Anda di halaman 1dari 2

ANALISA KASUS

Kasus diatas termasuk peristiwa pidana karena kasus tersebut memenuhi syarat-syarat
peristiwa pidana, dimana terjadi pemerasan dan pengancaman, meninggal karena kealpaan,
penganiayaan, serta penipuan. Ini dibuktikan dengan adanya perbuatan-perbuatan yang termasuk
kedalam delik-delik pidana dan tertulis dalam KUHP.
Pelaku dalam kasus tersebut dapat dilihat yaitu,
1. DK dan PAK ITAM sebagai pelaku pemerasan
2. EF, HU, dan 2 teman lainnya sebagai pelaku dalam delik pemerasan, pengancaman dan
penganiayaan
3. BY sebagai pelaku yang menyebabkan kematian karena kealpaan.

Kasus ini khususnya diatur dalam pasal 368 ayat (1) yang menyatakan, “Barang siapa
dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum,
memaksa seorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk memberikan barang sesuatu,
yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, supaya membuat hutang maupun
menghapuskan piutang, diancam karena pemerasan dnegan pidana penjara paling lama 9 bulan.”
Unsur pada pasal ini adalah:
- Memaksa
- Menguntungkan diri sendiri
- Menggunakan cara kekerasan atau ancaman kekerasan
- Untuk memberikan dan menyerahkan sesuatu barang
Pasal 351 ayat (2) yang menyatakan, “jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat,
yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.”
Unsur pada pasal ini adalah:
- Kesengajaan
- Mengakibatkan luka-luka berat
Pasal 359 menyatakan, “barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan
orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan
paling lama satu tahun.”
Unsur pada pasal ini adalah:
- Barang siapa
- Karena kesalahan
- Menyebabkan orang lain mati
Pasal 368 yaitu tentang pemerasan dan pengancaman. Hal ini dapat dilihat dimana DK
dan PAK ITAM yang meminta uang kepada BY dan CT untuk biaya mendapatkan stiker yang
dapat menjaga mereka selama perjalanan. Padahal mereka bukanlah pihak yang berwenang dan
tidak memiliki dasar yang jelas untuk meminta uang tersebut.
Hal ini juga terjadi pada EF dan teman-temannya yang lain dimana mereka menyuruh BY
untuk memberhentikan kendaraan mereka dan jika tidak EF beserta teman-temannya akan
melemparkan batu ke kaca mobilnya. Setelah berhenti, mereka meminta uang kepada BY dengan
cara menipu bahwa BY telah menabrak seorang warga.
Pasal 351 (2) yaitu tentang penganiayaan, hal ini dapat dilihat dari perbuatan EF dan
rekannya yang mengeroyok dan menusukkan pisau kepada BY yang menyebabkan BY terluka.
Dan pasal 359 dimana BY menabrak HU dan rekan yang diboncengnya hingga
meninggal. Ini disebabkan karena jalanan yang licin dan BY yang sulit mengendalikan laju
kendaraan karena luka tadi.

Yang dapat dimintai pertanggungjawaban adalah EF dam rekannya yang masih hidup
yaitu FD, serta DK dan PAK ITAM atas pemerasan dan mereka juga harus ditindaklanjuti karena
bisa jadi mereka adalah bagian dari kejahatan-kejahatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai