Praktikum Biosintesis Obat
Sintesis Kitosan
Elvira Magnolia Darawia, Faidil Afdal Komang Dewik, Lina Hardianti
Rukmana, Ludfia Ramadani, Maria Sixspri Magdalena, Sitti Aisyah
Marzuki,
Program Studi S1 Farmasi
STIFA Pelita Mas Palu
JI, Wolter Monginsidi
ABSTRACT
Chitosan is the modification of chitin which found on the outer skin of
Crustacea species such as shrimps and crabs. This study aims to isolate
chitin, syntesize and charactetize chitosan from shnmp shells. Chitin
isolation stage included demineralization using HCL 15M and
deproteination step with NaOH 3.5%. Transfofpation of chitin into
chitosan was done through the deacetylation NaOH reaction by using
NaOH 60%. The result showed that charactenstic gf the chitosan obtained
jin this research was as follows: the yield of transformation chitin into
deacetylation.
Keywords : Chitin, Chitosan, Shrimp shell
Kitosan merupakan,
dalam kulit luar hi
Penelitian ini
mengkarakterisa
proses deminePraktikum Biosintesis Obat
menit pada
suhu 100°C — | Berwarna
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
Cuci dan saring | cokiat
Prosedur kerja | Hasil Hitung %
pengamat randemen.
an
‘Deproteinase |
7 gram sampe! | Berwarna lr
+100 ml NaOH | cokelat | ? —
1M, aduk pekat tn
dengan sore
magnetik strer, Gambar 1 Struktur Kitosan
selama 2 jam Kitin merupakan —_biopolimer
pada suhu 60 kedua terbanyak dialam __setelah
$C selulosa dan merupakan_ konstituen
Cuci dan saring utama dari eksoskeleton serangga dan
Demineralisasi anthropoda lain serta ditemukan pula
Endapan + 100 pada fungsi.Secara
ml HCI 1M, Pemisaha sakarida ini
aduk selama 30 | n mineral
menit, suhu organik
30°C
cuci dan saringproteinnya dengan larutan NaOH
selama 2 jam pada suhu 65°C guna
menghasilkan kitosan dengan kualitas
yang baik, kemudian disaring agar
mendapatkan kemudian
endapan dicuci dengam aquadest.
endapan
Gambar 2 Proses Deproteinase
Setelah itu didemineralisasikan
dengan larutan Hel selama 30 menit
pada suhu 25-30°C lalu saring dan cuci
endapan dengan aquadest beberapa
kali hingga pH netral endapan yang
disaring dikeringkan diidentifikasi udang
kitin. Tahap demineralisasi ini dilakukan
dengan tujuan
Praktikum Biosintesis Obat
bs
Gambar 3 Proses Dimineralisasi
Lalu bubuk kitin dideasetilasi
yaitu menghilangkan gugus asetiinya
dengan.Dikeringkan dalam kitosan yang
diperoleh dianalisa derajat
deasitalasinya. Deasetilasi merupakan
proses untuk menghilangkan gugus
asetil yang ada pada bahan (Cahyono
,2018)
Maka persen rendemennya dapat
dihitung sebagai berikut:
il — Berat Kertas PerkamenPROSEDUR KERJA
Menyiapkan alat dan bahan yang
akan di gunakan,siapkan 7 gram sampel
ditambahkan 100 ml NaOH 1 mi, aduk
dengan magnetic Stirrer selama dua
jam pada suhu 650c, kemudian cuci dan
saring, setelah itu endapan yang sudah
di saring lalu menambahkan 100 mi
HCL aduk selama 30 menit,dengan
‘suhu 300c lalu cuci dan saring, endapan
yang di dapatkan —_kemudian
ditambahkan NaOH 70 mi,aduk selama
30 m@nit menggunakan suhu 1000c
kemudian cuci dan saring lalu keringkan
dan hitung % randemennya.
Rangkaian Alat
Gambar 1
Hingga — kuning
berasa, tidak berbau dat
(Nurani,2020).
Praktikum Biosintesis Obat
Khitosan adalah bentuk deastil
dari khitin, bahan ini terkandung didalam:
kulit (eksoskleton) makhluk hidup laut
seperti _kerang-kerangan, —_udang,
kepiting dan merupakan jenis polimer
rantai yang tidak linier dengan rumus
molekul (C6H11NO4)n dan rumus
kimianya poli (2-amino-2-dioksi-B-D-
Glukosa).Karakteristik kitosan adalah
non toksik, polimer biodegradable pada
bobot molekul yang tinggi dan sangat
mirip dengan selulosa (zuni, 2018).
Manfaat kitosan antara_ lain
sebagai bahan baku obat, kosmetik,
pakan ternak, industri membran,
biokimia, _bioteknologi, —_pangan,
pengolahan limbah, industri perkayuan,PENDAHULUAN
Kitosan merupakan turunan dari
kitin dengan struktur (B-(1-4)-2-amina -
2-deoksi-D- glukosa] merupakan hasil
dari deasetilasi kitin. Kitosan merupakan
suatu polimer yang bersifat polikationik.
Keberadaan gugus hidroksil dan amino
sepanjang rantai polimer
mengakibatkan kitosan sangat efektif
mengikat kation ion logam berat
maupun kation dari zat-zat organik
(protein dan lemak). Interaksi kation
logam dengan kitosan terjadi melalui
pembentukan kelat koordinasi oleh atom
'N gugus amino dan O gugus hidroksil
(Zidni, 2019).
Kitosan juga dapat membentuk
sebuah membran yang _ berfungsi
sebagai adsorben pada waktu terjadinya
pengikatan zat-zat organik maupun
anorganik oleh kitosan. Hal ini
menyebabkan kitosan lebih
manfaatnya dibandingkan den,
Mengingat kitosan _memiliki
ekonomis yang tinggi, maka
penting dilakukan _ per
mengolah kulit udang
Praktikum Biosintesis Obat
Kulit udang merupakan salah
satu golongan hewan crustaceae yang
mengandung konstituen utama yang
terdiri atas protein 25-40%, kalsium
karbonat 45-50%, dan kitin 15-30%,
besarnya kandungan tersebut
udangnya
tetapi
tergantung pada jenis
Alternatif untuk mengatasi fenomena
gangguan lingkungan ini adalah dengan
memanfaatkan kulit udang yang
mengandung kitin dan selanjutnya
ditransformasi menjadi kitosan yang
dapat diaplikasika (Fatih,2017).
METODE PENELITIAN
ALAT DAN BAHAN
Alat