Nomor : Kep-00096/BEI/12-2022
Perihal : Perubahan Pedoman Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia
Tgl. Dikeluarkan : 28 Desember 2022
Tgl. Diberlakukan : 28 Desember 2022
Menimbang : a. bahwa Bursa telah menerbitkan Peraturan Nomor II-A tentang
Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas melalui Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00061/BEI/07-2021 tanggal 23
Juli 2021 perihal Perubahan Peraturan Nomor II-A tentang
Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas;
1
www.idx.co.id Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 6th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53, Jakarta 12190 – Indonesia
Call Center: 150515 | Email: contactcenter@idx.co.id | WhatsApp: +62 811 81 150515 | Twitter: @idx_bei
Instagram: @indonesiastockexchange | Facebook/YouTube/LinkedIn: Indonesia Stock Exchange
4. Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas
(Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-
00061/BEI/07-2021 tanggal 23 Juli 2021 perihal Peraturan Nomor II-
A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas);
MEMUTUSKAN:
2
www.idx.co.id Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 6th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53, Jakarta 12190 – Indonesia
Call Center: 150515 | Email: contactcenter@idx.co.id | WhatsApp: +62 811 81 150515 | Twitter: @idx_bei
Instagram: @indonesiastockexchange | Facebook/YouTube/LinkedIn: Indonesia Stock Exchange
Hormat kami,
Tembusan:
1. Yth. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan
2. Yth. Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I, Otoritas Jasa Keuangan
3. Yth. Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II, Otoritas Jasa Keuangan
4. Yth. Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2A, Otoritas Jasa Keuangan
5. Yth. Direktur Pengawasan Lembaga Efek, Otoritas Jasa Keuangan
6. Yth. Direktur Pengawasan Transaksi Efek, Otoritas Jasa Keuangan
7. Yth. Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
8. Yth. Direksi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
9. Yth. Dewan Komisaris PT Bursa Efek Indonesia
3
www.idx.co.id Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 6th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53, Jakarta 12190 – Indonesia
Call Center: 150515 | Email: contactcenter@idx.co.id | WhatsApp: +62 811 81 150515 | Twitter: @idx_bei
Instagram: @indonesiastockexchange | Facebook/YouTube/LinkedIn: Indonesia Stock Exchange
LAMPIRAN
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia
Nomor : Kep-00096/BEI/12-2022
Tanggal ditetapkan : 28 Desember 2022
Tanggal diberlakukan : 28 Desember 2022
PEDOMAN PERDAGANGAN
PT BURSA EFEK INDONESIA
DAFTAR ISI
Halaman
I. Pendahuluan 3
Definisi 3
Pedoman Perdagangan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Nomor II-A
tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas.
Pedoman ini berisi penjelasan mengenai mekanisme perdagangan, tata cara perdagangan, serta
penjelasan-penjelasan yang terkait dengan pelaksanaan perdagangan di Bursa dan wajib dipahami
serta dilakukan oleh Anggota Bursa Efek.
Definisi
1. Anggota Bursa Efek adalah Perantara Pedagang Efek yang telah memperoleh izin usaha dari
Otoritas Jasa Keuangan dan telah memperoleh persetujuan keanggotaan Bursa untuk
mempergunakan sistem dan/atau sarana Bursa dalam rangka melakukan kegiatan perdagangan
Efek di Bursa sesuai dengan Peraturan Bursa.
2. Auto Rejection adalah penolakan secara otomatis oleh JATS terhadap penawaran jual
dan/atau permintaan beli Efek yang dimasukkan ke JATS akibat dilampauinya batasan harga
atau jumlah Efek yang ditetapkan oleh Bursa.
3. Best Ask adalah penawaran jual dengan harga terendah atas suatu Efek pada Order Book.
4. Best Bid adalah permintaan beli dengan harga tertinggi atas suatu Efek pada Order Book.
6. Harga Acuan adalah harga yang dijadikan acuan oleh JATS dalam melakukan validasi
ketentuan pergerakan harga atas suatu Efek.
7. Harga Pembukaan (Opening Price) adalah Harga yang terbentuk pada saat sesi Pra-
pembukaan.
8. Harga Penutupan (Closing Price) adalah Harga yang terbentuk pada saat sesi Pra-penutupan
atau harga perdagangan terakhir jika tidak terdapat harga yang terbentuk pada saat sesi Pra-
penutupan.
10. Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi adalah nilai yang dihitung dan ditetapkan oleh
Bursa berdasarkan rasio tindakan korporasi yang ditetapkan oleh Perusahaan Tercatat dan
digunakan sebagai pedoman harga untuk proses tawar menawar pada awal perdagangan
saham hasil tindakan korporasi (periode ex) di Bursa.
11. Hari Bursa adalah hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa, yaitu hari Senin
sampai dengan hari Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan
sebagai hari libur Bursa oleh Bursa.
12. Indicative Equilibrium Price (IEP) adalah informasi harga transaksi indikasi yang dihitung
menggunakan algoritma pembentukan harga di JATS.
14. Jakarta Automated Trading System (JATS) adalah sistem perdagangan Efek yang berlaku
di Bursa untuk perdagangan yang dilakukan secara otomasi dengan menggunakan sarana
komputer.
17. Order Book adalah daftar seluruh penawaran jual dan/atau permintaan beli atas suatu Efek
yang disampaikan oleh Anggota Bursa Efek ke JATS yang belum diperjumpakan dan
diurutkan berdasarkan price priority dan time priority.
18. Penawaran Jual (Ask) adalah pesanan jual atas suatu Efek pada harga dan volume tertentu
yang disampaikan oleh Anggota Bursa Efek ke JATS.
19. Permintaan Beli (Bid) adalah pesanan pembelian atas suatu Efek pada harga dan volume
tertentu yang disampaikan oleh Anggota Bursa Efek ke JATS.
20. Pesanan (Order) adalah penawaran jual dan/atau permintaan beli yang disampaikan oleh
Anggota Bursa Efek ke JATS.
21. Pesanan Pasar (Market Order) adalah penawaran jual dan/atau permintaan beli yang
dilaksanakan oleh Anggota Bursa Efek berdasarkan batas volume yang ditetapkan oleh
nasabahnya.
22. Pesanan Terbatas (Limit Order) adalah penawaran jual dan/atau permintaan beli yang
dilaksanakan oleh Anggota Bursa Efek berdasarkan batas harga dan volume yang ditetapkan
oleh nasabahnya.
24. Waktu Penutupan Secara Acak (Random Closing Time) adalah waktu penutupan yang
diterapkan secara acak di sesi Pra-penutupan menggunakan algoritma JATS.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Status domisili merupakan bagian dari SID yang terletak pada digit ke-3 berupa huruf D atau
F yang mewakili domisili nasabah dimana nasabah lokal akan diwakili huruf D dan nasabah
asing akan diwakili huruf F. Status domisili investor wajib dicantumkan oleh Anggota Bursa
Efek pada setiap Order yang disampaikan ke JATS.
Tanggal dan bulan merupakan bagian dari SID yang terletak pada digit ke-4 sampai dengan
ke-7 yang mewakili tanggal dan bulan dari tanggal lahir untuk nasabah individu atau tanggal
dan bulan dari tanggal pendirian untuk nasabah kelembagaan.
Trading-ID merupakan bagian dari SID yang terletak pada digit ke-8 sampai dengan ke-13
berupa kombinasi acak 6 digit karakter alfanumerik yang bersifat unik. Trading-ID wajib
dicantumkan oleh Anggota Bursa Efek pada setiap Order yang disampaikan ke JATS dan
dipergunakan dalam mekanisme perdagangan, kliring, dan penyelesaian Transaksi Bursa.
Ilustrasi:
Status Domisili Trading-ID
C P D 0 1 0 4 C 9 7 3 5 8 6 2
1. JATS memproses Order pada Pasar Reguler dan Pasar Tunai dengan cara:
a. Setiap Order yang diterima oleh JATS akan dicatat pada Order Book dan diberikan
nomor pesanan (order number) berdasarkan urutan waktu (order time).
b. JATS memberikan urutan prioritas antrian terhadap Order pada Order Book
berdasarkan price priority dan time priority.
Ilustrasi price priority:
1) Order beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap order beli
pada harga yang lebih rendah, sesuai dengan ilustrasi berikut:
Efek ABCD
Bid Ask
Kode Volume Harga Harga Volume
Prioritas Kode AB
AB (Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Efek ABCD
Bid Ask
Volume Harga Volume
Kode AB Harga (IDR) Kode AB Prioritas
(Lot) (IDR) (Lot)
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume
Prioritas Waktu Waktu Kode AB
AB (Lot) (Lot)
AA 09:01:00 100 100 09:04:00 XX
Lebih Tinggi BB 09:02:00 100 1000 100 09:05:00 YY
Lebih Rendah CC 09:03:00 100 100 09:06:00 ZZ
c. Order yang dimasukkan ke JATS memiliki status open pada Order Book dalam hal:
1) Order belum diperjumpakan secara keseluruhan; atau
2) Order belum melewati batasan waktu Order sebagai berikut:
Sesi Order berstatus open pada Order Book
Perdagangan
Sesi Pra- Sesi Pra- Sesi Pasca
Batasan Sesi I Sesi II
Waktu pembukaan penutupan Penutupan
Sampai Sampai
dengan dengan
Immediate akhir sesi Seketika akhir sesi Seketika
Order
Pra- Pra-
pembukaan penutupan
Session Order Sampai dengan akhir sesi I Sampai dengan akhir sesi Pasca Penutupan
Order yang telah melewati batasan waktu akan memiliki status expired.
2. JATS memperjumpakan Order dan mengalokasikan transaksi pada Pasar Reguler dan
Pasar Tunai dengan cara:
a. Limit Order akan diperjumpakan secara keseluruhan maupun sebagian berdasarkan
price priority dan time priority. Sedangkan Market Order akan diperjumpakan secara
seketika pada harga yang tersedia pada Order Book dan memiliki price priority yang
lebih tinggi dibandingkan dengan Limit Order.
b. Best Bid dan Best Ask akan mendapatkan prioritas utama perjumpaan pada Order Book.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1015 100 ZZ
ii. Limit Order dapat disampaikan pada seluruh sesi dengan batasan waktu
sebagai berikut:
Sesi
Perdagangan Sesi Pra- Sesi Pra- Sesi Pasca
Sesi I Sesi II
Batasan pembukaan penutupan Penutupan
Waktu
Immediate
Order
Session Order ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Day Order ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat Best Bid pada harga Rp1.000,00 dan terdapat Best Ask
pada harga Rp1.005,00 dengan volume 100 lot. Order beli dimasukkan pada
harga Rp995,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995
iv. Dalam hal harga pada order beli yang disampaikan ke JATS berada pada
harga yang sama dengan Best Ask, maka yang menjadi harga transaksi untuk
pembeli dan penjual adalah harga Best Ask.
Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat Best Bid berada pada harga Rp1.000,00 dengan volume
100 lot dan Best Ask pada harga Rp1.005,00 dengan volume 100 lot.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1015 100 ZZ
Order beli dimasukkan pada harga Rp1.005,00 dengan volume 200 lot
sehingga order tersebut menjadi Best Bid baru berada pada harga Rp1.005,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid DD 200 1005 1005 100 XX Best Ask
AA 100 1000 1010 100 YY
BB 100 995 1015 100 ZZ
CC 100 990
Dengan terjadinya transaksi tersebut, masih tersisa volume 100 lot pada harga
Rp1.005,00 (Best Bid) dan Best Ask baru berada pada harga Rp1.010,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid DD 100 1005 1010 100 YY Best Ask
AA 100 1000 1015 100 ZZ
BB 100 995
CC 100 990
v. Dalam hal harga pada order beli yang disampaikan ke JATS berada pada
harga lebih tinggi daripada Best Ask, maka yang menjadi harga transaksi untuk
pembeli dan penjual adalah harga Best Ask.
Ilustrasi:
Kondisi awal Best Bid berada pada harga Rp1.000,00 dengan volume 100 lot
dan Best Ask pada harga Rp1.005,00 dengan volume 100 lot.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1015 100 ZZ
Order beli dimasukkan pada harga Rp1.020,00 dengan volume 200 lot
sehingga order tersebut menjadi Best Bid baru berada pada harga Rp1.020,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid DD 200 1020 1005 100 XX Best Ask
AA 100 1000 1010 100 YY
BB 100 995 1015 100 ZZ
CC 100 990
Dengan terjadinya transaksi tersebut, tidak terdapat sisa volume pada harga
Rp1.020,00 sehingga Best Bid baru berada pada harga Rp1.000,00 dan Best
Ask baru berada pada harga Rp1.015,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1015 100 ZZ Best Ask
BB 100 995
CC 100 990
vi. Dalam hal harga pada order jual yang disampaikan ke JATS berada pada
harga lebih tinggi dari Best Bid, maka tidak terjadi transaksi atas Order
tersebut.
Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat Best Bid pada harga Rp1.000,00 dan terdapat Best Ask
pada harga Rp1.005,00 dengan volume 100 lot. Order jual dimasukkan pada
harga Rp1.010,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
1010 100 YY
vii. Dalam hal harga pada order jual yang disampaikan ke JATS berada pada
harga yang sama dengan Best Bid, maka yang menjadi harga transaksi untuk
pembeli dan penjual adalah harga Best Bid.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1015 100 ZZ
Order jual dimasukkan pada harga Rp1.000,00 dengan volume 200 lot
sehingga order tersebut menjadi Best Ask baru berada pada harga Rp1.000,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1000 200 WW Best Ask
BB 100 995 1005 100 XX
CC 100 990 1010 100 YY
1015 100 ZZ
Dengan terjadinya transaksi tersebut, masih tersisa volume 100 lot pada harga
Rp1.000,00 yang merupakan Best Ask dan harga Rp995,00 menjadi Best Bid
baru.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid BB 100 995 1000 100 WW Best Ask
CC 100 990 1005 100 XX
1010 100 YY
1015 100 ZZ
viii. Dalam hal harga pada order jual yang disampaikan ke JATS berada pada
harga lebih rendah daripada Best Bid, maka yang menjadi harga transaksi
untuk pembeli dan penjual adalah harga Best Bid.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1015 100 ZZ
Order jual dimasukkan pada harga Rp985,00 dengan volume 200 lot sehingga
order tersebut menjadi Best Ask baru berada pada harga Rp985,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 985 200 WW Best Ask
BB 100 995 1005 100 XX
CC 100 990 1010 100 YY
1015 100 ZZ
Transaksi terjadi pada harga Rp1.000,00 terlebih dahulu yang merupakan Best
Bid, kemudian pada harga Rp995,00 yang menjadi Best Bid setelahnya dengan
rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Transaksi Beli-Jual (Lot) (IDR)
1 AA-WW 100 1000
2 BB-WW 100 995
Total 200
Dengan terjadinya transaksi tersebut, tidak terdapat sisa volume pada harga
Rp985,00 sehingga Best Ask baru berada pada harga Rp1.005,00 dan Best Bid
baru berada pada harga Rp990,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid CC 100 990 1005 100 XX Best Ask
1010 100 YY
ii. Batasan tingkat harga yang dapat diperjumpakan (sweep limit) adalah paling
banyak 10 Fraksi Harga setelah Best Bid untuk order jual atau Best Ask untuk
order beli.
iii. Order FAK hanya dapat disampaikan apabila terdapat Best Ask untuk
penyampaian order beli atau terdapat Best Bid untuk penyampaian order jual.
iv. Order FAK hanya dapat disampaikan pada sesi Pra-pembukaan, sesi I, sesi II,
dan sesi Pra-penutupan dengan batasan waktu immediate order.
Sesi
Perdagangan Sesi Pra- Sesi Pra- Sesi Pasca
Sesi I Sesi II
Batasan pembukaan penutupan Penutupan
Waktu
Immediate
✓ ✓ ✓ ✓
Order
Session Order
Day Order
v. Dalam hal Order FAK disampaikan ke JATS pada volume yang sama atau
kurang dari volume yang tersedia pada Order Book, maka seluruh volume
Order FAK tersebut akan diperjumpakan oleh JATS.
Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat volume Bid sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp990,00 s.d. Rp1.000,00 volume Ask sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp1.005,00 s.d. Rp1.015,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1015 100 ZZ
Order FAK beli dimasukkan dengan volume 200 lot sehingga dapat
diperjumpakan seluruhnya dikarenakan volume Ask yang tersedia mencukupi.
Transaksi terjadi pada harga Rp1.005,00 terlebih dahulu yang merupakan Best
Ask, kemudian pada harga Rp1.010,00 yang menjadi Best Ask setelahnya
dengan rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Transaksi Beli-Jual (Lot) (IDR)
1 DD-XX 100 1005
2 DD-YY 100 1010
Total 200
Dengan terjadinya transaksi tersebut, Best Ask baru berada pada harga
Rp1.015,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1015 100 ZZ Best Ask
BB 100 995
CC 100 990
vi. Dalam hal Order FAK disampaikan ke JATS pada volume yang lebih banyak
dari volume yang tersedia pada Order Book, maka volume Order FAK
tersebut hanya diperjumpakan sampai dengan volume yang tersedia.
Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat volume Bid sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp990,00 s.d. Rp1.000,00 volume Ask sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp1.005,00 s.d. Rp1.015,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
Order FAK jual dimasukkan dengan volume 400 lot sehingga tidak seluruh
volume dapat diperjumpakan karena volume Bid tidak mencukupi.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 Market 400 WW FAK
BB 100 995 1005 100 XX Best Ask
CC 100 990 1010 100 YY
1015 100 ZZ
Transaksi terjadi pada harga Rp1.000,00 terlebih dahulu yang merupakan Best
Bid, kemudian pada harga Rp995,00 yang menjadi Best Bid setelahnya, dan
kemudian pada harga Rp990,00 yang menjadi Best Bid setelahnya dengan
rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Transaksi Beli-Jual (Lot) (IDR)
1 WW-AA 100 1000
2 WW-BB 100 995
3 WW-CC 100 990
Total 300
Dengan terjadinya transaksi tersebut, hanya volume order FAK jual sebanyak
300 lot yang berhasil diperjumpakan dengan sisa volume 100 lot yang tidak
berhasil diperjumpakan statusnya menjadi expired.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
1005 100 XX Best Ask
1010 100 YY
1015 100 ZZ
vii. Dalam hal Order FAK disampaikan ke JATS pada volume yang sama atau
kurang dari volume yang tersedia pada Order Book, namun volume yang
tersedia memiliki rentang tingkat harga lebih dari sweep limit, maka volume
Order FAK tersebut hanya akan diperjumpakan oleh JATS pada tingkat harga
tidak lebih dari sweep limit.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1060 100 ZZ
Order FAK beli dimasukkan dengan volume 300 lot, walaupun volume Ask
yang tersedia mencukupi, namun harga Ask pada harga Rp1.060,00 melebihi
batasan sweep limit 10 Fraksi Harga atau Rp1.055,00 (Rp50,00 dari Best Ask
Rp1.005,00) sehingga tidak dapat diperjumpakan.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
FAK DD 300 Market 1005 100 XX Best Ask
Best Bid AA 100 1000 1010 100 YY
Sweep
BB 100 995 1060 100 ZZ
Limit
CC 100 990
Transaksi terjadi pada harga Rp1.005,00 terlebih dahulu yang merupakan Best
Ask, kemudian pada harga Rp1.010,00 yang menjadi Best Ask setelahnya
dengan rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Transaksi Beli-Jual (Lot) (IDR)
1 DD-XX 100 1005
2 DD-YY 100 1010
Total 200
Dengan terjadinya transaksi tersebut, hanya volume order FAK beli sebanyak
200 lot yang berhasil diperjumpakan dengan sisa volume 100 lot yang tidak
berhasil diperjumpakan statusnya menjadi expired.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1060 100 ZZ Best Ask
BB 100 995
ii. Batasan tingkat harga yang dapat diperjumpakan (sweep limit) adalah paling
banyak 10 Fraksi Harga setelah Best Bid untuk order jual atau Best Ask untuk
order beli.
iii. Order FOK hanya dapat disampaikan apabila terdapat Best Ask untuk
penyampaian order beli atau terdapat Best Bid untuk penyampaian order jual.
iv. Order FOK hanya dapat disampaikan pada sesi I dan II dengan batasan waktu
immediate order.
Sesi
Perdagangan Sesi Pra- Sesi Pra- Sesi Pasca
Sesi I Sesi II
Batasan pembukaan penutupan Penutupan
Waktu
Immediate
✓ ✓
Order
Session Order
Day Order
v. Dalam hal Order FOK disampaikan ke JATS pada volume yang sama atau
kurang dari volume yang tersedia pada Order Book, maka seluruh volume
Order FOK tersebut akan diperjumpakan oleh JATS.
Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat volume Bid sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp990,00 s.d. Rp1.000,00 volume Ask sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp1.005,00 s.d. Rp1.015,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1015 100 ZZ
Order FOK beli dimasukkan dengan volume 200 lot sehingga dapat
diperjumpakan seluruhnya dikarenakan volume Ask yang tersedia mencukupi.
Transaksi terjadi pada harga Rp1.005,00 terlebih dahulu yang merupakan Best
Ask, kemudian pada harga Rp1.010,00 yang menjadi Best Ask setelahnya
dengan rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Transaksi Beli-Jual (Lot) (IDR)
1 DD-XX 100 1005
2 DD-YY 100 1010
Total 200
Dengan terjadinya transaksi tersebut, Best Ask baru berada pada harga
Rp1.015,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1015 100 ZZ Best Ask
BB 100 995
CC 100 990
vi. Dalam hal Order FOK disampaikan ke JATS pada volume yang lebih banyak
dari volume yang tersedia pada Order Book, maka volume Order FOK
tersebut tidak diperjumpakan sama sekali karena volume tidak mencukupi.
Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat volume Bid sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp990,00 s.d. Rp1.000,00 volume Ask sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp1.005,00 s.d. Rp1.015,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
Order FOK jual dimasukkan dengan volume 400 lot sehingga tidak seluruh
volume dapat diperjumpakan karena volume Bid tidak mencukupi.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 Market 400 WW FOK
BB 100 995 1005 100 XX Best Ask
CC 100 990 1010 100 YY
1015 100 ZZ
Atas hal tersebut, maka tidak terjadi perjumpaan atas keseluruhan order FOK
jual tersebut dan seluruh volume 400 lot yang tidak berhasil diperjumpakan
statusnya menjadi expired.
vii. Dalam hal Order FOK disampaikan ke JATS pada volume yang sama atau
kurang dari volume yang tersedia pada Order Book, namun volume yang
tersedia memiliki rentang tingkat harga lebih dari sweep limit, maka volume
Order FOK tersebut tidak diperjumpakan sama sekali karena volume yang
berada dalam rentang sweep limit tidak mencukupi.
Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat volume Bid sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp990,00 s.d. Rp1.000,00 volume Ask sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp1.005,00 s.d. Rp1.060,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1060 100 ZZ
Order FOK beli dimasukkan dengan volume 300 lot, walaupun volume Ask
yang tersedia mencukupi, namun harga Ask pada harga Rp1.060,00 melebihi
batasan sweep limit 10 Fraksi Harga atau Rp1.055,00 (Rp50,00 dari Best Ask
Rp1.005,00) sehingga order tidak dapat diperjumpakan.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
FOK DD 300 Market 1005 100 XX Best Ask
Atas hal tersebut, maka tidak terjadi perjumpaan atas keseluruhan order FOK
jual tersebut dan seluruh volume 300 lot yang tidak berhasil diperjumpakan
statusnya menjadi expired.
ii. Batasan tingkat harga yang dapat diperjumpakan (sweep limit) sebelum
terkonversi menjadi Limit Order adalah paling banyak 10 Fraksi Harga setelah
Best Bid untuk order jual atau Best Ask untuk order beli.
iii. Order MTL hanya dapat disampaikan apabila terdapat Best Ask untuk
penyampaian order beli atau terdapat Best Bid untuk penyampaian order jual.
iv. Order MTL dapat disampaikan pada sesi I dan sesi II dengan batasan waktu
sebagai berikut:
Sesi
Perdagangan Sesi Pra- Sesi Pra- Sesi Pasca
Sesi I Sesi II
Batasan pembukaan penutupan Penutupan
Waktu
Immediate
Order
Session Order ✓ ✓
Day Order ✓ ✓
v. Dalam hal Order MTL disampaikan ke JATS pada volume yang sama atau
kurang dari volume yang tersedia pada Order Book, maka seluruh volume
Order MTL tersebut akan diperjumpakan oleh JATS.
Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat volume Bid sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp990,00 s.d. Rp1.000,00 volume Ask sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp1.005,00 s.d. Rp1.015,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
Order MTL beli dimasukkan dengan volume 200 lot dapat diperjumpakan
seluruhnya dikarenakan volume Ask yang tersedia mencukupi.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
MTL DD 200 Market 1005 100 XX Best Ask
Best Bid AA 100 1000 1010 100 YY
BB 100 995 1015 100 ZZ
CC 100 990
Transaksi terjadi pada harga Rp1.005,00 terlebih dahulu yang merupakan Best
Ask, kemudian pada harga Rp1.010,00 yang menjadi Best Ask setelahnya
dengan rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Transaksi Beli-Jual (Lot) (IDR)
1 DD-XX 100 1005
2 DD-YY 100 1010
Total 200
Dengan terjadinya transaksi tersebut, Best Ask baru berada pada harga
Rp1.015,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1015 100 ZZ Best Ask
BB 100 995
CC 100 990
vi. Dalam hal Order MTL disampaikan ke JATS pada volume yang lebih banyak
dari volume yang tersedia pada Order Book, maka volume Order MTL
tersebut hanya diperjumpakan sampai dengan volume yang tersedia dengan
sisa volume yang tidak diperjumpakan akan dikonversi menjadi Limit Order
pada harga terakhir yang diperjumpakan.
Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat volume Bid sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp990,00 s.d. Rp1.000,00 volume Ask sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp1.005,00 s.d. Rp1.015,00.
Order MTL jual dimasukkan dengan volume 400 lot tidak dapat
diperjumpakan seluruhnya karena volume Bid tidak mencukupi.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 Market 400 WW MTL
BB 100 995 1005 100 XX Best Ask
CC 100 990 1010 100 YY
1015 100 ZZ
Transaksi terjadi pada harga Rp1.000,00 terlebih dahulu yang merupakan Best
Bid, kemudian pada harga Rp995,00 yang menjadi Best Bid setelahnya, dan
kemudian pada harga Rp990,00 yang menjadi Best Bid setelahnya dengan
rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Transaksi Beli-Jual (Lot) (IDR)
1 WW-AA 100 1000
2 WW-BB 100 995
3 WW-CC 100 990
Total 300
Dengan terjadinya transaksi tersebut, hanya volume order MTL jual sebanyak
300 lot yang berhasil diperjumpakan dengan sisa volume 100 lot yang tidak
berhasil diperjumpakan dikonversi menjadi Limit Order pada harga terakhir
yang diperjumpakan yaitu Rp990,00 serta sekaligus menjadi Best Ask.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
990 100 WW Best Ask
1005 100 XX
1010 100 YY
vii. Dalam hal Order MTL disampaikan ke JATS pada volume yang sama atau
kurang dari volume yang tersedia pada Order Book, namun volume yang
tersedia memiliki rentang tingkat harga lebih dari sweep limit, maka volume
Order MTL tersebut hanya akan diperjumpakan oleh JATS pada tingkat harga
tidak lebih dari sweep limit dengan sisa volume yang tidak diperjumpakan
akan dikonversi menjadi Limit Order pada harga terakhir yang diperjumpakan.
Ilustrasi:
Kondisi awal terdapat volume Bid sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp990,00 s.d. Rp1.000,00 volume Ask sebanyak 300 lot dengan rentang harga
Rp1.005,00 s.d. Rp1.060,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid AA 100 1000 1005 100 XX Best Ask
BB 100 995 1010 100 YY
CC 100 990 1060 100 ZZ
Order MTL beli dimasukkan dengan volume 300 lot, walaupun volume Ask
yang tersedia mencukupi, namun harga Ask pada harga Rp1.060,00 melebihi
batasan sweep limit 10 Fraksi Harga atau Rp1.055,00 (Rp50,00 dari Best Ask
Rp1.005,00) sehingga Order tidak dapat diperjumpakan seluruhnya.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
MTL DD 300 Market 1005 100 XX Best Ask
Best Bid AA 100 1000 1010 100 YY
Sweep
BB 100 995 1060 100 ZZ
Limit
CC 100 990
Transaksi terjadi pada harga Rp1.005,00 terlebih dahulu yang merupakan Best
Ask, kemudian pada harga Rp1.010,00 yang menjadi Best Ask setelahnya
dengan rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Transaksi Beli-Jual (Lot) (IDR)
1 DD-XX 100 1005
2 DD-YY 100 1010
Dengan terjadinya transaksi tersebut, hanya volume order MTL beli sebanyak
200 lot yang berhasil diperjumpakan dengan sisa volume 100 lot yang tidak
berhasil diperjumpakan dikonversi menjadi Limit Order pada harga terakhir
yang diperjumpakan yaitu Rp1.010,00 serta sekaligus menjadi Best Bid.
Efek ABCD
Bid Ask
Kode AB Volume Harga Harga Volume Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid DD 100 1010 1060 100 ZZ Best Ask
AA 100 1000
BB 100 995
CC 100 990
Order MTL yang telah dikonversi menjadi Limit Order tersebut akan memiliki
status open sampai dengan seluruh volume diperjumpakan atau batasan waktu
Order telah berakhir.
d. Setiap transaksi yang terjadi pada JATS akan dicatat dan diberikan nomor transaksi
(transaction number).
e. Dalam hal Anggota Bursa Efek memasukkan Order ke JATS dimana Order tersebut
belum memperoleh konfirmasi dari JATS (reply), namun Anggota Bursa Efek tersebut
memasukkan kembali Order yang sama, maka Order tersebut oleh JATS diperlakukan
sebagai Order yang baru. Apabila transaksi atas kedua Order tersebut terjadi matched,
maka kedua transaksi dimaksud adalah sah.
f. Dalam hal Anggota Bursa Efek melakukan withdraw dan/atau amend atas Order yang
telah dimasukkan ke JATS dimana withdraw dan/atau amend tersebut belum
memperoleh reply dari JATS, maka apabila transaksi atas Order tersebut tetap terjadi
maka transaksi dimaksud adalah sah.
g. Dalam hal Anggota Bursa Efek tidak melakukan pembersihan data pada sistem internal
Anggota Bursa Efek (housekeeping) yang berasal dari kegiatan perdagangan Hari Bursa
sebelumnya yang menyebabkan data tersebut terkirim kembali ke JATS, maka Order
yang terkirim dan/atau yang menjadi transaksi adalah sah.
-25% 750
ii. Penentuan Harga Acuan untuk perhitungan Auto Rejection untuk Efek yang
sudah diperdagangkan di Bursa menggunakan Harga Pembukaan apabila Harga
Pembukaan (Opening Price) terbentuk pada sesi Pra-pembukaan. Apabila
Anggota Bursa Efek memasukkan Order pada harga lebih tinggi atau lebih
rendah dari persentase Auto Rejection yang berlaku pada Efek tersebut, maka
Order tersebut akan secara otomatis ditolak oleh JATS.
⁞ ⁞
Harga Previous 1000 1250 Harga Pembukaan
⁞ ⁞
-25% 750 940 -25%
Auto Rejection 745 935 Auto Rejection
Untuk Efek yang masuk dalam sesi Pra-pembukaan, Harga Previous akan
menjadi Harga Acuan yang digunakan dalam perhitungan Auto Rejection pada
sesi Pra-pembukaan. Pada sesi I, II, dan Pra-penutupan, Harga Acuan yang
digunakan dalam perhitungan Auto Rejection adalah Harga Pembukaan. Apabila
Anggota Bursa Efek memasukkan Order pada harga lebih tinggi atau lebih
rendah dari persentase Auto Rejection yang berlaku pada Efek tersebut, maka
Order tersebut akan secara otomatis ditolak oleh JATS.
iii. Penentuan Harga Acuan untuk perhitungan Auto Rejection untuk Efek yang
sudah diperdagangkan di Bursa menggunakan Harga Previous apabila Harga
Pembukaan tidak terbentuk.
Sesi 1, 2, Pra-
penutupan
Auto Rejection 1565
+25% 1560
⁞
Harga Previous 1250
⁞
-25% 940
Auto Rejection 935
Pada ilustrasi di atas, Harga Previous menjadi Harga Acuan dalam perhitungan
Auto Rejection pada sesi I, II, dan Pra-penutupan. Apabila Anggota Bursa Efek
memasukkan Order pada harga lebih tinggi atau lebih rendah dari persentase
Auto Rejection yang berlaku pada Efek tersebut, maka Order tersebut akan secara
otomatis ditolak oleh JATS.
iv. Penentuan Harga Acuan untuk perhitungan Auto Rejection untuk Efek yang
Harganya disesuaikan akibat dari tindakan korporasi menggunakan Harga
Teoretis Hasil Tindakan Korporasi.
Ilustrasi Auto Rejection untuk Efek yang harganya disesuaikan menjadi Harga
Teoretis Hasil Tindakan Korporasi:
Hari Harga
Hari Ini
Sebelumnya Teoretis
Auto Rejection 1255 314 Auto Rejection
+25% 1250 250 312 +25%
⁞ ⁞
Harga Previous 1000 250 Harga Teoretis
⁞ ⁞
-25% 750 188 -25%
Auto Rejection 745 187 Auto Rejection
Pada ilustrasi di atas, Harga Previous disesuaikan menjadi Harga Teoretis Hasil
Tindakan Korporasi dan menjadi Harga Acuan dalam perhitungan Auto Rejection
untuk hari berikutnya. Apabila Anggota Bursa Efek memasukkan Order pada
harga lebih tinggi atau lebih rendah dari persentase Auto Rejection yang berlaku
pada Efek tersebut, maka Order tersebut akan secara otomatis ditolak oleh JATS.
v. Penentuan Harga Acuan untuk perhitungan Auto Rejection untuk Efek yang
Harganya disesuaikan berdasarkan nilai pasar wajar yang ditetapkan oleh penilai
⁞ ⁞
Harga nilai pasar
Harga Previous 1000 250 wajar
⁞ ⁞
-25% 750 188 -25%
Auto Rejection 745 187 Auto Rejection
Pada ilustrasi di atas, Harga Previous disesuaikan menjadi Harga nilai pasar
wajar dan menjadi Harga Acuan dalam perhitungan Auto Rejection untuk hari
berikutnya. Apabila Anggota Bursa Efek memasukkan Order pada harga lebih
tinggi atau lebih rendah dari persentase Auto Rejection yang berlaku pada Efek
tersebut, maka Order tersebut akan secara otomatis ditolak oleh JATS.
Efek ABCD
Bid Harga Ask
(IDR)
Fraksi Fraksi
Jenjang Perubahan +250 5250
Harga Maksimum ⁞ ⁞
+50 5050
+25 5025
⁞ ⁞ Jenjang Perubahan
4750 -30 Harga Maksimum
⁞ 1010 100 YY
Best Bid
Harga Acuan
AA 100 990 1015 100 ZZ
ii. Dalam hal tidak terdapat Best Bid maupun Best Ask, maka Harga Acuan yang
digunakan adalah last traded price.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Last traded price: 995 (Harga Acuan)
Bid Ask
Volume Harga Harga Volume
Kode AB Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Jenjang
Perubahan Harga 1045
Maksimum
iii. Dalam hal tidak terdapat Best Bid dan terdapat Best Ask dengan harga lebih
tinggi/sama dengan last traded price, maka Harga Acuan yang digunakan
adalah last traded price.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Last traded price: 995 (Harga Acuan)
1010 100 YY
1015 100 ZZ
iv. Dalam hal tidak terdapat Best Bid dan terdapat Best Ask dengan harga lebih
rendah dari last traded price, maka Harga Acuan yang digunakan adalah Best
Ask.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Last traded price: 1010
Bid Ask
Volume Harga Harga Volume
Kode AB Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Jenjang Best Ask
Perubahan Harga 1055 1005 100 XX
Harga Acuan
Maksimum
1010 100 YY
1015 100 ZZ
2) Order Jual
i. Dalam hal terdapat Best Ask, maka Harga Acuan yang digunakan adalah Best
Ask.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Last traded price: 995
Bid Ask
Volume Harga Harga Volume
Kode AB Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Jenjang
965 Perubahan Harga
Maksimum
⁞
Best Ask
1015 100 XX
Harga Acuan
ii. Dalam hal tidak terdapat Best Bid maupun Best Ask, maka Harga Acuan yang
digunakan adalah last traded price.
Ilustrasi:
iii. Dalam hal tidak terdapat Best Ask dan terdapat Best Bid dengan harga lebih
rendah/sama dengan last traded price, maka Harga Acuan yang digunakan
adalah last traded price.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Last traded price: 995 (Harga Acuan)
Bid Ask
Volume Harga Harga Volume
Kode AB Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid Jenjang
≤ Last Traded
AA 100 990 945 Perubahan Harga
Maksimum
BB 100 985
CC 100 980
iv. Dalam hal tidak terdapat Best Ask dan terdapat Best Bid dengan harga lebih
tinggi dari last traded price, maka Harga Acuan yang digunakan adalah Best
Bid.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Last traded price: 995
Bid Ask
Volume Harga Harga Volume
Kode AB Kode AB
(Lot) (IDR) (IDR) (Lot)
Best Bid Jenjang
Harga Acuan
AA 100 1000 950 Perubahan Harga
Maksimum
BB 100 995
CC 100 990
Jenjang perubahan harga maksimum untuk order beli hanya berlaku untuk order beli
yang dimasukkan pada harga yang lebih tinggi dari Harga Acuan. Sedangkan untuk
order jual, jenjang perubahan harga maksimum hanya berlaku untuk order jual yang
dimasukkan pada harga yang lebih rendah dari Harga Acuan.
Ilustrasi:
Harga Acuan
AA 100 1000 1005 100 XX
Harga Acuan
⁞ ⁞
750 1250
Auto Rejection 745 1255 Auto Rejection
Pada ilustrasi di atas, order beli dapat dimasukkan ke JATS paling tinggi pada harga
Rp1.050,00 karena berlaku ketentuan jenjang perubahan harga maksimum, sedangkan
paling rendah dapat dilakukan pada harga Rp750,00. Begitu juga sebaliknya terhadap
order jual dapat dimasukkan ke JATS paling rendah pada harga Rp995,00 karena
berlaku ketentuan jenjang perubahan harga maksimum, sedangkan paling tinggi dapat
dilakukan pada harga Rp1.250,00.
Cara
Penyampaian Limit
FAK FOK MTL
Batasan Order
Waktu
Immediate Order ✓
Session Order ✓
Day Order ✓
c. Order FAK hanya dapat disampaikan apabila terdapat volume yang dapat
diperjumpakan.
d. Order FAK yang telah disampaikan tidak dapat dilakukan amend.
e. Order FAK yang telah disampaikan dapat dilakukan withdraw.
f. Ketentuan jenjang perubahan harga maksimum tidak berlaku selama sesi Pra-
pembukaan.
g. Harga Pembukaan terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah volume order beli dan
volume order jual terbanyak untuk saham yang sama yang dapat diperjumpakan oleh
JATS pada satu harga tertentu.
i. Order yang disampaikan secara Limit Order akan diurutkan berdasarkan price
priority dan time priority.
Ilustrasi:
Kondisi Order Book yang telah diurutkan atas Order yang disampaikan secara
Limit Order.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
100 08:47:00 Limit SS
1020
300 08:50:00 Limit TT
700 08:46:00 Limit UU
AA Limit 08:50:00 100 1015
400 08:49:00 Limit VV
BB Limit 08:47:00 200 1010 700 08:45:00 Limit WW
CC Limit 08:48:00 600 200 08:45:00 Limit XX
1005
DD Limit 08:50:00 400 300 08:46:00 Limit YY
EE Limit 08:45:00 500 1000 200 08:48:00 Limit ZZ
FF Limit 08:48:00 300 995
ii. Order yang disampaikan secara FAK akan secara otomatis menggunakan
harga Best Bid untuk order beli dan Best Ask untuk order jual, serta memiliki
urutan prioritas yang lebih tinggi dibandingkan Limit Order.
Ilustrasi:
Order beli FAK dimasukkan dengan volume 100 lot, maka akan secara
otomatis diurutkan pada harga Best Bid yaitu Rp1.015,00 dengan prioritas
tertinggi.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
100 08:47:00 Limit SS
1020
300 08:50:00 Limit TT
GG FAK 08:51:00 100 700 08:46:00 Limit UU
1015
AA Limit 08:50:00 100 400 08:49:00 Limit VV
BB Limit 08:47:00 200 1010 700 08:45:00 Limit WW
CC Limit 08:48:00 600 200 08:45:00 Limit XX
1005
DD Limit 08:50:00 400 300 08:46:00 Limit YY
EE Limit 08:45:00 500 1000 200 08:48:00 Limit ZZ
FF Limit 08:48:00 300 995
Ilustrasi:
Limit Order beli dimasukkan dengan volume 200 lot pada harga Rp1.020,00
yang lebih tinggi daripada Best Bid sebelumnya.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
100 08:47:00 Limit SS
HH Limit 08:52:00 200 1020
300 08:50:00 Limit TT
GG FAK 08:51:00 100 700 08:46:00 Limit UU
1015
AA Limit 08:50:00 100 400 08:49:00 Limit VV
BB Limit 08:47:00 200 1010 700 08:45:00 Limit WW
CC Limit 08:48:00 600 200 08:45:00 Limit XX
1005
DD Limit 08:50:00 400 300 08:46:00 Limit YY
EE Limit 08:45:00 500 1000 200 08:48:00 Limit ZZ
FF Limit 08:48:00 300 995
Order beli FAK sebelumnya pada harga Rp1.015,00 akan secara otomatis
melakukan pengkinian harga menjadi Rp1.020,00 dan memiliki prioritas yang
lebih tinggi dibandingkan Limit Order.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
GG FAK 08:51:00 100 100 08:47:00 Limit SS
1020
HH Limit 08:52:00 200 300 08:50:00 Limit TT
700 08:46:00 Limit UU
1015
AA Limit 08:50:00 100 400 08:49:00 Limit VV
BB Limit 08:47:00 200 1010 700 08:45:00 Limit WW
CC Limit 08:48:00 600 200 08:45:00 Limit XX
1005
DD Limit 08:50:00 400 300 08:46:00 Limit YY
EE Limit 08:45:00 500 1000 200 08:48:00 Limit ZZ
FF Limit 08:48:00 300 995
iv. Dalam hal terdapat Order FAK lain yang disampaikan, maka Order FAK yang
telah disampaikan akan diurutkan secara time priority.
Ilustrasi:
Order beli FAK baru dimasukkan dengan volume 300 lot akan secara otomatis
diurutkan pada harga Best Ask yaitu Rp1.000,00 dengan prioritas yang lebih
rendah dibandingkan order beli FAK yang sudah masuk ke JATS terlebih
dahulu.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
GG FAK 08:51:00 100 100 08:47:00 Limit SS
1020
HH Limit 08:52:00 200 300 08:50:00 Limit TT
700 08:46:00 Limit UU
AA Limit 08:50:00 100 1015
400 08:49:00 Limit VV
BB Limit 08:47:00 200 1010 700 08:45:00 Limit WW
CC Limit 08:48:00 600 200 08:45:00 Limit XX
1005
DD Limit 08:50:00 400 300 08:46:00 Limit YY
200 08:48:00 Limit ZZ
EE Limit 08:45:00 500 1000 300 08:52:00 FAK QQ
400 08:51:00 FAK RR
FF Limit 08:48:00 300 995
Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Volume (IDR) Volume
Kode AB Kode AB
(Lot) (Lot)
Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Harga Ask
Kumulatif Volume (Lot) (IDR) Volume (Lot) Kumulatif
300 300 1020 400 3600
400 100 1015 1100 3200
600 200 1010 700 2100
1600 1000 1005 500 1400
2100 500 1000 900 900
2400 300 995 - 0
4) Tahap penghitungan harga:
Setelah dilakukannya tahap pengumpulan, pengelompokkan, dan akumulasi
Order, JATS akan melakukan proses sebagai berikut:
i. Menghitung volume order beli dan volume order jual yang dapat
diperjumpakan untuk masing-masing tingkatan harga;
ii. Dari hasil perhitungan tersebut, JATS menetapkan Harga Pembukaan
berdasarkan volume order beli dan volume order jual terbanyak yang dapat
diperjumpakan. Berikut proses terbentuknya Harga Pembukaan:
Kemungkinan pertama:
Terjadinya perjumpaan (matched) volume order beli dan volume order jual
yang terbanyak pada harga tertentu sehingga harga tersebut ditetapkan sebagai
Harga Pembukaan.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
300 300 1020 400 3600 300
400 100 1015 1100 3200 400
600 200 1010 700 2100 600
1600 1000 1005 500 1400 1400
2100 500 1000 900 900 900
2400 300 995 - 0 0
Kemungkinan kedua:
Jika hasil perjumpaan volume order beli dan volume order jual terbanyak
lebih dari satu maka JATS akan menetapkan Harga Pembukaan melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Dari perbandingan antara setiap akumulasi volume order beli dan
akumulasi volume order jual terbanyak tersebut, JATS akan memilih
harga yang terdapat pada tingkat akumulasi volume order beli dan
akumulasi volume order jual yang sama sebagai Harga Pembukaan.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume Volume Selisih
Kumulatif (IDR) Kumulatif diperjumpakan
(Lot) (Lot) (Lot)
300 300 1020 400 2800 0 2500
400 100 1015 1100 2400 100 2000
600 200 1010 700 1300 600 700
600 0 1005 500 600 600 0
2100 500 1000 100 100 100 2000
2400 300 995 - 0 0 2400
b) Jika tidak terdapat tingkat akumulasi volume order beli dan akumulasi
volume order jual yang sama, maka JATS memilih harga pada tingkat
dimana terdapat selisih terkecil antara akumulasi volume order beli dan
akumulasi volume order jual sebagai Harga Pembukaan.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume Volume Selisih
Kumulatif (IDR) Kumulatif diperjumpakan
(Lot) (Lot) (Lot)
300 300 1020 400 2800 300 2500
400 100 1015 1100 2400 400 2000
600 200 1010 700 1300 600 700
1600 1000 1005 500 600 600 1000
2100 500 1000 100 100 100 2000
2400 300 995 - 0 0 2400
Ilustrasi:
Harga Pembukaan terbentuk pada harga Rp1.005,00 dengan volume yang
diperjumpakan sebanyak 1.400 lot.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Matched Order Order Matched
AB (Lot) (Lot) AB
100 GG FAK 100 100 Limit SS 0
1020
200 HH Limit 200 300 Limit TT 0
700 Limit UU 0
100 AA Limit 100 1015
400 Limit VV 0
200 BB Limit 200 1010 700 Limit WW 0
600 CC Limit 600 200 Limit XX 200
1005
200 DD Limit 400 300 Limit YY 300
200 Limit ZZ 200
0 EE Limit 500 1000 300 FAK QQ 300
400 FAK RR 400
0 FF Limit 300 995
Hasil perjumpaan volume sebanyak 1.400 lot pada harga Rp1.005,00 dengan
rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Adapun sisa Order DD sebanyak 200 lot pada harga Rp1.005,00 tidak
mendapatkan alokasi transaksi dan secara otomatis akan diteruskan ke
perdagangan sesi I.
IEP
IEV
Kemudian terdapat Order pada Order Book namun belum terdapat Order yang
dapat diperjumpakan, maka IEP dan IEV bernilai nol.
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga
Volume Volume dapat
Kumulatif (IDR) Kumulatif
(Lot) (Lot) diperjumpakan
IEP 0
IEV 0
Ketika sudah terdapat Order yang dapat diperjumpakan, maka informasi IEP dan
IEV akan ditampilkan, dalam hal ini IEP terbentuk pada harga Rp1.000,00 dan
IEV sejumlah 500 lot.
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
0 - 1020 300 1300 0
200 200 1015 100 1000 200
300 100 1010 200 900 300
400 100 1005 200 700 400
700 300 1000 500 500 500
1100 400 995 - 0 0
IEP 1000
IEV 500
Selanjutnya terdapat order beli baru pada harga Rp1.020,00 dengan volume 500
lot, maka informasi IEP akan berubah secara realtime, dalam hal ini IEP berubah
dari Rp1.000,00 menjadi Rp1.010,00 dengan IEV sejumlah 800 lot.
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
500 500 1020 300 1300 500
700 200 1015 100 1000 700
800 100 1010 200 900 800
900 100 1005 200 700 700
1200 300 1000 500 500 500
1600 400 995 - 0 0
IEP 1010
IEV 800
Kemudian terdapat order jual baru pada harga Rp995,00 dengan volume 600 lot,
maka informasi IEP akan berubah secara realtime, dalam hal ini IEP berubah dari
Rp1.010,00 menjadi Rp1.000,00 dengan IEV sejumlah 1.100 lot.
Efek ABCD
Bid Harga Ask Volume yang
IEP 1000
IEV 1100
Sebanyak 300 lot order jual pada harga Rp1.000,00 di withdraw sehingga hanya
tersisa 200 lot, maka informasi IEP akan berubah secara realtime, dalam hal ini
IEP berubah dari Rp1.000,00 menjadi Rp1.005,00 dengan IEV sejumlah 900 lot.
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
500 500 1020 300 1700 500
700 200 1015 100 1400 700
800 100 1010 200 1300 800
900 100 1005 200 1100 900
1200 300 1000 200 800 800
1600 400 995 600 600 600
IEP 1005
IEV 900
j. Seluruh Order pada sesi Pra-pembukaan yang belum diperjumpakan oleh JATS dan
masih berstatus open akan diteruskan secara otomatis ke perdagangan sesi I.
k. Dalam hal harga pesanan pada sesi Pra-pembukaan berada pada luar rentang batasan
Auto Rejection dengan acuan Harga Pembukaan, maka pesanan tersebut tidak akan
diteruskan ke sesi berikutnya dan secara otomatis akan di withdraw oleh JATS.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
800 800 1200 600 3100 800
1700 900 1100 900 2500 1700
2200 500 1000 700 1600 1600
2400 200 900 800 900 900
2800 400 800 100 100 100
Pada ilustrasi di atas, Harga Pembukaan Efek ABCD terbentuk pada harga
Rp1.100,00. Apabila Auto Rejection yang berlaku untuk Efek ABCD sebesar 25%,
maka harga tertinggi Efek ABCD yang dapat disampaikan ke JATS pada sesi
Immediate Order ✓
Session Order ✓
Day Order ✓
c. Order FAK hanya dapat disampaikan apabila terdapat volume yang mencukupi untuk
diperjumpakan.
d. Order FAK yang telah disampaikan tidak dapat dilakukan amend.
e. Order FAK yang telah disampaikan dapat dilakukan withdraw.
f. Ketentuan jenjang perubahan harga maksimum tidak berlaku selama sesi Pra-
penutupan.
g. Seluruh Order pada sesi II yang belum diperjumpakan oleh JATS dan masih berstatus
open diteruskan ke sesi Pra-penutupan.
h. Harga Penutupan terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah volume order beli dan
volume order jual terbanyak untuk Efek yang sama yang dapat diperjumpakan oleh
JATS pada satu harga tertentu.
i. Penghitungan Harga Penutupan dilakukan dengan algoritma pembentukan Harga
Penutupan sebagai berikut:
1) Tahap pengumpulan Order:
Seluruh Order yang diteruskan dari sesi II dan Order baru yang disampaikan di
sesi Pra-penutupan dikumpulkan dan disusun terlebih dahulu sampai dengan akhir
sesi Pra-penutupan sebelum diperjumpakan sebagai berikut:
i. Order yang disampaikan secara Limit Order akan diurutkan berdasarkan price
priority dan time priority.
Ilustrasi:
Kondisi Order Book yang telah diurutkan atas Order yang disampaikan secara
Limit Order.
ii. Order yang disampaikan secara FAK akan secara otomatis menggunakan
harga Best Bid untuk order beli dan Best Ask untuk order jual, serta memiliki
urutan prioritas yang lebih tinggi dibandingkan Limit Order.
Ilustrasi:
Order beli FAK dimasukkan dengan volume 100 lot, maka akan secara
otomatis diurutkan pada harga Best Bid yaitu Rp1.015,00 dengan prioritas
tertinggi.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
100 15:52:00 Limit SS
1020
300 15:55:00 Limit TT
GG FAK 15:56:00 100 700 15:51:00 Limit UU
1015
AA Limit 15:55:00 100 400 15:54:00 Limit VV
BB Limit 15:52:00 200 1010 700 15:50:00 Limit WW
CC Limit 15:53:00 600 200 15:51:00 Limit XX
1005
DD Limit 15:55:00 400 300 15:51:00 Limit YY
EE Limit 15:50:00 500 1000 200 15:53:00 Limit ZZ
FF Limit 15:53:00 300 995
iii. Dalam hal kemudian terdapat Limit Order yang disampaikan dengan harga
yang lebih tinggi dari Best Bid atau lebih rendah dari Best Ask, maka Order
FAK yang telah disampaikan akan secara otomatis melakukan pengkinian
harga menggunakan harga Best Bid untuk order beli dan Best Ask untuk order
jual, serta diurutkan dengan prioritas yang lebih tinggi dibandingkan Limit
Order.
Ilustrasi:
Limit Order beli dimasukkan dengan volume 200 lot pada harga Rp1.020,00
yang lebih tinggi daripada Best Bid sebelumnya.
Efek ABCD
Order beli FAK sebelumnya pada harga Rp1.015,00 akan secara otomatis
melakukan pengkinian harga menjadi Rp1.020,00 dan memiliki prioritas yang
lebih tinggi dibandingkan Limit Order.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
GG FAK 15:56:00 100 100 15:52:00 Limit SS
1020
HH Limit 15:57:00 200 300 15:55:00 Limit TT
700 15:51:00 Limit UU
1015
AA Limit 15:55:00 100 400 15:54:00 Limit VV
BB Limit 15:52:00 200 1010 700 15:50:00 Limit WW
CC Limit 15:53:00 600 200 15:51:00 Limit XX
1005
DD Limit 15:55:00 400 300 15:51:00 Limit YY
EE Limit 15:50:00 500 1000 200 15:53:00 Limit ZZ
FF Limit 15:53:00 300 995
iv. Dalam hal terdapat Order FAK lain yang disampaikan, maka Order FAK yang
telah disampaikan akan diurutkan secara time priority.
Ilustrasi:
Kondisi Order Book terakhir dengan order jual FAK dengan volume 400 lot
yang secara otomatis diurutkan pada harga Best Ask yaitu Rp1.000,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
GG FAK 15:56:00 100 100 15:52:00 Limit SS
1020
HH Limit 15:57:00 200 300 15:55:00 Limit TT
700 15:51:00 Limit UU
AA Limit 15:55:00 100 1015
400 15:54:00 Limit VV
BB Limit 15:52:00 200 1010 700 15:50:00 Limit WW
CC Limit 15:53:00 600 200 15:51:00 Limit XX
1005
DD Limit 15:55:00 400 300 15:51:00 Limit YY
EE Limit 15:50:00 500 1000 200 15:53:00 Limit ZZ
Order beli FAK baru dimasukkan dengan volume 300 lot akan secara otomatis
diurutkan pada harga Best Ask yaitu Rp1.000,00 dengan prioritas yang lebih
rendah dibandingkan order beli FAK yang sudah masuk ke JATS terlebih
dahulu.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
GG FAK 15:56:00 100 100 15:52:00 Limit SS
1020
HH Limit 15:57:00 200 300 15:55:00 Limit TT
700 15:51:00 Limit UU
AA Limit 15:55:00 100 1015
400 15:54:00 Limit VV
BB Limit 15:52:00 200 1010 700 15:50:00 Limit WW
CC Limit 15:53:00 600 200 15:51:00 Limit XX
1005
DD Limit 15:55:00 400 300 15:51:00 Limit YY
200 15:53:00 Limit ZZ
EE Limit 15:50:00 500 1000 300 15:57:00 FAK QQ
400 15:56:00 FAK RR
FF Limit 15:52:00 300 995
Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Volume (IDR) Volume
Kode AB Kode AB
(Lot) (Lot)
GG, HH 300 1020 400 SS, TT
AA 100 1015 1100 UU, VV
BB 200 1010 700 YY
CC, DD 1000 1005 500 XX, YY
EE 500 1000 900 QQ, RR, ZZ
FF 300 995
Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Harga Ask
Kemungkinan pertama:
Terjadinya perjumpaan (matched) volume order beli dan volume order jual
yang terbanyak pada harga tertentu sehingga harga tersebut ditetapkan sebagai
Harga Penutupan.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
300 300 1020 400 3600 300
400 100 1015 1100 3200 400
600 200 1010 700 2100 600
1600 1000 1005 500 1400 1400
2100 500 1000 900 900 900
2400 300 995 - 0 0
Atas Order yang masuk pada sesi Pra-penutupan tersebut, Harga Penutupan
terbentuk pada harga Rp1.005,00 dengan volume yang diperjumpakan
sebanyak 1.400 lot.
Kemungkinan kedua:
Jika hasil perjumpaan volume order beli dan volume order jual terbanyak
lebih dari satu maka JATS akan menetapkan Harga Penutupan melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Dari perbandingan antara setiap akumulasi volume order beli dan
akumulasi volume order jual terbanyak tersebut, JATS akan memilih
harga yang terdapat pada tingkat akumulasi volume order beli dan
akumulasi volume order jual yang sama sebagai Harga Penutupan.
Ilustrasi:
Efek ABCD
b) Jika tidak terdapat tingkat akumulasi volume order beli dan akumulasi
volume order jual yang sama, maka JATS memilih harga pada tingkat
dimana terdapat selisih terkecil antara akumulasi volume order beli dan
akumulasi volume order jual sebagai Harga Penutupan.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume Volume Selisih
Kumulatif (IDR) Kumulatif diperjumpakan
(Lot) (Lot) (Lot)
300 300 1020 400 2800 300 2500
400 100 1015 1100 2400 400 2000
600 200 1010 700 1300 600 700
1600 1000 1005 500 600 600 1000
2100 500 1000 100 100 100 2000
2400 300 995 - 0 0 2400
Atas Order yang masuk pada sesi Pra-penutupan tersebut, Harga
Penutupan terbentuk pada harga Rp1.010,00 dengan volume yang
diperjumpakan sebanyak 600 lot.
Ilustrasi:
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume Volume Selisih
Kumulatif (IDR) Kumulatif diperjumpak
(Lot) (Lot) an (Lot)
300 300 1020 400 2800 300 2500
400 100 1015 1100 2400 400 2000
600 200 1010 700 1300 600 700
1300 700 1005 500 600 600 700
1800 500 1000 100 100 100 1700
2100 300 995 - 0 0 2100
Ilustrasi:
Harga Penutupan terbentuk pada harga Rp1.005,00 dengan volume yang
diperjumpakan sebanyak 1.400 lot.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Matched Order Order Matched
AB (Lot) (Lot) AB
100 GG FAK 100 100 Limit SS 0
1020
200 HH Limit 200 300 Limit TT 0
700 Limit UU 0
100 AA Limit 100 1015
400 Limit VV 0
200 BB Limit 200 1010 700 Limit WW 0
600 CC Limit 600 200 Limit XX 200
1005
200 DD Limit 400 300 Limit YY 300
200 Limit ZZ 200
0 EE Limit 500 1000 300 MTL QQ 300
400 FAK RR 400
0 FF Limit 300 995
Hasil perjumpaan volume sebanyak 1.400 lot pada harga Rp1.005,00 dengan
rincian sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Alokasi Harga
Alokasi Beli-Jual Volume (IDR)
1 GG-RR 100 1005
2 HH-RR 200 1005
3 AA-RR 100 1005
4 BB-QQ 200 1005
5 CC-QQ 100 1005
6 CC-ZZ 200 1005
7 CC-YY 300 1005
8 DD-XX 200 1005
Total 1400 1005
Adapun sisa Order DD sebanyak 200 lot pada harga Rp1.005,00 tidak
mendapatkan alokasi transaksi dan secara otomatis akan diteruskan ke
perdagangan sesi Pasca Penutupan.
Ilustrasi:
Kondisi Order Book sampai dengan pukul 15:58:00 adalah sebagai berikut:
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
GG FAK 15:56:00 100 100 15:52:00 Limit SS
1020
HH Limit 15:57:00 200 300 15:55:00 Limit TT
700 15:51:00 Limit UU
AA Limit 15:55:00 100 1015
400 15:54:00 Limit VV
BB Limit 15:52:00 200 1010 700 15:50:00 Limit WW
CC Limit 15:53:00 600 200 15:51:00 Limit XX
1005
DD Limit 15:55:00 400 300 15:51:00 Limit YY
200 15:53:00 Limit ZZ
EE Limit 15:50:00 500 1000 300 15:57:00 FAK QQ
400 15:56:00 FAK RR
FF Limit 15:52:00 300 995
Kemudian sampai dengan pukul 15:59:00, terdapat limit order jual baru sebanyak 100
lot pada harga Rp1.005,00 dan withdraw order beli sebanyak 200 lot pada harga
Rp1.010,00 yang masih diterima oleh JATS dikarenakan JATS belum menerapkan
Waktu Penutupan Secara Acak.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Kode Volume (IDR) Volume Kode
Order Waktu Waktu Order
AB (Lot) (Lot) AB
GG FAK 15:56:00 100 100 15:52:00 Limit SS
1020
HH Limit 15:57:00 200 300 15:55:00 Limit TT
700 15:51:00 Limit UU
AA Limit 15:55:00 100 1015
400 15:54:00 Limit VV
BB Limit 15:52:00 200 1010 700 15:50:00 Limit WW
200 15:51:00 Limit XX
CC Limit 15:53:00 600
1005 100 15:59:00 Limit PP
DD Limit 15:55:00 400 300 15:51:00 Limit YY
200 15:53:00 Limit ZZ
EE Limit 15:50:00 500 1000 300 15:57:00 FAK QQ
400 15:56:00 FAK RR
FF Limit 15:52:00 300 995
Sebagai contoh, JATS menerapkan Waktu Penutupan Secara Acak pada pukul
15:59:01 dan JATS akan menolak setiap Order yang disampaikan, amend, maupun
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume Volume Selisih
Kumulatif (IDR) Kumulatif diperjumpak
(Lot) (Lot) an (Lot)
300 300 1020 400 3700 300 3400
400 100 1015 1100 3300 400 2900
400 0 1010 700 2200 400 1800
1400 1000 1005 600 1500 1400 100
1900 500 1000 900 900 900 1000
2200 300 995 - 0 0 2200
Informasi Order Book, Harga Penutupan Rp1.005,00 , dan perjumpaan transaksi 1.400
lot didistribusikan oleh JATS pada rentang waktu pukul 16:00:00 sampai dengan
16:01:00.
Ilustrasi:
Kondisi Order Book awal saat tidak terdapat Order sama sekali, maka tidak ada
informasi IEP dan IEV.
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
0
0
0
0
0
0
IEP
IEV
Kemudian terdapat Order pada Order Book namun belum terdapat Order yang
dapat diperjumpakan, maka IEP dan IEV bernilai nol.
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
0 1020 300 600 0
0 1015 100 300 0
0 1010 200 200 0
100 100 1005 0 0
400 300 1000 0 0
800 400 995 0 0
IEP 0
IEV 0
Ketika sudah terdapat Order yang dapat diperjumpakan, maka informasi IEP dan
IEV akan ditampilkan, dalam hal ini IEP terbentuk pada harga Rp1.000,00 dan
IEV sejumlah 500 lot.
Efek ABCD
Bid Harga Ask Volume yang
IEP 1000
IEV 500
Selanjutnya terdapat order beli baru pada harga Rp1.020,00 dengan volume 500
lot, maka informasi IEP akan berubah secara realtime, dalam hal ini IEP berubah
dari Rp1.000,00 menjadi Rp1.010,00 dengan IEV sejumlah 800 lot.
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
500 500 1020 300 1300 500
700 200 1015 100 1000 700
800 100 1010 200 900 800
900 100 1005 200 700 700
1200 300 1000 500 500 500
1600 400 995 - 0 0
IEP 1010
IEV 800
Kemudian terdapat order jual baru pada harga Rp995,00 dengan volume 600 lot,
maka informasi IEP akan berubah secara realtime, dalam hal ini IEP berubah dari
Rp1.010,00 menjadi Rp1.000,00 dengan IEV sejumlah 1.100 lot.
Efek ABCD
Bid Ask Volume yang
Harga dapat
Volume (IDR) Volume diperjumpakan
Kumulatif Kumulatif
(Lot) (Lot) (Lot)
500 500 1020 300 2500 500
700 200 1015 100 2200 700
800 100 1010 200 2100 800
900 100 1005 200 1300 900
1200 300 1000 500 1100 1100
1600 400 995 600 600 600
IEP 1000
IEV 1100
Sebanyak 300 lot order jual pada harga Rp1.000,00 di withdraw sehingga hanya
tersisa 200 lot, maka informasi IEP akan berubah secara realtime, dalam hal ini
IEP berubah dari Rp1.000,00 menjadi Rp1.005,00 dengan IEV sejumlah 900 lot.
IEP 1005
IEV 900
l. Seluruh Order pada sesi Pra-penutupan yang belum diperjumpakan oleh JATS dan
masih berstatus open akan diteruskan secara otomatis ke perdagangan sesi Pasca
Penutupan.
m. Dalam hal Harga Penutupan tidak terbentuk di sesi Pra-penutupan, maka JATS akan
menggunakan last traded price di Pasar Reguler sebagai Harga Penutupan.
Immediate Order
Session Order ✓
Day Order ✓
c. Anggota Bursa Efek hanya dapat memasukkan Order pada Harga Penutupan.
d. Seluruh Order yang belum diperjumpakan pada sesi Pra-penutupan akan secara
otomatis diteruskan ke sesi Pasca Penutupan.
e. Dalam hal Order yang diteruskan dari sesi Pra-penutupan memiliki harga lebih tinggi
untuk order beli atau harga lebih rendah untuk order jual dibandingkan dengan Harga
Penutupan, maka Order tersebut akan diperjumpakan pada Harga Penutupan.
Ilustrasi:
Order yang disampaikan pada saat sesi Pra-penutupan memiliki distribusi harga dan
volume sebagaimana ilustrasi berikut sehingga terbentuk Harga Penutupan pada
Rp1.010,00.
Hasil perjumpaan volume sebanyak 700 lot pada harga Rp1.010,00 dengan rincian
sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Alokasi Beli-Jual Alokasi (IDR)
1 AA-ZZ 200 1010
2 AA-YY 200 1010
3 BB-YY 300 1010
Total 700
Dari hasil perjumpaan tersebut, terdapat sisa Order yang belum diperjumpakan
sehingga diteruskan ke sesi Pasca Penutupan, dalam hal ini Order yang diteruskan
merupakan order jual dengan harga yang lebih rendah dari Harga Penutupan.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Volume (IDR) Volume
Matched Kode AB Kode AB Matched
(Lot) (Lot)
0 1020 0
0 1015 0
0 1010 0
0 400 WW 0
1005
0 100 XX 0
0 1000 0
0 995 0
Pada saat terdapat order beli disampaikan ke JATS pada harga Rp1.010,00, maka
order tersebut diperjumpakan dengan order jual pada harga Rp1.005,00 dengan harga
transaksi pada Harga Penutupan yaitu Rp1.010,00.
Efek ABCD
Bid Ask
Harga
Volume (IDR) Volume
Matched Kode AB Kode AB Matched
(Lot) (Lot)
0 1020 0
0 1015 0
500 EE 500 1010 0
0 1005 400 WW 400
Hasil perjumpaan volume sebanyak 500 lot pada harga Rp1.010,00 dengan rincian
sebagai berikut:
Efek ABCD
Urutan Kode AB Volume Harga
Alokasi Beli-Jual Alokasi (IDR)
1 EE-WW 400 1010
2 EE-XX 100 1010
Total 500
f. Anggota Bursa dapat melakukan amend Order menjadi Harga Penutupan atau
melakukan withdraw untuk kemudian memasukkan kembali Order pada Harga
Penutupan.
Ilustrasi:
Harga Penutupan Hari Ini Harga Acuan Besok
b. Dalam hal terdapat tindakan korporasi atas Efek tersebut yang menimbulkan Harga
Teoretis Hasil Tindakan Korporasi, maka Harga Acuan di Pasar Reguler disesuaikan
menggunakan Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi pada saat periode ex,
sedangkan Harga Acuan pada Pasar Tunai menggunakan Harga Previous di Pasar
Tunai.
Ilustrasi:
Harga
Harga Penutupan Hari Ini Harga Acuan Besok
Teoretis
800
Pasar Reguler 1000 800 Pasar Reguler
Matriks dampak perubahan harga dan volume pada amend Order terhadap prioritas
Order:
Order Beli
Harga
Naik Turun Sama
Volume
Naik Order Ditolak
Price Priority Tetap
Turun Price Priority Naik Price Priority Turun
Time Priority Tetap
Time Priority Turun Time Priority Turun
Mengacu pada
Sama ketentuan dalam huruf
d. di atas
Order Jual
Harga
Naik Turun Sama
Volume
Naik Order Ditolak
Price Priority Turun Price Priority Naik
Price Priority Tetap
Turun Time Priority Turun Time Priority Turun
Time Priority Tetap
c. Order dengan batasan waktu day order yang dimasukkan ke JATS tidak
diperjumpakan sampai dengan perdagangan sesi Pasca Penutupan telah berakhir;
d. Order pada sesi Pra-pembukaan yang tidak diteruskan ke sesi berikutnya karena harga
melampaui Auto Rejection.
c. Anggota Bursa Efek lawan transaksi wajib terlebih dahulu memeriksa kesesuaian data
Order yang telah dimasukkan ke JATS sesuai dengan kesepakatan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a. di atas, dengan ketentuan:
i. Jika disetujui, Anggota Bursa Efek lawan transaksi memasukkan Trading-ID dan
status domisili nasabah untuk kemudian dilakukan konfirmasi.
ii. Jika tidak disetujui:
1) Anggota Bursa Efek yang memasukkan kesepakatan ke JATS dapat
melakukan amend; atau
2) Anggota Bursa Efek atau Anggota Bursa Efek lawan dapat melakukan
withdraw.
e. Batas akhir waktu untuk dapat melakukan konfirmasi oleh Anggota Bursa Efek lawan
transaksi adalah sampai dengan berakhirnya sesi II Pasar Negosiasi.
3. Ketentuan Harga Minimum, Fraksi Harga, Jenjang Perubahan Harga Maksimum, dan Auto
Rejection
a. Harga Minimum yang dapat dimasukkan ke JATS adalah Rp1,00 (satu rupiah).
b. Ketentuan Fraksi Harga, jenjang perubahan harga maksimum, dan Auto Rejection
tidak berlaku untuk Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi.
c. Fraksi Harga yang dapat dimasukkan ke JATS adalah kelipatan Rp1,00 (satu rupiah)
untuk semua rentang harga Efek.
d. Satuan volume perdagangan yang dapat dimasukkan ke JATS adalah kelipatan 1
lembar atau 1 unit Efek.
Ilustrasi:
Harga Penutupan Hari Ini Harga Acuan Besok
b. Dalam hal terdapat tindakan korporasi atas Efek yang menimbulkan Harga Teoretis,
maka Harga Acuan di Pasar Negosiasi disesuaikan menggunakan Harga Teoretis
pada saat periode ex.
Ilustrasi:
Harga
Harga Penutupan Hari Ini Harga Acuan Besok
Teoretis
800
Pasar Negosiasi 1200 800 Pasar Negosiasi
b. Order dengan batasan waktu day order yang dimasukkan ke JATS tidak
diperjumpakan sampai dengan perdagangan sesi Pasca Penutupan telah berakhir.
2. Dalam hal terdapat tindakan korporasi atas Efek yang diperdagangkan di Bursa, maka
Bursa akan menentukan periode perdagangan Efek, menyesuaikan Harga Acuan Efek,
dan/atau melakukan suspensi segmen pasar sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
untuk masing – masing Efek.
1. Transaksi beli yang dilakukan oleh Anggota Bursa Efek di JATS akan mengandung hak
atas hasil tindakan korporasi apabila dilakukan paling lambat pada batas waktu periode
perdagangan (periode cum) yang ditentukan oleh Bursa sebagai berikut:
Ilustrasi Transaksi Beli pada Periode yang Mengandung Hak di Pasar Reguler:
Ilustrasi Transaksi Beli pada Periode yang Mengandung Hak di Pasar Tunai:
Trade Date
Settlement Date
T+0
1. Bursa menghitung dan menentukan Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi atas Efek
yang melakukan tindakan korporasi berdasarkan rasio tindakan korporasi yang ditetapkan
oleh Perusahaan Tercatat.
2. Bursa melakukan penyesuaian harga Efek di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi menjadi
Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi pada saat periode ex di Pasar Reguler.
3. Harga Efek di Pasar Tunai tidak disesuaikan oleh Bursa selama rentang periode ex di
Pasar Reguler hingga Recording Date. JATS baru melakukan penyesuaian Harga Acuan
di Pasar Tunai sesuai dengan Harga Previous di Pasar Reguler pada periode ex di Pasar
Tunai.
Ilustrasi:
Harga Penutupan:1000
Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi: 800
Harga Penutupan Tunai saat RD-1: 1050
Harga Penutupan Tunai saat RD-2: 1100
Pada ilustrasi di atas, Harga di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi disesuaikan dari
Rp1.000,00 menjadi Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi yaitu Rp800,00 pada saat
periode ex di Pasar Reguler (RD-1). Sedangkan Harga di Pasar Tunai, selama periode ex
4. Formula dan tata cara perhitungan Harga Teoretis ditetapkan berdasarkan masing –
masing Efek dan Tindakan Korporasi.
1. Efek Bersifat Ekuitas berbentuk saham dapat diperdagangkan pada segmen pasar dan
dengan parameter perdagangan sebagai berikut:
Jenjang
Auto Fraksi Perubahan Satuan
No Segmen Pasar Sesi Perdagangan
Rejection Harga Harga Perdagangan
Maksimum
1. Pra-Pembukaan * ✓ ✓ ✓
2. Sesi I ✓ ✓ ✓ ✓
4. Pra-Penutupan ✓ ✓ ✓
1. Sesi I
3 Pasar Negosiasi
2. Sesi II
b. Perhitungan batas atas dan bawah Auto Rejection menggunakan Harga Pembukaan
atau Harga Previous apabila Harga Pembukaan tidak terbentuk.
≥ 5000 25 250
b. Jenjang perubahan harga maksimum berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai
sepanjang tidak lebih rendah dari harga minimum atau melampaui batasan persentase
Auto Rejection.
5. Ketentuan Penyesuaian Harga Saham menjadi Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi
atas Tindakan Korporasi
a. Jenis tindakan korporasi yang diatur dalam ketentuan ini mencakup:
1) Dividen Tunai
2) Dividen Saham
3) Dividen Interim
4) Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
5) Saham Bonus
6) Stock Split
7) Reverse Stock Split
8) Merger yang mengakibatkan Perusahaan Tercatat menjadi tidak tercatat di Bursa
Dividen Saham ✓
Dividen Interim
HMETD ✓
Saham Bonus ✓
Stock Split ✓ ✓
Reverse Stock ✓ ✓
Merger ✓ ✓ ✓
Pasar
Active Active Active Active
Reguler
Pasar
Active Active Active Active
Negosiasi
Pada periode ex Reguler (RD-1) dan Recording Date (RD), terdapat potensi disparitas
harga saham antara Pasar Reguler dengan Pasar Tunai dikarenakan harga di Pasar Tunai
belum disesuaikan mengikuti harga di Pasar Reguler karena Transaksi Bursa yang terjadi
di Pasar Tunai pada periode tersebut masih mengandung hak atas tindakan korporasi.
2) Dividen Saham
Trade Date Settlement Date
T+0 T+1 T+2
3) Dividen Interim
Pasar
Active Active Active Active
Reguler
Pasar
Active Active Active Active
Negosiasi
Pada periode ex Reguler (RD-1) dan Recording Date (RD), terdapat potensi disparitas
harga saham antara Pasar Reguler dengan Pasar Tunai dikarenakan harga di Pasar Tunai
belum disesuaikan mengikuti harga di Pasar Reguler karena Transaksi Bursa yang terjadi
di Pasar Tunai pada periode tersebut masih mengandung hak atas tindakan korporasi.
4) HMETD
5) Saham Bonus
Pada periode ex Reguler (RD-1) dan Recording Date (RD), terdapat potensi disparitas
harga saham antara Pasar Reguler dengan Pasar Tunai dikarenakan harga di Pasar Tunai
belum disesuaikan mengikuti harga di Pasar Reguler karena transaksi yang terjadi di
Pasar Tunai pada periode tersebut masih mengandung hak atas tindakan korporasi.
6) Stock Split
Active
Active Suspend Suspend
Pasar Harga
disesuaikan
Tunai
mengikuti
Reguler
Pada periode ex Reguler (RD-1) dan Recording Date (RD), Bursa meniadakan
perdagangan pada Pasar Tunai. Perdagangan di Pasar Tunai baru dapat dilakukan kembali
pada Hari Bursa setelah Recording Date (RD+1).
7) Reverse Stock
Pasar
Active Suspend Suspend Delisted
Reguler
Pasar
Active Active Suspend Delisted
Tunai
Pasar
Active Active Suspend Delisted
Negosiasi
Bursa meniadakan perdagangan atas saham yang akan di-delist dengan ketentuan:
i. paling lambat 2 (dua) Hari Bursa sebelum tanggal penghapusan pencatatan, untuk
Pasar Reguler; dan
ii. paling lambat 1 (satu) Hari Bursa sebelum tanggal penghapusan pencatatan, untuk
Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi.
Peniadaan perdagangan dapat dilakukan lebih awal mengikuti jadwal yang ditetapkan
oleh Otoritas Jasa Keuangan atau jadwal yang disampaikan oleh Perusahaan Tercatat.
6. Formula dan Tata Cara Perhitungan Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi
a. Dividen saham
Formula perhitungan Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi saham untuk
Dividen saham adalah sebagai berikut:
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑚𝑎
𝐻𝑇 = × 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑚𝑎 + 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐵𝑎𝑟𝑢
Ilustrasi:
20
𝐻𝑇 = × 𝑅𝑝1.000
20 + 5
𝐻𝑇 = 𝑅𝑝800
b. HMETD
Formula perhitungan Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi saham untuk
HMETD adalah sebagai berikut:
Ilustrasi:
Perusahaan Tercatat ABCD membagikan HMETD dengan rasio 20:5 yaitu
setiap pemegang 20 saham saat ini berhak mendapatkan 5 HMETD, Harga
Penutupan di Pasar Reguler pada saat periode cum adalah Rp1.000,00. Harga
Pelaksanaan HMETD Rp800,00. Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi
saham ABCD pada saat periode ex adalah:
𝐻𝑇 = 𝑅𝑝960
Dalam hal Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi yang dihitung oleh Bursa
memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan Harga Penutupan di Pasar Reguler
pada saat periode cum, maka Bursa tidak melakukan penyesuaian atas Harga
Teoretis yang dimaksud.
Ilustrasi:
Perusahaan Tercatat ABCD membagikan HMETD dengan rasio 20:5 yaitu
setiap pemegang 20 saham saat ini berhak mendapatkan 1 HMETD, Harga
Penutupan di Pasar Reguler pada saat periode cum adalah Rp1.000,00. Harga
𝐻𝑇 = 𝑅𝑝1.040
Dalam hal ini, Harga Acuan tawar menawar di Pasar Reguler tidak
menggunakan Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi namun tetap
menggunakan Harga Penutupan di Pasar Reguler yaitu Rp1.000,00.
c. Saham Bonus
Formula perhitungan Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi saham untuk
Saham Bonus adalah sebagai berikut:
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑚𝑎
𝐻𝑇 = × 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑚𝑎 + 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐵𝑎𝑟𝑢
Ilustrasi:
Perusahaan Tercatat ABCD membagikan Saham Bonus dengan rasio 20:5 yaitu
setiap pemegang 20 saham saat ini berhak mendapatkan 5 saham baru, Harga
Penutupan di Pasar Reguler pada saat periode cum adalah Rp1.000,00. Harga
Teoretis Hasil Tindakan Korporasi saham ABCD pada saat periode ex adalah:
20
𝐻𝑇 = × 𝑅𝑝1.000
20 + 5
𝐻𝑇 = 𝑅𝑝800
d. Stock Split
Formula perhitungan Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi saham untuk
stock split adalah sebagai berikut:
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑚𝑎
𝐻𝑇 = × 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐵𝑎𝑟𝑢
Ilustrasi:
Perusahaan Tercatat ABCD melakukan stock split dengan rasio 1:10 yaitu setiap
1 saham dipecah menjadi 10 saham, Harga Penutupan di Pasar Reguler pada saat
periode cum adalah Rp1.000,00. Jumlah saham tercatat pada saat periode cum
sebanyak 1.000.000.000 saham. Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi saham
ABCD pada saat periode ex adalah:
1
𝐻𝑇 = × 𝑅𝑝1.000
10
𝐻𝑇 = 𝑅𝑝100
10
𝐽𝑆𝐵 = × 1.000.000.000 saham
1
e. Reverse Stock
Formula perhitungan Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi saham untuk
reverse stock adalah sebagai berikut:
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐵𝑎𝑟𝑢
𝐻𝑇 = × 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑚𝑎
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑚𝑎
𝐽𝑆𝐵 = × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑇𝑒𝑟𝑐𝑎𝑡𝑎𝑡
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐵𝑎𝑟𝑢
Ilustrasi:
Perusahaan Tercatat ABCD melakukan reverse stock dengan rasio 10:1 yaitu
setiap 10 saham digabung menjadi 1 saham, Harga Penutupan di Pasar Reguler
pada saat periode cum adalah Rp1.000,00. Jumlah saham tercatat pada saat
periode cum sebanyak 1.000.000.000 saham. Harga Teoretis Hasil Tindakan
Korporasi saham ABCD pada saat periode ex adalah:
10
𝐻𝑇 = × 𝑅𝑝1.000
1
𝐻𝑇 = 𝑅𝑝10.000
1
𝐽𝑆𝐵 = × 1.000.000.000 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
10
1. Efek Bersifat Ekuitas berbentuk Waran dapat diperdagangkan pada segmen pasar dan
dengan parameter perdagangan sebagai berikut:
Jenjang
Satuan
Auto Fraksi Perubahan
No Segmen Pasar Sesi Perdagangan Perdagang
Rejection Harga Harga
an
Maksimum
1. Sesi I ✓ ✓ ✓
2. Sesi II ✓ ✓ ✓
Pasar Reguler
1
3. Pra-Penutupan ✓ ✓ ✓
Ilustrasi:
Saham Waran
ABCD ABCD-W
Last Traded 1000 1000 Auto Rejection
995
Rentang
⁞
Pergerakan Harga
1
Pada ilustrasi di atas, saham ABCD memiliki last traded price pada Rp1.000,00,
dengan demikian Order atas Waran ABCD-W dapat disampaikan ke JATS paling
tinggi pada harga Rp995,00 dan paling rendah pada harga Rp1,00.
Ilustrasi:
Saham Waran
ABCD ABCD-W
Auto Rejection 1255
+25% 1250 1250 Auto Rejection
1245
⁞ ⁞
Rentang
Last Traded 1000 1000 Pergerakan Harga
⁞
1
Pada ilustrasi di atas, Harga saham ABCD mengalami kenaikan dari Rp1.000,00
menjadi Rp1.250,00 sehingga last traded price berubah menjadi Rp1.250,00, dengan
demikian Order atas Waran ABCD-W paling tinggi yang dapat disampaikan ke
JATS meningkat dari sebelumnya Rp995,00 menjadi pada harga Rp1.245,00 dan
paling rendah pada harga Rp1,00.
Ilustrasi:
Saham Waran
ABCD ABCD-W
Last Traded 1000 1000 Auto Rejection
Pada ilustrasi di atas, harga saham ABCD mengalami penurunan dari Rp1.000,00
menjadi Rp750,00 sehingga last traded price berubah menjadi Rp750,00, dengan
demikian Order atas Waran ABCD-W paling tinggi yang dapat disampaikan ke
JATS menurun dari sebelumnya Rp995,00 menjadi pada harga Rp745,00 dan paling
rendah pada harga Rp1,00.
≥ 5000 25
Ilustrasi:
7. Suspensi
Dalam hal saham yang mendasari Waran tersebut dikenakan suspensi oleh Bursa, maka
Waran dimaksud juga akan dikenakan suspensi dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dalam hal saham yang mendasari Waran dikenakan suspensi oleh Bursa di Pasar
Reguler, maka Waran tersebut akan dikenakan suspensi pada seluruh segmen pasar.
Ilustrasi:
Saham Waran
ABCD ABCD-W
Segmen Pasar Status Status Segmen Pasar
b. Dalam hal saham yang mendasari Waran dikenakan suspensi oleh Bursa selain di
Pasar Reguler, Waran tersebut akan dikenakan suspensi pada segmen pasar yang sama
dengan saham yang mendasarinya.
Ilustrasi:
Saham Waran
ABCD ABCD-W
Segmen Pasar Status Status Segmen Pasar
Saham Waran
ABCD ABCD-W
Segmen Pasar Status Status Segmen Pasar
C. Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas berbentuk Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD)
Jenjang
Auto Fraksi Perubahan Satuan
No Segmen Pasar Sesi Perdagangan Perdagangan
Rejection Harga Harga
Maksimum
1 Pasar Tunai Sesi I ✓ ✓ ✓
b. Fraksi Harga dan jenjang perubahan harga maksimum hanya berlaku di Pasar Tunai.
Ilustrasi:
Perusahaan Tercatat ABCD membagikan HMETD dengan rasio 20:5 yaitu
setiap pemegang 20 saham saat ini berhak mendapatkan 5 HMETD, Harga
Penutupan di Pasar Reguler pada saat periode cum adalah Rp1.000,00. Harga
Pelaksanaan HMETD Rp800,00. Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi
saham ABCD pada saat periode ex adalah Rp960,00. Harga teoretis HMETD
ABCD-R adalah:
𝐻𝑇 𝐻𝑀𝐸𝑇𝐷 = 𝑅𝑝160
Dalam hal Harga teoretis HMETD yang dihitung oleh Bursa memiliki nilai yang
lebih rendah dari Rp1,00, maka Bursa akan menetapkan Harga teoretis HMETD
menjadi Rp1,00 sebagai Harga Acuan tawar menawar HMETD.
Ilustrasi:
Perusahaan Tercatat ABCD membagikan HMETD dengan rasio 20:5 yaitu
setiap pemegang 20 saham saat ini berhak mendapatkan 5 HMETD, Harga
Penutupan di Pasar Reguler pada saat periode cum adalah Rp1.000,00. Harga
Pelaksanaan HMETD Rp1.200,00. Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi
saham ABCD pada saat periode ex adalah Rp960,00. Harga Teoretis HMETD
ABCD-R adalah:
𝐻𝑇 = 𝑅𝑝960 − 𝑅𝑝1200
𝐻𝑇 = −𝑅𝑝240
𝐻𝑇 = 𝑅𝑝1
Dalam hal ini, dikarenakan Harga teoretis HMETD lebih rendah dari Rp1,00, maka Bursa
menetapkan Harga teoretis HMETD menjadi Rp1,00 sebagai Harga Acuan tawar menawar
HMETD.
7. Suspensi
Dalam hal saham yang mendasari HMETD tersebut dikenakan suspensi oleh Bursa, maka
HMETD dimaksud juga akan dikenakan suspensi sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dalam hal saham yang mendasari HMETD dikenakan suspensi oleh Bursa di Pasar
Reguler, maka HMETD tersebut akan dikenakan suspensi pada seluruh segmen pasar.
Ilustrasi:
Saham HMETD
ABCD ABCD-R
Segmen Pasar Status Status Segmen Pasar
b. Dalam hal saham yang mendasari HMETD dikenakan suspensi oleh Bursa selain di
Pasar Reguler, HMETD tersebut akan dikenakan suspensi pada segmen pasar yang
sama dengan saham yang mendasarinya.
Ilustrasi:
Saham HMETD
ABCD ABCD-R
Segmen Pasar Status Status Segmen Pasar
Saham HMETD
ABCD ABCD-R
Segmen Pasar Status Status Segmen Pasar
1. Efek Bersifat Ekuitas berbentuk saham yang diperdagangkan pada Papan Akselerasi dapat
diperdagangkan pada segmen pasar dan dengan parameter perdagangan sebagai berikut:
Jenjang
Auto Fraksi Perubahan Satuan
No Segmen Pasar Sesi Perdagangan Perdagangan
Rejection Harga Harga
Maksimum
1. Sesi I ✓ ✓ ✓ ✓
2. Sesi II ✓ ✓ ✓ ✓
1 Pasar Reguler
3. Pra-Penutupan ✓ ✓ ✓
1. Sesi I
3 Pasar Negosiasi
2. Sesi II
b. Ilustrasi Auto Rejection yang berlaku untuk Efek Bersifat Ekuitas berbentuk saham
yang diperdagangkan pada Papan Akselerasi adalah sebagai berikut:
1) Ilustrasi Auto Rejection untuk Efek Bersifat Ekuitas berbentuk saham yang
diperdagangkan pada Papan Akselerasi pada hari pertama mulai diperdagangkan:
Perdagangan
Perdana
Auto Rejection 56
+10% 55
⁞
-10% 45
Auto Rejection 44
2) Ilustrasi Auto Rejection untuk Efek Bersifat Ekuitas berbentuk saham yang
diperdagangkan pada Papan Akselerasi dengan harga Rp1,00 sampai dengan
Rp10,00:
Hari Hari
Sebelumnya Ini
AR Atas 7 8 AR Atas
+1 6 7 +1
⁞ ⁞
Harga Acuan 5 6 Harga Previous
⁞ ⁞
-1 4 5 -1
AR Bawah 3 4 AR Bawah
Pada ilustrasi di atas, Harga Previous terjadi pada Rp6,00 yang menjadi Harga
Acuan dalam perhitungan Auto Rejection pada hari ini sehingga batasan harga
pada hari tersebut yang dapat diteruskan ke JATS tidak boleh melebihi 1 Rupiah
yaitu pada harga Rp7,00 dan batasan harga terendah pada hari tersebut yang dapat
diteruskan ke JATS adalah Rp5,00. Apabila Anggota Bursa Efek memasukkan
harga Rp8,00 atau lebih tinggi dan Rp4,00 atau lebih rendah, pesanan tersebut
akan secara otomatis ditolak oleh JATS.
3) Ilustrasi Auto Rejection untuk Efek Bersifat Ekuitas berbentuk saham yang
diperdagangkan pada Papan Akselerasi dengan harga lebih dari Rp10,00:
Hari Hari
Sebelumnya Ini
AR Atas 111 122 AR Atas
+10% 110 121 +10%
⁞ ⁞
Harga Acuan 100 110 Harga Previous
⁞ ⁞
-10% 90 99 -10%
AR Bawah 89 98 AR Bawah
a. Fraksi Harga dan jenjang perubahan harga maksimum yang berlaku untuk Efek
Bersifat Ekuitas berbentuk saham yang diperdagangkan pada Papan Akselerasi adalah
sebagai berikut:
≥ 5000 25 250
b. Jenjang perubahan harga maksimum berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai
sepanjang tidak melampaui batasan persentase Auto Rejection.
5. Dalam hal Efek Bersifat Ekuitas berupa saham yang diperdagangkan pada Papan
Akselerasi memiliki Waran dan HMETD yang mendasarinya, maka Efek tersebut
diperdagangkan mengikuti ketentuan perdagangan Waran dan HMETD.
E. Ketentuan Tata Cara Perdagangan Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa (ETF)
1. Unit Penyertaan ETF dapat diperdagangkan pada segmen pasar dan dengan parameter
perdagangan sebagai berikut:
2. Sesi II ✓ ✓ ✓
1 Pasar Reguler
3. Pra-Penutupan ✓ ✓ ✓
b. Perhitungan batas atas dan bawah Auto Rejection menggunakan Harga Previous.
Fraksi Harga
Rentang Harga (Rp) (Rp)
≥ 50 1
F. Ketentuan Tata Cara Perdagangan Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif di Bursa (DIRE)
1. Unit Penyertaan DIRE dapat diperdagangkan pada segmen pasar dan dengan parameter
perdagangan sebagai berikut:
Jenjang
Auto Fraksi Perubahan Satuan
No Segmen Pasar Sesi Perdagangan
Rejection Harga Harga Perdagangan
Maksimum
1. Sesi I ✓ ✓ ✓ ✓
2. Sesi II ✓ ✓ ✓ ✓
1 Pasar Reguler
3. Pra-Penutupan ✓ ✓ ✓
4. Pasca-
Harga Penutupan ✓
Penutupan
2 Pasar Tunai Sesi I ✓ ✓ ✓ ✓
1. Sesi I
3 Pasar Negosiasi
2. Sesi II
b. Perhitungan batas atas dan bawah Auto Rejection menggunakan Harga Previous.
b. Jenjang perubahan harga maksimum berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai
sepanjang tidak lebih rendah dari harga minimum atau melampaui batasan persentase
Auto Rejection.
G. Ketentuan Tata Cara Perdagangan Unit Penyertaan Dana Investasi Infrastruktur
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DINFRA)
1. Unit Penyertaan DINFRA dapat diperdagangkan pada segmen pasar dan dengan parameter
perdagangan sebagai berikut :
Jenjang
Auto Fraksi Perubahan Satuan
No Segmen Pasar Sesi Perdagangan
Rejection Harga Harga Perdagangan
Maksimum
1. Sesi I ✓ ✓ ✓ ✓
2. Sesi II ✓ ✓ ✓ ✓
1 Pasar Reguler
3. Pra-Penutupan ✓ ✓ ✓
4. Pasca-
Harga Penutupan ✓
Penutupan
2 Pasar Tunai Sesi I ✓ ✓ ✓ ✓
1. Sesi I
3 Pasar Negosiasi
2. Sesi II
b. Perhitungan batas atas dan bawah Auto Rejection menggunakan Harga Previous.
b. Jenjang perubahan harga maksimum berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai
sepanjang tidak lebih rendah dari harga minimum atau melampaui batasan persentase
Auto Rejection.
1. Layanan Perdagangan
Divisi Operasional Teknologi Informasi (Perdagangan dan Pendukungnya)
Telepon: 021-5150515 ext. 8450, 8451, 8452
Hunting : 021-27081075
Email: ncc@idx.co.id
2. Layanan Koreksi
Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan
Telepon: 021-5150515
Email: koreksi@idx.co.id