Anda di halaman 1dari 23

Q;J

,\,�-.·}'--J!tiS�.>
1•:� ✓·5-
.1,-...\-..

MENTER! PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 940 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN
PENGGANTIAN SELISIH HARGA PEMBELIAN KEDELAI
DI TINGKAT PENGRAJIN TAHU DAN TEMPE TAHUN 2022

MENTER! PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa untuk menjaga ketersediaan pasokan dan


stabilitas harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan
tempe, diperlukan pemberian bantuan penggantian
selisih harga pembelian kedelai di tingkat pengrajin tahu
dan tempe;
b. bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan
pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian
kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe, diperlukan
petunjuk pelaksanaan pemberian bantuan penggantian
selisih harga pembelian kedelai di tingkat pengrajin tahu
dan tempe;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Perdagangan tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pemberian Bantuan Penggantian Selisih
Harga Pembelian Kedelai di Tingkat Pengrajin Tahu dan
Tempe Tahun 2022;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang
Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5512);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2019 tentang
Keamanan Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 249, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6442);
5. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2015 tentang
Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok
dan Barang Penting (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 138) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun
2020 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor
71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan
Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 100);
6. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2016 tentang
Penugasan kepada Perusahaan Umum (Perum) BULOG
dalam rangka Ketahanan Pangan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 105);
7. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2022 tentang
Kementerian Perdagangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 19);
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 127/PMK.02/2020
tentang Tata Cara Penggunaan dan Pergeseran Anggaran
pada Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara
Pengelolaan Belanja Lainnya (BA 999.08) (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1034);
9. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 80 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perdagangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 1190);
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.02/2021
tentang Tata Cara Revisi Anggaran (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1429);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN MENTER! PERDAGANGAN TENTANG
PETUNJUK PELAKSANMN PEMBERIAN BANTUAN
PENGGANTIAN SELISIH HARGA PEMBELIAN KEDELAI DI
TINGKAT PENGRAJIN TAHU DAN TEMPE TAHUN 2022.

KESATU Menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Bantuan


Penggantian Selisih Harga Pembelian Kedelai di Tingkat
Pengrajin Tahu dan Tempe Tahun 2022 sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
KEDUA Petunjuk Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
Pemberian Bantuan Penggantian Selisih Harga Pembelian
Kedelai di Tingkat Pengrajin Tahu dan Tempe Tahun 2022.
KETIGA Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 11 April
2022 sampai dengan tanggal 31 Juli 2022.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 April 2022

MENTER! PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.
Salinan sesuai dengan aslinya
Sekretaris Jenderal MUHAMMAD LUTFI
Kernenterian Perdagangan
:<?'·' ·Kepala Biro Hukum,
ltfi \.
\�t�:�t;:;,<:;.
. . :..
,2� ---< 0� G
��< n•· .SRI HARIYATI
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTER! PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 940 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANMN PEMBERIAN BANTUAN
PENGGANTIAN SELISIH HARGA PEMBELIAN KEDELAI DI
TINGKAT PENGRAJIN TAHU DAN TEMPE TAHUN 2022

PETUNJUK PELAKSANMN PEMBERIAN BANTUAN


PENGGANTIAN SELISIH HARGA PEMBELIAN KEDELAI
DI TINGKAT PENGRAJIN TAHU DAN TEMPE TAHUN 2022

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemenuhan pasokan kedelai nasional saat ini masih bergantung
pada pasokan asal impor. Hal ini mengingat produksi kedelai lokal dalam
negeri masih belum mencukupi kebutuhan nasional. Jumlah kebutuhan
kedelai nasional pada tahun 2021 sebesar 3,15 (tiga koma satu lima) juta
ton, dimana pemenuhan pasokan dari kedelai lokal hanya sekitar 6,7%
(enam koma tujuh persen) atau sekitar 213.548 (dua ratus tiga belas ribu
lima ratus empat puluh delapan) ton. Sementara itu, jumlah kebutuhan
kedelai pada tahun 2022 diperkirakan mengalami penurunan sebesar
5, 4 % (lima koma empat persen) dari tahun sebelumnya menjadi sebesar
2,98 (dua koma sembilan delapan) juta ton yang disertai penurunan
produksi kedelai lokal menjadi 186.592 (seratus delapan puluh enam ribu
lima ratus sembilan puluh dua) ton. Oleh sebab itu, pemenuhan
kebutuhan kedelai di dalam negeri masih memerlukan pemasukan kedelai
yang berasal dari im por.
Berdasarkan data Chicago Board of Trade, harga kedelai internasional
mulai mengalami kenaikan sejak Desember 2021, kenaikan harga kedelai
internasional yang cukup tinggi ini berdampak pada kenaikan harga
kedelai di dalam negeri khususnya di tingkat pengrajin tahu dan tempe
yang merupakan pengguna terbesar bahan baku kedelai, maka
Pemerintah perlu melakukan upaya pemenuhan ketersediaan dan
stabilisasi harga kedelai di tingkat pengrajin tahu tempe dalam rangka
-2-

menjaga keberlangsungan usaha dan meningkatkan minat pengrajin tahu


dan tempe agar tetap memproduksi tahu dan tempe sebagai sumber
protein nabati yang terjangkau bagi masyarakat.
Hal ini merupakan salah satu bentuk dukungan Pemerintah
terhadap program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), di mana melalui
pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai di tingkat
pengrajin tahu dan tempe, sebagai wujud keberpihakan Pemerintah
kepada pelaku UMKM dalam mengurangi dampak Covid-19 terhadap
perekonomian, selain itu sebagai respon atas penurunan aktivitas
masyarakat.
Menindaklanjuti hasil keputusan Rapat Koordinasi Terbatas tingkat
Menteri Bidang Perekonomian tanggal 13 Maret 2022 yang menyepakati
penugasan Perum BULOG sebagai operator dalam pelaksanaan pemberian
bantuan di tingkat pengrajin tahu dan tempe dengan sumber anggaran
pemanfaatan dana Cadangan Stabilisasi Harga Pangan (CSHP), di mana
upaya ini memiliki tujuan untuk membantu memberikan keterjangkauan
dan kepastian harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe, menjaga
keberlangsungan usaha pengrajin tahu dan tempe, menjaga ketersediaan
pasokan dan stabilitas harga komoditas kedelai menjelang Hari Besar
Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa dan Lebaran 2022, dan menjaga
kondusifitas usaha di tengah ketidakpastian harga kedelai dunia.

B. Maksud dan Tujuan


Petunjuk pelaksanaan ini sebagai pedoman pelaksanaan pemberian
bantuan selisih harga pembelian kedelai di tingkat pengrajin tahu dan
tempe guna menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga komoditas
kedelai nasional.

C. Ruang Lingkup
Petunjuk pelaksanaan ini memuat:
I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Maksud dan Tujuan
c. Ruang Lingkup dan Definisi
II. Mekanisme Pelaksanaan
a. Pelaksanaan Penugasan
b. Data Penerima dan Data Kebutuhan
-3 -

c. Mekanisme Pengadaan Kedelai


d. Mekanisme Penyaluran Kedelai
e. Mekanisme Pemanfaatan Dana Cadangan Stabilisasi Harga
Pangan (CSHP)
f. Waktu Pelaksanaan
III. Pemantauan dan Evaluasi
IV. Pelaporan
V. Penutup

D. Definisi
1. Kedelai adalah hasil tanaman kedelai ( Glycine max. Merr) berupa biji
kering berwarna kuning yang telah dilepaskan dari kulit polong dan
dibersihkan yang termasuk dalam klasifikasi Pos Tarif/HS
(12019000).
2. Pemberian Bantuan Penggantian Selisih Harga Pembelian Kedelai
yang selanjutnya disebut Pemberian Bantuan adalah program
pemberian bantuan selisih harga pembelian kedelai di tingkat
pengrajin tahu dan tempe melalui KOPTI sebesar Rpl.000,00/kg
(seribu rupiah perkilogram) dengan sumber anggaran dari
pemanfaatan dana Cadangan Stabilisasi Harga Pangan (CSHP).
3. Perusahaan Umum (Perum) BULOG yang selanjutnya disebut Perum
BULOG adalah Badan Usaha Milik Negara yang didirikan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Perusahaan Umum (Perum) BULOG.
4. Kantor Wilayah/Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu yang
selanjutnya disebut Kanwil/Kancab/Kancapem adalah unit kerja
vertikal Perum BULOG yang berkedudukan di daerah dan dikepalai
oleh Pemimpin Wilayah/Pemimpin Cabang/Pemimpin Cabang
Pembantu (Pinwil/ Pinca/ Pincapem).
5. Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia yang selanjutnya
disebut KOPTI adalah koperasi sasaran Pemberian Bantuan yang
ditetapkan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah.
6. Pusat Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia yang
selanjutnya disebut PUSKOPTI adalah koperasi yang beranggotakan
PRIMKOPTI di suatu wilayah provinsi.
-4 -

7. Primer Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia yang


selanjutnya disebut PRIMKOPTI adalah koperasi yang beranggotakan
pengrajin tahu dan tempe pada tingkat kabupaten/kota.
8. Pengrajin Tahu dan Tempe adalah sekelompok orang yang
melakukan kegiatan usaha pengolahan kedelai menjadi tahu/tempe
yang dinaungi dalam suatu organisasi.
9. Purchase Order yang selanjutnya disingkat PO adalah dokumen
permintaan pembelian kedelai yang dibuat oleh PUSKOPTI/
PRIMKOPTI/KOPTI kepada Perum BULOG yang memuat kuantum
dan harga.
10. Berita Acara Serah Terima yang selanjutnya disingkat BAST adalah
dokumen legalitas sebagai bukti serah terima kedelai.
-5-

BAB II
MEKANISME PELAKSANAAN

A. Pelaksanaan Penugasan
1. Berdasarkan Risalah Rapat Koordinasi Terbatas Bidang
Perekonomian Nomor Rakortas-01/13.03.2022-40 dengan agenda
pembahasan kebijakan distribusi dan harga komoditas minyak
goreng dan komoditas kedelai sebagaimana surat Sekretaris
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Nomor
TAN-149/SES.M.EKON/03/2022 tanggal 15 Maret 2022, di mana
Pemerintah memberikan penugasan kepada Perum BULOG guna
melaksanakan program Pemberian Bantuan Penggantian Selisih
Harga Pembelian Kedelai di tingkat pengrajin Tahu dan Tempe
selama 4 (empat) bulan.
2. Pemerintah melalui Menteri Perdagangan menugaskan Perum BULOG
untuk melaksanakan Pemberian Bantuan dengan persetujuan
Menteri Badan Usaha Milik Negara.
a. Kementerian Perdagangan menyampaikan penugasan Perum
BULOG kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara guna
melaksanakan Pemberian Bantuan di tingkat pengrajin tahu dan
tempe melalui surat Menteri Perdagangan kepada Menteri
Badan Usaha Milik Negara Nomor 286/M-DAG/SD/3/2022
tanggal 24 Maret 2022 perihal Penugasan Bantuan Penggantian
Selisih Harga Pembelian Kedelai di Tingkat Pengrajin Tahu dan
Tempe.
b. Kementerian Badan Usaha Milik Negara menyetujui pemberian
penugasan kepada Perum BULOG melalui Surat Menteri Badan
Usaha Milik Negara Nomor SR-196/MBU/03/2022 tanggal 25
Maret 2022 perihal Persetujuan Pemberian Penugasan Bantuan
Penggantian Selisih Harga Pembelian Kedelai Untuk Pengrajin
Tahu dan Tempe.

B. Data Penerima dan Data Kebutuhan


1. Identifikasi Data Penerima
a. PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI yang dapat menerima penyaluran
kedelai dalam Pemberian Bantuan harus memiliki:
1) Nomor lnduk Berusaha (NIB); dan/atau
-6-

2) Nomor Induk Koperasi (NIK), bagi PUSKOPTI/PRIMKOPTI/


KOPTI yang telah berjalan paling sedikit 1 (satu) tahun.
b. Selain kepemilikan sebagaimana dimaksud pada huruf a,
PRIMKOPTI/KOPTI yang dapat menerima penyaluran kedelai
dalam Pemberian Bantuan juga harus memiliki anggota
pengrajin tahu dan tempe.
c. Dalam hal terdapat pengrajin tahu dan tempe yang
membutuhkan penyaluran kedelai melalui Pemberian Bantuan
belum terdaftar sebagai anggota PRIMKOPTI/KOPTI maka
pengrajin tahu dan tempe dimaksud harus menjadi anggota
PRIMKOPTI/KOPTI setempat terlebih dahulu.
d. PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI bertanggung jawab terhadap
kebenaran data jumlah pengrajin tahu dan tempe beserta
jumlah kebutuhan kedelainya, dan memastikan bahwa kedelai
digunakan sesuai dengan peruntukannya.
2. Identifikasi Data Kebutuhan
a. Jumlah kebutuhan kedelai anggota PRIMKOPTI/KOPTI
disampaikan kepada Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah setiap 2 (dua) minggu secara lengkap yang diperoleh
dari PUSKOPTI untuk PRIMKOPTI/KOPTI di area kerjanya, yang
dilengkapi dengan:
1) dokumen legalitas usaha PRIMKOPTI/KOPTI; dan
2) daftar anggota PRIMKOPTI/KOPTI (pengrajin tahu dan
tempe) yang meliputi nama, alamat, nomor kontak/telepon,
dan jumlah kebutuhan kedelai masing-masing anggota
setiap bulan sesuai dengan format A Lampiran Petunjuk
Pelaksanaan ini.
b. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
menyampaikan data kebutuhan kedelai anggota
PRIMKOPTI/KOPTI kepada Perum BULOG sebagai sasaran
Pemberian Bantuan.
3. Penyampaian Data Penerima dan Data Kebutuhan
a. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
menyusun rekapitulasi data penerima dan data kebutuhan
berdasarkan identifikasi data penerima dan data kebutuhan
kedelai dan disampaikan kepada Perum BULOG.
-7-

b. Data penerirna dan data kebutuhan kedelai anggota


PRIMKOPTI/KOPTI yang disarnpaikan oleh Kernenterian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagai dasar Perurn
BULOG dalarn pengadaan dan penyaluran kedelai.
c. Penyarnpaian rekapitulasi data penerirna dan data kebutuhan
kedelai sebagairnana tersebut di atas diternbuskan kepada
Kernenterian Perdagangan, Kernenterian Koordinator Bidang
Perekonornian, Kernenterian Keuangan, Kernenterian
Perindustrian, dan Badan Pangan Nasional.
d. Penambahan data penerirna dan data kebutuhan kedelai
rnernperhatikan pagu rnaksirnal penyaluran kedelai sebesar
200.000 (dua ratus ribu) ton perbulan selarna 4 (ernpat) bulan
dari tanggal 1 April 2022 sarnpai dengan tanggal 31 Juli 2022.
e. Berdasarkan data penerirna dan data kebutuhan pengrajin tahu
dan ternpe dari Kernen terian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah, selanjutnya Kernenterian Perindustrian rnernastikan
penyaluran kedelai rnelalui Pernberian Bantuan diterirna oleh
pengrajin tahu dan ternpe.

C. Mekanisrne Pengadaan
1. Perurn BULOG rnelaksanakan pengadaan kedelai berdasarkan data
kebutuhan yang disarnpaikan oleh Kernenterian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah.
2. Dalarn rnelaksanakan penugasan Pernberian Bantuan di tingkat
pengrajin tahu dan ternpe, Perurn BULOG dapat rnelakukan
pengadaan kedelai rnelalui:
a. pernbelian kedelai dengan pelaku usaha irnportir rnenggunakan
harga jual kedelai af gudang irnportir; dan/ atau
b. pernbelian kedelai produksi dalam negeri.
3. Jurnlah pengadaan kedelai yang akan disalurkan dalarn Pernberian
Bantuan rnernperhatikan pagu rnaksirnal sebesar 200.000 (dua ratus
ribu) ton perbulan selarna 4 (ernpat) bulan.
4. Perurn BULOG dalarn rnelakukan pengadaan kedelai dilengkapi bukti
dokurnen adrninistrasi sesuai ketentuan yang berlaku sebagai arsip
guna kepentingan perneriksaan, evaluasi, audit, dan/atau reviu.
-8-

D. Mekanisme Penyaluran
1. Penyaluran kedelai dari Perum BULOG kepada PUSKOPTI/
PRIMKOPTI/KOPTI melalui Pemberian Bantuan harus sesuai dengan
data penerima dan data kebutuhan yang disampaikan oleh
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah kepada Perum
BULOG.
2. Perum BULOG memastikan PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI
berkomitmen menyalurkan kedelai melalui Pemberian Bantuan
berjalan efektif dan tepat sasaran hingga sampai kepada anggota
(pengrajin tahu dan tempe) serta sesuai peruntukannya.
3. PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI menyalurkan kedelai melalui
Pemberian Bantuan hingga sampai kepada anggota (pengrajin tahu
dan tempe) dengan didukung bukti penjualan dan bukti dokumen
administrasi yang ditembuskan kepada Perum BULOG.
4. Untuk mekanisme penyaluran kedelai, Perum BULOG melakukan
kontrak kerja dengan PUSKOPTI sebagai penanggung jawab pada
tingkat provinsi dan melakukan distribusi kepada PRIMKOPTI/KOPTI
di tingkat kabupaten/kota.
5. PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI menyampaikan PO kepada Perum
BULOG sesuai area kerjanya (Kanwil/Kancab/Kancapem) senilai
harga af gudang importir dikurangi penggantian selisih harga
pembelian kedelai Rpl.000,00/kg (seribu rupiah perkilogram),
disertai dengan bukti setor ke rekening Perum BULOG yang tertera
pada dokumen kontrak kerja.
6. Perum BULOG dalam melakukan penyaluran kedelai kepada
PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI dilengkapi dengan bukti penjualan
dan bukti dokumen administrasi lainnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku sebagai arsip guna kepentingan pemeriksaan, evaluasi,
audit, dan/atau reviu.
7. PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI dalam melakukan penyaluran kedelai
kepada anggota (pengrajin tahu dan tempe) dilengkapi dengan bukti
penjualan dan bukti dokumen administrasi lainnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku sebagai arsip guna kepentingan
pemeriksaan, evaluasi, audit, dan/ atau reviu.
8. PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI bertanggung jawab dalam
menyalurkan kedelai melalui Pemberian Bantuan kepada
anggota (pengrajin tahu dan tempe) sesuai dengan data penerima
-9-

dan data kebutuhan yang telah disampaikan kepada Kementerian


Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah kepada Perum BULOG.
9. PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI harus berkomitmen dalam
menyalurkan kedelai melalui Pemberian Bantuan kepada anggotanya
(pengrajin tahu dan tempe), yang dituangkan dalam bentuk Pakta
Integritas sebagai bagian dari kontrak kerja dengan Perum BULOG.
Pakta Integritas dimaksud paling sedikit memuat:
a. penyaluran kedelai berdasarkan data penerima dan data
kebutuhan yang disampaikan oleh Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah kepada Perum BULOG;
b. penyaluran kedelai sesuai dengan peruntukkannya;
c. tidak akan memperjual-belikan kembali selain kepada anggota;
d. komitmen terhadap pengendalian biaya-biaya yang timbul dalam
penyaluran kedelai kepada anggotanya (pengrajin tahu dan
tempe), sehingga pemberian selisih harga Rpl.000,00/kg (seribu
rupiah perkilogram) dapat dinikmati oleh pengrajin.
10. Apabila terdapat pihak yang menyalahgunakan komitmen penyaluran
kedelai dalam Pemberian Bantuan dimaksud, akan menanggung
kerugian negara yang ditimbulkan.
11. PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI dalam melakukan penyaluran kedelai
kepada anggotanya (pengrajin tahu dan tempe) dilengkapi bukti
penjualan, tanda terima/BAST, dan dokumen administrasi lainnya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sebagai arsip guna
kepentingan pemeriksaan, evaluasi, audit, dan/ atau reviu.
12. Pengajuan PO untuk bulan berikutnya oleh PUSKOPTI/PRIMKOPTI/
KOPTI kepada Perum BULOG, mempertimbangkan data realisasi
penyaluran PO sebelumnya.
13. PUSKOPTI menyusun rekapitulasi penyaluran kedelai kepada
anggotanya setiap bulan dan menyampaikan kepada Perum BULOG
dengan ditembuskan kepada Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah.

E. Mekanisme Pembiayaan Melalui APBN


1. Pemberian Bantuan sebesar Rpl.000,00/kg (seribu rupiah
perkilogram) dengan margin fee dan biaya Perum BULOG sebesar
Rp 194,00/kg (seratus sembilan puluh empat rupiah perkilogram)
dengan sumber anggaran dari pemanfaatan dana CSHP.
- 10 -

2. Penagihan penggantian selisih harga pembelian kedelai di tingkat


pengrajin tahu dan tempe dengan margin fee dan biaya Perum
BULOG diusulkan sesuai dengan realisasi penyaluran kedelai.
3. Biaya pengangkutan serta distribusi dari PUSKOPTI/PRIMKOPTI/
KOPTI kepada anggotanya tidak dibebankan pada biaya bantuan
selisih harga.
4. Biaya untuk keperluan pelaksanaan Pemberian Bantuan dengan
sumber anggaran dari pemanfaatan dana CSHP dan akan dibayarkan
setelah dilakukan reviu oleh Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP).
5. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan melakukan reviu
terhadap usulan penagihan selisih harga Pemberian Bantuan oleh
Perum BULOG setelah masa penugasan berakhir sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Perum BULOG menyampaikan usulan penagihan penggantian selisih
harga pembelian kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe sebesar
Rpl.000,00/kg (seribu rupiah perkilogram) dengan margin fee dan
biaya Perum BULOG sebesar Rp194,00/kg (seratus sembilan puluh
empat rupiah perkilogram) kepada Kementerian Perdagangan,
disertai dengan dokumen laporan akhir pelaksanaan Pemberian
Bantuan.
7. Menteri Perdagangan mengusulkan alokasi anggaran kepada Menteri
Keuangan untuk mengalokasikan anggaran untuk pembayaran
kompensasi dan margin penugasan.
8. Pembayaran kompensasi dan margin disediakan melalui Bagian
Anggaran Kementerian Perdagangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
9. Tata cara revisi anggaran dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan tentang Tata Cara Revisi Anggaran.
10. Tata cara pencairan dana CSHP dilaksanakan berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan tentang Tata Cara Penggunaan dan Pergeseran
Anggaran pada Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara
Pengelolaan Belanja Lainnya (BA 999.08).

F. Waktu Pelaksanaan
Pemberian Bantuan dengan sumber anggaran dari pemanfaatan dana
CSHP dilaksanakan selama 4 (empat) bulan dan mulai berlaku pada
- 11 -

tanggal 1 April 2022 sampai dengan tanggal 31 Juli 2022, yang selanjutnya
akan dievaluasi setiap bulan.
- 12 -

BAB III
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Dalam rangka memastikan pelaksanaan Pemberian Bantuan berjalan


efektif dan tepat sasaran, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,
Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah, dan Kementerian Perindustrian melakukan pemantauan dan
evaluasi secara mandiri dan/atau bersama-sama sesuai dengan kewenangan
masing-masing.
A. Pemantauan
Pemantauan pelaksanaan Pemberian Bantuan dilaksanakan oleh:
1. Perum BULOG terhadap:
a. kepastian pengadaan dan penyaluran kedelai kepada
PUSKOPTI/ PRIMKOPTI/KOPTI sesuai kontrak kerja;
b. komitmen PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI dalam ketepatan
penyaluran kedelai kepada pengrajin tahu dan tempe sesuai
dengan sasaran dan peruntukannya; dan
c. komitmen PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI dalam pengendalian
biaya-biaya yang timbul dalam penyaluran kedelai kepada
anggotanya (pengrajin tahu dan tempe).
2. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah terhadap:
a. kesesuaian penerima dan jumlah penyaluran kedelai dari Perum
BULOG kepada PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI dengan data
penerima dan data kebutuhan yang disampaikan Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah kepada Perum BULOG;
b. ketepatan penyaluran dari PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI
kepada anggota pengrajin tahu dan tempe;
c. harga pembelian dan harga penjualan kedelai di tingkat
PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI; dan
d. legalitas PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Kementerian Perindustrian terhadap:
a. kesesuaian penerima dan jumlah penyaluran kedelai dari Perum
BULOG kepada PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI dengan data
penerima dan data kebutuhan yang disampaikan Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah kepada Perum BULOG;
- 13 -

b. kesesuaian skala usaha pengrajin tahu dan tempe dengan


jumlah kebutuhan kedelai yang diterima;
c. realisasi jumlah dan harga pembelian kedelai pengrajin tahu dan
tempe dari PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI; dan
d. pemanfaatan kedelai oleh pengrajin tahu dan tempe sesuai
peruntukkannya.
4. Kementerian Perdagangan terhadap realisasi pengadaan dan
penyaluran kedelai oleh Perum BULOG dalam Pemberian Bantuan.

B. Evaluasi
1. Evaluasi pelaksanaan Pemberian Bantuan dapat dilaksanakan setiap
bulan terhadap:
a. realisasi pengadaan dan penyaluran kedelai oleh Perum BULOG;
b. realisasi pembelian dan penyaluran kedelai oleh
PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI; dan
c. realisasi pembelian kedelai dari KOPTI dan penggunaan kedelai
oleh pengrajin tahu dan tempe.
2. Pelaksanaan evaluasi guna mengetahui perkembangan pelaksanaan
Pemberian Bantuan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan, sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan
kebijakan selanjutnya.
- 14 -

BAB IV
PELAPORAN

A. Perum BULOG
1. Laporan Bulanan
a. Perum BULOG menyampaikan laporan perkembangan
pelaksanaan Pemberian Bantuan setiap bulan paling lambat
tanggal 10 (sepuluh) pada bulan berikutnya.
b. Laporan perkembangan pelaksanaan Pemberian Bantuan oleh
Perum BULOG dengan lampiran dokumen:
1) realisasi pengadaan kedelai; dan
2) realisasi penyaluran kedelai.
c. Laporan pelaksanaan Pemberian Bantuan disampaikan kepada
Menteri Perdagangan dengan tembusan kepada:
1) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
2) Menteri Keuangan;
3) Menteri Badan Usaha Milik Negara;
4) Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
5) Menteri Perindustrian; dan
6) Kepala Badan Pangan Nasional.

2. Laporan Akhir
Perum BULOG menyampaikan laporan akhir pelaksanaan Pemberian
Bantuan setelah akhir masa penugasan, meliputi:
a. Laporan Akhir Realisasi Pengadaan Kedelai, dilengkapi dengan
dokumen rekapitulasi pengadaan sesuai dengan format B
Lampiran Petunjuk Pelaksanaan ini.
b. Laporan Akhir Realisasi Penyaluran Kedelai, dilengkapi dengan
dokumen rekapitulasi penyaluran sesuai dengan format C
Lampiran Petunjuk Pelaksanaan ini.

B. PUSKOPTI
1. PUSKOPTI menyampaikan laporan realisasi penyaluran kedelai
secara berkala paling lambat 30 (tiga puluh) hari bulan berjalan
kepada Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dan Menteri
Perindustrian dengan tembusan kepada Menteri Perdagangan dan
Perum BULOG.
- 15 -

2. Laporan realisasi penyaluran kedelai oleh PUSKOPTI disampaikan


sesuai dengan format D Lampiran Petunjuk Pelaksanaan ini.
- 16 -

BABV
PENUTUP

Petunjuk pelaksanaan ini digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan


Pemberian Bantuan.
Dalam melaksanakan Pemberian Bantuan, Perum BULOG bertanggung
jawab atas pengadaan dan penyaluran kedelai, memastikan pelaksanaannya
berjalan efektif dan tepat sasaran, serta memperhatikan aspek akuntabilitas
dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Perum BULOG dapat menyusun Standar Operational Prosedur (SOP)
dengan berpedoman pada Keputusan Menteri ini dan ketentuan peraturan
perundang-undangan terkait.

MENTER! PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

MUHAMMAD LUTFI

Salinan sesuai dengan aslinya


Sekretaris Jenderal
K,e;mente:rian Perdagangan

b
�t
·lul Kepala Bi:r�o Hukum,
(::s I--·· ----'\.
_,) \

I
l!j · ::EKRaA1�•;;r
��c; 1 iv·.
----..,;,,
4. .;:;.

. •t
?.
'���� ;v:;1
1) .

"- :_GL,v :, :•·10'

SRI HARIYATI
- 17 -
FORMAT A

DAFTAR PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI DAN DAN ANGGOTA (PENGRAJIN TAHU DAN TEMPE)

PUSKOPTI PRIMKOPTI/KOPTI PENGRAJIN TAHU DAN TEMPE


Nomor Nomor Jumlah
Nama Wilayah Nama Kapasitas
No. Wilayah Kontak Nomor Kebutuhan
Alama1 Penanggung Kontak Produksi
(Kab/ Alamat Penanggung Nama NIK Alamat Kontak/ Kedelai
(Provinsi) Penanggung Penanggung Perbulan
jawab Kota) jawab Telepon Perbulan
jawab jawab (kg)
(ke-)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

(tempat), (tanggal) (bulan) (tahun)

(Nama Penanggung Jawab)


PUSKOPTI .........
- 18 -

FORMATS_

LAPORAN AKHIR REALISASI PENGADAAN KEDELAI

Harga
Harga Penjualan af
Tanggal Kuantum Provinsi
No. Nama Importir Merk Kedelai Pembelian Gudang Keterangan
(DD/MM/YYYY) Pengadaan (kg) Tujuan
(Rp/kg) Importir
(Rp/kg)
2 3 4 5 6 7 8 9
- 19 -

FORMAT C

LAPORAN AKHIR REALISASI PENYALURAN KEDELAI

PUSKOPTI/PRIMKOPTI/KOPTI Pengraiin Tahu dan Tempe


Nama
Wilayah Harga Harga
Tanggal Kanwil/ Nomor Jumlah Keterangan
No. PUSKOPTI/ Nomor No. PO Jumlah Pembelian Nama Pembelian
(dd/mm/yy) Kancab/ PRIMKOPTI/ Kontak (Kg) Kontak (kg)
Kancapem (Rp/Kg) (R p/Kg)
KOPTI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
- 20

FORMAT D

LAPORAN REALISASI PENYALURAN PUSKOPTI


B

Nama Pembelian Penyaluran


Wilayah Penangung
g
Nomor
PUSKOPTI/ Jawab KANWIL/
Telepon Nomor Harga
NO KANCAB/ Harga Alamat Keterangan
PRIMKOPTI/ PUSKOPTI/ Penanggung Jumlah Nama Telepon Jumlah Penjualan
KOPTI KANCAPEM Pembelian NIK Usaha
PRIMKOPTI/ jawab (kg) Anggota Penanggung (kg) ke Anggota
KOPTI Perum (Rp/kg) Anggota
BULOG jawab (Rp/kg)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

(tempat), (tanggal) (bulan) (tahun)

(Nama Penanggung Jawab)


PUSKOPTI ........ .

Anda mungkin juga menyukai