PERDAGANGAN
REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TENTANG
PELAKSANAANTATAKELOLAPROGRAM MINYAKGORENG
CURAH RAKYAT
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Mei 2022
DAFTAR lSI
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TATA KELOLA PROGRAM MINYAK
GORENG CURAH RAKYAT
BABI PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. DEFINISI
A. LATARBELAKANG
B. MAKSUDDANTUJUAN
Maksud dan tujuan dalam petunjuk pelaksanaan tata Kelola program
minyak goreng curah rakyat ini adalah untuk:
1. memberikan petunjuk dalam pelaksanaan tata kelola program
minyak goreng curah rakyat; dan
2. optimalisasi pendistribusian program minyak goreng rakyat melalui
titik jual yang telah ditetapkan.
C. DEFINISI
Dalam Keputusan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan:
1. Pendaftaran Produsen Minyak Goreng Curah Rakyat yang
selanjutnya disebut Pendaftaran Program MGCR adalah proses atau
langkah-Iangkah yang dilakukan oleh Produsen darr/ atau Crude
Palm Oil (CPO), Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPalm
Oil), Refined, Bleached and Deodorized Palm Olein (RBD Palm Olein),
dan Used Cooking Oil (UCO),Pelaku Usaha Jasa Logistik dan Eceran,
dan Pengecer dalam melaksanakan Program MOCR.
2. Produsen CPO adalah perusahaan industri yang memproduksi Crude
Palm Oil (CPO) sebagai bahan baku produksi minyak goreng sawit
darr/ atau produk turunan lainnya.
3. Produsen Minyak Goreng adalah perusahaan industri yang
memproduksi minyak goreng sawit, dengan proses fraksinasi, dengan
atau tanpa pencampuran vitamin A dan / atau provitamin A.
4. Pelaku Usaha Jasa Logistik dan Eceran yang selanjutnya disingkat
PUJLE adalah pelaku usaha distribusi yang melakukan distribusi
minyak goreng curah yang memiliki jaringan distribusi dan/ atau
Pengecer dan memiliki dan/ atau menggunakan aplikasi digital yang
diakui Kementerian Perdagangan.
5. Pengecer adalah pelaku usaha yang memperdagangkan minyak
goreng curah kepada konsumen akhir rumah tangga.
6. Minyak Goreng Curah adalah minyak goreng sawit yang dijual
kepada konsumen dalam kondisi tidak dikemas dan tidak memiliki
label atau merek.
7. Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Curah yang selanjutnya
disebut HET Minyak Goreng Curah adalah harga jual tertinggi
minyak goreng curah kepada konsumen di pasar rakyat dariy atau
tempat penjualan eceran lainnya.
8. Titik Jual adalah temp at penjualan minyak goreng curah kepada
konsumen yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perdagangan
Dalam Negeri.
9. Program Minyak Goreng Curah Rakyat yang selanjutnya disebut
Program MGCR adalah program yang diinisiasi oleh Kementerian
Perdagangan dalam rangka menyediakan Minyak Goreng Curah
kepada masyarakat dengan Harga Eceran Tertinggi yang telah
ditetapkan.
10. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal, Kementerian
Perdagangan.
BAB II
RUANG LINGKUP PETUNJUK TEKNIS TATAKELOLAPROGRAM
MINYAKGORENG CURAH RAKYAT
1. UMUM
1.1. Program Minyak Goreng Curah Rakyat melibatkan pelaku usaha
sebagai berikut:
a. Produsen CPO sebagai pemasok bahan baku minyak goreng;
b. Produsen Minyak Goreng sebagai pemasok minyak goreng
curah;
c. PUJLE sebagai distributor minyak goreng curah Program MGCR;
d. Pengecer sebagai penjual kepada masyarakat; dan
e. eksportir Crude Palm Oil (CPO), Refined, Bleached and
Deodorized Palm Oil (RBD Palm Oil), Refined, Bleached and
Deodorized Palm Olein (RBD Palm Olein), dan Used Cooking Oil
(UCO).
1.2. Pelaku usaha sebagaimana dimaksud pada butir 1.1. merupakan
pelaku usaha yang harus memenuhi ketentuan Domestic Market
Obligation dan Domestic Price Obligation untuk dapat diberikan
persetujuan ekspor.
1.3. Produsen CPO, Produsen Minyak Goreng, eksportir dalam memenuhi
ketentuan Domestic Market Obligation sebagaimana dimaksud pada
butir 1.2. menyerahkan Domestic Market Obligation dengan
mekanisme:
a. melalui mekanisme SIMlRAH; atau
b. pelaku usaha distribusi yang telah ditetapkan sebagai PUJLE.
3. TATACARAPENDAFTARANPRODUSEN MINYAKGORENG
3.1. Produsen Minyak Goreng menyampaikan pendaftaran untuk
mengikuti Program MGCR.
3.2. Pendaftaran dilakukan melalui SIINaS dengan melampirkan paling
sedikit:
a. rencana produksi minyak goreng;
b. perjanjian kerjasama dengan Produsen CPO;
c. rencana bulanan pasokan minyak goreng kepada PUJLE; dan
d. perjanjian kerja sarna dengan PUJLE.
3.3. Produsen Minyak Goreng sebagaimana dimaksud pada butir 3.1.
yang telah terdaftar dalam Program MGCR dapat dilihat dalam
aplikasi SIMlRAH.
BAB III
PENUTUP
Petunjuk teknis ini merupakan acuan atau pedoman bagi tim yang
dibentuk oleh Kementerian Perdagangan dalam melaksanakan tata
kelola Program Minyak Goreng Curah Rakyat.