Anda di halaman 1dari 2

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

JURUSAN GIZI
Skripsi,
Reza Maretta
Gambaran Pola Makan Penderita Hipertensi Sebelum dan Sesudah Diberikan
Konseling Gizi Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2018
vii + 60 halaman, 17 tabel, 13 lampiran
ABSTRAK
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik di atas 90 mmHg. Berdasarkan laporan World Health Organization Tahun 2013,
hampir 1 miliyar orang diseluruh dunia memiliki tekanan darah tinggi. Di tahun 2020 sekitar
1,56 miliar orang dewasa akan hidup dengan hipertensi. Prevalensi hipertensi di Indonesia
berdasarkan data dari Riskesdas 2013 didapat Sumatera Barat peringkat ke 19 dengan
prevalensi 22,6% dan data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2018
penderita hipertensi tertinggi yaitu Puskesmas Andalas. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran pola makan penderita hipertensi sebelum dan sesudah diberikan
konseling gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang.
Desain penelitian ini adalah Kuasi Eksperimen dengan Pre test – Post test dengan
rancangan control time series design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara purposive sampling. Sampel berjumlah 32 orang dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu kelompok yang diberikan Konseling Gizi dan kelompok yang diberikan
Konseling Gizi dengan media Leaflet dan Food Model. Penelitian ini dilakukan dengan
memberikan konseling gizi pada sampel sebanyak 2 kali dalam rentang waktu 2 minggu.
Data primer mencakup pola makan responden, sedangkan data sekunder mencakup
karakteristik responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan pola makan responden
sebelum dan sesudah diberikan konseling gizi dan konseling gizi dengan media leaflet dan
food model. Perubahan pola makan responden dengan perlakuan konseling gizi didapat
asupan makan responden terdiri dari asupan lemak dari 43,27 ± 4,7 gr menjadi 29,09 ± 5,8 gr.
Sedangkan asupan serat responden dari 5,65 ± 1,47 gr menjadi 9,58 ± 2,49 gr, dan asupan
natrium responden dari 1033,84 ± 91,73 mg menjadi 263,18 ± 159,27 mg. Pada pola makan
responden sebelum dan sesudah diberikan konseling gizi dengan media leaflet dan food
modeldidapat asupan lemak responden dari 45,40 ± 9,63 gr menjadi 30,97 ± 5,10 gr.
Sedangkan asupan serat responden dari 6,10 ± 1,22 gr menjadi 13,33 ± 5,30 gr dan asupan
natrium responden dari 1119,15 ± 238,54 mg menjadi 194,99 ± 84,23 mg. Jika dilihat dari
jenis makanan yang dilarang, responden rata-rata mengkonsumsi minyak kelapa sawit, santan
kental, garam, gajih dan ikan asin.
Saran yang dapat diberikan agar masyarakat terutama bagi penderita hipertensi agar
lebih sering melakukan konseling gizi dan menerapkan pola makan yang sehat berdasarkan
anjuran yang telah diberikan yaitu makanan tinggi serat, rendah lemak dan natrium agar
mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut yang menyebabkan kematian.
Kata Kunci : Pola Makan, Hipertensi, Konseling Gizi, Leaflet, Food Model
Daftar Pustaka :21 (2002-2016)
HEALTH POLYTECHNIC PADANG
NUTRITION DEPARTEMENT

Skripsi,
Reza Maretta
The description of the eating patterns of sufferers of hypertension before and after
Given a nutritional Counseling at the working area Clinics Andalas Padang Year 2018
vii + 60 page, 17 table, 13attachment
ABSTRACT
Hypertension is systolic blood pressure above 140 mmHg and diastolic blood pressure
above 90 mmHg.Based on the report of the World Health Organization, the prevalence of
increased blood pressure in adults aged 25 years and over about 40% in 2008 and sufferers of
hypertension increased from 600 million in 1980 to nearly 1 billion in 2008.The data
obtained from the Department of health of the city of Padang, obtained the order of highest
hypertension sufferers in Clinics Andalas of 1029 people, then the bottom Begalung of 881
people, clinic of the desert of 815 people, clinic Nanggalo of 569 people, and in the clinics of
cold water of 518 people.This research aims to know the description of the eating patterns of
sufferers of hypertension before and after given a nutritional counseling at the working area
Clinics Andalas Padang.
The method of this research is Quasi Experiment with Pre test – Post test design
control time series design.Sampling techniques in the study done by purposive
sampling.Sample totaling 32 people were divided into two groups, namely, Nutritional
Counseling and Nutrition Counseling with Leaflet and Food Model.This research was
conducted by providing nutrition counseling on a sample twice in a span of 2 weeks.Primary
data include dietary respondents, while secondary data include characteristics of respondents.
The results showed that there are dietary changes before and after the respondent was
given a nutritional counseling and nutrition Counseling with leaflet and food model.Dietary
changes nutritional counseling treatment by the respondent obtained the respondent consists
of feeding intake of fat intake from 43,27 ± 4.7 grams into 29.09 ± 5.8 gr.While respondents
from the fiber intake 5.65 ± 1.47 gr be 9.58 ± 2.49 grams, and sodium intake respondents
from 91.73 1033.84 ± mg become 263.18 ± 159.27 mg. Dietary On the respondent before and
after given nutritional Counseling with leaflet and food modelintake gained fat respondents
from 45.40 9.63 ± gr be 30.97 ± 5.10 gr.While respondents from the fiber intake 6.10 ± 1.22
gr be 13.33 ± 5.30 grams and sodium intake respondents of 1119.15 ± 238.54 mg become
194.99 ± 84.23 mg. Of the prohibited types of food, respondents on average consume palm
oil, coconut milk thick, salt, lard and salt fish.
Advice can be provided in order for the community especially for people with
hypertension to implement a healthy diet based on the advice that has been given foods high
serat, low in fat and natrium in order to prevent the occurrence of further complications
causing death.
Keywords : Diet, Hypertension, Nutrition Counseling, Leaflet, Food Model
Bibliography :21 (2002-2016)

Anda mungkin juga menyukai