Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PELAYANAN IMUNISASI OLEH PETUGAS


KESEHATAN DI UPT PUSKESMAS
CIGOMBONG
No Dokumen : 440 / / UPT

No Revisi : 00

SPO Tanggal Terbit :

Tanggal Berlaku :

Halaman : 1/2

UPT Puskesmas
Dr. Sonny Budiman
Cigombong NIP. 197910292010011007

Pengertian Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan


kekebalan atau vaksin (suatu obat yang digunakan untuk membantu mencegah
suatu penyakit) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit.
Pemberian imunisasi biasanya dilakukan dengan cara injeksi intra muskuler
(pada area vastus lateralis paha luar), intra kutan dan sub kutan

Tujuan Secara umum tujuan imunisasi adalah menurunkan angka kesakitan, kematian
serta kecacatan akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I)

Kebijakan

Referensi
1. Undang-undang no. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Menular
2. Undang-undang no. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
3. Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Permenkes No. 42 tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan
Imunisasi
5. SOP Penyelenggaraan Imunisasi, Direktorat Surveilan,
Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra Direktorat Jendral
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
KEMENTRIAN KESEHATAN R.I tahun 2012
Prosedur PERALATAN

1. Buku kuning / buku kohort bayi dan kohort ibu


2. Alat tulis
3. Vaccine carrier dan safety box
4. ADS 0,05 ml, 0,5 ml dan 5 ml
5. Vaksin dan pelarut, anafilaktik kit
6. Sabun, kapas, kantong plastik dan air bersih
INSTRUKSI KERJA

1. Sehari sebelum pelayanan, masukkan pelarut dan coolpack ke dalam lemari es


2. 30 menit sebelum pelayanan imunisasi, pastikan semua vaksin dan logistik
(termasuk anafilaktik kit) dalam kondisi VVM A/B dan tidak kadaluarsa
3. Siapkan buku pencatatan hasil imunisasi (buku kohort bayi/ibu)
4. Ambil vaksin dan pelarut dari lemari es sesuai dengan perkiraan kebutuhan, dan
masukan ke dalam vaksin carrier yang telah berisi coolpack
5. Vaksin carrier harus diletakkan pada meja yang tidak terpapaar sinar matahari
langsung, disebelahnya diletakkan alat suntik, kapas, air hangat, format
pencatatan dan anafilaktik kit. Letakkan safety box dan plastik sampah di
bawah meja
6. Cuci tangan dengan sabun setiap akan memberikan imunisasi
7. Lakukan skrining setiap sasaran meliputi umur, riwayat imunisasi sebelumnya,
KIPI yang pernah dialami, riwayat penyakit, keadaan kesehatan saat ini
8. Tentukan dan informasikan kepada orang tuanya jenis dan manfaat imunisasi
yang akan diberikan saat ini
9. Ambil vaksin yang akan diberikan dan pastikan kondisi VVM A/B, tidak beku
dan tidak kadaluarsa, serta tulis tanggal dan waktu pertama kali digunakan
10. Untuk imunisasi oral, ambil alat penetes, keluarkan dari plastik kemasan ke
dalam plastik sampah
11. Ambil alat suntik, pastikan bahwa tidak kadaluarsa, keluarkan dari plastik
kemasan, buang kemasan kedalam plastik sampah
12. Buka tutup jarum suntik, buang tutup jarum suntik ke dalam plastik sampah
13. Untuk vaksin yang membutuhkan pelarutan, larutan vaksin sesuai dengan SOP
persiapan vaksin
14. Tusukkan jarum suntik kedalam botol vaksin, pastikan ujung jarum selalu
berada di dalam cairan vaksin, sedot vaksin sesuai vaksin yang dibutuhkan
15. Apabila terdapat gelembung pada alat suntik atau kelebuhan dosis, buang
gelembung atau kelebihan dosis yang ada tanpa mencabut jarum dari botol
vaksin
16. Lepaskan alat suntik dari botol vaksin
17. Bersihkan lokasi penyuntikan dengan kapas basah, tunggu hingga kering
18. Berikan vaksin sesuai dengan SOP Pemberian Vaksin
19. Buang langsung alat suntik yang telah digunakan tanpa menutupnya (non
recapping) ke dalam safety box
20. Berikan informasi kepada orang tua tentang kapan kunjungan berikutnya, dan
kemungkinan efek samping yang akan dialami oleh anak sesudah imunisasi
serta cara penanggulangannya
21. Beritahu orang tua agar menunggu sekitar 30 menit di Puskesmas untuk
memantau kemungkinan terjadinya efek samping
22. Catat hasil imunisasi sesuai dengan kolom yang tersedia pada buku kohort
bayi/ibu/buku kuning
23. Pastikan limbah bukan tajam dimasukkan ke dalam kantong plastik
24. Cuci tangan dengan sabun setiap selesai pemberian imunisasi
25. Vaksin sisa dan yang belum digunakan disimpan kembali di dalam lemari es
pada tempat yang terpisah dan diberi tanda
26. Catatan hasil imunisasi dan pemakaian logistik diserahkan kepada kordinator
imunisasi
Unit terkait PELAKSANA :
Vaksinator (bidan, bidan desa dan perawat)
PENANGGUNG JAWAB :
Kepala Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai