
Protein 22,9 gr 88% 26 gr Cukup
Lemak 39,1 gr 88% 44 gr Cukup
Karbohidrat 94,5 gr 61% 155 gr < 80%
 Nafsu makan kurang baik

 Tidak mempunyai alergi makanan

 Pola makan sehari 1-2x sehari

- Data riwayat personal

 Pekerjaan ayah : petani

 Anak ke 2

 Riwayat penyakit dahulu : tidak ada

 Riwayat penyakit sekarang : tidak ada

5) Assesment keperawatan gigi


- Anggota keluarga ada yang menderita gigi berlobang

- Angota keluarga pernah menderita sariawan

- Anggota keluarga tidak pernah menderita sakit gigi sampai

bengkak

- Setiap anggota keluarga mempunyai sakit gigi

- Sikat gigi diganti apabila sudah rusak

- Menyikat gigi saat sudah makan di pagi hari

- Tidak menyikat gigi sebelum tidur

- Menyukai makanan manis

- Setelah mengkonsumsi makanan manis tidak membersihkan gigi

dan tidak menyikat gigi

B. Diagnosa Masalah

1. Gizi Kurang

2. Orangtua tidak memakai KB

3. Keluarga ada yang merokok

4. Tidak menggunakan air bersih

5. Tidak menguunakan jamban sehat

C. Prioritas Masalah

No Masalah Kesehatan / Diagnosa Penyebab (Etiologi)


Komunitas
1 Keluarga Berencana (KB) a. .faktor pengetahuan,
1. Kurang nya
pengetahuan ibu tentang
KB

b. faktor pendidikan
1. Rendahnya tingkat
pendidikan masyarakat.
c. Faktor ekonomi
1. karna menganggap biaya
nya mahal dan lebih
memilih untuk tidak ber
KB.
d. Faktor sosial budaya
1. Menganggap banyak anak
banyak rezeki
2. Tidak dibolehkan agama.

2 Tidak ada jamban sehat a. faktor pendidikan yang masih


rendah pada masyarakat
desa.faktor pendidikan yang
rendah tentunya akan
mempengaruhi faktor
pengetahuan, dengan
pendidikan rendah maka faktor
pengetahuan juga ikut rendah.
b. Faktor pengetahuan, karna
pendidikan masih rendah maka
berpengaruh kepada
pengetahuan masyarakat
tentang jamban yang memenuhi
syarat, dan dampak jika tidak
ada jamban sehat.
c. Faktor ekonomi,
1. faktor ekonomi yang
kurang pada masyarakat
menjadi penyebab tidak
adanya jamban di dalam
rumah karna memerlukan
biaya yang banyak untuk
membuatnya
2. Karna tidak adanya lahan
untuk septitank.
d. Faktor lingkungan
1. Rumah masyarakat dekat
dengan sungai sehingga
memilih BAB disungai
2. Tidak tersedia di sarana.
3 Kurangnya sanitasi air bersih a. faktor pengetahuan,
1. kurangnya pengetahuan
1. Masyarakat tidak memiliki masyarakat tentang air
sumber air bersih yang tidak
memenuhu syarat bersih,
2. Kurang pengetahuan dan 2. kurangnya pengetahuan
kesadaran masyarakat tentang
pentingnya air bersih masyarakat tentang
3. Kebiasaan masyarakat bagaimana kriteria air
menggunakan air sungai
sebagai sumber air bersih bersih,
Faktor ekonomi masyarakat yang 3. kurangnya pengetahuan
rendah masyarakat tentang dampak
air tidak bersih untuk
kesehatan bayi dan balita.
b. Faktor ekonomi,
1. ekonomi keluarga yang
rendah untuk pembelian
sarana untuk pembuatan
sumur.
c. Faktor lingkungan,
1. masyarakat lebih memilih
mengambil air disungai untuk
kehidupan sehari-hari
2. Masyarakat tidak memiliki
sumur sendiri.
3. Masyarakat lebih memilih
menompang dengan
tetangga.

4 banyak keluarga yang merokok a. kurangnya kesadaran masyarakat


tentang bahaya merokok
b. kurangnya pengetahuan masyarakat
akan dampak dari asap rokok untuk ibu
hamil dan balita.
c. kurangnya kepedulian masyarakat
terhadap kesehatan balita
D. Rencana intervensi POA

N Masalah Tujuan Rencana Tindakan Sasaran Waktu Tempat Dana Pj


o Keluarga/Individu
Keluarga dengan balita Azio Ahmad
1 Masalah pada a. Agar dapat a. Profesi Kesehatan Klien dan 29 April – Dirumah Rp Mega
keluarga Alzio menambah Lingkungan keluarga 9 Mei responden 25.000
Ahmad pengetahuan 2019
- Gizi kurang klien dan - Tidak memakai KB
- Tidak memakai keluarga (kunjungan 1)
kb tentang gizi Konseling tentang
- merokok seimbang rumah sehat
- tidak b. Agar - merokok
menggunakan menambah (kunjungan 2)
air bersih pengetahuan konseling tentang
- tidak keluarga rumah sehat terkait
menggunakan tentang ventilasi
jamban sehat jamban sehat - Air tidak bersih
c. Agar (kunjungan 3)
keluarga Konseling tentang air
mengetahui bersih dan
pentingnya demonstrasi
KB penyaringan air
d. Agar - Jamban tidak sehat
menambah (kunjungan 4)
pengetahuan Konseling tentang
jamban sehat
keluarga - Evaluasi dari
tentang kunjungan 1-4
pentingnya (kunjungan 5)
asupan gizi Dan memberikan
e. Agar dapat penjelasa dilengkapi
menambah dengan leaflet dan
pengetahuan handbook
keluarga
tentang b. Profesi Kebidanan 29 April – Putri
caries gigi 9 Mei dan tika
dan - Tidak memakai KB 2019
perawatan (kunjungan 1)
gigi yang Konseling tentang
benar pentingnya KB
kepada PUS
- merokok
(kunjungan 2)
Konseling tentang
bahaya asap rokok
terhadap ibu hamil
- Air tidak bersih
(kunjungan 3)
Konseling tentang
personal hygiene ibu
hamil
- Jamban tidak sehat
-
- Evaluasi pertama
dari kunjungan 1-3
(kunjungan 4)
Mengulang
penjelasan tentang
kunjungan 1-3
- Evaluasi kedua
(kunjungan 5)
Dilengkapi dengan
leaflet
c. Profesi Kesehatan Gizi 29 April – Azalya
9 Mei dan
- Tidak memakai KB 2019 reza
(kunjungan 1)
Konseling tentang
ASI Ekslusif
- Antropometri
(kunjungan 2)
- merokok
-
- air tidak bersih
(kunjungan 3)
-
Konseling tentang
gizi untuk anak diare
dan makanan sehat
- jamban tidak sehat
(kunjungan 4)
Konseling tentang
tumbuh kembang pada
anak balita
- Evaluasi dari
kunjungan 1-4
(kunjungan 5)
Dilengkapi dengan
leaflet dan handbook
d. Profesi Keperawatan 29 April – Fadiah,
- Tidak memakai KB 9 Mei media,
(kunjungan 1) 2019 ulva
Konseling tentang
gangguan tumbang
pada anak
- Merokok
(kunjungan 2)
Konseling tentang
bahaya rokok
- air tidak bersih
(kunjungan 3)
Konseling tentang
penyakit diare
- Jamban tidak sehat
(kunjungan 4)
Konseling tentang
penyakit yang akan
ditimbulkan
- Evaluasi dari
kunjungan 1-4
( kunjungan 5)
Dilengkapi dengan
leaflet
e. Profesi Keperawatan 29 April – Sri
Gigi 9 Mei
- Tidak memakai KB 2019
(kunjungan 1)
Konseling tentang
caries botol
- Merokok
(kunjungan 2)
Konseling tentang
bau mulut serta cara
menyikat gigi yang
benar
- Air tidak bersih
(kunjungan 3)
Konseling tentang
caries gigi
- Jamban tidak sehat
- Evaluasi pertama
(kunjungan 4)
Cara menyikat gigi
yang benar
- Evaluasi kedua
(kunjungan 5)
Dilengkapi dengan
leaflet
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL EVALUASI
A. Pelaksanaan dan kegiatan evaluasi

Masalah
Kesehatan Mahasiswa
No Implementasi Evaluasi Tanggal
Keluarga Dan Pelaksanan
Individu
Keluarga Binaan ALZIO AHMAD
1. Masalah Profesi Kesehatan Lingkungan 29 April – 9 Mega Rahma
kesehatan pada - Tidak memakai KB 1. Ibu dan keluarga mengerti dan bisa Mei 2019 Putri
ALZIO Konseling tentang rumah sehat menjelaskan tentang rumah sehat.
AHMAD - merokok 2. Ibu dan keluarga dapat menerapkan rumah
- Gizi kurang konseling tentang rumah sehat sehat terkait ventilasi
- Tidak terkait ventilasi 3. Ibu dan keluarga bisa melaksanakan cara
memakai kb penyaringan air dan mengerti tentang
- Air tidak bersih
- merokok sumber air bersih
Konseling tentang air bersih dan
- tidak 4. Ibu dan keluarga dapat mengetahui kriteria
menggunakan demonstrasi penyaringan air jamban sehat
air bersih - Jamban tidak sehat
- tidak Konseling tentang jamban sehat
menggunakan
jamban sehat

Profesi Gizi 29 April – 9 Azalya Lovina


1. Ibu dan keluarga mengerti tentang gizi Mei 2019 Nareta Putri dan
1. Anak Gizi Kurang seimbang pada anak. Reza Maretta
Konseling kepada ibu dan 2. Ibu dan keluarga memahami tentang ASI
keluarga tentang gizi seimbang Ekslusif
pada anak balita 3. Ibu dan keluarga dapat menerapkan
2. Tidak memakai KB bentuk makanan sehat dan makanan untuk
Konseling tentang ASI Ekslusif anak diare
3. merokok 4. Ibu dan keluarga mengetahui tumbuh
- kembang yang baik pada anak balita
4. air tidak bersih
Konseling tentang gizi untuk
anak diare dan makanan sehat
5. jamban tidak sehat
Konseling tentang tumbuh
kembang pada anak balita

Profesi Keperawatan 1. Ibu dan keluarga dapat mengetahui tentang 29 April – 9 Fadiah R , Ulva
- Tidak memakai KB gangguan tumbuh kembang pada anak Mei 2019 Urwatul W , Dea
Konseling tentang gangguan 2. Ibu dan keluarga memahami bahaya rokok Geston M
tumbang pada anak terhadap kesehatan
- Merokok 3. Ibu dan keluarga dapat mengetahui tentang
Konseling tentang bahaya cara merawat anak diare dan apa
penyebabnya
rokok
4. Ibu dan keluarga mengetahui penyakit apa
- air tidak bersih yang akan timbul jika jamban tidak sehat
Konseling tentang penyakit
diare
- Jamban tidak sehat
Konseling tentang penyakit yang
akan ditimbulkan
Profesi Kebidanan 1. Ibu dan keluarga dapat mengetahui 29 April – 9 Desri Artika,
- Tidak memakai KB pentingnya KB Mei 2019 Rahma Yulia
Konseling tentang pentingnya 2. Ibu dan keluarga dapat mengetahui bahaya Putri
KB kepada PUS asap rokok terhadap janin
- merokok 3. Ibu dan keluarga dapat menerapkan
Konseling tentang bahaya asap kebersihan diri
rokok terhadap ibu hamil
- Air tidak bersih
Konseling tentang personal
hygiene ibu hamil
- Jamban tidak sehat
-
Profesi Keperawatan Gigi 1. Ibu dan keluarga mengetahui bahaya 29 April – 9 Sri Lestari
- Tidak memakai KB caries botol Mei 2019
Konseling tentang caries botol 2. Ibu dan keluarga dapat menerapkan cara
- Merokok menyikat gigi yang benar dan tentang bau
Konseling tentang bau mulut mulut
serta cara menyikat gigi yang 3. Ibu dan keluarga mengetahui tentang
caries gigi
benar
- Air tidak bersih
Konseling tentang caries gigi
- Jamban tidak sehat -
Monitoring Jangka pemeriksaan Evaluasi

Asupan makan 1 x 2 hari Meningkat

Berat badan 1 x seminggu Berat badan anak

meningkat sebanyak 100 gr

dari awalnya 10 kg menjadi

10,1 kg

Kesadaran mengunakan Setiap hari Ibu mengerti tentang KB

KB

Kebiasaan merokok Setiap hari Ibu mau menyarankan

kepada anggota keluarga

untuk merokok di luar

ruangan dan jauh dari aanak

Kesadaran menggunakan Setiap hari Ibu dan keluarga mau

air bersih menerapkan contoh

demonstrasi tentang

penyaringan air sederhana

Kesadaran menggunakan Setiap hari Ibu dan keluarga sudah

jamban sehat tidak menggunakan sungai

sebagai jamban dengan

alternatif lain yaitu

menumpang kepada

tetangga
B. Faktor penghambat dan pendorong

No Kegiatan Sasaran Faktor Faktor Penunjang


Penghambat
1. Pelaksanaan intervensi Klien dan Klien menerima 1. Jarak antara
pada keluarga dan keluarga konseling dan rumah klien
individu KK ALZIO edukasi tapi susah dengan posko
untuk dekat sehingga
menerapkannya mudah
dan waktu dikunjungi
kunjungan 2. Klien tidak
terbatas. menolak
dilakukan
kunjungan
berulang

C. Rencana Tindak lanjut

Keluarga
No Rencana Tindak Lanjut
/Individu
KK ALZIO
1 ALZIO a. Diharapkan ibu dan keluarga bisa mengatur pola makan pada
alzio memberikan makanan yang tinggi kalsium dan protein
b. Diharapkan ibu dan keluarga menerapkan konseling yang
telah di berikan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari hasil observasi ditemukannya satu puskesmas dengan wilayah

kerja kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Berdasarkan hal

tersebut didapatkan data dari Dinas Kesehatan Puskesmas Simpang Empat

bahwa permasalahan yang ada di Kecamatan Pasaman terutama sesuai

dengan data PIS-PK pada Jorong Durian Hutan umumnya adalah tidak

menggunakan KB, banyaknya keluarga yang merokok, tidak

menggunakan air bersih serta tidak menggunakan jamban sehat.

Ssementara itu untuk Keluarga Binaan 1 mengalami kesehatan yaitu

anggota keluarga yang tidak memakai KB, ada keluarga merokok, tidak

menggunakan air bersih, serta tidak menggunakan jamban sehat, juga

termasuk masalah utama yaitu terdapat balita dengan masalah gigzi kurang

dan masalah gigi.

Untuk itu mahasiswa melakukan pengkajian data sekunder. Pada

keluarga yang mengalami masalah kesehatan, untuk itu dari masalah yang

ditemukan dibuatlah perencanaan berdasarkan lima profesi jurusan yang

berbeda (Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Lingkungan, Keperawatan

Gigi, dan Gizi). Setelah ditemukannya masalah maka dilakukannya

konseling dan edukasi kepada keluarga yang bersangkutan yang

mengalami masalah kesehatan.


B. Saran

Untuk semua permasalahan kesehatan yang didapatkan di Jorong

Durian Hutan, Nagari Aia Gadang , Kecamatan Pasaman, maka saran yang

diberikan :

1. Untuk pelayanan kesehatan diharapkan lebih memperhatikan

masalah kesehatan setiap warganya, terutama masyarakat yang

jauh dari fasilitas kesehatan.

2. Untuk setiap warga diharapkan lebih memperhatikan pemenuhan

dan kebutuhan gizi pada setiap anak khususnya pada balita

3. Untuk setiap warga diharapkan mampu untuk memanfaatkan

fasilitas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai