Anda di halaman 1dari 3

Skala Pengukuran

Gravetter, Wallnau, Forzano, Witnauer (2020) mengemukakan bahwa dalam pengumpulan


data sebuah penelitian diharuskan untuk melakukan pengukuran. Pengukuran melibatkan
penetapan individua tau peristiwa ke dalam sebuah kategori. Kategori dalam hal ini bisa berupa
nama atau berupa nilai numerik. Kategori yang digunakan untuk mengukur varibael membentuk
skala pengukuran dan kategori tersebut dapat menentukan berbagai jenis skala. Perbedaan
diantara skala dapat mengidentifikasi keterbatasan jenis pengukuran tertentu. Junaidi (2015)
mendefiniskan pengukuran sebagai suatu proses sistematik dalam menilai atau membedakan
objek yang akan diukur. Mishra, Singh, & Pandey (2018) mengemukakan bahwa skala
pengukuran adalah bagian penting dari proses pengumpulan, analisis, dan penyajian data. Skala
pengukuran menyajikan data yang merupakan jantung dari statistik. Terdapat empat jenis skala,
antara lain

A. Skala Nominal
Gravetter, dkk (2020) skala nominal terdiri dari sekumpulan kategori yang memiliki
nama berbeda. Pengukuran pada skala nominal melibatkan pengelompokan individu ke
dalam kategori yang memiliki nama berbeda tetapi tidak terkait secara kuantitaif atau
numerik satu sama lain. Mishra, dkk (2018) menyebutkan bahwa skala nominal adalah
data yang memiliki dua atau lebih kategori dan tidak ada urutan isntrinsuk untuk kategori
tersebut atau tidak memiliki peringkat. Misalnya, jenis kelamin atau status perkawina
merupakan dua kategori yang tidak memiliki urutan.

B. Skala Ordinal
Kategori skala ordinal tidak hanya memiliki nama yang berbeda seperti skala nominal
tetapi juga mengatur urutan tetap sesuai dengan perbedaan besarnya. Skala ordinal terdiri
sari satu set kategori yang diatur dalam urutan yang teratur. Pengukuran pada skala
ordinal mengurutkan pengamatan dalam hal ukuran atau besar (Gravetter, dkk, 2020).
Skala ordinal terlihat pada pertanyaannya yang menuntuk penilaian kualitas (sangat baik,
baik, cukup, buruk, sangat buruk), setuju (sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak
setuju), status ekonomi (rendah, sedang, dan tinggi), dll. Semua data peringkat termasuk
skala Likert, skala tinja Bristol, dan semua skala lain yang diberi peringkat antara 0 dan
10 juga disebut data ordinal (Mishra, dkk, 2018) .
C. Skala Interval
Menurut Gravetter, dkk (2020) skala interval terdiri dari kategori terurut yang
semuanya merupakan interval dengan ukuran yang sama persis. Perbedaan yang sama
antara angka-angka pada skala mencerminkan perbedaan yang sama besarnya. Namun,
titik nol pada skala interval adalah arbitrer dan tidak menunjukkan jumlah nol dari
variabel yang diukur. Contoh skala interval ada pada pengukuran suhu. Tiga daerah
dengan suhu daerah A = 10oC, daerah B = 15oC dan daerah C=20oC. Selisih suhu pada
daerah B, 5oC lebih panas dibandingkan daerah A, dan selisih suhu daerah C dengan
daerah B adalah 5oC. (Ini menunjukkan pengukuran interval sudah memiliki jarak yang
tetap). Tetapi, kita tidak bisa mengatakan bahwa suhu daerah C dua kali lebih panas
dibandingkan daerah A (artinya tidak bisa jadi kelipatan) Junaidi, 2015.

D. Skala Rasio
Gravetter, dkk (2020) menyebutkan bahwa skala rasio adalah skala interval dengan
fitur tambahan titik nol mutlak. Dengan skala rasio, rasio angka memang mencerminkan
rasio besarnya. Skala rasio menurut Junaidi (2015) adalah skala data dengan kualitas
paling tinggi. Pada skala ini, terdapat semua karakteristik ketiga skala ditambah dengan
sifat adanya nilai nol yang bernilai mutlak. Nilai nol mutlak pada skala ini berarti nilai
dasar tidak dapat diubah meskipan menggunakan skala lain. Misalnya berat benda A
adalah 30 kg, sedangkan benda B adalah 60 kg. Maka dapat dikatakan bahwa benda B
dua kali lebih berat dibandingkan benda A.

Referensi:
Gravetter, F., J., Wallnau, L.B., Forzano, L.B., & Witnauer, J., E. (2020). Essential of
statistics for the behavioral sciences. Cengage Learning.
Mishra, P., Singh, U., & Pandey, C., M. (2018). Scale of Measurement and Presentation
of Statistical Data, Annals of Cardiac Anaesthesia, 21(4), 419-422.
Junaidi. (2015). Memahami skala-skala pengukuran. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jambi

Anda mungkin juga menyukai