Tingkat : 1A
SOAL!!!!
1. Buatlah ringkasan materi tentang hakikat, kedudukan, dan fungsi bahasa indonesia !
2. Buatlah kasus penggunaaan bahasa indonesia oleh bidan yang tidak sesuai dengan
kedudukan dan fungsi bahasa indonesia ! kemudian, berikanlah solusi untuk
mengatasinya.
JAWAB!!!
Bahasa dalam bahasa inggris disebut dengan language, yang memiliki pengertian
suatu bentuk dasarnya ujaran. Hakikat bahasa dilihat dari aspek bunyi atau
isyarat, simbol (huruf atau gambar), dan makna dapat didefinisikan sebagai
suatu bunyi ujaran atau isyarat yang dapat disimbolkan melalui huruf aau
gambar yang berbeda-beda, setiap bunyi, isyarat atau simbol tersebut memiliki
makna yang berbeda-beda. Bahasa merupakan atat komunikasi antara angota
masyarakat berupa lambang bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap
menusia.
1. Alat untuk menjalankan administrasi negara yang terlihat dalam surat-surat resmi
kenegaraan
2. Alat pemersaty berbagai suku yang memilki latar belakang budaya dan bahasa
yang berbeda
3. Wadah penampung kebudayaan ( semua ilmun pengetahuan dan kebudayaan
harus diajarkan dan diperdalam dengan mempergunakan bahasa indonesia sebagai
medianya)
1. Fungsi informasi, yaitu fungsi untuk menyampaikan informasi timbal balik antar
anggota keluarga ataupun anggota-anggota masyarakat, berita pengumuman,
petunjuk pernyataan lisan ataupun tulisan melalui media massa ataupun elektronik
merupakan wujud fungsi bahasa sebagai fungsi informasi.
2. Fungsi ekspresi diri, yaitu untuk menyalurkan perasaan , sikap, gagasan, emosi
atau tekanan-tekanan perasaan pembicaraan . bahasa sebagai alat
mengekspresikan diri ini dapat menjadu media unutk menyatakan eksistensi
(keberadaan) diri, membebaskan diri dari tekanan emosu dan untuk menarik
perhatian orang.
3. Fungsi adaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri
dengan anggota masyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial perlu untuk
berintegrasi dengan manusia disekelilingnya dengan bahasa manusia dapat Sali g
bertukar pengalaman dan menjadi bagian dari pengalaman tersebut serta
memanfaatkan untuk kehidupannya.
4. Fungsi kontrol sosial, yaitu bahasa bersungsi untuk mempengaruhi sikap dan
pendapat orang lain dan apabila fungsi inii berlaku dengan baik maka emua
kegiatan sosial akan berlangsung dengan baik pula.
Bahasa indonesia merupakan bahasa negara atau bahsa rasional yang telah
dinyatakan saat sumpah pemuda, yaitu pada tanggal 28 oktober 1928 yang berbunyi
‘Kami putra dan putri indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa indonesia’
(Alwi,dkk, 2010 : 1). Kedudukan bahasa indonesia menurut mulyati ( 2015 : 17-18)
dan alwi, dkk, (2010 : 2) adalah sebagai berikut :
2. Kasus penggunaaan bahasa indonesia oleh bidan yang tidak sesuai dengan
kedudukan dan fungsi bahasa indonesia, dan solusinya
Hasil penelitian menemukan informasi pengunjungposyandu,kader dan tokoh
masyarakat menyatakan persepsi yang negatif terhadap komunikasi petugas kesehatan
di posyandu. Persepsi yang negatif ditandai dengan ungkapan informan yang
menyatakan bahwa petugas sering berbicara kasar. Hanya satu informan yang
memberi pendapat yang berbeda dari informan lain, menyatakan bahwa komunikasi
petugas dengan masyarakat tidak ada masalah.
"eeh...ibutu kalaungomongkasarei...(kutnalektai sasareu)... dia pernah bilang kanei
kamu perempuan mentawai pintar lah sedikit ngurus anak...kasarkan... "(ib it B.
PosyanduRosmawar)
"...kalau ditempat saya, saya tau ibu tu baik... masyarakat saja yang tidak dengar... "
(TR, kader PosyanduRosmawar)
Diam dan kurangnya basa-basi petugas kesehatan dipersepsikan oleh informan
masyarakat sebagai sikap sombong. Sikap petugas kesehatan yang tidak merespon
saat masyarakat memberikan pendapat dan memposisikan masyarakat hanya menjadi
pendengar pada waktu konseling dipersepsikan sebagai orang yang pendapatnya tidak
boleh dibantah. Bahkan ada informan berpendapat, pengalaman yang cukup lama
berada ditengah masyarakat belum menjadi jaminan petugas kesehatan dapat
berkomunikasi dengan masyarakat. Petugas tidak menggunakan bahasa yang dapat
mengajak masyarakat untuk hidup sehat, walaupun itu merupakan tugas utama
petugas kesehatandidesa.
Secara umum persepsi kader terhadap komunikasi petugas kesehatan sama
dengan jawaban informan pengunjung posyandu. Namun seorang informasi memberi
pendapat yang berbeda, walaupun pernah berbicara dengan kasar, petugas kesehatan
yang bertugas di desanya jauh lebih baik dibanding petugas kesehatan sebelumnya.
Setiap kegiatan posyandu tetap ia memberikan konseling kepada masyarakat dengan
menggunakan bahasa persuasif dan ini menurutnya berpengaruh terhadap
meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan pelayanan posyandu.
Temuan penelitian ini tidak jauh berbeda dengan temuan Alven (2008) di
posyandu wilayah Jakarta Timur bahwa petugas kesehatan sering berbicara kasar
sehingga menyinggung perasaan saat melakukan komunikasi dengan klien. Hasil
108 Penelitian Sugianto (2010) diUnit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) Caringin Bandung, tentang tanggapan pasien terhadap
komunikasi antarpersonal tenaga kesehatan saat memberikan konseling, iklim saat
konseling serta waktu yang diberikan tenaga kesehatan saat koseling dirasakan sesuai
harapan pasiendan pasien menilai pesan tenaga kesehatan di dalam menyampaikan
informasi cukup jelas dan sesuai kebutuhan pasien.