Anda di halaman 1dari 2

Aku yang Terlupakan

Muak jadi budak di tanah sendiri


Waktuku tak banyak di atas fana
Tiga setengah abad terhina, tertindas, dan tersakiti
Layangkan perjuangan meski harus bertukar nyawa

Hei saudaraku! Aku yang kini telah abadi


Merana melihat kondisi saat ini
Susah payah kami berjuang sesama saudara
Namun kini kalian berperang melawan saudara

Aku yang kini telah menjadi tanah


Geram atas ulah kalian di tanah perjuangan
Untuk apa air mata dan darah rela kujatuhkan ke tanah
Kalau hanya sebatas berganti penjajah

Aku yang kini kalian kenang


Berusaha mengenang setiap luka yang menganga di dada, di kepala, di perut, juga di punggung
Diculik, disiksa, diasingkan, dibunuh, serta diplomasi dan gerilya yang berkepanjangan

10 November 1945
Saksi biru rentetan peristiwa dari perjuanganku
Peluru melesat ke arahku, rudal-rudal berterbangan di udara, suara molotov bagaikan lagu di
setiap waktu
20.000 kawanku gugur di pertempuran
Darah tergenang, asap mengepul, melawan para sekutu
Merebut tanah kembali, mempertahankan yang menjadi milik negri. Merdeka atau Mati!

Hei saudaraku! Apakah perjuanganku kalian lupakan?


Apakah sejarah tentangku kalian acuhkan?
Atau perjuanganku hanya menjadi pemanis tuk dongeng negri ini?
Atau bahkan tak kau gubris sama sekali?

Anda mungkin juga menyukai