Anda di halaman 1dari 2

NAMA : LUKMAN HAKIM

NIM : 018384981
MATA KULIAH : KEBIJAKAN PUBLIK

Seperti yang kita ketahui bahwa kebijkan publik itu sendiri sebagai suatu tindakan
yang dilakukan oleh pemerintah atau aktivitas-aktivitas yang dilakukan pemerintah
yang terdiri dari serangkaian pola-pola keputusan yang saling berkaitan satu sama
lain dengan mana lingkungan, pribadi, kelompok dan organisasi mempunyai
pengaruh yang cukup besar. Menurut konsep demokrasi modern, kebijakan publik
tidaklah hanya berisi cetusan pikiran/pendapat para pejabat yang mewakili rakyat,
melainkan opini publik juga mempunyai porsi yang sama besarnya untuk diisikan
sebagimana hal ini tercermin dalam kebijakan publik yang dikemukakan (Islamy,
2007). Oleh karenanya, setiap kebijakan publik harus senantiasa berorientasi
pada kepentingan publik. Mengingat akhir-akhir ini terjadi bencana alam, terutama
banjir di beberapa wilayah maka dalam hal ini pemerintah memiliki kewajiban
untuk melakukan suatu tindakan, mulai dari merumuskan kebijakan, membuat
program kegiatan, strategi pelaksanaan kegiatan serta melakukan evaluasi kegiatan.
Dalam merumuskan kebijakan, pemerintah sebagai perumus kebijakan dituntut
memiliki kemampuan mencermati dengan seksama apa saja yang menjadi penyebab
terjadinya banjir tersebut. Dimana hal tersebut banyak terjadi karena adanya
permukiman penduduk yang dekat dengan sungai yang dangkal. Kemudian
pemerintah bersama dengan
masyarakat harus membuat program kegiatan serta mencari strategi agar bencana
banjir ini dapat berkurang, yakni:

- Evakuasi masyarakat di sekitar wilayah banjir

- Menyediakan peralatan yang akan digunakan untuk evakuasi

- Menyediakan tempat evakuasi sementara

- Menyediakan kebutuhan dasar

Upaya pemerintah untuk mengurangi banjir, diantaranya menjaga lingkungan


sekitar, menhindari membuat rumah di pinggiran sungai, melaksanakan program
tebang pilih dan reboisasi, membuang sampah pada tempatnya, rajin membersihkan
saluran air serta memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka untuk membuat
lahan hijau untuk penyerapan air. Selanjutnya pemerintah harus melakukan evaluasi
dalam penanggulangan bencana banjir ini perlu melakukan review kasus untuk
mengidentifikasikan penyebab, penentuan daerah banjir, jumlah kerugian, dan
korban. Pemerintah membuat rencana penanggulangan bencana banjir jangka
panjang dan rencana manajemen darurat banjir untuk persiapan menghadapi
banjir, yang meliputi pemetaan daerah banjir, stockpiling material, identifikasi
lokasi dan penggunaan perlengkapan flood-fighting, pemeriksaan fasilitas
pengendalian banjir serta persiapan penampungan pengungsi korban banjir. Hal ini
dapat digunakan untuk menghadapi banjir berikutnya serta guna mengurangi jumlah
korban dan kerugian.

Contohnya banjir besar di Jakarta awal 2020: penyebab dan saatnya mitigasi
bencana secara radikal, eksploitasi air tanah yang berlebihan di Jakarta
menyebabkan ibu kota negara ini terus tenggelam, dengan rata rata-rata laju
penurunan tanah sekitar 3-18 cm per tahun. Untuk mengelola dan mengurangi
aliran air yang berlebihan dari hulu (Bogor dan Depok), maka pemerintah pusat
perlu mendukung Provinsi Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta dalam program-
program penanggulangan banjir mereka. Selain revitalisasi hutan dan pembatasan
pendirian bangunan di kawasan Puncak dan Bogor, penyelesaian waduk Ciawi dan
Sukamahi untuk mengurangi air di sungai-sungai besar sangat mendesak.
Pemeliharaan dan pengerukan harus menjadi prioritas dan program wajib dan rutin
pemerintah. Kebijakan yang segera perlu dipercepat adalah realisasi pengelolaan
sampah yang terintegrasi dan modern. Selain itu, perilaku manusia juga perlu
berubah. Komitmen, kedisiplinan, dan keberanian serta terobosan pengambil
kebijakan sangat diperlukan, termasuk keberanian untuk menegakkan hukum secara
konsisten. Kebijakan dan informasi seperti mitigasi bencana, kesiapsiagaan, peta
rawan bencana, rencana evakuasi, peringatan dini harus disosialisasikan kepada
masyarakat secara terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai