Anda di halaman 1dari 91

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

Nomor : Kep-00096/BEI/12-2022
Perihal : Perubahan Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia
Tgl. Dikeluarkan : 28 Desember 2022
Tgl. Diberlakukan : 28 Desember 2022
Menimbang : a. bahwa Bursa telah menerbitkan Peraturan Nomor II-A tentang
Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas melalui Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00061/BEI/07-2021 tanggal 23
Juli 2021 perihal Perubahan Peraturan Nomor II-A tentang
Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas;

b. bahwa PT Bursa Efek Indonesia telah menerbitkan Keputusan Direksi


PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00098/BEI/12-2021 tanggal 6
Desember 2021 perihal Perubahan Pedoman Perdagangan PT Bursa
Efek Indonesia;

c. bahwa sehubungan dengan adanya penerapan protokol baru pada


Jakarta Automated Trading System (JATS) dan Market Order Fill
and Kill (FAK) pada sesi Pra-pembukaan dan Pra-penutupan, maka
dipandang perlu untuk melakukan penyesuaian Pedoman Perdagangan
PT Bursa Efek Indonesia sebagai acuan dalam memperdagangkan
Efek di Bursa;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf


a., b. dan c. di atas, dipandang perlu menetapkan perubahan Pedoman
Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia, dalam Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Indonesia.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3608);

2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.04/2021 tentang


tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 71, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6663);

3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 22/POJK.04/2019 tentang


Transaksi Efek (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6387);

1
www.idx.co.id Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 6th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53, Jakarta 12190 – Indonesia
Call Center: 150515 | Email: contactcenter@idx.co.id | WhatsApp: +62 811 81 150515 | Twitter: @idx_bei
Instagram: @indonesiastockexchange | Facebook/YouTube/LinkedIn: Indonesia Stock Exchange
4. Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas
(Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-
00061/BEI/07-2021 tanggal 23 Juli 2021 perihal Peraturan Nomor II-
A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas);

5. Peraturan Nomor II-C tentang Perdagangan Unit Penyertaan Reksa


Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya
Diperdagangkan di Bursa (Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa
Efek Indonesia Nomor: Kep-00098/BEI/11-2020 tanggal 9 November
2020 perihal Perubahan Peraturan Nomor II-C tentang Perdagangan
Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa);

6. Peraturan Nomor II-V tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas


pada Papan Akselerasi (Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek
Indonesia Nomor: Kep-00084/BEI/10-2019 tanggal 7 Oktober 2019
perihal Peraturan Nomor II-V tentang Perdagangan Efek Bersifat
Ekuitas pada Papan Akselerasi);

7. Peraturan Nomor II-O tentang Perdagangan Unit Penyertaan Dana


Investasi Infrastruktur Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa
(Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-
00031/BEI/04-2019 tanggal 10 April 2019 perihal Peraturan Nomor
II-O tentang Perdagangan Unit Penyertaan Dana Investasi
Infrastruktur Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa);

8. Peraturan Nomor II-J tentang Perdagangan Unit Penyertaan Dana


Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa
(Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-
00170/BEI/11-2018 tanggal 22 November 2018 perihal Perubahan
Peraturan Nomor II-J tentang Perdagangan Unit Penyertaan Dana
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : 1. Perubahan Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia,


sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan ini.

2. Dengan diberlakukannya Keputusan ini, maka Keputusan Direksi PT


Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00098/BEI/12-2021 tanggal 6
Desember 2021 perihal Perubahan Pedoman Perdagangan PT Bursa
Efek Indonesia, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

3. Keputusan ini efektif sejak tanggal diberlakukan.

2
www.idx.co.id Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 6th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53, Jakarta 12190 – Indonesia
Call Center: 150515 | Email: contactcenter@idx.co.id | WhatsApp: +62 811 81 150515 | Twitter: @idx_bei
Instagram: @indonesiastockexchange | Facebook/YouTube/LinkedIn: Indonesia Stock Exchange
Hormat kami,

Jeffrey Hendrik Irvan Susandy


Direktur Direktur

Tembusan:
1. Yth. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan
2. Yth. Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I, Otoritas Jasa Keuangan
3. Yth. Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II, Otoritas Jasa Keuangan
4. Yth. Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2A, Otoritas Jasa Keuangan
5. Yth. Direktur Pengawasan Lembaga Efek, Otoritas Jasa Keuangan
6. Yth. Direktur Pengawasan Transaksi Efek, Otoritas Jasa Keuangan
7. Yth. Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
8. Yth. Direksi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
9. Yth. Dewan Komisaris PT Bursa Efek Indonesia

3
www.idx.co.id Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 6th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53, Jakarta 12190 – Indonesia
Call Center: 150515 | Email: contactcenter@idx.co.id | WhatsApp: +62 811 81 150515 | Twitter: @idx_bei
Instagram: @indonesiastockexchange | Facebook/YouTube/LinkedIn: Indonesia Stock Exchange
LAMPIRAN
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia
Nomor : Kep-00096/BEI/12-2022
Tanggal ditetapkan : 28 Desember 2022
Tanggal diberlakukan : 28 Desember 2022

PEDOMAN PERDAGANGAN
PT BURSA EFEK INDONESIA
DAFTAR ISI

Halaman
I. Pendahuluan 3
Definisi 3

II. Ketentuan Umum 5


A. Efek Yang Diatur dalam Pedoman Perdagangan 5
B. Segmen Pasar dan Waktu Perdagangan di Bursa 5
C. Pencantuman Informasi atas Pesanan Nasabah 5
D. Penjelasan terkait Single Investor Identification (SID) 6

III. Tata Cara Pelaksanaan Perdagangan 7


A. Tata Cara Pelaksanaan Transaksi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai 7
B. Tata Cara Pelaksanaan Transaksi di Pasar Negosiasi 59

IV. Perdagangan Efek dari Perusahaan Tercatat yang Melakukan Tindakan 62


Korporasi
A. Tindakan Korporasi atas Efek yang Diperdagangkan di Bursa 62
B. Periode Perdagangan Efek dari Perusahaan Tercatat yang Melakukan Tindakan 62
Korporasi
C. Penyesuaian Harga Efek dari Perusahaan Tercatat yang Melakukan Tindakan 63
Korporasi

V. Pelaksanaan Perdagangan Berdasarkan Jenis Efek 64


A. Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas berbentuk Saham 64
B. Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas berbentuk Waran 75
C. Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas berbentuk Hak Memesan Efek 78
Terlebih Dahulu (HMETD)
D. Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas berbentuk Saham yang 81
diperdagangkan pada Papan Akselerasi
E. Tata Cara Perdagangan Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak 84
Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa (ETF)
F. Tata Cara Perdagangan Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk 85
Kontrak Investasi Kolektif di Bursa (DIRE)
G. Tata Cara Perdagangan Unit Penyertaan Dana Investasi Infrastruktur 86
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DINFRA)

VI. Media Komunikasi antara Anggota Bursa Efek dengan Bursa 87

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 2


I. PENDAHULUAN

Pedoman Perdagangan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Nomor II-A
tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas.

Pedoman ini berisi penjelasan mengenai mekanisme perdagangan, tata cara perdagangan, serta
penjelasan-penjelasan yang terkait dengan pelaksanaan perdagangan di Bursa dan wajib dipahami
serta dilakukan oleh Anggota Bursa Efek.

Definisi

Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan:

1. Anggota Bursa Efek adalah Perantara Pedagang Efek yang telah memperoleh izin usaha dari
Otoritas Jasa Keuangan dan telah memperoleh persetujuan keanggotaan Bursa untuk
mempergunakan sistem dan/atau sarana Bursa dalam rangka melakukan kegiatan perdagangan
Efek di Bursa sesuai dengan Peraturan Bursa.

2. Auto Rejection adalah penolakan secara otomatis oleh JATS terhadap penawaran jual
dan/atau permintaan beli Efek yang dimasukkan ke JATS akibat dilampauinya batasan harga
atau jumlah Efek yang ditetapkan oleh Bursa.

3. Best Ask adalah penawaran jual dengan harga terendah atas suatu Efek pada Order Book.

4. Best Bid adalah permintaan beli dengan harga tertinggi atas suatu Efek pada Order Book.

5. Bursa adalah PT Bursa Efek Indonesia.

6. Harga Acuan adalah harga yang dijadikan acuan oleh JATS dalam melakukan validasi
ketentuan pergerakan harga atas suatu Efek.

7. Harga Pembukaan (Opening Price) adalah Harga yang terbentuk pada saat sesi Pra-
pembukaan.

8. Harga Penutupan (Closing Price) adalah Harga yang terbentuk pada saat sesi Pra-penutupan
atau harga perdagangan terakhir jika tidak terdapat harga yang terbentuk pada saat sesi Pra-
penutupan.

9. Harga Previous adalah Harga Penutupan pada Hari Bursa sebelumnya.

10. Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi adalah nilai yang dihitung dan ditetapkan oleh
Bursa berdasarkan rasio tindakan korporasi yang ditetapkan oleh Perusahaan Tercatat dan
digunakan sebagai pedoman harga untuk proses tawar menawar pada awal perdagangan
saham hasil tindakan korporasi (periode ex) di Bursa.

11. Hari Bursa adalah hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa, yaitu hari Senin
sampai dengan hari Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan
sebagai hari libur Bursa oleh Bursa.

12. Indicative Equilibrium Price (IEP) adalah informasi harga transaksi indikasi yang dihitung
menggunakan algoritma pembentukan harga di JATS.

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 3


13. Indicative Equilibrium Volume (IEV) adalah informasi volume transaksi indikasi yang
dihitung menggunakan algoritma pembentukan harga di JATS.

14. Jakarta Automated Trading System (JATS) adalah sistem perdagangan Efek yang berlaku
di Bursa untuk perdagangan yang dilakukan secara otomasi dengan menggunakan sarana
komputer.

15. KPEI adalah PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia.

16. KSEI adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

17. Order Book adalah daftar seluruh penawaran jual dan/atau permintaan beli atas suatu Efek
yang disampaikan oleh Anggota Bursa Efek ke JATS yang belum diperjumpakan dan
diurutkan berdasarkan price priority dan time priority.

18. Penawaran Jual (Ask) adalah pesanan jual atas suatu Efek pada harga dan volume tertentu
yang disampaikan oleh Anggota Bursa Efek ke JATS.

19. Permintaan Beli (Bid) adalah pesanan pembelian atas suatu Efek pada harga dan volume
tertentu yang disampaikan oleh Anggota Bursa Efek ke JATS.

20. Pesanan (Order) adalah penawaran jual dan/atau permintaan beli yang disampaikan oleh
Anggota Bursa Efek ke JATS.

21. Pesanan Pasar (Market Order) adalah penawaran jual dan/atau permintaan beli yang
dilaksanakan oleh Anggota Bursa Efek berdasarkan batas volume yang ditetapkan oleh
nasabahnya.

22. Pesanan Terbatas (Limit Order) adalah penawaran jual dan/atau permintaan beli yang
dilaksanakan oleh Anggota Bursa Efek berdasarkan batas harga dan volume yang ditetapkan
oleh nasabahnya.

23. Waktu JATS adalah waktu yang tertera pada JATS.

24. Waktu Penutupan Secara Acak (Random Closing Time) adalah waktu penutupan yang
diterapkan secara acak di sesi Pra-penutupan menggunakan algoritma JATS.

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 4


II. KETENTUAN UMUM

A. Efek yang Diatur dalam Pedoman Perdagangan


Efek yang diatur dalam Pedoman Perdagangan ini adalah sebagai berikut:
1. Efek Bersifat Ekuitas, berbentuk:
a. Saham;
b. Waran;
c. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD); dan
d. Saham yang diperdagangkan pada Papan Akselerasi.
2. Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa (ETF);
3. Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat (DIRE) Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
di Bursa;
4. Unit Penyertaan Dana Investasi Infrastruktur Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
(DINFRA) di Bursa;
5. Efek lainnya yang diperdagangkan mengikuti Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan
Efek Bersifat Ekuitas.

B. Segmen Pasar dan Waktu Perdagangan di Bursa


Segmen pasar dan waktu perdagangan di Bursa adalah sebagai berikut:
1. Pasar Reguler (RG);
Sesi Senin - Kamis Jumat
Pra Pembukaan 08.45.00 – 08.59.00 08.45.00 – 08.59.00
Sesi I 09.00.00 – 12.00.00 09.00.00 – 11.30.00
Sesi II 13.30.00 – 15.49.59 14.00.00 – 15.49.59
Pra Penutupan 15.50.00 – 16.00.00 15.50.00 – 16.00.00
Random Closing 15.58.00 – 16.00.00 15.58.00 – 16.00.00
Time
Pasca Penutupan 16.01.00 – 16.15.00 16.01.00 – 16.15.00

2. Pasar Tunai (TN);


Sesi Senin - Kamis Jumat
Sesi I 09.00.00 – 12.00.00 09.00.00 – 11.30.00

3. Pasar Negosiasi (NG).


Sesi Senin - Kamis Jumat
Sesi I 09.00.00 – 12.00.00 09.00.00 – 11.30.00
Sesi II 13.30.00 – 16.30.00 14.00.00 – 16.30.00

C. Pencantuman Informasi atas Pesanan Nasabah


Setiap instruksi dan Order yang diteruskan ke JATS, wajib memuat:
1. Jenis pesanan (jual/beli);
2. Nama atau kode Efek;
3. Jumlah pesanan;
4. Harga pesanan (untuk Limit Order);

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 5


5. Cara penyampaian Order (Limit Order atau Market Order);
6. Batasan waktu (immediate order, day order, atau session order);
7. Trading-ID nasabah;
8. Status domisili nasabah (Asing/Lokal) sesuai dengan yang tercantum pada Single Investor
Identification (SID) nasabah;
9. Jenis Pasar (Pasar Reguler, Pasar Tunai, atau Pasar Negosiasi);
10. Tanggal penyelesaian, untuk transaksi yang dilakukan di Pasar Negosiasi.
11. Mekanisme pemindahbukuan (Versus Payment atau Free of Payment), untuk transaksi
yang dilakukan di Pasar Negosiasi.

D. Penjelasan terkait Single Investor Identification (SID)


Single Investor Identification (SID) sebagaimana diatur dalam Peraturan KSEI tentang Single
Investor Identification (SID) merupakan kode tunggal dan khusus yang diterbitkan KSEI yang
digunakan Nasabah, Pemodal, dan/atau Pihak lain berdasarkan peraturan yang berlaku untuk
melakukan kegiatan terkait Transaksi Efek dan/atau menggunakan layanan jasa lainnya baik
yang disediakan oleh KSEI maupun oleh pihak lain berdasarkan persetujuan KSEI atau
peraturan yang berlaku.
SID terdiri atas kombinasi 15 karakter alfanumerik yang dengan format sebagai berikut:

Status Domisili Trading-ID

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Tipe Tanggal dan Bulan Check


Investor Digit
Tipe investor merupakan bagian dari SID yang terletak pada digit ke-1 dan ke-2 dengan
kombinasi dan penjelasan sebagai berikut:
1. ID untuk individu
2. MF untuk reksa dana
3. CP untuk perusahaan
4. IS untuk asuransi
5. SC untuk perusahaan efek
6. PF untuk dana pensiun
7. IB untuk bank
8. FD untuk yayasan
9. OT untuk others

Status domisili merupakan bagian dari SID yang terletak pada digit ke-3 berupa huruf D atau
F yang mewakili domisili nasabah dimana nasabah lokal akan diwakili huruf D dan nasabah
asing akan diwakili huruf F. Status domisili investor wajib dicantumkan oleh Anggota Bursa
Efek pada setiap Order yang disampaikan ke JATS.
Tanggal dan bulan merupakan bagian dari SID yang terletak pada digit ke-4 sampai dengan
ke-7 yang mewakili tanggal dan bulan dari tanggal lahir untuk nasabah individu atau tanggal
dan bulan dari tanggal pendirian untuk nasabah kelembagaan.
Trading-ID merupakan bagian dari SID yang terletak pada digit ke-8 sampai dengan ke-13
berupa kombinasi acak 6 digit karakter alfanumerik yang bersifat unik. Trading-ID wajib
dicantumkan oleh Anggota Bursa Efek pada setiap Order yang disampaikan ke JATS dan
dipergunakan dalam mekanisme perdagangan, kliring, dan penyelesaian Transaksi Bursa.

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 6


Digit ke-14 dan ke-15 merupakan check digit dari SID.

Ilustrasi:
Status Domisili Trading-ID

C P D 0 1 0 4 C 9 7 3 5 8 6 2

Tipe Tanggal dan Bulan Check


Investor Digit
SID di atas merupakan SID nasabah dengan tipe perusahaan yang didirikan pada tanggal 1
April. Order atas nasabah tersebut wajib dikirimkan dengan Trading-ID C97358 dan status
domisili domestik.
Bursa melakukan pemantauan atas pencantuman status domisili investor dan Trading-ID pada
pesanan yang disampaikan ke JATS oleh Anggota Bursa Efek.

E. Penjelasan terkait Ilustrasi dalam Pedoman Perdagangan


Informasi kode AB, Order Book saat sesi Pra-pembukaan dan sesi Pra-penutupan, serta proses
pembentukan Harga Pembukaan dan Harga Penutupan tidak ditampilkan kepada Anggota
Bursa. Penyajian informasi tersebut dalam ilustrasi Pedoman Perdagangan ditujukan untuk
menjelaskan mekanisme perdagangan sehingga mempermudah pemahaman atas ketentuan
yang diatur.

III. TATA CARA PELAKSANAAN PERDAGANGAN

A. Tata Cara Pelaksanaan Transaksi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai

1. JATS memproses Order pada Pasar Reguler dan Pasar Tunai dengan cara:
a. Setiap Order yang diterima oleh JATS akan dicatat pada Order Book dan diberikan
nomor pesanan (order number) berdasarkan urutan waktu (order time).
b. JATS memberikan urutan prioritas antrian terhadap Order pada Order Book
berdasarkan price priority dan time priority.
Ilustrasi price priority:
1) Order beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap order beli
pada harga yang lebih rendah, sesuai dengan ilustrasi berikut:

Efek ABCD
Bid Ask
Kode Volume Harga Harga Volume
Prioritas Kode AB
AB (Lot) (IDR) (IDR) (Lot)

Lebih Tinggi AA 100 1000 1005 100 XX

BB 100 995 1010 100 YY


Lebih Rendah CC 100 990 1015 100 ZZ

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 7


2) Order jual pada harga yang lebih rendah memiliki prioritas terhadap order jual
pada harga yang lebih tinggi, sesuai dengan ilustrasi berikut:

Efek ABCD
Bid Ask
Volume Harga Volume
Kode AB Harga (IDR) Kode AB Prioritas
(Lot) (IDR) (Lot)

AA 100 1000 1005 100 XX Lebih Tinggi

BB 100 995 1010 100 YY


Lebih Rendah
CC 100 990 1015 100 ZZ

Ilustrasi time priority:


JATS akan memberikan prioritas terhadap Order yang diajukan terlebih dahulu
berdasarkan waktu JATS (order time) pada tingkat harga yang sama, sesuai dengan
ilustrasi berikut:

Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume
Prioritas Waktu Waktu Kode AB
AB (Lot) (Lot)
AA 09:01:00 100 100 09:04:00 XX
Lebih Tinggi BB 09:02:00 100 1000 100 09:05:00 YY
Lebih Rendah CC 09:03:00 100 100 09:06:00 ZZ

c. Order yang dimasukkan ke JATS memiliki status open pada Order Book dalam hal:
1) Order belum diperjumpakan secara keseluruhan; atau
2) Order belum melewati batasan waktu Order sebagai berikut:
Sesi Order berstatus open pada Order Book
Perdagangan
Sesi Pra- Sesi Pra- Sesi Pasca
Batasan Sesi I Sesi II
Waktu pembukaan penutupan Penutupan

Sampai Sampai
dengan dengan
Immediate akhir sesi Seketika akhir sesi Seketika
Order
Pra- Pra-
pembukaan penutupan

Session Order Sampai dengan akhir sesi I Sampai dengan akhir sesi Pasca Penutupan

Day Order Sampai dengan akhir sesi Pasca Penutupan

Order yang telah melewati batasan waktu akan memiliki status expired.

d. Order yang memiliki status open pada Order Book dapat:


1) Diperjumpakan oleh JATS dengan status berubah menjadi matched;
2) Dilakukan perubahan (amend) Order dengan status berubah menjadi amended;

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 8


3) Dilakukan penarikan (withdraw) Order dengan status berubah menjadi withdrawn.
e. Dalam memasukkan order beli dalam rangka Transaksi Marjin, Anggota Bursa Efek
wajib memberikan tanda (flag) marjin pada order beli.
f. Dalam memasukkan order jual dalam rangka Transaksi Short Selling, Anggota Bursa
Efek wajib memberikan tanda (flag) short pada order jual serta dilaksanakan pada
harga lebih tinggi (uptick rule) dari harga perdagangan terakhir (last traded price).
g. Dalam memasukkan Order ke JATS, Anggota Bursa Efek harus memperhatikan
konfirmasi (reply) dari JATS atas Order tersebut.

2. JATS memperjumpakan Order dan mengalokasikan transaksi pada Pasar Reguler dan
Pasar Tunai dengan cara:
a. Limit Order akan diperjumpakan secara keseluruhan maupun sebagian berdasarkan
price priority dan time priority. Sedangkan Market Order akan diperjumpakan secara
seketika pada harga yang tersedia pada Order Book dan memiliki price priority yang
lebih tinggi dibandingkan dengan Limit Order.
b. Best Bid dan Best Ask akan mendapatkan prioritas utama perjumpaan pada Order Book.

Ilustrasi Best Bid dan Best Ask:

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1015 100 ZZ

c. Mekanisme perjumpaan Order dilakukan sesuai dengan cara penyampaian Order


sebagai berikut:
1) Limit Order:
i. Limit Order akan diperjumpakan dalam hal order jual disampaikan pada
harga yang sama atau lebih rendah dari Best Bid atau order beli disampaikan
pada harga yang sama atau lebih tinggi dari Best Ask.

ii. Limit Order dapat disampaikan pada seluruh sesi dengan batasan waktu
sebagai berikut:

Sesi
Perdagangan Sesi Pra- Sesi Pra- Sesi Pasca
Sesi I Sesi II
Batasan pembukaan penutupan Penutupan
Waktu
Immediate
Order

Session Order ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

Day Order ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 9


iii. Dalam hal harga pada order beli yang disampaikan ke JATS berada pada
harga yang lebih rendah dari Best Ask, maka tidak terjadi transaksi atas Order
tersebut.

Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat Best Bid pada harga Rp1.000,00 dan terdapat Best Ask
pada harga Rp1.005,00 dengan volume 100 lot. Order beli dimasukkan pada
harga Rp995,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995

Maka tidak terjadi perjumpaan atas order beli tersebut.

iv. Dalam hal harga pada order beli yang disampaikan ke JATS berada pada
harga yang sama dengan Best Ask, maka yang menjadi harga transaksi untuk
pembeli dan penjual adalah harga Best Ask.

Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat Best Bid berada pada harga Rp1.000,00 dengan volume
100 lot dan Best Ask pada harga Rp1.005,00 dengan volume 100 lot.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1015 100 ZZ

Order beli dimasukkan pada harga Rp1.005,00 dengan volume 200 lot
sehingga order tersebut menjadi Best Bid baru berada pada harga Rp1.005,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid DD 200 1005 1005 100 XX Best Ask
AA 100 1000 1010 100 YY
BB 100 995 1015 100 ZZ
CC 100 990

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 10


Transaksi terjadi pada harga Rp1.005,00 dengan rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Transaksi Beli-Jual (Lot) (IDR)
1 DD-XX 100 1005
Total 100

Dengan terjadinya transaksi tersebut, masih tersisa volume 100 lot pada harga
Rp1.005,00 (Best Bid) dan Best Ask baru berada pada harga Rp1.010,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid DD 100 1005 1010 100 YY Best Ask
AA 100 1000 1015 100 ZZ
BB 100 995
CC 100 990

v. Dalam hal harga pada order beli yang disampaikan ke JATS berada pada
harga lebih tinggi daripada Best Ask, maka yang menjadi harga transaksi untuk
pembeli dan penjual adalah harga Best Ask.

Ilustrasi:
Kondisi awal Best Bid berada pada harga Rp1.000,00 dengan volume 100 lot
dan Best Ask pada harga Rp1.005,00 dengan volume 100 lot.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1015 100 ZZ

Order beli dimasukkan pada harga Rp1.020,00 dengan volume 200 lot
sehingga order tersebut menjadi Best Bid baru berada pada harga Rp1.020,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid DD 200 1020 1005 100 XX Best Ask
AA 100 1000 1010 100 YY
BB 100 995 1015 100 ZZ
CC 100 990

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 11


Transaksi terjadi pada harga Rp1.005,00 terlebih dahulu yang merupakan Best
Ask, kemudian pada harga Rp1.010,00 yang menjadi Best Ask setelahnya
dengan rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Transaksi Beli-Jual (Lot) (IDR)
1 DD-XX 100 1005
2 DD-YY 100 1010
Total 200

Dengan terjadinya transaksi tersebut, tidak terdapat sisa volume pada harga
Rp1.020,00 sehingga Best Bid baru berada pada harga Rp1.000,00 dan Best
Ask baru berada pada harga Rp1.015,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1015 100 ZZ Best Ask
BB 100 995
CC 100 990

vi. Dalam hal harga pada order jual yang disampaikan ke JATS berada pada
harga lebih tinggi dari Best Bid, maka tidak terjadi transaksi atas Order
tersebut.

Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat Best Bid pada harga Rp1.000,00 dan terdapat Best Ask
pada harga Rp1.005,00 dengan volume 100 lot. Order jual dimasukkan pada
harga Rp1.010,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask

1010 100 YY

Maka tidak terjadi perjumpaan atas order jual tersebut.

vii. Dalam hal harga pada order jual yang disampaikan ke JATS berada pada
harga yang sama dengan Best Bid, maka yang menjadi harga transaksi untuk
pembeli dan penjual adalah harga Best Bid.

Ilustrasi:

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 12


Kondisi awal terdapat Best Bid berada pada harga Rp1.000,00 dengan volume
100 lot dan Best Ask pada harga Rp1.005,00 dengan volume 100 lot.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1015 100 ZZ

Order jual dimasukkan pada harga Rp1.000,00 dengan volume 200 lot
sehingga order tersebut menjadi Best Ask baru berada pada harga Rp1.000,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1000 200 WW Best Ask
BB 100 995 1005 100 XX
CC 100 990 1010 100 YY
1015 100 ZZ

Transaksi terjadi pada harga Rp1.000,00 dengan rincian sebagai berikut:


Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Transaksi Beli-Jual (Lot) (IDR)
1 AA-WW 100 1000
Total 100

Dengan terjadinya transaksi tersebut, masih tersisa volume 100 lot pada harga
Rp1.000,00 yang merupakan Best Ask dan harga Rp995,00 menjadi Best Bid
baru.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid BB 100 995 1000 100 WW Best Ask
CC 100 990 1005 100 XX
1010 100 YY
1015 100 ZZ

viii. Dalam hal harga pada order jual yang disampaikan ke JATS berada pada
harga lebih rendah daripada Best Bid, maka yang menjadi harga transaksi
untuk pembeli dan penjual adalah harga Best Bid.

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 13


Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat Best Bid berada pada harga Rp1.000,00 dengan volume
100 lot dan Best Ask pada harga Rp1.005,00 dengan volume 100 lot.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1015 100 ZZ

Order jual dimasukkan pada harga Rp985,00 dengan volume 200 lot sehingga
order tersebut menjadi Best Ask baru berada pada harga Rp985,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 985 200 WW Best Ask
BB 100 995 1005 100 XX
CC 100 990 1010 100 YY
1015 100 ZZ

Transaksi terjadi pada harga Rp1.000,00 terlebih dahulu yang merupakan Best
Bid, kemudian pada harga Rp995,00 yang menjadi Best Bid setelahnya dengan
rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Transaksi Beli-Jual (Lot) (IDR)
1 AA-WW 100 1000
2 BB-WW 100 995
Total 200

Dengan terjadinya transaksi tersebut, tidak terdapat sisa volume pada harga
Rp985,00 sehingga Best Ask baru berada pada harga Rp1.005,00 dan Best Bid
baru berada pada harga Rp990,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid CC 100 990 1005 100 XX Best Ask
1010 100 YY

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 14


1015 100 ZZ

2) Market Order Fill and Kill (FAK):


i. Order FAK diperjumpakan secara keseluruhan maupun sebagian pada
berbagai tingkat harga yang tersedia pada Order Book.

ii. Batasan tingkat harga yang dapat diperjumpakan (sweep limit) adalah paling
banyak 10 Fraksi Harga setelah Best Bid untuk order jual atau Best Ask untuk
order beli.

iii. Order FAK hanya dapat disampaikan apabila terdapat Best Ask untuk
penyampaian order beli atau terdapat Best Bid untuk penyampaian order jual.

iv. Order FAK hanya dapat disampaikan pada sesi Pra-pembukaan, sesi I, sesi II,
dan sesi Pra-penutupan dengan batasan waktu immediate order.
Sesi
Perdagangan Sesi Pra- Sesi Pra- Sesi Pasca
Sesi I Sesi II
Batasan pembukaan penutupan Penutupan
Waktu
Immediate
✓ ✓ ✓ ✓
Order

Session Order

Day Order

v. Dalam hal Order FAK disampaikan ke JATS pada volume yang sama atau
kurang dari volume yang tersedia pada Order Book, maka seluruh volume
Order FAK tersebut akan diperjumpakan oleh JATS.

Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat volume Bid sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp990,00 s.d. Rp1.000,00 volume Ask sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp1.005,00 s.d. Rp1.015,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1015 100 ZZ

Order FAK beli dimasukkan dengan volume 200 lot sehingga dapat
diperjumpakan seluruhnya dikarenakan volume Ask yang tersedia mencukupi.

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 15


Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
FAK DD 200 Market 1005 100 XX Best Ask
Best Bid AA 100 1000 1010 100 YY
BB 100 995 1015 100 ZZ
CC 100 990

Transaksi terjadi pada harga Rp1.005,00 terlebih dahulu yang merupakan Best
Ask, kemudian pada harga Rp1.010,00 yang menjadi Best Ask setelahnya
dengan rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Transaksi Beli-Jual (Lot) (IDR)
1 DD-XX 100 1005
2 DD-YY 100 1010
Total 200

Dengan terjadinya transaksi tersebut, Best Ask baru berada pada harga
Rp1.015,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1015 100 ZZ Best Ask
BB 100 995
CC 100 990

vi. Dalam hal Order FAK disampaikan ke JATS pada volume yang lebih banyak
dari volume yang tersedia pada Order Book, maka volume Order FAK
tersebut hanya diperjumpakan sampai dengan volume yang tersedia.

Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat volume Bid sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp990,00 s.d. Rp1.000,00 volume Ask sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp1.005,00 s.d. Rp1.015,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 16


BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1015 100 ZZ

Order FAK jual dimasukkan dengan volume 400 lot sehingga tidak seluruh
volume dapat diperjumpakan karena volume Bid tidak mencukupi.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 Market 400 WW FAK
BB 100 995 1005 100 XX Best Ask
CC 100 990 1010 100 YY
1015 100 ZZ

Transaksi terjadi pada harga Rp1.000,00 terlebih dahulu yang merupakan Best
Bid, kemudian pada harga Rp995,00 yang menjadi Best Bid setelahnya, dan
kemudian pada harga Rp990,00 yang menjadi Best Bid setelahnya dengan
rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Transaksi Beli-Jual (Lot) (IDR)
1 WW-AA 100 1000
2 WW-BB 100 995
3 WW-CC 100 990
Total 300

Dengan terjadinya transaksi tersebut, hanya volume order FAK jual sebanyak
300 lot yang berhasil diperjumpakan dengan sisa volume 100 lot yang tidak
berhasil diperjumpakan statusnya menjadi expired.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
1005 100 XX Best Ask
1010 100 YY
1015 100 ZZ

vii. Dalam hal Order FAK disampaikan ke JATS pada volume yang sama atau
kurang dari volume yang tersedia pada Order Book, namun volume yang
tersedia memiliki rentang tingkat harga lebih dari sweep limit, maka volume
Order FAK tersebut hanya akan diperjumpakan oleh JATS pada tingkat harga
tidak lebih dari sweep limit.

Ilustrasi:

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 17


Kondisi awal terdapat volume Bid sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp990,00 s.d. Rp1.000,00 volume Ask sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp1.005,00 s.d. Rp1.060,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1060 100 ZZ

Order FAK beli dimasukkan dengan volume 300 lot, walaupun volume Ask
yang tersedia mencukupi, namun harga Ask pada harga Rp1.060,00 melebihi
batasan sweep limit 10 Fraksi Harga atau Rp1.055,00 (Rp50,00 dari Best Ask
Rp1.005,00) sehingga tidak dapat diperjumpakan.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
FAK DD 300 Market 1005 100 XX Best Ask
Best Bid AA 100 1000 1010 100 YY
Sweep
BB 100 995 1060 100 ZZ
Limit
CC 100 990

Transaksi terjadi pada harga Rp1.005,00 terlebih dahulu yang merupakan Best
Ask, kemudian pada harga Rp1.010,00 yang menjadi Best Ask setelahnya
dengan rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Transaksi Beli-Jual (Lot) (IDR)
1 DD-XX 100 1005
2 DD-YY 100 1010
Total 200

Dengan terjadinya transaksi tersebut, hanya volume order FAK beli sebanyak
200 lot yang berhasil diperjumpakan dengan sisa volume 100 lot yang tidak
berhasil diperjumpakan statusnya menjadi expired.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1060 100 ZZ Best Ask
BB 100 995

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 18


CC 100 990

3) Market Order Fill or Kill (FOK):


i. Order FOK diperjumpakan secara keseluruhan atau tidak sama sekali (all or
none) pada berbagai tingkat harga yang tersedia pada Order Book.

ii. Batasan tingkat harga yang dapat diperjumpakan (sweep limit) adalah paling
banyak 10 Fraksi Harga setelah Best Bid untuk order jual atau Best Ask untuk
order beli.

iii. Order FOK hanya dapat disampaikan apabila terdapat Best Ask untuk
penyampaian order beli atau terdapat Best Bid untuk penyampaian order jual.

iv. Order FOK hanya dapat disampaikan pada sesi I dan II dengan batasan waktu
immediate order.
Sesi
Perdagangan Sesi Pra- Sesi Pra- Sesi Pasca
Sesi I Sesi II
Batasan pembukaan penutupan Penutupan
Waktu
Immediate
✓ ✓
Order

Session Order

Day Order

v. Dalam hal Order FOK disampaikan ke JATS pada volume yang sama atau
kurang dari volume yang tersedia pada Order Book, maka seluruh volume
Order FOK tersebut akan diperjumpakan oleh JATS.

Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat volume Bid sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp990,00 s.d. Rp1.000,00 volume Ask sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp1.005,00 s.d. Rp1.015,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1015 100 ZZ

Order FOK beli dimasukkan dengan volume 200 lot sehingga dapat
diperjumpakan seluruhnya dikarenakan volume Ask yang tersedia mencukupi.

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 19


Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
FOK DD 200 Market 1005 100 XX Best Ask
Best Bid AA 100 1000 1010 100 YY
BB 100 995 1015 100 ZZ
CC 100 990

Transaksi terjadi pada harga Rp1.005,00 terlebih dahulu yang merupakan Best
Ask, kemudian pada harga Rp1.010,00 yang menjadi Best Ask setelahnya
dengan rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Transaksi Beli-Jual (Lot) (IDR)
1 DD-XX 100 1005
2 DD-YY 100 1010
Total 200

Dengan terjadinya transaksi tersebut, Best Ask baru berada pada harga
Rp1.015,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1015 100 ZZ Best Ask
BB 100 995
CC 100 990

vi. Dalam hal Order FOK disampaikan ke JATS pada volume yang lebih banyak
dari volume yang tersedia pada Order Book, maka volume Order FOK
tersebut tidak diperjumpakan sama sekali karena volume tidak mencukupi.

Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat volume Bid sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp990,00 s.d. Rp1.000,00 volume Ask sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp1.005,00 s.d. Rp1.015,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 20


BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1015 100 ZZ

Order FOK jual dimasukkan dengan volume 400 lot sehingga tidak seluruh
volume dapat diperjumpakan karena volume Bid tidak mencukupi.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 Market 400 WW FOK
BB 100 995 1005 100 XX Best Ask
CC 100 990 1010 100 YY
1015 100 ZZ
Atas hal tersebut, maka tidak terjadi perjumpaan atas keseluruhan order FOK
jual tersebut dan seluruh volume 400 lot yang tidak berhasil diperjumpakan
statusnya menjadi expired.

vii. Dalam hal Order FOK disampaikan ke JATS pada volume yang sama atau
kurang dari volume yang tersedia pada Order Book, namun volume yang
tersedia memiliki rentang tingkat harga lebih dari sweep limit, maka volume
Order FOK tersebut tidak diperjumpakan sama sekali karena volume yang
berada dalam rentang sweep limit tidak mencukupi.

Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat volume Bid sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp990,00 s.d. Rp1.000,00 volume Ask sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp1.005,00 s.d. Rp1.060,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1060 100 ZZ

Order FOK beli dimasukkan dengan volume 300 lot, walaupun volume Ask
yang tersedia mencukupi, namun harga Ask pada harga Rp1.060,00 melebihi
batasan sweep limit 10 Fraksi Harga atau Rp1.055,00 (Rp50,00 dari Best Ask
Rp1.005,00) sehingga order tidak dapat diperjumpakan.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
FOK DD 300 Market 1005 100 XX Best Ask

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 21


Best Bid AA 100 1000 1010 100 YY
Sweep
BB 100 995 1060 100 ZZ
Limit
CC 100 990

Atas hal tersebut, maka tidak terjadi perjumpaan atas keseluruhan order FOK
jual tersebut dan seluruh volume 300 lot yang tidak berhasil diperjumpakan
statusnya menjadi expired.

4) Market Order Market to Limit (MTL):


i. Order MTL diperjumpakan secara keseluruhan maupun sebagian pada
berbagai tingkat harga yang tersedia pada Order Book.

ii. Batasan tingkat harga yang dapat diperjumpakan (sweep limit) sebelum
terkonversi menjadi Limit Order adalah paling banyak 10 Fraksi Harga setelah
Best Bid untuk order jual atau Best Ask untuk order beli.

iii. Order MTL hanya dapat disampaikan apabila terdapat Best Ask untuk
penyampaian order beli atau terdapat Best Bid untuk penyampaian order jual.

iv. Order MTL dapat disampaikan pada sesi I dan sesi II dengan batasan waktu
sebagai berikut:
Sesi
Perdagangan Sesi Pra- Sesi Pra- Sesi Pasca
Sesi I Sesi II
Batasan pembukaan penutupan Penutupan
Waktu
Immediate
Order

Session Order ✓ ✓

Day Order ✓ ✓

v. Dalam hal Order MTL disampaikan ke JATS pada volume yang sama atau
kurang dari volume yang tersedia pada Order Book, maka seluruh volume
Order MTL tersebut akan diperjumpakan oleh JATS.

Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat volume Bid sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp990,00 s.d. Rp1.000,00 volume Ask sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp1.005,00 s.d. Rp1.015,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 22


BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1015 100 ZZ

Order MTL beli dimasukkan dengan volume 200 lot dapat diperjumpakan
seluruhnya dikarenakan volume Ask yang tersedia mencukupi.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
MTL DD 200 Market 1005 100 XX Best Ask
Best Bid AA 100 1000 1010 100 YY
BB 100 995 1015 100 ZZ
CC 100 990

Transaksi terjadi pada harga Rp1.005,00 terlebih dahulu yang merupakan Best
Ask, kemudian pada harga Rp1.010,00 yang menjadi Best Ask setelahnya
dengan rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Transaksi Beli-Jual (Lot) (IDR)
1 DD-XX 100 1005
2 DD-YY 100 1010
Total 200

Dengan terjadinya transaksi tersebut, Best Ask baru berada pada harga
Rp1.015,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1015 100 ZZ Best Ask
BB 100 995
CC 100 990

vi. Dalam hal Order MTL disampaikan ke JATS pada volume yang lebih banyak
dari volume yang tersedia pada Order Book, maka volume Order MTL
tersebut hanya diperjumpakan sampai dengan volume yang tersedia dengan
sisa volume yang tidak diperjumpakan akan dikonversi menjadi Limit Order
pada harga terakhir yang diperjumpakan.

Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat volume Bid sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp990,00 s.d. Rp1.000,00 volume Ask sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp1.005,00 s.d. Rp1.015,00.

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 23


Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1015 100 ZZ

Order MTL jual dimasukkan dengan volume 400 lot tidak dapat
diperjumpakan seluruhnya karena volume Bid tidak mencukupi.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 Market 400 WW MTL
BB 100 995 1005 100 XX Best Ask
CC 100 990 1010 100 YY
1015 100 ZZ

Transaksi terjadi pada harga Rp1.000,00 terlebih dahulu yang merupakan Best
Bid, kemudian pada harga Rp995,00 yang menjadi Best Bid setelahnya, dan
kemudian pada harga Rp990,00 yang menjadi Best Bid setelahnya dengan
rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Transaksi Beli-Jual (Lot) (IDR)
1 WW-AA 100 1000
2 WW-BB 100 995
3 WW-CC 100 990
Total 300

Dengan terjadinya transaksi tersebut, hanya volume order MTL jual sebanyak
300 lot yang berhasil diperjumpakan dengan sisa volume 100 lot yang tidak
berhasil diperjumpakan dikonversi menjadi Limit Order pada harga terakhir
yang diperjumpakan yaitu Rp990,00 serta sekaligus menjadi Best Ask.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
990 100 WW Best Ask
1005 100 XX
1010 100 YY

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 24


1015 100 ZZ
Order MTL yang telah dikonversi menjadi Limit Order tersebut akan memiliki
status open sampai dengan seluruh volume diperjumpakan atau batasan waktu
Order telah berakhir.

vii. Dalam hal Order MTL disampaikan ke JATS pada volume yang sama atau
kurang dari volume yang tersedia pada Order Book, namun volume yang
tersedia memiliki rentang tingkat harga lebih dari sweep limit, maka volume
Order MTL tersebut hanya akan diperjumpakan oleh JATS pada tingkat harga
tidak lebih dari sweep limit dengan sisa volume yang tidak diperjumpakan
akan dikonversi menjadi Limit Order pada harga terakhir yang diperjumpakan.

Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat volume Bid sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp990,00 s.d. Rp1.000,00 volume Ask sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp1.005,00 s.d. Rp1.060,00.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1060 100 ZZ
Order MTL beli dimasukkan dengan volume 300 lot, walaupun volume Ask
yang tersedia mencukupi, namun harga Ask pada harga Rp1.060,00 melebihi
batasan sweep limit 10 Fraksi Harga atau Rp1.055,00 (Rp50,00 dari Best Ask
Rp1.005,00) sehingga Order tidak dapat diperjumpakan seluruhnya.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
MTL DD 300 Market 1005 100 XX Best Ask
Best Bid AA 100 1000 1010 100 YY
Sweep
BB 100 995 1060 100 ZZ
Limit
CC 100 990
Transaksi terjadi pada harga Rp1.005,00 terlebih dahulu yang merupakan Best
Ask, kemudian pada harga Rp1.010,00 yang menjadi Best Ask setelahnya
dengan rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Transaksi Beli-Jual (Lot) (IDR)
1 DD-XX 100 1005
2 DD-YY 100 1010

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 25


Total 200

Dengan terjadinya transaksi tersebut, hanya volume order MTL beli sebanyak
200 lot yang berhasil diperjumpakan dengan sisa volume 100 lot yang tidak
berhasil diperjumpakan dikonversi menjadi Limit Order pada harga terakhir
yang diperjumpakan yaitu Rp1.010,00 serta sekaligus menjadi Best Bid.

Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid DD 100 1010 1060 100 ZZ Best Ask
AA 100 1000
BB 100 995
CC 100 990

Order MTL yang telah dikonversi menjadi Limit Order tersebut akan memiliki
status open sampai dengan seluruh volume diperjumpakan atau batasan waktu
Order telah berakhir.

d. Setiap transaksi yang terjadi pada JATS akan dicatat dan diberikan nomor transaksi
(transaction number).
e. Dalam hal Anggota Bursa Efek memasukkan Order ke JATS dimana Order tersebut
belum memperoleh konfirmasi dari JATS (reply), namun Anggota Bursa Efek tersebut
memasukkan kembali Order yang sama, maka Order tersebut oleh JATS diperlakukan
sebagai Order yang baru. Apabila transaksi atas kedua Order tersebut terjadi matched,
maka kedua transaksi dimaksud adalah sah.
f. Dalam hal Anggota Bursa Efek melakukan withdraw dan/atau amend atas Order yang
telah dimasukkan ke JATS dimana withdraw dan/atau amend tersebut belum
memperoleh reply dari JATS, maka apabila transaksi atas Order tersebut tetap terjadi
maka transaksi dimaksud adalah sah.
g. Dalam hal Anggota Bursa Efek tidak melakukan pembersihan data pada sistem internal
Anggota Bursa Efek (housekeeping) yang berasal dari kegiatan perdagangan Hari Bursa
sebelumnya yang menyebabkan data tersebut terkirim kembali ke JATS, maka Order
yang terkirim dan/atau yang menjadi transaksi adalah sah.

3. Ketentuan Auto Rejection


a. Order yang dimasukkan ke JATS tunduk pada ketentuan dan persentase Auto
Rejection yang ditetapkan untuk masing – masing Efek.
b. JATS menggunakan Harga Acuan sebagai dasar perhitungan Auto Rejection dengan
ketentuan sebagai berikut:
i. Penentuan Harga Acuan Auto Rejection untuk Efek yang pertama kali
diperdagangkan di Bursa (perdagangan perdana) menggunakan harga perdana
dari Efek tersebut.

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 26


Ilustrasi Auto Rejection untuk Efek pada hari perdagangan perdana:
Perdagangan
Perdana
Auto Rejection 1255
+25% 1250

Harga Perdana 1000


-25% 750

Auto Rejection 745

ii. Penentuan Harga Acuan untuk perhitungan Auto Rejection untuk Efek yang
sudah diperdagangkan di Bursa menggunakan Harga Pembukaan apabila Harga
Pembukaan (Opening Price) terbentuk pada sesi Pra-pembukaan. Apabila
Anggota Bursa Efek memasukkan Order pada harga lebih tinggi atau lebih
rendah dari persentase Auto Rejection yang berlaku pada Efek tersebut, maka
Order tersebut akan secara otomatis ditolak oleh JATS.

Ilustrasi Auto Rejection untuk Efek yang Harga Pembukaannya terbentuk:

Sesi Pra- Sesi 1, 2, Pra-


pembukaan penutupan
Auto Rejection 1255 1565 Auto Rejection
+25% 1250 1560 +25%

⁞ ⁞
Harga Previous 1000 1250 Harga Pembukaan
⁞ ⁞
-25% 750 940 -25%
Auto Rejection 745 935 Auto Rejection

Untuk Efek yang masuk dalam sesi Pra-pembukaan, Harga Previous akan
menjadi Harga Acuan yang digunakan dalam perhitungan Auto Rejection pada
sesi Pra-pembukaan. Pada sesi I, II, dan Pra-penutupan, Harga Acuan yang
digunakan dalam perhitungan Auto Rejection adalah Harga Pembukaan. Apabila
Anggota Bursa Efek memasukkan Order pada harga lebih tinggi atau lebih
rendah dari persentase Auto Rejection yang berlaku pada Efek tersebut, maka
Order tersebut akan secara otomatis ditolak oleh JATS.

iii. Penentuan Harga Acuan untuk perhitungan Auto Rejection untuk Efek yang
sudah diperdagangkan di Bursa menggunakan Harga Previous apabila Harga
Pembukaan tidak terbentuk.

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 27


Ilustrasi Auto Rejection untuk Efek yang Harga Pembukaannya tidak terbentuk:

Sesi 1, 2, Pra-
penutupan
Auto Rejection 1565
+25% 1560

Harga Previous 1250

-25% 940
Auto Rejection 935

Pada ilustrasi di atas, Harga Previous menjadi Harga Acuan dalam perhitungan
Auto Rejection pada sesi I, II, dan Pra-penutupan. Apabila Anggota Bursa Efek
memasukkan Order pada harga lebih tinggi atau lebih rendah dari persentase
Auto Rejection yang berlaku pada Efek tersebut, maka Order tersebut akan secara
otomatis ditolak oleh JATS.

iv. Penentuan Harga Acuan untuk perhitungan Auto Rejection untuk Efek yang
Harganya disesuaikan akibat dari tindakan korporasi menggunakan Harga
Teoretis Hasil Tindakan Korporasi.

Ilustrasi Auto Rejection untuk Efek yang harganya disesuaikan menjadi Harga
Teoretis Hasil Tindakan Korporasi:
Hari Harga
Hari Ini
Sebelumnya Teoretis
Auto Rejection 1255 314 Auto Rejection
+25% 1250 250 312 +25%

⁞ ⁞
Harga Previous 1000 250 Harga Teoretis
⁞ ⁞
-25% 750 188 -25%
Auto Rejection 745 187 Auto Rejection

Pada ilustrasi di atas, Harga Previous disesuaikan menjadi Harga Teoretis Hasil
Tindakan Korporasi dan menjadi Harga Acuan dalam perhitungan Auto Rejection
untuk hari berikutnya. Apabila Anggota Bursa Efek memasukkan Order pada
harga lebih tinggi atau lebih rendah dari persentase Auto Rejection yang berlaku
pada Efek tersebut, maka Order tersebut akan secara otomatis ditolak oleh JATS.

v. Penentuan Harga Acuan untuk perhitungan Auto Rejection untuk Efek yang
Harganya disesuaikan berdasarkan nilai pasar wajar yang ditetapkan oleh penilai

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 28


usaha sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
35/POJK.04/2020 tentang Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Bisnis di
Pasar Modal.
Ilustrasi Auto Rejection untuk Efek yang harganya disesuaikan berdasarkan nilai
pasar wajar yang ditetapkan oleh penilai usaha:
Harga
Hari Nilai
Hari Ini
Sebelumnya pasar
wajar
Auto Rejection 1255 314 Auto Rejection
+25% 1250 250 312 +25%

⁞ ⁞
Harga nilai pasar
Harga Previous 1000 250 wajar
⁞ ⁞
-25% 750 188 -25%
Auto Rejection 745 187 Auto Rejection

Pada ilustrasi di atas, Harga Previous disesuaikan menjadi Harga nilai pasar
wajar dan menjadi Harga Acuan dalam perhitungan Auto Rejection untuk hari
berikutnya. Apabila Anggota Bursa Efek memasukkan Order pada harga lebih
tinggi atau lebih rendah dari persentase Auto Rejection yang berlaku pada Efek
tersebut, maka Order tersebut akan secara otomatis ditolak oleh JATS.

4. Ketentuan Fraksi Harga dan Jenjang Perubahan Harga Maksimum


a. Order yang dimasukkan ke JATS tunduk pada ketentuan Fraksi Harga dan jenjang
perubahan harga maksimum yang ditetapkan untuk masing – masing Efek.

Ilustrasi Fraksi Harga dan jenjang perubahan harga maksimum:


Untuk saham dengan Harga Acuan lebih tinggi atau sama dengan Rp5.000,00 adalah
10 kali Fraksi Harga Rp25,00 atau sebesar Rp250,00, sedangkan untuk Harga Acuan
kurang dari Rp5.000,00 adalah 10 kali Fraksi Harga Rp10,00 atau sebesar Rp100,00.

Efek ABCD
Bid Harga Ask
(IDR)
Fraksi Fraksi
Jenjang Perubahan +250 5250
Harga Maksimum ⁞ ⁞
+50 5050

+25 5025

Harga Acuan 5000 Harga Acuan


4990 -10
4980 -20
⁞ ⁞ Jenjang Perubahan
4900 -100 Harga Maksimum

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 29


b. Jenjang perubahan harga maksimum berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai
sepanjang tidak lebih rendah dari harga minimum atau melampaui batasan persentase
Auto Rejection.

Ilustrasi untuk order beli:


Terdapat kondisi Harga Acuan pada Rp5.000,00 sehingga JATS akan melakukan
Auto Rejection apabila harga yang dimasukkan ke JATS lebih tinggi atau lebih rendah
25% dari Harga Acuan sedangkan last traded price pada harga Rp5.200,00. Jenjang
perubahan harga maksimum yang dapat dimasukkan ke JATS hanya sebesar 2 Fraksi
Harga dari last traded price atau sampai dengan harga Rp5.250,00 dikarenakan
apabila melebihi harga tersebut maka akan ditolak oleh JATS karena melampaui Auto
Rejection.
Efek ABCD

Bid Harga Ask

Fraksi (IDR) Fraksi

Auto Rejection +55 5275

Jenjang Perubahan +50 5250


Harga Maksimum ⁞ ⁞

Last Traded Price 5200

5000 Harga Acuan

Ilustrasi untuk order jual:


Terdapat kondisi Harga Acuan pada Rp5.000,00 sehingga JATS akan melakukan
Auto Rejection apabila harga yang dimasukkan ke JATS lebih tinggi atau lebih rendah
25% dari Harga Acuan sedangkan last traded price pada harga Rp4.780,00. Jenjang
perubahan harga maksimum yang dapat dimasukkan ke JATS hanya sebesar 3 Fraksi
Harga dari last traded price atau sampai dengan harga Rp4.750,00 dikarenakan
apabila melebihi harga tersebut maka akan ditolak oleh JATS karena melampaui Auto
Rejection.
Efek ABCD

Bid Harga Ask

Fraksi (IDR) Fraksi

Harga Acuan 5000

4780 Last Traded Price

⁞ ⁞ Jenjang Perubahan
4750 -30 Harga Maksimum

4740 -40 Auto Rejection

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 30


c. JATS menggunakan Harga Acuan sebagai dasar perhitungan jenjang perubahan harga
maksimum sebagai berikut:
1) Order Beli
i. Dalam hal terdapat Best Bid, maka Harga Acuan yang digunakan adalah Best
Bid.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Last traded price : 995
Bid Ask
Volume Harga Harga Volume
Kode AB Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Jenjang
Perubahan Harga 1040 1005 100 XX
Maksimum

⁞ 1010 100 YY
Best Bid

Harga Acuan
AA 100 990 1015 100 ZZ

ii. Dalam hal tidak terdapat Best Bid maupun Best Ask, maka Harga Acuan yang
digunakan adalah last traded price.

Ilustrasi:
Efek ABCD
Last traded price: 995 (Harga Acuan)
Bid Ask
Volume Harga Harga Volume
Kode AB Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Jenjang
Perubahan Harga 1045
Maksimum

iii. Dalam hal tidak terdapat Best Bid dan terdapat Best Ask dengan harga lebih
tinggi/sama dengan last traded price, maka Harga Acuan yang digunakan
adalah last traded price.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Last traded price: 995 (Harga Acuan)

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 31


Bid Ask
Volume Harga Harga Volume
Kode AB Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Jenjang Best Ask
Perubahan Harga 1045 1005 100 XX
≥ Last Traded
Maksimum

1010 100 YY
1015 100 ZZ

iv. Dalam hal tidak terdapat Best Bid dan terdapat Best Ask dengan harga lebih
rendah dari last traded price, maka Harga Acuan yang digunakan adalah Best
Ask.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Last traded price: 1010
Bid Ask
Volume Harga Harga Volume
Kode AB Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Jenjang Best Ask
Perubahan Harga 1055 1005 100 XX
Harga Acuan
Maksimum

1010 100 YY
1015 100 ZZ

2) Order Jual
i. Dalam hal terdapat Best Ask, maka Harga Acuan yang digunakan adalah Best
Ask.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Last traded price: 995
Bid Ask
Volume Harga Harga Volume
Kode AB Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Jenjang
965 Perubahan Harga
Maksimum


Best Ask
1015 100 XX
Harga Acuan

ii. Dalam hal tidak terdapat Best Bid maupun Best Ask, maka Harga Acuan yang
digunakan adalah last traded price.
Ilustrasi:

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 32


Efek ABCD
Last traded price: 995 (Harga Acuan)
Bid Ask
Volume Harga Harga Volume
Kode AB Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Jenjang
945 Perubahan Harga
Maksimum

iii. Dalam hal tidak terdapat Best Ask dan terdapat Best Bid dengan harga lebih
rendah/sama dengan last traded price, maka Harga Acuan yang digunakan
adalah last traded price.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Last traded price: 995 (Harga Acuan)
Bid Ask
Volume Harga Harga Volume
Kode AB Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid Jenjang

≤ Last Traded
AA 100 990 945 Perubahan Harga
Maksimum

BB 100 985
CC 100 980
iv. Dalam hal tidak terdapat Best Ask dan terdapat Best Bid dengan harga lebih
tinggi dari last traded price, maka Harga Acuan yang digunakan adalah Best
Bid.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Last traded price: 995
Bid Ask
Volume Harga Harga Volume
Kode AB Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid Jenjang

Harga Acuan
AA 100 1000 950 Perubahan Harga
Maksimum

BB 100 995
CC 100 990

Jenjang perubahan harga maksimum untuk order beli hanya berlaku untuk order beli
yang dimasukkan pada harga yang lebih tinggi dari Harga Acuan. Sedangkan untuk
order jual, jenjang perubahan harga maksimum hanya berlaku untuk order jual yang
dimasukkan pada harga yang lebih rendah dari Harga Acuan.
Ilustrasi:

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 33


Efek ABCD
Last traded price: 1000
Bid Ask
Volume Harga Harga Volume
Kode AB Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Jenjang 1050 955 Jenjang
Perubahan Harga Perubahan Harga
Maksimum ⁞ ⁞ Maksimum

Best Bid Best Ask

Harga Acuan
AA 100 1000 1005 100 XX
Harga Acuan

⁞ ⁞
750 1250
Auto Rejection 745 1255 Auto Rejection

Pada ilustrasi di atas, order beli dapat dimasukkan ke JATS paling tinggi pada harga
Rp1.050,00 karena berlaku ketentuan jenjang perubahan harga maksimum, sedangkan
paling rendah dapat dilakukan pada harga Rp750,00. Begitu juga sebaliknya terhadap
order jual dapat dimasukkan ke JATS paling rendah pada harga Rp995,00 karena
berlaku ketentuan jenjang perubahan harga maksimum, sedangkan paling tinggi dapat
dilakukan pada harga Rp1.250,00.

5. Pelaksanaan Perdagangan pada Sesi Pra-pembukaan


a. Pelaksanaan perdagangan pada sesi Pra-pembukaan menggunakan mekanisme call
auction.
b. Cara penyampaian Order dan batasan waktu yang dapat disampaikan selama sesi Pra-
pembukaan adalah sebagai berikut:

Cara
Penyampaian Limit
FAK FOK MTL
Batasan Order
Waktu

Immediate Order ✓

Session Order ✓

Day Order ✓

c. Order FAK hanya dapat disampaikan apabila terdapat volume yang dapat
diperjumpakan.
d. Order FAK yang telah disampaikan tidak dapat dilakukan amend.
e. Order FAK yang telah disampaikan dapat dilakukan withdraw.
f. Ketentuan jenjang perubahan harga maksimum tidak berlaku selama sesi Pra-
pembukaan.
g. Harga Pembukaan terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah volume order beli dan
volume order jual terbanyak untuk saham yang sama yang dapat diperjumpakan oleh
JATS pada satu harga tertentu.

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 34


h. Penghitungan Harga Pembukaan dilakukan dengan algoritma pembentukan Harga
Pembukaan sebagai berikut:

1) Tahap pengumpulan Order:


Seluruh Order yang disampaikan ke JATS pada sesi Pra-pembukaan dikumpulkan
dan disusun terlebih dahulu sampai dengan akhir sesi Pra-pembukaan sebelum
diperjumpakan sebagai berikut:

i. Order yang disampaikan secara Limit Order akan diurutkan berdasarkan price
priority dan time priority.

Ilustrasi:
Kondisi Order Book yang telah diurutkan atas Order yang disampaikan secara
Limit Order.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
100 08:47:00 Limit SS
1020
300 08:50:00 Limit TT
700 08:46:00 Limit UU
AA Limit 08:50:00 100 1015
400 08:49:00 Limit VV
BB Limit 08:47:00 200 1010 700 08:45:00 Limit WW
CC Limit 08:48:00 600 200 08:45:00 Limit XX
1005
DD Limit 08:50:00 400 300 08:46:00 Limit YY
EE Limit 08:45:00 500 1000 200 08:48:00 Limit ZZ
FF Limit 08:48:00 300 995
ii. Order yang disampaikan secara FAK akan secara otomatis menggunakan
harga Best Bid untuk order beli dan Best Ask untuk order jual, serta memiliki
urutan prioritas yang lebih tinggi dibandingkan Limit Order.

Ilustrasi:
Order beli FAK dimasukkan dengan volume 100 lot, maka akan secara
otomatis diurutkan pada harga Best Bid yaitu Rp1.015,00 dengan prioritas
tertinggi.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
100 08:47:00 Limit SS
1020
300 08:50:00 Limit TT
GG FAK 08:51:00 100 700 08:46:00 Limit UU
1015
AA Limit 08:50:00 100 400 08:49:00 Limit VV
BB Limit 08:47:00 200 1010 700 08:45:00 Limit WW
CC Limit 08:48:00 600 200 08:45:00 Limit XX
1005
DD Limit 08:50:00 400 300 08:46:00 Limit YY
EE Limit 08:45:00 500 1000 200 08:48:00 Limit ZZ
FF Limit 08:48:00 300 995

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 35


iii. Dalam hal kemudian terdapat Limit Order yang disampaikan dengan harga
yang lebih tinggi dari Best Bid atau lebih rendah dari Best Ask, maka Order
FAK yang telah disampaikan akan secara otomatis melakukan pengkinian
harga menggunakan harga Best Bid untuk order beli dan Best Ask untuk order
jual, serta diurutkan dengan prioritas yang lebih tinggi dibandingkan Limit
Order.

Ilustrasi:
Limit Order beli dimasukkan dengan volume 200 lot pada harga Rp1.020,00
yang lebih tinggi daripada Best Bid sebelumnya.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
100 08:47:00 Limit SS
HH Limit 08:52:00 200 1020
300 08:50:00 Limit TT
GG FAK 08:51:00 100 700 08:46:00 Limit UU
1015
AA Limit 08:50:00 100 400 08:49:00 Limit VV
BB Limit 08:47:00 200 1010 700 08:45:00 Limit WW
CC Limit 08:48:00 600 200 08:45:00 Limit XX
1005
DD Limit 08:50:00 400 300 08:46:00 Limit YY
EE Limit 08:45:00 500 1000 200 08:48:00 Limit ZZ
FF Limit 08:48:00 300 995

Order beli FAK sebelumnya pada harga Rp1.015,00 akan secara otomatis
melakukan pengkinian harga menjadi Rp1.020,00 dan memiliki prioritas yang
lebih tinggi dibandingkan Limit Order.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
GG FAK 08:51:00 100 100 08:47:00 Limit SS
1020
HH Limit 08:52:00 200 300 08:50:00 Limit TT
700 08:46:00 Limit UU
1015
AA Limit 08:50:00 100 400 08:49:00 Limit VV
BB Limit 08:47:00 200 1010 700 08:45:00 Limit WW
CC Limit 08:48:00 600 200 08:45:00 Limit XX
1005
DD Limit 08:50:00 400 300 08:46:00 Limit YY
EE Limit 08:45:00 500 1000 200 08:48:00 Limit ZZ
FF Limit 08:48:00 300 995

iv. Dalam hal terdapat Order FAK lain yang disampaikan, maka Order FAK yang
telah disampaikan akan diurutkan secara time priority.

Ilustrasi:

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 36


Kondisi Order Book terakhir dengan order jual FAK dengan volume 400 lot
yang secara otomatis diurutkan pada harga Best Ask yaitu Rp1.000,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
GG FAK 08:51:00 100 100 08:47:00 Limit SS
1020
HH Limit 08:52:00 200 300 08:50:00 Limit TT
700 08:46:00 Limit UU
AA Limit 08:50:00 100 1015
400 08:49:00 Limit VV
BB Limit 08:47:00 200 1010 700 08:45:00 Limit WW
CC Limit 08:48:00 600 200 08:45:00 Limit XX
1005
DD Limit 08:50:00 400 300 08:46:00 Limit YY
200 08:48:00 Limit ZZ
EE Limit 08:45:00 500 1000
400 08:51:00 FAK RR
FF Limit 08:48:00 300 995

Order beli FAK baru dimasukkan dengan volume 300 lot akan secara otomatis
diurutkan pada harga Best Ask yaitu Rp1.000,00 dengan prioritas yang lebih
rendah dibandingkan order beli FAK yang sudah masuk ke JATS terlebih
dahulu.

Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
GG FAK 08:51:00 100 100 08:47:00 Limit SS
1020
HH Limit 08:52:00 200 300 08:50:00 Limit TT
700 08:46:00 Limit UU
AA Limit 08:50:00 100 1015
400 08:49:00 Limit VV
BB Limit 08:47:00 200 1010 700 08:45:00 Limit WW
CC Limit 08:48:00 600 200 08:45:00 Limit XX
1005
DD Limit 08:50:00 400 300 08:46:00 Limit YY
200 08:48:00 Limit ZZ
EE Limit 08:45:00 500 1000 300 08:52:00 FAK QQ
400 08:51:00 FAK RR
FF Limit 08:48:00 300 995

2) Tahap pengelompokkan Order:


Order yang telah disusun berdasarkan price priority dan time priority kemudian
dijumlahkan volumenya pada masing-masing tingkat harga sebagai berikut:

Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Volume (IDR) Volume
Kode AB Kode AB
(Lot) (Lot)

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 37


GG, HH 300 1020 400 SS, TT
AA 100 1015 1100 UU, VV
BB 200 1010 700 YY
CC, DD 1000 1005 500 XX, YY
EE 500 1000 900 QQ, RR, ZZ
FF 300 995

3) Tahap akumulasi Order:


Selanjutnya volume setiap order beli pada tiap tingkat harga diakumulasikan dari
harga tertinggi ke harga terendah, dan sebaliknya volume order jual pada tiap
tingkat harga diakumulasikan dari harga terendah ke harga tertinggi:

Ilustrasi:

Efek ABCD
Bid Harga Ask
Kumulatif Volume (Lot) (IDR) Volume (Lot) Kumulatif
300 300 1020 400 3600
400 100 1015 1100 3200
600 200 1010 700 2100
1600 1000 1005 500 1400
2100 500 1000 900 900
2400 300 995 - 0
4) Tahap penghitungan harga:
Setelah dilakukannya tahap pengumpulan, pengelompokkan, dan akumulasi
Order, JATS akan melakukan proses sebagai berikut:
i. Menghitung volume order beli dan volume order jual yang dapat
diperjumpakan untuk masing-masing tingkatan harga;
ii. Dari hasil perhitungan tersebut, JATS menetapkan Harga Pembukaan
berdasarkan volume order beli dan volume order jual terbanyak yang dapat
diperjumpakan. Berikut proses terbentuknya Harga Pembukaan:

Kemungkinan pertama:
Terjadinya perjumpaan (matched) volume order beli dan volume order jual
yang terbanyak pada harga tertentu sehingga harga tersebut ditetapkan sebagai
Harga Pembukaan.

Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
300 300 1020 400 3600 300
400 100 1015 1100 3200 400
600 200 1010 700 2100 600
1600 1000 1005 500 1400 1400
2100 500 1000 900 900 900
2400 300 995 - 0 0

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 38


Atas Order yang masuk pada sesi Pra-pembukaan tersebut, Harga Pembukaan
terbentuk pada harga Rp1.005,00 dengan volume yang diperjumpakan
sebanyak 1.400 lot.

Kemungkinan kedua:
Jika hasil perjumpaan volume order beli dan volume order jual terbanyak
lebih dari satu maka JATS akan menetapkan Harga Pembukaan melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Dari perbandingan antara setiap akumulasi volume order beli dan
akumulasi volume order jual terbanyak tersebut, JATS akan memilih
harga yang terdapat pada tingkat akumulasi volume order beli dan
akumulasi volume order jual yang sama sebagai Harga Pembukaan.

Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume Volume Selisih
Kumulatif (IDR) Kumulatif diperjumpakan
(Lot) (Lot) (Lot)
300 300 1020 400 2800 0 2500
400 100 1015 1100 2400 100 2000
600 200 1010 700 1300 600 700
600 0 1005 500 600 600 0
2100 500 1000 100 100 100 2000
2400 300 995 - 0 0 2400
b) Jika tidak terdapat tingkat akumulasi volume order beli dan akumulasi
volume order jual yang sama, maka JATS memilih harga pada tingkat
dimana terdapat selisih terkecil antara akumulasi volume order beli dan
akumulasi volume order jual sebagai Harga Pembukaan.

Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume Volume Selisih
Kumulatif (IDR) Kumulatif diperjumpakan
(Lot) (Lot) (Lot)
300 300 1020 400 2800 300 2500
400 100 1015 1100 2400 400 2000
600 200 1010 700 1300 600 700
1600 1000 1005 500 600 600 1000
2100 500 1000 100 100 100 2000
2400 300 995 - 0 0 2400

Atas Order yang masuk pada sesi Pra-pembukaan tersebut, Harga


Pembukaan terbentuk pada harga Rp1.010,00 dengan volume yang
diperjumpakan sebanyak 600 lot.

c) Jika perbandingan antara akumulasi volume order beli dan akumulasi


volume order jual mempunyai selisih yang sama besarnya maka JATS
memilih harga pada tingkat harga tertinggi sebagai Harga Pembukaan.

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 39


Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume Volume Selisih
Kumulatif (IDR) Kumulatif diperjumpak
(Lot) (Lot) an (Lot)
300 300 1020 400 2800 300 2500
400 100 1015 1100 2400 400 2000
600 200 1010 700 1300 600 700
1300 700 1005 500 600 600 700
1800 500 1000 100 100 100 1700
2100 300 995 - 0 0 2100

Atas Order yang masuk pada sesi Pra-pembukaan tersebut, Harga


Pembukaan terbentuk pada harga Rp1.010,00 dengan volume yang
diperjumpakan sebanyak 600 lot.

5) Tahap alokasi dan perjumpaan transaksi:


Hasil alokasi Order pada sesi Pra-pembukaan kemudian diperjumpakan dimulai
dari Order FAK terlebih dahulu berdasarkan time priority, kemudian disusul Limit
Order berdasarkan price priority dan time priority dimana order beli pada harga
yang lebih tinggi dan order jual pada harga yang lebih rendah mendapatkan
prioritas terlebih dahulu.

Ilustrasi:
Harga Pembukaan terbentuk pada harga Rp1.005,00 dengan volume yang
diperjumpakan sebanyak 1.400 lot.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Matched Order Order Matched
AB (Lot) (Lot) AB
100 GG FAK 100 100 Limit SS 0
1020
200 HH Limit 200 300 Limit TT 0
700 Limit UU 0
100 AA Limit 100 1015
400 Limit VV 0
200 BB Limit 200 1010 700 Limit WW 0
600 CC Limit 600 200 Limit XX 200
1005
200 DD Limit 400 300 Limit YY 300
200 Limit ZZ 200
0 EE Limit 500 1000 300 FAK QQ 300
400 FAK RR 400
0 FF Limit 300 995

Hasil perjumpaan volume sebanyak 1.400 lot pada harga Rp1.005,00 dengan
rincian sebagai berikut:
Efek ABCD

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 40


Urutan Kode AB Alokasi Harga
Alokasi Beli-Jual Volume (IDR)
1 GG-RR 100 1005
2 HH-RR 200 1005
3 AA-RR 100 1005
4 BB-QQ 200 1005
5 CC-QQ 100 1005
6 CC-ZZ 200 1005
7 CC-YY 300 1005
8 DD-XX 200 1005
Total 1400 1005

Adapun sisa Order DD sebanyak 200 lot pada harga Rp1.005,00 tidak
mendapatkan alokasi transaksi dan secara otomatis akan diteruskan ke
perdagangan sesi I.

i. Selama sesi Pra-pembukaan berlangsung, JATS tidak menampilkan informasi Order


Book, namun JATS menampilkan IEP dan IEV dengan ketentuan sebagai berikut:
1) IEP dihitung menggunakan algoritma pembentukan Harga Pembukaan
sebagaimana disebutkan pada huruf g. di atas;
2) IEV merupakan volume yang dapat diperjumpakan pada harga IEP;
3) Penghitungan dan pendistribusian IEP dan IEV dilakukan secara realtime setiap
terdapat perubahan pada Order Book yang diakibatkan oleh adanya Order baru,
amend Order, dan/atau withdraw Order.
Ilustrasi:
Kondisi Order Book awal saat tidak terdapat Order sama sekali, maka tidak ada
informasi IEP dan IEV.
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
0
0
0
0
0
0

IEP
IEV

Kemudian terdapat Order pada Order Book namun belum terdapat Order yang
dapat diperjumpakan, maka IEP dan IEV bernilai nol.
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga
Volume Volume dapat
Kumulatif (IDR) Kumulatif
(Lot) (Lot) diperjumpakan

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 41


(Lot)

0 1020 300 600 0


0 1015 100 300 0
0 1010 200 200 0
100 100 1005 0 0
400 300 1000 0 0
800 400 995 0 0

IEP 0
IEV 0

Ketika sudah terdapat Order yang dapat diperjumpakan, maka informasi IEP dan
IEV akan ditampilkan, dalam hal ini IEP terbentuk pada harga Rp1.000,00 dan
IEV sejumlah 500 lot.
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
0 - 1020 300 1300 0
200 200 1015 100 1000 200
300 100 1010 200 900 300
400 100 1005 200 700 400
700 300 1000 500 500 500
1100 400 995 - 0 0

IEP 1000
IEV 500
Selanjutnya terdapat order beli baru pada harga Rp1.020,00 dengan volume 500
lot, maka informasi IEP akan berubah secara realtime, dalam hal ini IEP berubah
dari Rp1.000,00 menjadi Rp1.010,00 dengan IEV sejumlah 800 lot.
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
500 500 1020 300 1300 500
700 200 1015 100 1000 700
800 100 1010 200 900 800
900 100 1005 200 700 700
1200 300 1000 500 500 500
1600 400 995 - 0 0

IEP 1010
IEV 800

Kemudian terdapat order jual baru pada harga Rp995,00 dengan volume 600 lot,
maka informasi IEP akan berubah secara realtime, dalam hal ini IEP berubah dari
Rp1.010,00 menjadi Rp1.000,00 dengan IEV sejumlah 1.100 lot.
Efek ABCD
Bid Harga Ask Volume yang

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 42


(IDR) dapat
Volume Volume
Kumulatif Kumulatif diperjumpakan
(Lot) (Lot)
(Lot)
500 500 1020 300 2500 500
700 200 1015 100 2200 700
800 100 1010 200 2100 800
900 100 1005 200 1300 900
1200 300 1000 500 1100 1100
1600 400 995 600 600 600

IEP 1000
IEV 1100

Sebanyak 300 lot order jual pada harga Rp1.000,00 di withdraw sehingga hanya
tersisa 200 lot, maka informasi IEP akan berubah secara realtime, dalam hal ini
IEP berubah dari Rp1.000,00 menjadi Rp1.005,00 dengan IEV sejumlah 900 lot.
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
500 500 1020 300 1700 500
700 200 1015 100 1400 700
800 100 1010 200 1300 800
900 100 1005 200 1100 900
1200 300 1000 200 800 800
1600 400 995 600 600 600

IEP 1005
IEV 900
j. Seluruh Order pada sesi Pra-pembukaan yang belum diperjumpakan oleh JATS dan
masih berstatus open akan diteruskan secara otomatis ke perdagangan sesi I.

k. Dalam hal harga pesanan pada sesi Pra-pembukaan berada pada luar rentang batasan
Auto Rejection dengan acuan Harga Pembukaan, maka pesanan tersebut tidak akan
diteruskan ke sesi berikutnya dan secara otomatis akan di withdraw oleh JATS.

Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
800 800 1200 600 3100 800
1700 900 1100 900 2500 1700
2200 500 1000 700 1600 1600
2400 200 900 800 900 900
2800 400 800 100 100 100

Pada ilustrasi di atas, Harga Pembukaan Efek ABCD terbentuk pada harga
Rp1.100,00. Apabila Auto Rejection yang berlaku untuk Efek ABCD sebesar 25%,
maka harga tertinggi Efek ABCD yang dapat disampaikan ke JATS pada sesi

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 43


berikutnya adalah Rp1.375,00 dan harga terendah yang dapat disampaikan ke JATS
adalah Rp825,00. Order yang disampaikan pada sesi Pra-pembukaan dengan harga
yang lebih tinggi dari Rp1.375,00 atau lebih rendah dari Rp825,00 tidak diteruskan ke
sesi berikutnya. Pada contoh di atas, order beli sebanyak 400 lot dan order jual
sebanyak 100 lot pada harga Rp800,00 tidak diteruskan ke sesi berikutnya dan secara
otomatis ter-withdraw.

6. Pelaksanaan Perdagangan pada Sesi Pra-penutupan


a. Pelaksanaan perdagangan pada sesi Pra-penutupan menggunakan mekanisme call
auction.
b. Cara penyampaian Order dan batasan waktu yang dapat disampaikan selama sesi Pra-
penutupan adalah sebagai berikut:
Cara
Penyampaian Limit
FAK FOK MTL
Batasan Order
Waktu

Immediate Order ✓

Session Order ✓

Day Order ✓

c. Order FAK hanya dapat disampaikan apabila terdapat volume yang mencukupi untuk
diperjumpakan.
d. Order FAK yang telah disampaikan tidak dapat dilakukan amend.
e. Order FAK yang telah disampaikan dapat dilakukan withdraw.
f. Ketentuan jenjang perubahan harga maksimum tidak berlaku selama sesi Pra-
penutupan.
g. Seluruh Order pada sesi II yang belum diperjumpakan oleh JATS dan masih berstatus
open diteruskan ke sesi Pra-penutupan.
h. Harga Penutupan terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah volume order beli dan
volume order jual terbanyak untuk Efek yang sama yang dapat diperjumpakan oleh
JATS pada satu harga tertentu.
i. Penghitungan Harga Penutupan dilakukan dengan algoritma pembentukan Harga
Penutupan sebagai berikut:
1) Tahap pengumpulan Order:
Seluruh Order yang diteruskan dari sesi II dan Order baru yang disampaikan di
sesi Pra-penutupan dikumpulkan dan disusun terlebih dahulu sampai dengan akhir
sesi Pra-penutupan sebelum diperjumpakan sebagai berikut:

i. Order yang disampaikan secara Limit Order akan diurutkan berdasarkan price
priority dan time priority.

Ilustrasi:
Kondisi Order Book yang telah diurutkan atas Order yang disampaikan secara
Limit Order.

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 44


Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
100 15:52:00 Limit SS
1020
300 15:55:00 Limit TT
700 15:51:00 Limit UU
AA Limit 15:55:00 100 1015
400 15:54:00 Limit VV
BB Limit 15:52:00 200 1010 700 15:50:00 Limit WW
CC Limit 15:53:00 600 200 15:51:00 Limit XX
1005
DD Limit 15:55:00 400 300 15:51:00 Limit YY
EE Limit 15:50:00 500 1000 200 15:53:00 Limit ZZ
FF Limit 15:53:00 300 995

ii. Order yang disampaikan secara FAK akan secara otomatis menggunakan
harga Best Bid untuk order beli dan Best Ask untuk order jual, serta memiliki
urutan prioritas yang lebih tinggi dibandingkan Limit Order.

Ilustrasi:
Order beli FAK dimasukkan dengan volume 100 lot, maka akan secara
otomatis diurutkan pada harga Best Bid yaitu Rp1.015,00 dengan prioritas
tertinggi.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
100 15:52:00 Limit SS
1020
300 15:55:00 Limit TT
GG FAK 15:56:00 100 700 15:51:00 Limit UU
1015
AA Limit 15:55:00 100 400 15:54:00 Limit VV
BB Limit 15:52:00 200 1010 700 15:50:00 Limit WW
CC Limit 15:53:00 600 200 15:51:00 Limit XX
1005
DD Limit 15:55:00 400 300 15:51:00 Limit YY
EE Limit 15:50:00 500 1000 200 15:53:00 Limit ZZ
FF Limit 15:53:00 300 995

iii. Dalam hal kemudian terdapat Limit Order yang disampaikan dengan harga
yang lebih tinggi dari Best Bid atau lebih rendah dari Best Ask, maka Order
FAK yang telah disampaikan akan secara otomatis melakukan pengkinian
harga menggunakan harga Best Bid untuk order beli dan Best Ask untuk order
jual, serta diurutkan dengan prioritas yang lebih tinggi dibandingkan Limit
Order.

Ilustrasi:
Limit Order beli dimasukkan dengan volume 200 lot pada harga Rp1.020,00
yang lebih tinggi daripada Best Bid sebelumnya.
Efek ABCD

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 45


Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
100 15:52:00 Limit SS
HH Limit 15:57:00 200 1020
300 15:55:00 Limit TT
GG FAK 15:56:00 100 700 15:51:00 Limit UU
1015
AA Limit 15:55:00 100 400 15:54:00 Limit VV
BB Limit 15:52:00 200 1010 700 15:50:00 Limit WW
CC Limit 15:53:00 600 200 15:51:00 Limit XX
1005
DD Limit 15:55:00 400 300 15:51:00 Limit YY
EE Limit 15:50:00 500 1000 200 15:53:00 Limit ZZ
FF Limit 15:53:00 300 995

Order beli FAK sebelumnya pada harga Rp1.015,00 akan secara otomatis
melakukan pengkinian harga menjadi Rp1.020,00 dan memiliki prioritas yang
lebih tinggi dibandingkan Limit Order.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
GG FAK 15:56:00 100 100 15:52:00 Limit SS
1020
HH Limit 15:57:00 200 300 15:55:00 Limit TT
700 15:51:00 Limit UU
1015
AA Limit 15:55:00 100 400 15:54:00 Limit VV
BB Limit 15:52:00 200 1010 700 15:50:00 Limit WW
CC Limit 15:53:00 600 200 15:51:00 Limit XX
1005
DD Limit 15:55:00 400 300 15:51:00 Limit YY
EE Limit 15:50:00 500 1000 200 15:53:00 Limit ZZ
FF Limit 15:53:00 300 995
iv. Dalam hal terdapat Order FAK lain yang disampaikan, maka Order FAK yang
telah disampaikan akan diurutkan secara time priority.

Ilustrasi:
Kondisi Order Book terakhir dengan order jual FAK dengan volume 400 lot
yang secara otomatis diurutkan pada harga Best Ask yaitu Rp1.000,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
GG FAK 15:56:00 100 100 15:52:00 Limit SS
1020
HH Limit 15:57:00 200 300 15:55:00 Limit TT
700 15:51:00 Limit UU
AA Limit 15:55:00 100 1015
400 15:54:00 Limit VV
BB Limit 15:52:00 200 1010 700 15:50:00 Limit WW
CC Limit 15:53:00 600 200 15:51:00 Limit XX
1005
DD Limit 15:55:00 400 300 15:51:00 Limit YY
EE Limit 15:50:00 500 1000 200 15:53:00 Limit ZZ

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 46


400 15:56:00 FAK RR
FF Limit 15:52:00 300 995

Order beli FAK baru dimasukkan dengan volume 300 lot akan secara otomatis
diurutkan pada harga Best Ask yaitu Rp1.000,00 dengan prioritas yang lebih
rendah dibandingkan order beli FAK yang sudah masuk ke JATS terlebih
dahulu.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
GG FAK 15:56:00 100 100 15:52:00 Limit SS
1020
HH Limit 15:57:00 200 300 15:55:00 Limit TT
700 15:51:00 Limit UU
AA Limit 15:55:00 100 1015
400 15:54:00 Limit VV
BB Limit 15:52:00 200 1010 700 15:50:00 Limit WW
CC Limit 15:53:00 600 200 15:51:00 Limit XX
1005
DD Limit 15:55:00 400 300 15:51:00 Limit YY
200 15:53:00 Limit ZZ
EE Limit 15:50:00 500 1000 300 15:57:00 FAK QQ
400 15:56:00 FAK RR
FF Limit 15:52:00 300 995

2) Tahap pengelompokkan Order:


Order yang telah disusun berdasarkan price priority dan time priority kemudian
dijumlahkan volumenya pada masing-masing tingkat harga sebagai berikut:

Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Volume (IDR) Volume
Kode AB Kode AB
(Lot) (Lot)
GG, HH 300 1020 400 SS, TT
AA 100 1015 1100 UU, VV
BB 200 1010 700 YY
CC, DD 1000 1005 500 XX, YY
EE 500 1000 900 QQ, RR, ZZ
FF 300 995

3) Tahap akumulasi Order:


Selanjutnya volume setiap order beli pada tiap tingkat harga diakumulasikan dari
harga tertinggi ke harga terendah, dan sebaliknya volume order jual pada tiap
tingkat harga diakumulasikan dari harga terendah ke harga tertinggi:

Ilustrasi:

Efek ABCD
Bid Harga Ask

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 47


Kumulatif Volume (Lot) (IDR) Volume (Lot) Kumulatif
300 300 1020 400 3600
400 100 1015 1100 3200
600 200 1010 700 2100
1600 1000 1005 500 1400
2100 500 1000 900 900
2400 300 995 - 0

4) Tahap penghitungan harga:


Setelah dilakukannya tahap pengumpulan, pengelompokkan, dan akumulasi
Order, JATS akan melakukan proses sebagai berikut:
i. Menghitung volume order beli dan volume order jual yang dapat
diperjumpakan untuk masing-masing tingkatan harga;
ii. Dari hasil perhitungan tersebut, JATS menetapkan Harga Penutupan
berdasarkan volume order beli dan volume order jual terbanyak yang dapat
diperjumpakan. Berikut proses terbentuknya Harga Penutupan:

Kemungkinan pertama:
Terjadinya perjumpaan (matched) volume order beli dan volume order jual
yang terbanyak pada harga tertentu sehingga harga tersebut ditetapkan sebagai
Harga Penutupan.

Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
300 300 1020 400 3600 300
400 100 1015 1100 3200 400
600 200 1010 700 2100 600
1600 1000 1005 500 1400 1400
2100 500 1000 900 900 900
2400 300 995 - 0 0

Atas Order yang masuk pada sesi Pra-penutupan tersebut, Harga Penutupan
terbentuk pada harga Rp1.005,00 dengan volume yang diperjumpakan
sebanyak 1.400 lot.

Kemungkinan kedua:
Jika hasil perjumpaan volume order beli dan volume order jual terbanyak
lebih dari satu maka JATS akan menetapkan Harga Penutupan melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Dari perbandingan antara setiap akumulasi volume order beli dan
akumulasi volume order jual terbanyak tersebut, JATS akan memilih
harga yang terdapat pada tingkat akumulasi volume order beli dan
akumulasi volume order jual yang sama sebagai Harga Penutupan.

Ilustrasi:
Efek ABCD

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 48


Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume Volume Selisih
Kumulatif (IDR) Kumulatif diperjumpakan
(Lot) (Lot) (Lot)
300 300 1020 400 2800 0 2500
400 100 1015 1100 2400 100 2000
600 200 1010 700 1300 600 700
600 0 1005 500 600 600 0
2100 500 1000 100 100 100 2000
2400 300 995 - 0 0 2400

b) Jika tidak terdapat tingkat akumulasi volume order beli dan akumulasi
volume order jual yang sama, maka JATS memilih harga pada tingkat
dimana terdapat selisih terkecil antara akumulasi volume order beli dan
akumulasi volume order jual sebagai Harga Penutupan.

Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume Volume Selisih
Kumulatif (IDR) Kumulatif diperjumpakan
(Lot) (Lot) (Lot)
300 300 1020 400 2800 300 2500
400 100 1015 1100 2400 400 2000
600 200 1010 700 1300 600 700
1600 1000 1005 500 600 600 1000
2100 500 1000 100 100 100 2000
2400 300 995 - 0 0 2400
Atas Order yang masuk pada sesi Pra-penutupan tersebut, Harga
Penutupan terbentuk pada harga Rp1.010,00 dengan volume yang
diperjumpakan sebanyak 600 lot.

c) Jika perbandingan antara akumulasi volume order beli dan akumulasi


volume order jual mempunyai selisih yang sama besarnya maka JATS
memilih harga pada tingkat harga tertinggi sebagai Harga Penutupan.

Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume Volume Selisih
Kumulatif (IDR) Kumulatif diperjumpak
(Lot) (Lot) an (Lot)
300 300 1020 400 2800 300 2500
400 100 1015 1100 2400 400 2000
600 200 1010 700 1300 600 700
1300 700 1005 500 600 600 700
1800 500 1000 100 100 100 1700
2100 300 995 - 0 0 2100

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 49


Atas Order yang masuk pada sesi Pra-penutupan tersebut, Harga
Penutupan terbentuk pada harga Rp1.010,00 dengan volume yang
diperjumpakan sebanyak 600 lot.

5) Tahap alokasi dan perjumpaan transaksi:


Hasil alokasi Order pada sesi Pra-penutupan kemudian diperjumpakan dimulai
dari Order FAK terlebih dahulu berdasarkan time priority, kemudian disusul Limit
Order berdasarkan price priority dan time priority dimana order beli pada harga
yang lebih tinggi dan order jual pada harga yang lebih rendah mendapatkan
prioritas terlebih dahulu.

Ilustrasi:
Harga Penutupan terbentuk pada harga Rp1.005,00 dengan volume yang
diperjumpakan sebanyak 1.400 lot.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Matched Order Order Matched
AB (Lot) (Lot) AB
100 GG FAK 100 100 Limit SS 0
1020
200 HH Limit 200 300 Limit TT 0
700 Limit UU 0
100 AA Limit 100 1015
400 Limit VV 0
200 BB Limit 200 1010 700 Limit WW 0
600 CC Limit 600 200 Limit XX 200
1005
200 DD Limit 400 300 Limit YY 300
200 Limit ZZ 200
0 EE Limit 500 1000 300 MTL QQ 300
400 FAK RR 400
0 FF Limit 300 995
Hasil perjumpaan volume sebanyak 1.400 lot pada harga Rp1.005,00 dengan
rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Alokasi Harga
Alokasi Beli-Jual Volume (IDR)
1 GG-RR 100 1005
2 HH-RR 200 1005
3 AA-RR 100 1005
4 BB-QQ 200 1005
5 CC-QQ 100 1005
6 CC-ZZ 200 1005
7 CC-YY 300 1005
8 DD-XX 200 1005
Total 1400 1005

Adapun sisa Order DD sebanyak 200 lot pada harga Rp1.005,00 tidak
mendapatkan alokasi transaksi dan secara otomatis akan diteruskan ke
perdagangan sesi Pasca Penutupan.

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 50


j. JATS menerapkan Waktu Penutupan Secara Acak pada rentang pukul 15:58:00 sampai
dengan 16:00:00 sehingga sesi Pra-penutupan dapat berakhir secara acak pada waktu
kapanpun selama rentang waktu tersebut dan tidak ada Order yang dapat dimasukkan,
di amend, dan/atau di withdraw setelah waktu tersebut.

Ilustrasi:
Kondisi Order Book sampai dengan pukul 15:58:00 adalah sebagai berikut:
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
GG FAK 15:56:00 100 100 15:52:00 Limit SS
1020
HH Limit 15:57:00 200 300 15:55:00 Limit TT
700 15:51:00 Limit UU
AA Limit 15:55:00 100 1015
400 15:54:00 Limit VV
BB Limit 15:52:00 200 1010 700 15:50:00 Limit WW
CC Limit 15:53:00 600 200 15:51:00 Limit XX
1005
DD Limit 15:55:00 400 300 15:51:00 Limit YY
200 15:53:00 Limit ZZ
EE Limit 15:50:00 500 1000 300 15:57:00 FAK QQ
400 15:56:00 FAK RR
FF Limit 15:52:00 300 995

Kemudian sampai dengan pukul 15:59:00, terdapat limit order jual baru sebanyak 100
lot pada harga Rp1.005,00 dan withdraw order beli sebanyak 200 lot pada harga
Rp1.010,00 yang masih diterima oleh JATS dikarenakan JATS belum menerapkan
Waktu Penutupan Secara Acak.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
GG FAK 15:56:00 100 100 15:52:00 Limit SS
1020
HH Limit 15:57:00 200 300 15:55:00 Limit TT
700 15:51:00 Limit UU
AA Limit 15:55:00 100 1015
400 15:54:00 Limit VV
BB Limit 15:52:00 200 1010 700 15:50:00 Limit WW
200 15:51:00 Limit XX
CC Limit 15:53:00 600
1005 100 15:59:00 Limit PP
DD Limit 15:55:00 400 300 15:51:00 Limit YY
200 15:53:00 Limit ZZ
EE Limit 15:50:00 500 1000 300 15:57:00 FAK QQ
400 15:56:00 FAK RR
FF Limit 15:52:00 300 995

Sebagai contoh, JATS menerapkan Waktu Penutupan Secara Acak pada pukul
15:59:01 dan JATS akan menolak setiap Order yang disampaikan, amend, maupun

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 51


withdraw yang dilakukan oleh Anggota Bursa Efek sehingga posisi Order Book tidak
berubah sebagaimana posisi per 15:59:01.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
GG FAK 15:56:00 100 100 15:52:00 Limit SS
1020
HH Limit 15:57:00 200 300 15:55:00 Limit TT
700 15:51:00 Limit UU
AA Limit 15:55:00 100 1015
400 15:54:00 Limit VV
1010 700 15:50:00 Limit WW
200 15:51:00 Limit XX
CC Limit 15:53:00 600
1005 100 15:58:30 Limit PP
DD Limit 15:55:00 400 300 15:51:00 Limit YY
200 15:53:00 Limit ZZ
EE Limit 15:50:00 500 1000 300 15:57:00 FAK QQ
400 15:56:00 FAK RR
FF Limit 15:52:00 300 995

Selanjutnya pada pukul 16:00:00, JATS melakukan penghitungan Harga Penutupan


menggunakan algoritma pembentukan Harga Penutupan sebagaimana disebutkan pada
huruf h. di atas berdasarkan posisi Order Book terakhir serta melakukan alokasi dan
perjumpaan transaksi.

Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume Volume Selisih
Kumulatif (IDR) Kumulatif diperjumpak
(Lot) (Lot) an (Lot)
300 300 1020 400 3700 300 3400
400 100 1015 1100 3300 400 2900
400 0 1010 700 2200 400 1800
1400 1000 1005 600 1500 1400 100
1900 500 1000 900 900 900 1000
2200 300 995 - 0 0 2200

Informasi Order Book, Harga Penutupan Rp1.005,00 , dan perjumpaan transaksi 1.400
lot didistribusikan oleh JATS pada rentang waktu pukul 16:00:00 sampai dengan
16:01:00.

k. Selama sesi Pra-penutupan berlangsung, JATS tidak menampilkan informasi Order


Book, namun JATS menampilkan IEP dan IEV dengan ketentuan sebagai berikut:
1) IEP dihitung menggunakan algoritma pembentukan Harga Penutupan sebagaimana
disebutkan pada huruf h. di atas;

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 52


2) IEV merupakan volume yang dapat diperjumpakan pada harga IEP;
3) Penghitungan dan pendistribusian IEP dan IEV dilakukan secara realtime setiap
terdapat perubahan pada Order Book yang diakibatkan oleh adanya Order baru,
amend Order, dan/atau withdraw Order.

Ilustrasi:
Kondisi Order Book awal saat tidak terdapat Order sama sekali, maka tidak ada
informasi IEP dan IEV.
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
0
0
0
0
0
0

IEP
IEV

Kemudian terdapat Order pada Order Book namun belum terdapat Order yang
dapat diperjumpakan, maka IEP dan IEV bernilai nol.

Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
0 1020 300 600 0
0 1015 100 300 0
0 1010 200 200 0
100 100 1005 0 0
400 300 1000 0 0
800 400 995 0 0

IEP 0
IEV 0

Ketika sudah terdapat Order yang dapat diperjumpakan, maka informasi IEP dan
IEV akan ditampilkan, dalam hal ini IEP terbentuk pada harga Rp1.000,00 dan
IEV sejumlah 500 lot.
Efek ABCD
Bid Harga Ask Volume yang

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 53


(IDR) dapat
Volume Volume
Kumulatif Kumulatif diperjumpakan
(Lot) (Lot)
(Lot)
0 - 1020 300 1300 0
200 200 1015 100 1000 200
300 100 1010 200 900 300
400 100 1005 200 700 400
700 300 1000 500 500 500
1100 400 995 - 0 0

IEP 1000
IEV 500

Selanjutnya terdapat order beli baru pada harga Rp1.020,00 dengan volume 500
lot, maka informasi IEP akan berubah secara realtime, dalam hal ini IEP berubah
dari Rp1.000,00 menjadi Rp1.010,00 dengan IEV sejumlah 800 lot.
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
500 500 1020 300 1300 500
700 200 1015 100 1000 700
800 100 1010 200 900 800
900 100 1005 200 700 700
1200 300 1000 500 500 500
1600 400 995 - 0 0

IEP 1010
IEV 800

Kemudian terdapat order jual baru pada harga Rp995,00 dengan volume 600 lot,
maka informasi IEP akan berubah secara realtime, dalam hal ini IEP berubah dari
Rp1.010,00 menjadi Rp1.000,00 dengan IEV sejumlah 1.100 lot.
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
500 500 1020 300 2500 500
700 200 1015 100 2200 700
800 100 1010 200 2100 800
900 100 1005 200 1300 900
1200 300 1000 500 1100 1100
1600 400 995 600 600 600

IEP 1000
IEV 1100

Sebanyak 300 lot order jual pada harga Rp1.000,00 di withdraw sehingga hanya
tersisa 200 lot, maka informasi IEP akan berubah secara realtime, dalam hal ini
IEP berubah dari Rp1.000,00 menjadi Rp1.005,00 dengan IEV sejumlah 900 lot.

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 54


Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
500 500 1020 300 1700 500
700 200 1015 100 1400 700
800 100 1010 200 1300 800
900 100 1005 200 1100 900
1200 300 1000 200 800 800
1600 400 995 600 600 600

IEP 1005
IEV 900

l. Seluruh Order pada sesi Pra-penutupan yang belum diperjumpakan oleh JATS dan
masih berstatus open akan diteruskan secara otomatis ke perdagangan sesi Pasca
Penutupan.

m. Dalam hal Harga Penutupan tidak terbentuk di sesi Pra-penutupan, maka JATS akan
menggunakan last traded price di Pasar Reguler sebagai Harga Penutupan.

7. Pelaksanaan Perdagangan pada Sesi Pasca-penutupan


a. Pelaksanaan perdagangan pada sesi Pasca Penutupan dilakukan dengan
memperjumpakan Order secara keseluruhan maupun sebagian pada Harga Penutupan
berdasarkan time priority.
b. Cara penyampaian Order dan batasan waktu yang dapat disampaikan selama sesi
Pasca Penutupan adalah sebagai berikut:
Cara
Penyampaian Limit
FAK FOK MTL
Batasan Order
Waktu

Immediate Order

Session Order ✓

Day Order ✓

c. Anggota Bursa Efek hanya dapat memasukkan Order pada Harga Penutupan.
d. Seluruh Order yang belum diperjumpakan pada sesi Pra-penutupan akan secara
otomatis diteruskan ke sesi Pasca Penutupan.
e. Dalam hal Order yang diteruskan dari sesi Pra-penutupan memiliki harga lebih tinggi
untuk order beli atau harga lebih rendah untuk order jual dibandingkan dengan Harga
Penutupan, maka Order tersebut akan diperjumpakan pada Harga Penutupan.
Ilustrasi:
Order yang disampaikan pada saat sesi Pra-penutupan memiliki distribusi harga dan
volume sebagaimana ilustrasi berikut sehingga terbentuk Harga Penutupan pada
Rp1.010,00.

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 55


Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Volume (IDR) Volume
Matched Kode AB Kode AB Matched
(Lot) (Lot)
0 1020 0
0 1015 0
400 AA 400 0
1010
300 BB 300 0
0 400 WW 0
1005
0 100 XX 0
0 1000 500 YY 500
0 995 200 ZZ 200

Hasil perjumpaan volume sebanyak 700 lot pada harga Rp1.010,00 dengan rincian
sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Alokasi Beli-Jual Alokasi (IDR)
1 AA-ZZ 200 1010
2 AA-YY 200 1010
3 BB-YY 300 1010
Total 700

Dari hasil perjumpaan tersebut, terdapat sisa Order yang belum diperjumpakan
sehingga diteruskan ke sesi Pasca Penutupan, dalam hal ini Order yang diteruskan
merupakan order jual dengan harga yang lebih rendah dari Harga Penutupan.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Volume (IDR) Volume
Matched Kode AB Kode AB Matched
(Lot) (Lot)
0 1020 0
0 1015 0
0 1010 0
0 400 WW 0
1005
0 100 XX 0
0 1000 0
0 995 0

Pada saat terdapat order beli disampaikan ke JATS pada harga Rp1.010,00, maka
order tersebut diperjumpakan dengan order jual pada harga Rp1.005,00 dengan harga
transaksi pada Harga Penutupan yaitu Rp1.010,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Volume (IDR) Volume
Matched Kode AB Kode AB Matched
(Lot) (Lot)
0 1020 0
0 1015 0
500 EE 500 1010 0
0 1005 400 WW 400

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 56


0 100 XX 100
0 1000 0
0 995 0

Hasil perjumpaan volume sebanyak 500 lot pada harga Rp1.010,00 dengan rincian
sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Alokasi Beli-Jual Alokasi (IDR)
1 EE-WW 400 1010
2 EE-XX 100 1010
Total 500

f. Anggota Bursa dapat melakukan amend Order menjadi Harga Penutupan atau
melakukan withdraw untuk kemudian memasukkan kembali Order pada Harga
Penutupan.

8. Ketentuan Penyesuaian Harga di Pasar Reguler dan Pasar Tunai


a. Harga Penutupan di Pasar Reguler akan menjadi Harga Acuan tawar menawar di
Pasar Reguler dan Pasar Tunai pada keesokan harinya. JATS melakukan penyesuaian
Harga Acuan di Pasar Tunai untuk Hari Bursa berikutnya sesuai dengan Harga
Previous di Pasar Reguler.

Ilustrasi:
Harga Penutupan Hari Ini Harga Acuan Besok

Pasar Reguler 1000 1000 Pasar Reguler

Pasar Tunai 900 1000 Pasar Tunai

b. Dalam hal terdapat tindakan korporasi atas Efek tersebut yang menimbulkan Harga
Teoretis Hasil Tindakan Korporasi, maka Harga Acuan di Pasar Reguler disesuaikan
menggunakan Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi pada saat periode ex,
sedangkan Harga Acuan pada Pasar Tunai menggunakan Harga Previous di Pasar
Tunai.

Ilustrasi:
Harga
Harga Penutupan Hari Ini Harga Acuan Besok
Teoretis

800
Pasar Reguler 1000 800 Pasar Reguler

Pasar Tunai 900 900 Pasar Tunai

9. Ketentuan amend Order oleh Anggota Bursa Efek:

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 57


a. Amend Order hanya dapat dilakukan untuk Limit Order yang memiliki status open.
b. Setiap amend Order akan menimbulkan nomor pesanan baru.
c. Amend Order dapat dilakukan untuk mengubah informasi sebagai berikut:
1) Harga;
2) Volume;
3) Trading-ID;
4) Status domisili; dan/atau
5) Batasan waktu Order.
d. Amend Order tidak mengakibatkan perubahan time priority apabila informasi yang
diubah sebagai berikut:
1) Pengurangan volume;
2) Trading-ID;
3) Status domisili; dan/atau
4) Batasan waktu Order.
e. Amend Order akan mengakibatkan perubahan prioritas dan diperlakukan sebagai
Order baru apabila informasi yang diubah sebagai berikut:
1) Perubahan harga; atau
2) Penambahan volume Order disertai perubahan harga.
f. JATS akan menolak amend Order penambahan volume pada tingkat harga yang
sama.
g. Ketentuan amend atas Order yang sudah diperjumpakan sebagian (partial matched)
mengacu pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a., b., c., d., e., dan f. di
atas.

Matriks dampak perubahan harga dan volume pada amend Order terhadap prioritas
Order:

Order Beli
Harga
Naik Turun Sama
Volume
Naik Order Ditolak
Price Priority Tetap
Turun Price Priority Naik Price Priority Turun
Time Priority Tetap
Time Priority Turun Time Priority Turun
Mengacu pada
Sama ketentuan dalam huruf
d. di atas

Order Jual
Harga
Naik Turun Sama
Volume
Naik Order Ditolak
Price Priority Turun Price Priority Naik
Price Priority Tetap
Turun Time Priority Turun Time Priority Turun
Time Priority Tetap

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 58


Mengacu pada
Sama ketentuan dalam huruf
d. di atas

10. Ketentuan withdraw Order oleh Anggota Bursa Efek:


a. Withdraw hanya dapat dilakukan atas Limit Order dan Market Order (FAK) yang
masih berstatus open.
b. Dalam hal withdraw dilakukan atas Order yang sudah diperjumpakan sebagian
(partial matched), maka yang ter-withdraw hanya volume Order yang belum
diperjumpakan.
c. Withdraw dapat dilakukan setiap saat selama waktu perdagangan dan saat jeda sesi
perdagangan.

11. Bursa mengubah status Order menjadi expired dalam hal:


a. Order dengan batasan waktu immediate order yang dimasukkan ke JATS tidak
diperjumpakan secara seketika;
b. Order dengan batasan waktu session order yang dimasukkan ke JATS pada:
1) sesi Pra-pembukaan tidak diperjumpakan sampai dengan perdagangan sesi I telah
berakhir;
2) sesi I tidak diperjumpakan sampai dengan perdagangan sesi I telah berakhir;
3) sesi II tidak diperjumpakan sampai dengan perdagangan sesi Pasca Penutupan
telah berakhir.

c. Order dengan batasan waktu day order yang dimasukkan ke JATS tidak
diperjumpakan sampai dengan perdagangan sesi Pasca Penutupan telah berakhir;
d. Order pada sesi Pra-pembukaan yang tidak diteruskan ke sesi berikutnya karena harga
melampaui Auto Rejection.

12. Bursa melakukan withdraw Order dalam hal:


a. Order pada segmen pasar yang dikenakan suspensi;
b. Order atas Efek dan Efek underlying yang dikenakan suspensi;
c. Order Anggota Bursa Efek yang dikenakan sanksi suspensi;
d. Dilakukannya suspensi akibat gangguan layanan sebagaimana dimaksud dalam Surat
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia tentang Panduan Penanganan
Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia Dalam Kondisi Darurat.

13. Bursa melakukan penolakan Order dalam hal:


a. Order dimasukkan ke JATS di luar waktu perdagangan;
b. Order yang dimasukkan ke JATS tidak sesuai dengan ketentuan satuan Fraksi Harga
dan/atau jenjang perubahan harga maksimum yang berlaku di Pasar Reguler dan Pasar
Tunai;
c. Order yang dimasukkan ke JATS tidak sesuai dengan ketentuan Auto Rejection yang
berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai;

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 59


d. Order yang dimasukkan ke JATS pada sesi Pasca-penutupan tidak disampaikan pada
Harga Penutupan;
e. Order yang dimasukkan ke JATS disampaikan pada harga di bawah harga minimum
di Pasar Reguler dan Pasar Tunai;
f. Order yang dimasukkan ke JATS disampaikan dengan cara:
1) FOK atau MTL pada sesi Pra-pembukaan;
2) FOK atau MTL pada sesi Pra-penutupan;
3) FAK, FOK, atau MTL pada sesi Pasca Penutupan.
g. Order FAK, FOK, atau MTL dimasukkan ke JATS saat tidak terdapat volume pada
Order Book yang dapat diperjumpakan.
h. Order yang dimasukkan ke JATS disampaikan dengan volume lebih besar dari 50.000
(lima puluh ribu) lot atau 5% dari jumlah Efek tercatat (mana yang lebih kecil);
i. Amend Order dengan jumlah volume lebih besar pada tingkat harga yang sama
dengan Order sebelumnya;
j. Order yang mengakibatkan nilai akumulasi order risk melebihi batasan trading limit
Anggota Bursa Efek yang ditentukan oleh KPEI;
k. Order di Pasar Reguler atas Efek yang sedang dikenakan suspensi pada Pasar
Reguler;
l. Order di Pasar Tunai atas Efek yang sedang dikenakan suspensi pada Pasar Tunai.

B. Tata Cara Pelaksanaan Perdagangan di Pasar Negosiasi


1. Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan dengan cara :
a. Anggota Bursa Efek memasukkan hasil kesepakatan tawar menawar secara individual
atau negosiasi secara langsung yang dilakukan oleh:
i. Antar Anggota Bursa Efek;
ii. Antar nasabah melalui satu Anggota Bursa Efek; atau
iii. Antara nasabah dengan Anggota Bursa Efek,
yang selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar-menawar tersebut diproses melalui
JATS.

b. Anggota Bursa Efek wajib memasukkan informasi metode pemindahbukuan (Versus


Payment atau Free of Payment) yang disepakati pada saat memasukkan hasil
kesepakatan tawar menawar ke JATS sebagaimana dimaksud dalam huruf a. di atas.

c. Anggota Bursa Efek lawan transaksi wajib terlebih dahulu memeriksa kesesuaian data
Order yang telah dimasukkan ke JATS sesuai dengan kesepakatan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a. di atas, dengan ketentuan:
i. Jika disetujui, Anggota Bursa Efek lawan transaksi memasukkan Trading-ID dan
status domisili nasabah untuk kemudian dilakukan konfirmasi.
ii. Jika tidak disetujui:
1) Anggota Bursa Efek yang memasukkan kesepakatan ke JATS dapat
melakukan amend; atau
2) Anggota Bursa Efek atau Anggota Bursa Efek lawan dapat melakukan
withdraw.

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 60


d. Hasil kesepakatan tawar-menawar terjadi dan mengikat menjadi Transaksi Bursa saat
dikonfirmasikan oleh Anggota Bursa Efek lawan transaksi.

e. Batas akhir waktu untuk dapat melakukan konfirmasi oleh Anggota Bursa Efek lawan
transaksi adalah sampai dengan berakhirnya sesi II Pasar Negosiasi.

2. Advertising di Pasar Negosiasi


a. Anggota Bursa Efek dapat menggunakan tampilan informasi (advertising) di Pasar
Negosiasi untuk mencari lawan transaksi jual dan/atau beli atas suatu Efek
b. Anggota Bursa Efek yang mendapatkan lawan transaksi atas advertising yang telah
disampaikan memasukkan hasil kesepakatan tawar menawar tersebut mengikuti
ketentuan sebagaimana diatur dalam poin 1.a., 1.b., 1.c., 1.d., dan 1.e. di atas.

3. Ketentuan Harga Minimum, Fraksi Harga, Jenjang Perubahan Harga Maksimum, dan Auto
Rejection
a. Harga Minimum yang dapat dimasukkan ke JATS adalah Rp1,00 (satu rupiah).
b. Ketentuan Fraksi Harga, jenjang perubahan harga maksimum, dan Auto Rejection
tidak berlaku untuk Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi.
c. Fraksi Harga yang dapat dimasukkan ke JATS adalah kelipatan Rp1,00 (satu rupiah)
untuk semua rentang harga Efek.
d. Satuan volume perdagangan yang dapat dimasukkan ke JATS adalah kelipatan 1
lembar atau 1 unit Efek.

4. Ketentuan Penyesuaian Harga di Pasar Negosiasi


a. Harga Acuan di Pasar Negosiasi menggunakan harga transaksi terakhir (last traded
price) di Pasar Negosiasi.

Ilustrasi:
Harga Penutupan Hari Ini Harga Acuan Besok

Pasar Negosiasi 1200 1200 Pasar Negosiasi

b. Dalam hal terdapat tindakan korporasi atas Efek yang menimbulkan Harga Teoretis,
maka Harga Acuan di Pasar Negosiasi disesuaikan menggunakan Harga Teoretis
pada saat periode ex.

Ilustrasi:
Harga
Harga Penutupan Hari Ini Harga Acuan Besok
Teoretis
800
Pasar Negosiasi 1200 800 Pasar Negosiasi

5. Ketentuan Amend dan Withdraw Order oleh Anggota Bursa Efek

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 61


a. Anggota Bursa Efek dapat melakukan amend atau withdraw terhadap Order yang
dimasukkan ke JATS selama Anggota Bursa Efek lawan transaksi belum melakukan
konfirmasi.
b. Amend hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa Efek yang memasukkan Order ke
JATS, sedangkan withdraw dapat dilakukan baik oleh Anggota Bursa Efek yang
memasukkan Order maupun Anggota Bursa Efek lawan.
c. Withdraw dapat dilakukan selama waktu perdagangan dan saat jeda sesi
perdagangan.

6. Bursa mengubah status Order menjadi expired dalam hal:


a. Order dengan batasan waktu session order yang dimasukkan ke JATS pada:
1) sesi I tidak diperjumpakan sampai dengan perdagangan sesi I telah berakhir;
2) sesi II tidak diperjumpakan sampai dengan perdagangan sesi II telah berakhir.

b. Order dengan batasan waktu day order yang dimasukkan ke JATS tidak
diperjumpakan sampai dengan perdagangan sesi Pasca Penutupan telah berakhir.

7. Bursa melakukan withdraw Order dalam hal:


a. Order pada segmen pasar yang dikenakan suspensi;
b. Order atas Efek dan Efek underlying yang dikenakan suspensi;
c. Order Anggota Bursa Efek yang dikenakan sanksi suspensi;
d. Dilakukannya suspensi akibat gangguan layanan sebagaimana dimaksud dalam Surat
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia tentang Panduan Penanganan
Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia Dalam Kondisi Darurat.

8. Bursa melakukan penolakan Order dalam hal:


a. Order yang dimasukkan ke JATS di luar waktu perdagangan.
b. Order dimasukkan ke JATS dengan harga di bawah harga minimum yang berlaku di
Pasar Negosiasi.
c. Order dimasukkan ke JATS dengan volume lebih besar dari jumlah Efek tercatat
yang dapat diperdagangkan (tradable) di Bursa.
d. Order yang mengakibatkan nilai akumulasi order risk melebihi batasan trading limit
Anggota Bursa Efek yang ditentukan oleh KPEI.
e. Order di Pasar Negosiasi atas Efek yang sedang dikenakan suspensi pada Pasar
Negosiasi.

IV. PERDAGANGAN EFEK DARI PERUSAHAAN TERCATAT YANG MELAKUKAN


TINDAKAN KORPORASI

A. Tindakan Korporasi atas Efek yang diperdagangkan di Bursa

1. Jenis tindakan korporasi yang diatur dalam ketentuan ini mencakup:


i. Dividen tunai
ii. Dividen saham
iii. Dividen interim

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 62


iv. Penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
v. Saham bonus
vi. Stock split
vii. Reverse stock split
viii. Merger yang mengakibatkan saham tercatat delisting

2. Dalam hal terdapat tindakan korporasi atas Efek yang diperdagangkan di Bursa, maka
Bursa akan menentukan periode perdagangan Efek, menyesuaikan Harga Acuan Efek,
dan/atau melakukan suspensi segmen pasar sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
untuk masing – masing Efek.

B. Periode Perdagangan Efek dari Perusahaan Tercatat yang Melakukan Tindakan


Korporasi

1. Transaksi beli yang dilakukan oleh Anggota Bursa Efek di JATS akan mengandung hak
atas hasil tindakan korporasi apabila dilakukan paling lambat pada batas waktu periode
perdagangan (periode cum) yang ditentukan oleh Bursa sebagai berikut:

Batas Waktu Periode Periode Tidak Mengandung


Segmen Pasar Mengandung Hak Hak
(periode cum) (periode ex)
2 Hari Bursa Sebelum 1 Hari Bursa Sebelum
Pasar Reguler Recording Date Recording Date
(RD-2) (RD-1)
1 Hari Bursa setelah Recording
Hari Bursa yang sama dengan
Pasar Tunai Date
Recording Date (RD)
(RD+1)
2 Hari Bursa Sebelum 1 Hari Bursa Sebelum
Pasar Negosiasi Recording Date Recording Date
(RD-2) (RD-1)

Ilustrasi Transaksi Beli pada Periode yang Mengandung Hak di Pasar Reguler:

Trade Date Settlement Date


T+0 T+1 T+2

RD-2 RD-1 RD RD+1


Periode cum Periode ex Recording Date
Hak Ya Tidak Tidak Tidak

Ilustrasi Transaksi Beli pada Periode yang Mengandung Hak di Pasar Tunai:
Trade Date
Settlement Date
T+0

RD-2 RD-1 RD RD+1


Periode cum Periode ex
Recording Date
Hak Ya Ya Ya Tidak

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 63


2. Transaksi jual yang dilakukan pada periode ex tidak mengakibatkan hilangnya hak atas
hasil tindakan korporasi.

C. Penyesuaian Harga Efek dari Perusahaan Tercatat yang Melakukan Tindakan


Korporasi

1. Bursa menghitung dan menentukan Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi atas Efek
yang melakukan tindakan korporasi berdasarkan rasio tindakan korporasi yang ditetapkan
oleh Perusahaan Tercatat.

2. Bursa melakukan penyesuaian harga Efek di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi menjadi
Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi pada saat periode ex di Pasar Reguler.

3. Harga Efek di Pasar Tunai tidak disesuaikan oleh Bursa selama rentang periode ex di
Pasar Reguler hingga Recording Date. JATS baru melakukan penyesuaian Harga Acuan
di Pasar Tunai sesuai dengan Harga Previous di Pasar Reguler pada periode ex di Pasar
Tunai.

Ilustrasi:
Harga Penutupan:1000
Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi: 800
Harga Penutupan Tunai saat RD-1: 1050
Harga Penutupan Tunai saat RD-2: 1100

Trade Date Settlement Date


T+0 T+1 T+2

RD-2 RD-1 RD RD+1


cum Reguler ex Reguler Recording Date
cum Tunai ex Tunai

Reguler 1000 800 800 800

Tunai 1000 1050 1100 800

Negosiasi 1000 800 800 800

Pada ilustrasi di atas, Harga di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi disesuaikan dari
Rp1.000,00 menjadi Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi yaitu Rp800,00 pada saat
periode ex di Pasar Reguler (RD-1). Sedangkan Harga di Pasar Tunai, selama periode ex

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 64


Reguler dan cum Tunai tetap mengacu kepada last traded price di Pasar Tunai dan baru
disesuaikan menjadi Harga Penutupan di Pasar Reguler yaitu Rp800,00 pada saat periode
ex Tunai (RD+1).

4. Formula dan tata cara perhitungan Harga Teoretis ditetapkan berdasarkan masing –
masing Efek dan Tindakan Korporasi.

V. PELAKSANAAN PERDAGANGAN BERDASARKAN JENIS EFEK

A. Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas berbentuk Saham

1. Efek Bersifat Ekuitas berbentuk saham dapat diperdagangkan pada segmen pasar dan
dengan parameter perdagangan sebagai berikut:
Jenjang
Auto Fraksi Perubahan Satuan
No Segmen Pasar Sesi Perdagangan
Rejection Harga Harga Perdagangan
Maksimum
1. Pra-Pembukaan * ✓ ✓ ✓

2. Sesi I ✓ ✓ ✓ ✓

1 Pasar Reguler 3. Sesi II ✓ ✓ ✓ ✓

4. Pra-Penutupan ✓ ✓ ✓

5. Pasca-Penutupan Harga Penutupan ✓

2 Pasar Tunai Sesi I ✓ ✓ ✓ ✓

1. Sesi I
3 Pasar Negosiasi
2. Sesi II

*) Saham yang diperdagangkan pada sesi Pra-pembukaan adalah saham-saham yang


masuk dalam penghitungan indeks LQ-45 dan/atau saham lain yang ditentukan sesuai
dengan kebijakan Bursa.

2. Ketentuan Harga Minimum


Harga minimum yang berlaku untuk saham adalah Rp50,00.

3. Ketentuan Auto Rejection


a. Persentase batasan Auto Rejection yang berlaku untuk saham adalah sebagai berikut:
Rentang Harga Auto Rejection Auto Rejection
Auto Rejection Atas Perdagangan Perdana
Acuan (IDR) Bawah
50 - 200 +35% -35% 1 kali (±35%)
> 200 - 5000 +25% -25% 1 kali (±25%)
> 5000 +20% -20% 1 kali (±20%)

b. Perhitungan batas atas dan bawah Auto Rejection menggunakan Harga Pembukaan
atau Harga Previous apabila Harga Pembukaan tidak terbentuk.

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 65


c. Perhitungan batas atas dan bawah Auto Rejection untuk saham Perusahaan Tercatat
yang pertama kali diperdagangkan di Bursa menggunakan harga perdana.

4. Ketentuan Fraksi Harga dan Jenjang Perubahan Harga Maksimum


a. Fraksi Harga dan jenjang perubahan harga maksimum yang berlaku untuk saham
adalah sebagai berikut:
Fraksi Harga Jenjang Perubahan
Rentang Harga (Rp) Harga Maksimum (Rp)
(Rp)
< 200 1 10

200 - < 500 2 20

500 - < 2000 5 50

2000 - < 5000 10 100

≥ 5000 25 250

b. Jenjang perubahan harga maksimum berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai
sepanjang tidak lebih rendah dari harga minimum atau melampaui batasan persentase
Auto Rejection.

5. Ketentuan Penyesuaian Harga Saham menjadi Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi
atas Tindakan Korporasi
a. Jenis tindakan korporasi yang diatur dalam ketentuan ini mencakup:
1) Dividen Tunai
2) Dividen Saham
3) Dividen Interim
4) Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
5) Saham Bonus
6) Stock Split
7) Reverse Stock Split
8) Merger yang mengakibatkan Perusahaan Tercatat menjadi tidak tercatat di Bursa

b. Dampak Tindakan Korporasi terhadap Saham


Jenis Tindakan Perhitungan Peniadaan Perdagangan
Korporasi Harga Teoretis Pasar Reguler Pasar Tunai Pasar Negosiasi
Dividen Tunai

Dividen Saham ✓

Dividen Interim

HMETD ✓

Saham Bonus ✓

Stock Split ✓ ✓

Reverse Stock ✓ ✓

Merger ✓ ✓ ✓

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 66


1) Dividen Tunai

Trade Date Settlement Date


T+0 T+1 T+2

RD-2 RD-1 RD RD+1


Recording Date
cum Reguler ex Reguler ex Tunai
cum Tunai

Pasar
Active Active Active Active
Reguler

Active Active Active Active


Pasar Harga tidak Harga tidak Harga
disesuaikan disesuaikan disesuaikan
Tunai
mengikuti mengikuti mengikuti
Reguler Reguler Reguler

Pasar
Active Active Active Active
Negosiasi

Pada periode ex Reguler (RD-1) dan Recording Date (RD), terdapat potensi disparitas
harga saham antara Pasar Reguler dengan Pasar Tunai dikarenakan harga di Pasar Tunai
belum disesuaikan mengikuti harga di Pasar Reguler karena Transaksi Bursa yang terjadi
di Pasar Tunai pada periode tersebut masih mengandung hak atas tindakan korporasi.

2) Dividen Saham
Trade Date Settlement Date
T+0 T+1 T+2

RD-2 RD-1 RD RD+1


Recording Date
cum Reguler ex Reguler ex Tunai
cum Tunai

Active Active Active Active


Pasar
Harga
Reguler disesuaikan
menjadi HT

Active Active Active Active


Pasar Harga tidak Harga tidak Harga
disesuaikan disesuaikan disesuaikan
Tunai
mengikuti mengikuti mengikuti
Reguler Reguler Reguler

Active Active Active Active


Pasar
Harga
Negosiasi disesuaikan
menjadi HT

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 67


Pada periode ex Reguler (RD-1) dan Recording Date (RD), terdapat potensi disparitas
harga saham antara Pasar Reguler dengan Pasar Tunai dikarenakan harga di Pasar Tunai
belum disesuaikan mengikuti harga di Pasar Reguler karena Transaksi Bursa yang terjadi
di Pasar Tunai pada periode tersebut masih mengandung hak atas tindakan korporasi.

3) Dividen Interim

Trade Date Settlement Date


T+0 T+1 T+2

RD-2 RD-1 RD RD+1


Recording Date
cum Reguler ex Reguler ex Tunai
cum Tunai

Pasar
Active Active Active Active
Reguler

Active Active Active Active


Pasar Harga tidak Harga tidak Harga
disesuaikan disesuaikan disesuaikan
Tunai
mengikuti mengikuti mengikuti
Reguler Reguler Reguler

Pasar
Active Active Active Active
Negosiasi

Pada periode ex Reguler (RD-1) dan Recording Date (RD), terdapat potensi disparitas
harga saham antara Pasar Reguler dengan Pasar Tunai dikarenakan harga di Pasar Tunai
belum disesuaikan mengikuti harga di Pasar Reguler karena Transaksi Bursa yang terjadi
di Pasar Tunai pada periode tersebut masih mengandung hak atas tindakan korporasi.

4) HMETD

Trade Date Settlement Date


T+0 T+1 T+2

RD-2 RD-1 RD RD+1


Recording Date
cum Reguler ex Reguler
cum Tunai ex Tunai

Active Active Active Active


Pasar
Harga
Reguler disesuaikan
menjadi HT

Active Active Active Active


Pasar Harga tidak Harga tidak Harga
disesuaikan disesuaikan disesuaikan
Tunai
mengikuti mengikuti mengikuti
Reguler Reguler Reguler

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 68


Active Active Active Active
Pasar
Harga
Negosiasi disesuaikan
menjadi HT
Pada periode ex Reguler (RD-1) dan Recording Date (RD), terdapat potensi disparitas
harga saham antara Pasar Reguler dengan Pasar Tunai dikarenakan harga di Pasar Tunai
belum disesuaikan mengikuti harga di Pasar Reguler karena transaksi di Pasar Tunai pada
periode tersebut masih mengandung hak atas tindakan korporasi.

5) Saham Bonus

Trade Date Settlement Date


T+0 T+1 T+2

RD-2 RD-1 RD RD+1


cum Reguler ex Reguler Recording Date
cum Tunai ex Tunai

Active Active Active Active


Pasar
Harga
Reguler disesuaikan
menjadi HT

Active Active Active


Pasar Active Harga tidak Harga tidak Harga
disesuaikan disesuaikan disesuaikan
Tunai
mengikuti mengikuti mengikuti
Reguler Reguler Reguler

Active Active Active Active


Pasar
Harga
Negosiasi disesuaikan
menjadi HT

Pada periode ex Reguler (RD-1) dan Recording Date (RD), terdapat potensi disparitas
harga saham antara Pasar Reguler dengan Pasar Tunai dikarenakan harga di Pasar Tunai
belum disesuaikan mengikuti harga di Pasar Reguler karena transaksi yang terjadi di
Pasar Tunai pada periode tersebut masih mengandung hak atas tindakan korporasi.

6) Stock Split

Trade Date Settlement Date


T+0 T+1 T+2

RD-2 RD-1 RD RD+1


cum Reguler ex Reguler Recording Date
cum Tunai ex Tunai

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 69


Active Active Active Active
Pasar
Harga
Reguler disesuaikan
menjadi HT

Active
Active Suspend Suspend
Pasar Harga
disesuaikan
Tunai
mengikuti
Reguler

Active Active Active Active


Pasar
Harga
Negosiasi disesuaikan
menjadi HT

Pada periode ex Reguler (RD-1) dan Recording Date (RD), Bursa meniadakan
perdagangan pada Pasar Tunai. Perdagangan di Pasar Tunai baru dapat dilakukan kembali
pada Hari Bursa setelah Recording Date (RD+1).

7) Reverse Stock

Trade Date Settlement Date


T+0 T+1 T+2

RD-2 RD-1 RD RD+1


cum Reguler ex Reguler Recording Date
cum Tunai ex Tunai

Active Active Active Active


Pasar
Harga
Reguler disesuaikan
menjadi HT

Active Suspend Suspend Active


Pasar Harga
disesuaikan
Tunai
mengikuti
Reguler

Active Active Active Active


Pasar Harga
disesuaikan
Negosiasi menjadi HT

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 70


Pada periode ex Reguler (RD-1) dan Recording Date (RD), Bursa meniadakan
perdagangan pada Pasar Tunai. Perdagangan di Pasar Tunai baru dapat dilakukan kembali
pada Hari Bursa setelah Recording Date (RD+1).

8) Merger yang mengakibatkan Perusahaan Tercatat menjadi tidak tercatat di Bursa

Trade Date Settlement Date


T+0 T+1 T+2

ED-2 ED-1 ED ED+1


Effective Date Delisted

Pasar
Active Suspend Suspend Delisted
Reguler

Pasar
Active Active Suspend Delisted
Tunai

Pasar
Active Active Suspend Delisted
Negosiasi

Bursa meniadakan perdagangan atas saham yang akan di-delist dengan ketentuan:
i. paling lambat 2 (dua) Hari Bursa sebelum tanggal penghapusan pencatatan, untuk
Pasar Reguler; dan
ii. paling lambat 1 (satu) Hari Bursa sebelum tanggal penghapusan pencatatan, untuk
Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi.
Peniadaan perdagangan dapat dilakukan lebih awal mengikuti jadwal yang ditetapkan
oleh Otoritas Jasa Keuangan atau jadwal yang disampaikan oleh Perusahaan Tercatat.

6. Formula dan Tata Cara Perhitungan Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi

a. Dividen saham
Formula perhitungan Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi saham untuk
Dividen saham adalah sebagai berikut:

𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑚𝑎
𝐻𝑇 = × 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑚𝑎 + 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐵𝑎𝑟𝑢

HT = Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi


Harga Penutupan = Harga Penutupan di Pasar Reguler pada saat periode cum
Rasio Lama = Jumlah saham yang dibutuhkan untuk mendapatkan hak atas
tindakan korporasi
Rasio Baru = Jumlah Efek yang diterima untuk setiap jumlah saham yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hak atas tindakan korporasi

Ilustrasi:

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 71


Perusahaan Tercatat ABCD membagikan dividen saham dengan rasio 20:5 yaitu
setiap pemegang 20 saham saat ini berhak mendapatkan 5 saham baru, Harga
Penutupan di Pasar Reguler pada saat periode cum adalah Rp1.000,00. Harga
Teoretis Hasil Tindakan Korporasi saham ABCD pada saat periode ex adalah:

20
𝐻𝑇 = × 𝑅𝑝1.000
20 + 5

𝐻𝑇 = 𝑅𝑝800

b. HMETD
Formula perhitungan Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi saham untuk
HMETD adalah sebagai berikut:

(𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑚𝑎 × 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛) + (𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐵𝑎𝑟𝑢 × 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛)


𝐻𝑇 =
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑚𝑎 + 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐵𝑎𝑟𝑢

HT = Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi


Harga Penutupan = Harga Penutupan di Pasar Reguler pada saat periode cum
Harga Pelaksanaan = Harga penukaran HMETD menjadi saham yang mendasari
HMETD
Rasio Lama = Jumlah saham yang dibutuhkan untuk mendapatkan hak atas
tindakan korporasi
Rasio Baru = Jumlah Efek yang diterima untuk setiap jumlah saham yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hak atas tindakan korporasi

Ilustrasi:
Perusahaan Tercatat ABCD membagikan HMETD dengan rasio 20:5 yaitu
setiap pemegang 20 saham saat ini berhak mendapatkan 5 HMETD, Harga
Penutupan di Pasar Reguler pada saat periode cum adalah Rp1.000,00. Harga
Pelaksanaan HMETD Rp800,00. Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi
saham ABCD pada saat periode ex adalah:

(20 × 𝑅𝑝1.000) + (5 × 𝑅𝑝800)


𝐻𝑇 =
20 + 5

𝐻𝑇 = 𝑅𝑝960

Dalam hal Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi yang dihitung oleh Bursa
memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan Harga Penutupan di Pasar Reguler
pada saat periode cum, maka Bursa tidak melakukan penyesuaian atas Harga
Teoretis yang dimaksud.

Ilustrasi:
Perusahaan Tercatat ABCD membagikan HMETD dengan rasio 20:5 yaitu
setiap pemegang 20 saham saat ini berhak mendapatkan 1 HMETD, Harga
Penutupan di Pasar Reguler pada saat periode cum adalah Rp1.000,00. Harga

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 72


Pelaksanaan HMETD Rp1.200,00. Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi
saham ABCD pada saat periode ex adalah:

(20 × 𝑅𝑝1.000) + (5 × 𝑅𝑝1.200)


𝐻𝑇 =
20 + 5

𝐻𝑇 = 𝑅𝑝1.040

𝑅𝑝1.040 > 𝑅𝑝1.000

Dalam hal ini, Harga Acuan tawar menawar di Pasar Reguler tidak
menggunakan Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi namun tetap
menggunakan Harga Penutupan di Pasar Reguler yaitu Rp1.000,00.

c. Saham Bonus
Formula perhitungan Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi saham untuk
Saham Bonus adalah sebagai berikut:

𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑚𝑎
𝐻𝑇 = × 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑚𝑎 + 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐵𝑎𝑟𝑢

HT = Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi


Harga Penutupan = Harga Penutupan di Pasar Reguler pada saat periode cum
Rasio Lama = Jumlah saham yang dibutuhkan untuk mendapatkan hak Hasil
Tindakan Korporasi
Rasio Baru = Jumlah Efek yang diterima untuk setiap jumlah saham yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hak atas tindakan korporasi

Ilustrasi:
Perusahaan Tercatat ABCD membagikan Saham Bonus dengan rasio 20:5 yaitu
setiap pemegang 20 saham saat ini berhak mendapatkan 5 saham baru, Harga
Penutupan di Pasar Reguler pada saat periode cum adalah Rp1.000,00. Harga
Teoretis Hasil Tindakan Korporasi saham ABCD pada saat periode ex adalah:

20
𝐻𝑇 = × 𝑅𝑝1.000
20 + 5

𝐻𝑇 = 𝑅𝑝800

d. Stock Split
Formula perhitungan Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi saham untuk
stock split adalah sebagai berikut:

𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑚𝑎
𝐻𝑇 = × 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐵𝑎𝑟𝑢

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 73


𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐵𝑎𝑟𝑢
𝐽𝑆𝐵 = × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑇𝑒𝑟𝑐𝑎𝑡𝑎𝑡
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑚𝑎

HT = Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi


JSB = Jumlah saham tercatat setelah tindakan korporasi
Jumlah Saham Tercatat = Jumlah saham tercatat sebelum tindakan korporasi
Harga Penutupan = Harga Penutupan di Pasar Reguler pada saat periode cum
Rasio Lama = Jumlah saham yang dibutuhkan untuk mendapatkan hak atas
tindakan korporasi
Rasio Baru = Jumlah Efek yang diterima untuk setiap jumlah saham yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hak atas tindakan korporasi

Ilustrasi:
Perusahaan Tercatat ABCD melakukan stock split dengan rasio 1:10 yaitu setiap
1 saham dipecah menjadi 10 saham, Harga Penutupan di Pasar Reguler pada saat
periode cum adalah Rp1.000,00. Jumlah saham tercatat pada saat periode cum
sebanyak 1.000.000.000 saham. Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi saham
ABCD pada saat periode ex adalah:

1
𝐻𝑇 = × 𝑅𝑝1.000
10

𝐻𝑇 = 𝑅𝑝100

Jumlah saham baru yang tercatat pada saat periode ex adalah:

10
𝐽𝑆𝐵 = × 1.000.000.000 saham
1

𝐽𝑆𝐵 = 10.000.000.000 saham

e. Reverse Stock
Formula perhitungan Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi saham untuk
reverse stock adalah sebagai berikut:

𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐵𝑎𝑟𝑢
𝐻𝑇 = × 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑚𝑎

𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑚𝑎
𝐽𝑆𝐵 = × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑇𝑒𝑟𝑐𝑎𝑡𝑎𝑡
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐵𝑎𝑟𝑢

HT = Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi


JSB = Jumlah saham tercatat setelah tindakan korporasi
Jumlah Saham Tercatat = Jumlah saham tercatat sebelum tindakan korporasi
Harga Penutupan = Harga Penutupan di Pasar Reguler pada saat periode cum

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 74


Rasio Lama = Jumlah saham yang dibutuhkan untuk mendapatkan hak atas
tindakan korporasi
Rasio Baru = Jumlah Efek yang diterima untuk setiap jumlah saham yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hak atas tindakan korporasi

Ilustrasi:
Perusahaan Tercatat ABCD melakukan reverse stock dengan rasio 10:1 yaitu
setiap 10 saham digabung menjadi 1 saham, Harga Penutupan di Pasar Reguler
pada saat periode cum adalah Rp1.000,00. Jumlah saham tercatat pada saat
periode cum sebanyak 1.000.000.000 saham. Harga Teoretis Hasil Tindakan
Korporasi saham ABCD pada saat periode ex adalah:

10
𝐻𝑇 = × 𝑅𝑝1.000
1

𝐻𝑇 = 𝑅𝑝10.000

Jumlah saham baru yang tercatat pada saat periode ex adalah:

1
𝐽𝑆𝐵 = × 1.000.000.000 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
10

𝐽𝑆𝐵 = 100.000.000 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

B. Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas berbentuk Waran

1. Efek Bersifat Ekuitas berbentuk Waran dapat diperdagangkan pada segmen pasar dan
dengan parameter perdagangan sebagai berikut:

Jenjang
Satuan
Auto Fraksi Perubahan
No Segmen Pasar Sesi Perdagangan Perdagang
Rejection Harga Harga
an
Maksimum
1. Sesi I ✓ ✓ ✓

2. Sesi II ✓ ✓ ✓
Pasar Reguler
1
3. Pra-Penutupan ✓ ✓ ✓

4. Pasca-Penutupan Harga Penutupan ✓

Pasar Tunai Sesi I ✓ ✓ ✓


2
1. Sesi I
Pasar Negosiasi
3
2. Sesi II

2. Ketentuan Harga Minimum:

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 75


Harga minimum yang berlaku untuk Waran adalah Rp1,00.

3. Ketentuan Auto Rejection:


a. Order disampaikan pada harga yang sama atau melebihi last traded price saham
yang mendasari Waran tersebut.
b. Batasan Auto Rejection atas Waran disesuaikan secara real time dengan last traded
price saham yang mendasari Waran tersebut apabila terdapat perubahan harga.
c. Ilustrasi Auto Rejection yang berlaku untuk Waran adalah sebagai berikut:

Ilustrasi:
Saham Waran
ABCD ABCD-W
Last Traded 1000 1000 Auto Rejection
995
Rentang

Pergerakan Harga
1

Pada ilustrasi di atas, saham ABCD memiliki last traded price pada Rp1.000,00,
dengan demikian Order atas Waran ABCD-W dapat disampaikan ke JATS paling
tinggi pada harga Rp995,00 dan paling rendah pada harga Rp1,00.

Ilustrasi:
Saham Waran
ABCD ABCD-W
Auto Rejection 1255
+25% 1250 1250 Auto Rejection
1245
⁞ ⁞
Rentang
Last Traded 1000 1000 Pergerakan Harga


1

Pada ilustrasi di atas, Harga saham ABCD mengalami kenaikan dari Rp1.000,00
menjadi Rp1.250,00 sehingga last traded price berubah menjadi Rp1.250,00, dengan
demikian Order atas Waran ABCD-W paling tinggi yang dapat disampaikan ke
JATS meningkat dari sebelumnya Rp995,00 menjadi pada harga Rp1.245,00 dan
paling rendah pada harga Rp1,00.
Ilustrasi:
Saham Waran
ABCD ABCD-W
Last Traded 1000 1000 Auto Rejection

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 76


⁞ ⁞
-25% 750 750 Auto Rejection
Auto Rejection 745 745 Rentang
⁞ Pergerakan Harga

Pada ilustrasi di atas, harga saham ABCD mengalami penurunan dari Rp1.000,00
menjadi Rp750,00 sehingga last traded price berubah menjadi Rp750,00, dengan
demikian Order atas Waran ABCD-W paling tinggi yang dapat disampaikan ke
JATS menurun dari sebelumnya Rp995,00 menjadi pada harga Rp745,00 dan paling
rendah pada harga Rp1,00.

4. Ketentuan Fraksi Harga dan jenjang perubahan harga maksimum


a. Fraksi Harga yang berlaku untuk Waran adalah sebagai berikut:
Fraksi Harga Jenjang Perubahan
Rentang Harga (Rp) Harga Maksimum (Rp)
(Rp)
< 200 1

200 - < 500 2

500 - < 2000 5 Tidak Berlaku

2000 - < 5000 10

≥ 5000 25

b. Ketentuan jenjang perubahan harga maksimum tidak berlaku untuk Waran.

5. Batas Akhir Perdagangan Waran


Bursa meniadakan perdagangan di Pasar Reguler, Pasar Tunai, dan Pasar Negosiasi
sebelum tanggal Waran tersebut jatuh tempo dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Untuk Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi, Bursa meniadakan perdagangan pada 2
(dua) Hari Bursa sebelum tanggal jatuh tempo Waran sehingga hari terakhir
perdagangan Waran jatuh pada 3 (tiga) Hari Bursa sebelum tanggal jatuh tempo
Waran;
b. Untuk Pasar Tunai, Bursa meniadakan perdagangan pada tanggal jatuh tempo Waran
sehingga hari terakhir perdagangan Waran jatuh pada 1 (hari) Hari Bursa sebelum
tanggal jatuh tempo Waran.

Ilustrasi:

Trade Date Settlement Date


T+0 T+1 T+2

ED-3 ED-2 ED-1 ED ED+1


Maturity Date Delisted

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 77


Active Suspend Suspend Suspend Delisted
Pasar
Last Trading
Reguler
Day

Active Active Active Suspend Delisted


Pasar
Last Trading
Tunai
Day

Active Suspend Suspend Suspend Delisted


Pasar
Last Trading
Negosiasi
Day

6. Ketentuan Penyesuaian Harga Waran atas Tindakan Korporasi


Dalam hal saham yang mendasari Waran tersebut melakukan tindakan korporasi yang
mengakibatkan adanya perubahan nilai nominal atas saham yang mendasari Waran
tersebut, Bursa akan melakukan perhitungan dan penetapan harga teoretis dan penyesuaian
jumlah Efek tercatat atas Waran dimaksud sesuai dengan rasio yang ditetapkan atas saham
yang mendasari Waran tersebut.

7. Suspensi
Dalam hal saham yang mendasari Waran tersebut dikenakan suspensi oleh Bursa, maka
Waran dimaksud juga akan dikenakan suspensi dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dalam hal saham yang mendasari Waran dikenakan suspensi oleh Bursa di Pasar
Reguler, maka Waran tersebut akan dikenakan suspensi pada seluruh segmen pasar.

Ilustrasi:
Saham Waran
ABCD ABCD-W
Segmen Pasar Status Status Segmen Pasar

Pasar Reguler Suspend Suspend Pasar Reguler

Pasar Tunai Active Suspend Pasar Tunai

Pasar Negosiasi Active Suspend Pasar Negosiasi

b. Dalam hal saham yang mendasari Waran dikenakan suspensi oleh Bursa selain di
Pasar Reguler, Waran tersebut akan dikenakan suspensi pada segmen pasar yang sama
dengan saham yang mendasarinya.

Ilustrasi:
Saham Waran
ABCD ABCD-W
Segmen Pasar Status Status Segmen Pasar

Pasar Reguler Active Active Pasar Reguler


Pasar Tunai Suspend Suspend Pasar Tunai

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 78


Pasar Negosiasi Active Active Pasar Negosiasi

Saham Waran
ABCD ABCD-W
Segmen Pasar Status Status Segmen Pasar

Pasar Reguler Active Active Pasar Reguler

Pasar Tunai Active Active Pasar Tunai

Pasar Negosiasi Suspend Suspend Pasar Negosiasi

C. Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas berbentuk Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD)

1. HMETD dapat diperdagangkan pada segmen pasar sebagai berikut:

Jenjang
Auto Fraksi Perubahan Satuan
No Segmen Pasar Sesi Perdagangan Perdagangan
Rejection Harga Harga
Maksimum
1 Pasar Tunai Sesi I ✓ ✓ ✓

2 Pasar Negosiasi Sesi I

2. Ketentuan Harga Minimum


Harga minimum yang berlaku untuk HMETD adalah Rp1,00.

3. Ketentuan Auto Rejection tidak berlaku untuk HMETD.

4. Ketentuan Fraksi Harga dan Jenjang Perubahan Harga Maksimum


a. Fraksi Harga dan jenjang perubahan harga maksimum yang berlaku untuk HMETD
adalah sebagai berikut:
Fraksi Harga Jenjang Perubahan
Rentang Harga (Rp) Harga Maksimum (Rp)
(Rp)
< 200 1 10

200 - < 500 2 20

500 - < 2000 5 50

2000 - < 5000 10 100


≥ 5000 25 250

b. Fraksi Harga dan jenjang perubahan harga maksimum hanya berlaku di Pasar Tunai.

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 79


5. Formula dan Tata Cara Perhitungan Harga Teoretis HMETD
Formula perhitungan Harga Teoretis HMETD adalah sebagai berikut:

𝐻𝑇 𝐻𝑀𝐸𝑇𝐷 = 𝐻𝑇 − 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛

HT HMETD = Harga teoretis HMETD


HT = Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi saham yang mendasari HMETD
Harga Pelaksanaan = Harga penukaran HMETD menjadi saham yang mendasari
HMETD

Ilustrasi:
Perusahaan Tercatat ABCD membagikan HMETD dengan rasio 20:5 yaitu
setiap pemegang 20 saham saat ini berhak mendapatkan 5 HMETD, Harga
Penutupan di Pasar Reguler pada saat periode cum adalah Rp1.000,00. Harga
Pelaksanaan HMETD Rp800,00. Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi
saham ABCD pada saat periode ex adalah Rp960,00. Harga teoretis HMETD
ABCD-R adalah:

𝐻𝑇 𝐻𝑀𝐸𝑇𝐷 = 𝑅𝑝960 − 𝑅𝑝800

𝐻𝑇 𝐻𝑀𝐸𝑇𝐷 = 𝑅𝑝160

Dalam hal Harga teoretis HMETD yang dihitung oleh Bursa memiliki nilai yang
lebih rendah dari Rp1,00, maka Bursa akan menetapkan Harga teoretis HMETD
menjadi Rp1,00 sebagai Harga Acuan tawar menawar HMETD.

Ilustrasi:
Perusahaan Tercatat ABCD membagikan HMETD dengan rasio 20:5 yaitu
setiap pemegang 20 saham saat ini berhak mendapatkan 5 HMETD, Harga
Penutupan di Pasar Reguler pada saat periode cum adalah Rp1.000,00. Harga
Pelaksanaan HMETD Rp1.200,00. Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi
saham ABCD pada saat periode ex adalah Rp960,00. Harga Teoretis HMETD
ABCD-R adalah:

𝐻𝑇 = 𝑅𝑝960 − 𝑅𝑝1200

𝐻𝑇 = −𝑅𝑝240

𝑑𝑖𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 − 𝑅𝑝240 < 𝑅𝑝1, 𝑚𝑎𝑘𝑎

𝐻𝑇 = 𝑅𝑝1

Dalam hal ini, dikarenakan Harga teoretis HMETD lebih rendah dari Rp1,00, maka Bursa
menetapkan Harga teoretis HMETD menjadi Rp1,00 sebagai Harga Acuan tawar menawar
HMETD.

6. Ketentuan Penyesuaian Harga HMETD atas Tindakan Korporasi

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 80


Dalam hal saham yang mendasari HMETD tersebut melakukan tindakan korporasi yang
mengakibatkan adanya perubahan nilai nominal atas saham yang mendasari HMETD
tersebut, Bursa akan melakukan perhitungan dan penetapan Harga teoretis dan
penyesuaian jumlah Efek tercatat atas HMETD dimaksud sesuai dengan rasio yang
ditetapkan atas saham yang mendasari HMETD tersebut.

7. Suspensi
Dalam hal saham yang mendasari HMETD tersebut dikenakan suspensi oleh Bursa, maka
HMETD dimaksud juga akan dikenakan suspensi sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Dalam hal saham yang mendasari HMETD dikenakan suspensi oleh Bursa di Pasar
Reguler, maka HMETD tersebut akan dikenakan suspensi pada seluruh segmen pasar.

Ilustrasi:
Saham HMETD
ABCD ABCD-R
Segmen Pasar Status Status Segmen Pasar

Pasar Reguler Suspend

Pasar Tunai Active Suspend Pasar Tunai

Pasar Negosiasi Active Suspend Pasar Negosiasi

b. Dalam hal saham yang mendasari HMETD dikenakan suspensi oleh Bursa selain di
Pasar Reguler, HMETD tersebut akan dikenakan suspensi pada segmen pasar yang
sama dengan saham yang mendasarinya.

Ilustrasi:
Saham HMETD
ABCD ABCD-R
Segmen Pasar Status Status Segmen Pasar

Pasar Reguler Active

Pasar Tunai Suspend Suspend Pasar Tunai

Pasar Negosiasi Active Active Pasar Negosiasi

Saham HMETD
ABCD ABCD-R
Segmen Pasar Status Status Segmen Pasar

Pasar Reguler Active

Pasar Tunai Active Active Pasar Tunai

Pasar Negosiasi Suspend Suspend Pasar Negosiasi

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 81


D. Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Berbentuk Saham Yang Diperdagangkan
pada Papan Akselerasi

1. Efek Bersifat Ekuitas berbentuk saham yang diperdagangkan pada Papan Akselerasi dapat
diperdagangkan pada segmen pasar dan dengan parameter perdagangan sebagai berikut:

Jenjang
Auto Fraksi Perubahan Satuan
No Segmen Pasar Sesi Perdagangan Perdagangan
Rejection Harga Harga
Maksimum
1. Sesi I ✓ ✓ ✓ ✓

2. Sesi II ✓ ✓ ✓ ✓
1 Pasar Reguler
3. Pra-Penutupan ✓ ✓ ✓

4. Pasca-Penutupan Harga Penutupan ✓

2 Pasar Tunai Sesi I ✓ ✓ ✓ ✓

1. Sesi I
3 Pasar Negosiasi
2. Sesi II

2. Ketentuan Harga Minimum


Harga minimum yang berlaku untuk Efek Bersifat Ekuitas berbentuk saham yang
diperdagangkan pada Papan Akselerasi adalah Rp1,00.

3. Ketentuan Auto Rejection


a. Batasan Auto Rejection yang berlaku untuk Efek Bersifat Ekuitas berbentuk saham
yang diperdagangkan pada Papan Akselerasi adalah sebagai berikut:
Rentang Harga Auto Rejection Auto Rejection
Auto Rejection Atas Perdagangan Perdana
Acuan (IDR) Bawah
Lebih dari Rp 1 di Lebih dari Rp 1 di Lebih dari Rp 1 di atas
1 - 10 atas dari Harga bawah dari Harga atau di bawah dari
Acuan Acuan Harga Acuan

> 10 +10% -10% 1 kali (±10%)

b. Ilustrasi Auto Rejection yang berlaku untuk Efek Bersifat Ekuitas berbentuk saham
yang diperdagangkan pada Papan Akselerasi adalah sebagai berikut:

1) Ilustrasi Auto Rejection untuk Efek Bersifat Ekuitas berbentuk saham yang
diperdagangkan pada Papan Akselerasi pada hari pertama mulai diperdagangkan:

Perdagangan
Perdana
Auto Rejection 56
+10% 55

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 82


Harga Perdana 50

-10% 45

Auto Rejection 44

2) Ilustrasi Auto Rejection untuk Efek Bersifat Ekuitas berbentuk saham yang
diperdagangkan pada Papan Akselerasi dengan harga Rp1,00 sampai dengan
Rp10,00:

Hari Hari
Sebelumnya Ini
AR Atas 7 8 AR Atas
+1 6 7 +1
⁞ ⁞
Harga Acuan 5 6 Harga Previous
⁞ ⁞
-1 4 5 -1
AR Bawah 3 4 AR Bawah

Pada ilustrasi di atas, Harga Previous terjadi pada Rp6,00 yang menjadi Harga
Acuan dalam perhitungan Auto Rejection pada hari ini sehingga batasan harga
pada hari tersebut yang dapat diteruskan ke JATS tidak boleh melebihi 1 Rupiah
yaitu pada harga Rp7,00 dan batasan harga terendah pada hari tersebut yang dapat
diteruskan ke JATS adalah Rp5,00. Apabila Anggota Bursa Efek memasukkan
harga Rp8,00 atau lebih tinggi dan Rp4,00 atau lebih rendah, pesanan tersebut
akan secara otomatis ditolak oleh JATS.

3) Ilustrasi Auto Rejection untuk Efek Bersifat Ekuitas berbentuk saham yang
diperdagangkan pada Papan Akselerasi dengan harga lebih dari Rp10,00:

Hari Hari
Sebelumnya Ini
AR Atas 111 122 AR Atas
+10% 110 121 +10%
⁞ ⁞
Harga Acuan 100 110 Harga Previous
⁞ ⁞
-10% 90 99 -10%
AR Bawah 89 98 AR Bawah

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 83


Pada ilustrasi di atas, Harga Previous terjadi pada Rp110,00 yang menjadi Harga
Acuan dalam perhitungan Auto Rejection pada hari ini sehingga batasan harga
pada hari tersebut yang dapat diteruskan ke JATS tidak boleh melebihi 10% dari
Harga Previous yaitu pada harga Rp121,00 dan batasan harga terendah pada hari
tersebut yang dapat diteruskan ke JATS adalah Rp99,00. Apabila Anggota Bursa
Efek memasukkan harga Rp122,00 atau lebih tinggi dan Rp98,00 atau lebih
rendah, pesanan tersebut akan secara otomatis ditolak oleh JATS.

4. Ketentuan Fraksi Harga dan Jenjang Perubahan Harga Maksimum

a. Fraksi Harga dan jenjang perubahan harga maksimum yang berlaku untuk Efek
Bersifat Ekuitas berbentuk saham yang diperdagangkan pada Papan Akselerasi adalah
sebagai berikut:

Fraksi Harga Jenjang Perubahan


Rentang Harga (Rp) Harga Maksimum (Rp)
(Rp)
< 200 1 10

200 - < 500 2 20

500 - < 2000 5 50

2000 - < 5000 10 100

≥ 5000 25 250

b. Jenjang perubahan harga maksimum berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai
sepanjang tidak melampaui batasan persentase Auto Rejection.

5. Dalam hal Efek Bersifat Ekuitas berupa saham yang diperdagangkan pada Papan
Akselerasi memiliki Waran dan HMETD yang mendasarinya, maka Efek tersebut
diperdagangkan mengikuti ketentuan perdagangan Waran dan HMETD.

E. Ketentuan Tata Cara Perdagangan Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa (ETF)

1. Unit Penyertaan ETF dapat diperdagangkan pada segmen pasar dan dengan parameter
perdagangan sebagai berikut:

Auto Fraksi Satuan


No Segmen Pasar Sesi Perdagangan
Rejection Harga Perdagangan
1. Sesi I ✓ ✓ ✓

2. Sesi II ✓ ✓ ✓
1 Pasar Reguler
3. Pra-Penutupan ✓ ✓ ✓

4. Pasca-Penutupan Harga Penutupan ✓

2 Pasar Tunai Sesi I ✓ ✓ ✓

3 Pasar Negosiasi 1. Sesi I

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 84


2. Sesi II

2. Ketentuan Harga Minimum


Harga minimum yang berlaku untuk ETF adalah Rp50,00.

3. Ketentuan Auto Rejection


a. Persentase batasan Auto Rejection yang berlaku untuk ETF adalah sebagai berikut:
Rentang Harga Auto Rejection Auto Rejection
Auto Rejection Atas Perdagangan Perdana
Acuan (IDR) Bawah
50 - 200 +35% -35% 1 kali (±35%)
> 200 - 5000 +25% -25% 1 kali (±25%)
> 5000 +20% -20% 1 kali (±20%)

b. Perhitungan batas atas dan bawah Auto Rejection menggunakan Harga Previous.

4. Ketentuan Fraksi Harga dan Jenjang Perubahan Harga Maksimum


a. Fraksi Harga yang berlaku untuk ETF adalah sebagai berikut:

Fraksi Harga
Rentang Harga (Rp) (Rp)

≥ 50 1

b. Ketentuan jenjang perubahan harga maksimum tidak berlaku untuk ETF.

F. Ketentuan Tata Cara Perdagangan Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif di Bursa (DIRE)

1. Unit Penyertaan DIRE dapat diperdagangkan pada segmen pasar dan dengan parameter
perdagangan sebagai berikut:

Jenjang
Auto Fraksi Perubahan Satuan
No Segmen Pasar Sesi Perdagangan
Rejection Harga Harga Perdagangan
Maksimum
1. Sesi I ✓ ✓ ✓ ✓

2. Sesi II ✓ ✓ ✓ ✓
1 Pasar Reguler
3. Pra-Penutupan ✓ ✓ ✓
4. Pasca-
Harga Penutupan ✓
Penutupan
2 Pasar Tunai Sesi I ✓ ✓ ✓ ✓

1. Sesi I
3 Pasar Negosiasi
2. Sesi II

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 85


2. Ketentuan Harga Minimum
Harga minimum yang berlaku untuk DIRE adalah Rp50,00.

3. Ketentuan Auto Rejection


a. Persentase batasan Auto Rejection yang berlaku untuk DIRE adalah sebagai berikut:
Rentang Harga Auto Rejection Auto Rejection
Auto Rejection Atas Perdagangan Perdana
Acuan (IDR) Bawah
50 - 200 +35% -35% 1 kali (±35%)
> 200 - 5000 +25% -25% 1 kali (±25%)
> 5000 +20% -20% 1 kali (±20%)

b. Perhitungan batas atas dan bawah Auto Rejection menggunakan Harga Previous.

4. Ketentuan Fraksi Harga dan Jenjang Perubahan Harga Maksimum


a. Fraksi Harga dan jenjang perubahan harga maksimum yang berlaku untuk DIRE
adalah sebagai berikut:
Fraksi Harga Jenjang Perubahan
Rentang Harga (Rp) Harga Maksimum (Rp)
(Rp)
≥ 50 1 20

b. Jenjang perubahan harga maksimum berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai
sepanjang tidak lebih rendah dari harga minimum atau melampaui batasan persentase
Auto Rejection.
G. Ketentuan Tata Cara Perdagangan Unit Penyertaan Dana Investasi Infrastruktur
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DINFRA)

1. Unit Penyertaan DINFRA dapat diperdagangkan pada segmen pasar dan dengan parameter
perdagangan sebagai berikut :

Jenjang
Auto Fraksi Perubahan Satuan
No Segmen Pasar Sesi Perdagangan
Rejection Harga Harga Perdagangan
Maksimum
1. Sesi I ✓ ✓ ✓ ✓

2. Sesi II ✓ ✓ ✓ ✓
1 Pasar Reguler
3. Pra-Penutupan ✓ ✓ ✓
4. Pasca-
Harga Penutupan ✓
Penutupan
2 Pasar Tunai Sesi I ✓ ✓ ✓ ✓

1. Sesi I
3 Pasar Negosiasi
2. Sesi II

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 86


2. Ketentuan Harga Minimum
Harga minimum yang berlaku untuk DINFRA adalah Rp50,00.

3. Ketentuan Auto Rejection


a. Persentase batasan Auto Rejection yang berlaku untuk DINFRA adalah sebagai
berikut:
Rentang Harga Auto Rejection Auto Rejection
Auto Rejection Atas Perdagangan Perdana
Acuan (IDR) Bawah
≥ 50 +10% -10% 1 kali (±10%)

b. Perhitungan batas atas dan bawah Auto Rejection menggunakan Harga Previous.

4. Ketentuan Fraksi Harga dan Jenjang Perubahan Harga Maksimum


a. Fraksi Harga dan jenjang perubahan harga maksimum yang berlaku untuk DINFRA
adalah sebagai berikut:
Fraksi Harga Jenjang Perubahan
Rentang Harga (Rp) Harga Maksimum (Rp)
(Rp)
≥ 50 1 20

b. Jenjang perubahan harga maksimum berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai
sepanjang tidak lebih rendah dari harga minimum atau melampaui batasan persentase
Auto Rejection.

VI. Media Komunikasi antara Anggota Bursa Efek dengan Bursa

1. Layanan Perdagangan
Divisi Operasional Teknologi Informasi (Perdagangan dan Pendukungnya)
Telepon: 021-5150515 ext. 8450, 8451, 8452
Hunting : 021-27081075
Email: ncc@idx.co.id

2. Layanan Koreksi
Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan
Telepon: 021-5150515
Email: koreksi@idx.co.id

3. Layanan Daftar Transaksi Bursa


Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan
Telepon: 021-5150515 ext. 8600, 8601, 8602
Email: operationaljats@idx.co.id

4. Layanan Pelaporan Transaksi (IDX Record)

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 87


Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan
Telepon: 021-5150515
Email: pelaporanevaluasi.opp@idx.co.id

Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia 88

Anda mungkin juga menyukai