Anda di halaman 1dari 2

Kasus Perdata

Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan dengan Tergugat pada hari
Sabtu tanggal 02 Mei 2009 di Desa Masmambang Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi
Bengkulu. Setelah akad nikah Penggugat dengan Tergugat hidup membina rumah tangga dengan
mengambil tempat kediaman bersama di rumah orang tua Tergugat lebih kurang selama 1 (satu)
tahun, kemudian Penggugat dan Tergugat pindah mengontrak di kawasan Bentiring lebih kurang
5 (lima) tahun dan sekarang Penggugat pindah ke rumah Paman Penggugat dan Tergugat
kembali kerumah orang tua Tergugat hingga sekarang. Setelah akad nikah Penggugat dengan
Tergugat telah melakukan hubungan suami istri dan telah dikaruniai anak berjumlah 2 (dua)
orang yang berusia 6 (enam) tahun dan 1 (satu) tahun. Anak anak tersebut sekarang tinggal
dengan Penggugat.

Pada mulanya kehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat berjalan rukun dan
harmonis selama lebih kurang 9 (Sembilan) bulan, kemudian mulai sering terjadi perselisihan
dan pertengkaran terus-menerus dengan sebab :
- Tergugat ketahuan selingkuh dengan wanita lain
- Tergugat tidak memberi nafkah sejak bulan Juni 2015
- Tergugat suka bersikap kasar dan berkata kasar terhadap Penggugat
- Tergugat sering mabuk-mabukan minum minuman keras

Pada bulan Juni 2015 telah terjadi puncak perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan
karena Tergugat ketahuan selingkuh dan sudah menikah lagi dengan wanita lain melalui
Facebook. Oleh karena itu Penggugat mengajak bibik Tergugat untuk mendatangi kediaman
wanita selingkuhan Tergugat dan Tergugat berada di rumah wanita tersebut sehingga terjadilah
pertengkaran dan Tergugat menjatuhkan talak terhadap Penggugat. Oleh karena kejadian tersebut
Penggugat pergi meninggalkan rumah kediaman dengan membawa anak-anak Penggugat dan
Tergugat kerumah Paman Penggugat di Jalan Irian Kecamatan Sungai Serut, dan tidak ada
komunikasi lagi antara Penggugat dan Tergugat hingga sekarang.

Permasalahan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat tersebut telah diupayakan


damai oleh pihak keluarga Penggugat dan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil. Penggugat telah
berketetapan hati untuk bercerai dari tergugat karena menurutnya untuk membina rumah tangga
yang Bahagia tidak mungkin terwujud.
OLAH KASUS
Penggugat : A
Tergugat : B
Pengajuan Gugatan : 22 September 2015 di Kepaniteraan Pengadilan Agama Bengkulu dalam
register perkara Nomor 0619/Pdt.G/2015/PA.Bn

Analisis kasus :
Kasus diatas termasuk kasus perdata khususnya tentang perkawinan karena telah terikat
dalam perkawinan yang sah. Dalam hukum perdata peristiwa yang dapat dikategorikan sebagai
hukum perdata perkawinan adalah adanya pertalian yang sah antara seorang laki-laki dan
perempuan untuk waktu yang lama dan hanya sah jika memenuhi syarat-syarat yang telah
ditetapkan dalam KUHPerdata.

Tetapi pada kasus diatas telah terjadinya suatu perselisihan antara Penggugat dengan
Tergugat dimana Tergugat tidak memenuhi kewajibannya sebagai suami. Tergugat ketahuan
selingkuh dengan Wanita lain bahkan sudah nikah, tergugat berbuat kasar dan sering mabuk-
mabukan minum minuman keras dan tergugat tidak bertanggung jawab atas nafkah keluarga.

Maka berdasarkan pasal 70 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan penjelasan atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 pasal 39 ayat (2) huruf (f) Jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah
Nomor 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam telah terpenuhi dalam
perkara ini. Sehingga ditemukannya fakta bahwa Penggungat dan Tergugat sudah tidak ada
manfaatnya untuk tetap dipertahankan. Dan gugatan perceraian dengan alasan perselisihan dan
pertengkaran sesuai ketentuan Pasal 119 ayat (1) dan (2) huruf (c) juga terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai