826-Article Text-4413-1-10-20220319
826-Article Text-4413-1-10-20220319
ABSTRACT
Ischemic stroke is impairment of blood flow in the brain that can cause brain damage, neurological
deficit, and death. Stroke patients can suffered recurrent stroke. Recurrent stroke is one of the most
common of complications in stroke discharge planning. Stroke patient has an incidence of recurrent
stroke by 22 %. Repeated strokes can lead fatal effect with further brain damage. Roy’s adaptation
model often used in nursing especially in chronic health conditions. Objectives : this case study aimed to
identification nursing intervention that can be applied to resolve recurrent ischemic stroke according to
Roy’s nursing Theory. Results : The nursing intervention in recurrent ischemic stroke must be in two
aspects, cognator and regulator. Conclusion and Recommendation : Roy’s nursing theory can be used in
chronic health conditions like ischemic stroke. It is necessary to have nurses who master nursing care
standards by incorporating Roy’s nursing Theory in nursing care for recurrent ischemic stroke patients.
ABSTRAK
Stroke iskemik adalah gangguan aliran darah di otak yang dapat menyebabkan kerusakan otak,
deficit neurologis, bahkan sampai kematian. Penderita stroke memiliki peluang untuk menderita
stroke berulang. Stroke berulang adalah salah satu komplikasi yang paling banyak terjadi terjadi
setelah pasien stroke keluar dari rumah sakit. Setiap pasien stroke memiliki insiden terjadinya stroke
berulang sebesar 22 %. Stroke berulang jika terjadi dapat mengakibatkan efek yang lebih fatal
dengan kerusakan otak yang lebih lanjut. Model Adaptasi Roy sering digunakan dalam keperawatan
terutama pada kondisi Kesehatan kronis. Tujuan Studi kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi
intervensi keperawatan yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan stroke iskemik berulang menurut
teori keperawatan Roy. Hasil intervensi setiap masalah yang dikembangkan dalam kasus stroke
iskemik berulang harus dalam 2 aspek yaitu kognator dan regulator. Kesimpulan dan Rekomendasi :
teori keperawatan Roy dapat digunakan dalam kondisi Kesehatan kronis seperti stroke iskemik
berulang. Diperlukan adanya perawat yang menguasai standar asuhan keperawatan dengan
memasukakkan teori keperawatan Roy dalam asuhan keperawatan pasien stroke iskemik berulang.
(176-183)
(176-183)
(176-183)
(176-183)
(176-183)
stimulus. Fokus utama teori ini adalah residual (Fawcett, 2009). Pada kasus ini,
adaptasi biopsikososial dan holistik, gejala sisa muncul akibat kerusakan pada
dimana tujuannya adalah meningkatkan area otak kanan karena adanya sumbatan
integritas dan adaptasi positif pasien. pembuluh darah yang ditandai dengan
Roy memandang individu sebagai sistem hasil ct scan tampak lesi hypodense di
adaptif. Teori Roy banyak digunakan periventrikel lateralis kanan lobus
oleh perawat rehabilitasi yang bekerja frontalis. Kerusakan ini menyebabkan
menangani pasien-pasien yang pasien mengalami kelemahan pada tubuh
beradaptasi terhadap perubahan dan bagian kiri. Disabilitas fisik pada pasien
kehilangan (Fawcett, 2009). stroke yang berlangsung lama
Proses adaptasi pada pasien stroke merupakan stimulus fokal bagi pasien
dalam studi kasus ini menunjukkan (Koç, 2012). Ini sesuai dengan kasus,
bahwa pasien mempunyai adaptasi yang karena kejadian saat studi kasus
adaptif, terlihat dari hasil evaluasi yang merupakan serangan stroke kedua.
menunjukkan bahwa sebagian besar Stimulus kontekstual pada pada
masalah keperawatan teratasi dan pasien pasien stroke meliputi ketidak jelasan
dipulangkan. Ini sesuai dengan terhadap sistem pelayanan Kesehatan
penelitian yang menunjukkan bahwa dan hambatan askes ke pelayanan (Koç,
teori Callista Roy pada proses adaptasi 2012). Pada kasus ini, kurang puas
pasien stroke menunjukkan hampir terhadap pelayanan Kesehatan terdahulu
seluruhnya dari responden (76.6%) menjadi stimulus kontekstual pasien. Ini
mempunyai adaptasi yang adaptif dan juga menyebabkan stimulus residual
sebagian kecil dari responden (23.3%) pada pasien dimana pengalaman stroke
mempunyai aptasi yang malapatif sebelumnya dan koping yang tidak
(Pujiarto, 2017). efektif. tentang pelaksanaan asuhan
Teori Keperawatan Roy digunakan keperawatan pada pasien stroke non
dalam menjelaskan masalah yang hemoragik berulang dari pengkajian
dialami pasien stroke dan bagaimana sampai dengan evaluasi. pembahasan
pasien berespon terhadap masalah membahas hal-hal yang ditemukan saat
sebagai upaya untuk beradaptasi pasca melakukan asuhan keperawatan dan
stroke, apalagi pada kasus ini pasien bagaimana pelaksanaan asuhan
mengalami kasus stroke berulang yang keperawatan diberikan dengan
tentunya proses adaptasi sebelumnya menggunakan penerapan teori adaptasi
tidak berjalan optimal. Selain itu, dalam roy.
mengembangkan efektifitas intervensi Terhadap stimulus yang muncul,
keperawatan pada pasien stroke, teori pasien memiliki mekanisme koping..
keperawatan dinilai mampu mengurangi mekanisme ini dipengaruhi oleh
disabilitas serta meningkatkan kualitas informasi yang didapat terkait oenyakit
hidup karena peningkatan kualitas hidup yag diderita, persepsi terhadap kondisi
dapat dicapai Ketika pasien mampu disabilitas, penilaian tentang kondisi
beradaptasi terhadap berbagai stimulus disabilitas yang dialami, dan
(Dharma, 2018). kemampuan mengontrol emosi terhadap
Stimulus menurut Roy dibedakan berbagai stimulus saat stroke.
menjadi tiga yaitu stimulus fokal, Mekanisme koping terhadap stimulus
stimulus kontekstual, dan stimulus akan menimbulkan respon perilaku
(176-183)
adaptasi. Perilaku ini bisa dilihat dari pasien dengan focus mengatur, dan
koping pasien dalam menyesuaikan diri mengarahkan perawat untuk dapat
pasca stroke. Koping yang digunakan merawat pasien dengan efektif dan
dapat dilihat dari respon perilaku menghasilkan respon yang adaptif.
adaptasi pasien (Roy, C. S., & Andrews, Sejalan dengan penelitian yang
1999). dilakukan oleh Ali Mohammadi et al
Pada kasus ini, respon perilaku (2015) bahwa teori adaptasi Roy
adaptasi fisiologis ditunjukkan dengan merupakan metoda non invasive, non
kemampuan pasien dalam melakukan farmakologi dan hemat biaya dalam
gerak tanpa sepenuhnya bergantung mengendalikan masalah fisik dan
kepada keluarga. Respon perilaku psikologis serta nyaman diterapkan pada
adaptasi konsep diri pada kasus ini pasien stroke (Alimohammadi et al.,
ditunjukkan dengan pasien sudah mulai 2015).
menerima bahwa dirinya memiliki
keterbatasan fisik dan yakin bahwa SIMPULAN
dirinya masih mampu berfungsi dengan Asuhan keperawatan yang diberikan
segala keterbatasan yang dimiliki. pada kasus stroke non hemoragik
Respon perilaku adaptasi fungsi peran berulang menunjukkan adanya respon
pada kasus ini ditunjukkan bahwa pasien adaptif pada pasien. Hasil tersebut
berjanji akan menjalankan aktifitas rutin membuktikan bahwa Teori Roy efektif
dengan bantuan minimal dari keluarga diterapkan pada pasien stroke. Dengan
dan berusaha untuk mengikuti kegiatan demikian, Teori Roy dapat
sosial masyarakat. dipertimbangkan sebagai metoda dalam
Hasil akhir proses adaptasi adalah memberikan asuhan keperawatan yang
respon individu yang adaptif atau respon berkualitas.
tidak efektif. Respon adaptif
menunjukkan bahwa individu mampu
mempertahankan integritasnya sehingga UCAPAN TERIMAKASIH
mampu mencapai tujuan yang diinginkan
Ucapan terima kasih ditujukan kepada
(Roy, C. S., & Andrews, 1999). Pada
direktur Rumah Sakit tempat case study
kasus ini, ditemukan respon individu
yang adaptif sehingga diharapkan pasien dilakukan.
dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hal ini sejalan dengan studi kasus yang
Alimohammadi, Maleki, B., Shahriari, M.,
dilakukan oleh Pujiarto (2017) dimana
& Chitsaz, A. (2015). Effect of a care
pasien stroke iskemik dengan gangguan
plan based on Roy adaptation model
neurologi diberikan asuhan keperawatan
biological dimension on stroke patients
dengan teori adaptasi menurut Roy dan
physiologic adaptation level. Iranian
didapatkan hasil bahwa pasien mudah
Journal of Nursing and Midwifery
mengaplikasikan teori Roy sehingga
Research, 20(2), 275–281.
kemampuan pasien dalam beradaptasi
Black, J. M., & Hawk, J. H. (2014). Medical
bisa dicapai.
surgical nursing: clinical management
Sebagian besar penelitian saat ini di
for positive outcomes. Saunders
bidang keperawatan menekankan pada
Elsevier.
peningkatan asuhan keperawatan pada
Dharma, K. K. (2018). Pemberdayaan
(176-183)