Anda di halaman 1dari 13

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 06.04.

02
RUMAH SAKIT TK.III DR.R.SOEHARSONO

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TK.III DR.R.SOEHARSONO

NOMOR : KEP / 01 / 06 / 02.1 / 21 / I / 2020

TENTANG

PEMBERLAKUAN PANDUAN DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN


(DPJP)

DI RUMAH SAKIT TK.III DR.R.SOEHARSONO BANJARMASIN

KEPALA RUMAH SAKIT TK.III DR.R.SOEHARSONO

BANJARMASIN

Menimbang : a. Bahwa untuk mendukung terwujudnya pelayanan di Rumah Sakit


Tk.III Dr.R.Soeharsono yang optimal dan menjamin keselamatan
pasien perlu ditetapkan Panduan Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP).

b. Bahwa untuk mencapai tujuan pada butir (a), perlu ditetapkan


melalui Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit.

Mengingat : 1. Undang- Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek


Kedokteran.

2. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

3. Undang – undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga


Kesehatan.

5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 / Menkes / SK / II /


2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 / Menkes / Per / III /


2008 tentang Rekam Medis.

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290 / Menkes / Per / III /


2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 / Menkes / Per / VIII /


2001 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Memberlakukan Panduan Dokter Penanggung Jawab

Pelayanan (DPJP)

Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan

diadakan perbaikan/ perubahan apabila dikemudian hari

ternyata terdapat kekeliuan dalam penetapannya.

Ditetapkan di : Banjarmasin

Pada Tanggal :21 Januari 2020

Kepala Rumkit Tk.III Dr.R.Soeharsono

dr. Awaluddin TJ., M.M.R.S

Letnan Kolonel Ckm 11990010231172


PANDUAN
DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN
(DPJP)

RUMAH SAKIT TK III DR.R.SOEHARSONO


BANJARMASIN 2015

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit adalah Institusi tempat memberikan pelayanan kesehatan kepada


masyarakat dengan tujuan penyembuhan penyakit serta terhindar dari kematian
atau kecacatan. Dalam melaksanakan fungsinya rumah sakit harus pula
mengendalikan atau meminimalkan risiko baik klinis maupun non klinis yang
mungkin terjadi selama proses pelayanan kesehatan berlangsung, sehingga
terlaksana pelayanan yang aman bagi pasien.

Oleh karena itu keselamatan pasien di rumah sakit merupakan prioritas utama
dalam semua bentuk kegiatan di rumah sakit. Untuk mencapai kondisi pelayanan
yang efektif, efisien dan aman bagi pasien itu diperlukan komitmen dan tanggung
jawab yang tinggi dari seluruh personil pemberi pelayanan di rumah sakit sesuai
dengan kompetensi dan wewenangnya.

Selanjutnya kerjasama tim merupakan prasyarat untuk mencapai tujuan tersebut,


dan dilengkapi dengan komunikasi yang baik. Serta tidak dapat dipungkiri bahwa
peranan dokter sangat besar dan sentral dalam menjaga keselamatan pasien,
karena semua proses pelayanan berawal dan ditentukan oleh dokter.

Sebagai instrumen monitoring dan evaluasi maka tidak kalah pentingnya faktor
catatan medis yang lengkap dan baik, dimana semua proses pelayanan terhadap
pasien direkam secara real time dan akurat. Sehingga apabila terjadi sengketa
medis rekam medis ini benar benar dapat menjadi alat bukti bagi rumah sakit bahwa
proses pelayanan telah dijalankan dengan benar dan sesuai prosedur, atau kalau
terjadi sebaliknya dapat pula berfungsi sebagai masukan untuk memperbaiki proses
pelayanan yang ada.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud Panduan ini dimaksudkan sebagai petunjuk pelaksanaan dari kebijakan
Karumkit tentang Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP), yang menjelaskan
tata cara operasional dari konsep dan kebjakan DPJP di Rumkit Tk.III
Dr.R.Soeharsono Banjarmasin.

a. Tujuan Umum :
Tercapainya mutu pelayanan yang baik disemua lini pelayanan dengan
mencegah dan meminimalisasi kejadian tidak diharapkan (KTD) dan kejadian
nyaris cidera (KNC) serta meningkatnya kepuasan pasien terhadap rumah
sakit.
b. Tujuan khusus :
1. Adanya pedoman bagi seluruh staf rumah sakit (baik medis, keperawatan
maupun penunjang) dalam menerapkan pola operasional DPJP, sehingga
terjadi persamaan pengertian, keseragaman dalam pelaksanaan, pencatatan
dan pelaporan.
2. Pengelolaan asuhan medis pasien oleh DPJP terlaksana dengan baik
sesuai kebijakan, SPM, SPO dan standar keselamatan pasien yang
ditetapkan oleh Kemenkes dan Komisi Nasional keselamatan pasien.
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan ini berlaku pada semua lini pelayanan rumah sakit yang meliputi :
UGD, Rawat Jalan, Ruang Perawatan, Ruang Tindakan (OK ) dan sarana
penunjang medis.

A. Definisi
1. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) : adalah dokter yang bertanggung
jawab sepenuhnya atas pengelolaan asuhan medis seorang pasien di Rumkit Tk.III
Dr.R.Soeharsono (apabila pasien hanya perlu asuhan medis dari 1 orang dokter).
2. DPJP Utama : adalah dokter koordinator yang memimpin proses pengelolaan
asuhan medis bagi pasien yang harus dirawat bersama oleh lebih dari 1 orang
dokter.
3. DPJP Tambahan : adalah dokter yang ikut memberikan asuhan medis pada
seorang pasien, yang oleh karena kompleksitas penyakitnya memerlukan perawatan
bersama oleh lebih dari 1 orang dokter.
B. Hak dan Kewajiban DPJP :
a. Hak DPJP :
1. Mengelola asuhan medis seorang pasien secara mandiri dan otonom, yang
mengacu pada standar pelayanan medis rumah sakit, secara komprehensif
mulai dari diagnosa, terapi, tindak lanjut sampai rehabilitasi.
2. Melakukan konsultasi dengan disiplin lain yang dianggap perlu untuk meminta
pendapat atau perawatan bersama ,demi kesembuhan pasien.

b. Kewajiban DPJP :
1. Membuat rencana pelayanan pasien dalam berkas rekam medis yang
memuat segala aspek asuhan medis yang akan dilakukan, termasuk
konsultasi, rehabilitasi dll.
2. Memberikan penjelasan secara rinci kepada pasien dan keluarga tentang
rencana dan hasil pelayanan baik tentang pengobatan, prosedur maupun
kemungkinan hasil yang tidak diharapkan.
3. Memberikan pendidikan/edukasi kepada pasien tentang kewajibannya
terhadap dokter dan rumah sakit, yang dicatat dalam berkas rekam medis.
4. DPJP berkewajiban memberikan kesempatan kepada pasien atau
keluarganya untuk bertanya atas hal-hal yang tidak/belum dimengerti.

c. Hak dan Kewajiban DPJP Utama :


a. Hak DPJP Utama :
1. Melakukan koordinasi proses asuhan medis pasien oleh DPJP yang terlibat
2. Menyeleksi dan mengefisienkan pemeriksaan yang akan dilakukan terhadap
pasien
3. Menyeleksi dan mengefisienkan pengobatan yang akan diberikan kepada
pasien
4. Menghentikan keterlibatan DPJP lain dalam perawatan bersama apabila
dianggap perannya tidak dibutuhkan lagi.
b. Kewajiban DPJP Utama :
1. Memberikan penjelasan medis kepada keluarga atas kemajuan atau kondisi
pasien
2. Mengisi resume rekam medis pasien
3. Menjawab pertanyaan pihak ketiga atas kondisi pasien.
BAB III
TATA LAKSANA
A. Pola Operasional
DPJP
Kebijakan :

1. Setiap pasien yang berobat di Rumkit Tk.III Dr.R.Soeharsono Banjarmasin


harus memiliki DPJP.
2. Apabila pasien berobat di unit rawat jalan maka DPJP nya adalah dokter klinik
terkait.
3. Apabila pasien berobat di uGD dan tidak dirawat inap, maka DPJP nya
adalah dokter jaga uGD
4. Apabila pasien dirawat inap maka DPJP nya adalah dokter spesialis disiplin
yang sesuai.
5. Apabila pasien dirawat bersama oleh lebih dari 1 orang dokter spesialis ,
maka harus ditunjuk seorang sebagai DPJP utama dan yang lain sebagai
DPJP tambahan.

B. Penentuan DPJP
1. Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pertama pasien masuk rumah sakit
(baik rawat jalan, UGD maupun rawat inap)
2. DPJP menandatangani lembar DPJP

C. Klarifikasi DPJP di Ruang Rawat


Apabila dari UGD maupun rawat jalan DPJP belum ditentukan, maka petugas
ruangan wajib segera melakukan klarifikasi tentang siapa DPJP pasien
tersebut.
Apabila pasien dirawat bersama petugas ruangan juga wajib melakukan
klarifikasi siapa DPJP Utama dan siapa DPJP Tambahannya.

D. Penentuan DPJP bagi pasien baru di ruangan


Pengaturan penetapan DPJP dapat berdasarkan :
a. Jadwal konsulen jaga di UGD atau Ruangan ; konsulen jaga hari itu menjadi
DPJP dari semua pasien masuk pada hari tersebut, kecuali kasus dengan
surat rujukan.
b. Surat rujukan langsung kepada konsulen ; dokter spesialis yang dituju
otomatis menjad DPJP pasien tsb, kecuali dokter yang dituju berhalangan,
maka beralih ke konsulen jaga hari itu.
c. Atas permintaan keluarga ; pasien dan keluarga berhak meminta salah
seorang dokter spesialis untuk menjadi DPJP nya sepanjang sesuai dengan
disiplinnya. Apabila penyakit yang diderita pasien tidak sesuai dengan disiplin
dokter dimaksud, maka diberi penjelasan kepada pasien atau keluarga, dan
bila pasien atau keluarga tetap pada pendiriannya maka dokter spesialis yang
dituju yang akan mengkonsulkan kepada disiplin yang sesuai.
d. Hasil rapat Komite medis pada kasus tertentu ; pada kasus yang sangat
kompleks atau sangat spesifik maka penentuan DPJP berdasarkan rapat
komite medis .

E. Rawat Bersama :
1. Seorang DPJP hanya memberikan pelayanan sesuai bidang /disiplin dan
kompetensinya saja. Bila ditemukan penyakit yang memerlukan penanganan
multi disiplin, maka perlu dilakukan rawat bersama.
2. DPJP awal akan melakukan konsultasi kepada dokter pada disiplin lain
sesuai kebutuhan.
3. Segera ditentukan siapa yang menjadi DPJP Utama dengan beberapa cara
antara lain;
a. Penyakit yang terberat, atau
b. penyakit yang memerlukan tindakan segera atau
c. dokter yang pertama mengelola pasien.
Dalam hal rawat bersama harus ada pertemuan bersama antara DPJP yang
mengelola pasien dan keputusan rapat dicatat dalam berkas rekam medis.

F. Perubahan DPJP Utama :


Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi pelayanan, DPJP utama dapat saja
beralih dengan pertimbangan seperti diatas, atau atas keinginan
pasien/keluarga atau keputusan Komite medis.
Perubahan DPJP Utama ini harus dicatat dalam berkas rekam medis dan
ditentukan sejak kapan berlakunya.
G. DPJP Utama di OK
Adalah dokter operator yang melakukan operasi dan bertanggung jawab atas
seluruh kegiatan pembedahan, sedangkan dokter anestesi sebagai DPJP
tambahan. Dalam melaksanakan tugas mengikuti SOP masing-masing, akan
tetapi semua harus mengikuti prosedur Save Surgery check list (sign in, time
out dan sign out) serta dicatat dalam berkas rekam medis.

H. Pengalihan DPJP di UGD


Pada pelayanan di UGD, dalam memenuhi respons time yang adekwat dan
demi keselamatan pasien , maka apabila konsulen jaga tidak dapat dihubungi
dapat dilakukan pengalihan DPJP kepada konsulen lain yang dapat segera
dihubungi.

I. Koordinasi dan Transfer Informasi antar DPJP


1. Koordinasi antar DPJP tentang rencana dan pengelolaan pasien harus
dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan efektif serta selalu
berpedoman pada SPM dan Standar Keselamatan pasien
2. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP harus dilaksanakan secara
tertulis.
3. Apabila secara tertulis dirasa belum optimal maka harus dilakukan
koordinasi langsung, dengan komunikasi pribadi atau pertemuan/rapat
formal
4. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP dalam Departemen/
kelompok SMF yang sama dapat ditulis dalam berkas rekam medis, tetapi
antar departemen/kelompok SMF harus menggunakan formulir khusus/
lembar Konsultasi
5. Konsultasi bisa biasa, atau segera/cito
6. Dalam keadaan tertentu seperti konsul diatas meja operasi, lembar konsul
bisa menyusul , sebelumnya melalui telepon
7. Konsultasi dari dokter jaga UGD kepada konsulen jaga bisa lisan
pertelepon yang kemudian ditulis dalam berkas rekam medis oleh dokter
jaga.
8. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP dengan bagian profesi
kesehatan lain (Instalasi gizi, Rehabilitasi Medis, Radiologi, Instalasi
Farmasi, Laboratorium) dilakukan secara lisan dan tertulis.
9. Koordinasi dan transfer informasi DPJP dengan bagian profesi kesehatan
lain dapat diwakilkan oleh dokter jaga yang sedang bertugas.
BAB IV
DOKUMENTAS
I
DPJP berkewajiban memberikan kesempatan kepada pasien atau
keluarganya untuk bertanya atas hal-hal yang tidak/belum dimengerti. Karena
keselamatan pasien di rumah sakit merupakan prioritas utama dalam semua bentuk
kegiatan di rumah sakit.

Dalam melaksanakan fungsinya rumah sakit harus pula mengendalikan atau


meminimalkan risiko baik klinis maupun non klinis yang mungkin terjadi selama
proses pelayanan kesehatan.
BAB V
PENUTUP

Dengan ditetapkannya Panduan Dokter Penanggung Jawab


Pelayanan ( DPJP ) dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan di Rumah Sakit Tk. III Dr.R.Soeharsono
Banjarmasin.

Banjarmasin, 21 Januari 2020

Kepala Rumkit Tk.III Dr.R.Soeharsono

dr. Awaluddin TJ., M.M.R.S

Letnan Kolonel Ckm 11990010231172

Anda mungkin juga menyukai