Anda di halaman 1dari 5

Penerapan Sifat Elastis 

Bahan
Dalam kehidupan sehari-hari, alat yang menerapkan sifat elastis bahan banyak dijumpai.
Misalnya, pada mainan anak-anak seperti pistol-pistolan, mobil-mobilan, dan ketapel;
perlengkapan rumah tangga seperti kursi sudut dan spring-bed. Di sini akan dikemukakan
beberapa contoh pemanfaatan peranan sifat elastis bahan.

a. Alat Ukur Gaya Tarik Kereta Api

Alat ini dilengkapi dengan sejumlah pegas yang disusun sejajar. Pegas pegas ini dihubungkan
ke gerbong kereta api saat kereta akan bergerak. Hal ini di lakukan untuk diukur gaya tarik
kereta api sesaat sebelum meninggalkan stasiun.

b. Peredam Getaran atau Goncangan Pada Mobil

Penyangga badan mobil selalu dilengkapi pegas yang kuat sehingga goncangan yang terjadi
pada saat mobil melewati jalan yang tidak rata
dapat diredam. Dengan demikian, keseimbangan mobil dapat dikendalikan.

c. Peranan Sifat Elastis dalam Rancang Bangun

Untuk menentukan jenis logam yang akan digunakan dalam membangun sebuah jembatan,
pesawat, rumah, dan sebagainya maka modulus Young, tetapan pegas, dan sifat elastis, logam
secara umum harus diperhitungkan.

d. Contoh-Contoh Pemanfaatan Sifat Elastis dalam Olahraga

Di bidang olahraga, sifat elastis bahan diterapkan, antara lain, pada papan loncatan pada
cabang olah raga loncat indah dan tali busur pada olahraga panahan. Karena adanya papan
yang memberikan gaya Hooke pada atlit, maka atlit dapat meloncat lebih tinggi daripada
tanpa papan. Sedangkan tali busur memberikan gaya pegas pada busur dan anak panah.

Pada kendaraan bermotor, baik mobil ataupun sepeda motor, dipasang sistem alat yang berfungsi
untuk meredam kejutan. Sistem alat ini dinamakan shockabsorber, yang kebanyakan orang
menyebutnya shockbreaker. Salah satu komponen shocksabsorber adalah pegas (pir spiral). Coba
Anda bayangkan apabila kendaraan Anda tidak menggunakan shockabsorber. Pasti Anda akan cepat
leiah dan tidak menyenangkan ketika berkendara. Pada saat berkendaraan meiewati jalan
berlubang, berat kendaraan dan pengendara akan menekan pegas sehingga termampatkan. Pegas
akan kembali ke bentuk semula pada jalan rata. Dengan demikian, pengendara hanya merasakan
sedikit kejutan. Mengapa pegas tersebut dapat kembali ke bentuk semula?

Terdapat macam macam bentuk elastisitas, yaitu elastisitas zat padat, elastisitas pada pegas, dan
energy potensial pegas.

Elastisitas Zat Padat

Elastisitas adalah sifat suatu benda untuk kembali ke bentuk awal segera setelah gaya yang
mengenai benda tersebut dihilangkan. Benda yang dapat kembali ke bentuk semula setelah
gaya yang mengenainya dihilangkan disebut benda elastis. Ketika Anda menarik pegas
hingga bertambah panjang, pegas akan segera kembali ke ukuran semula setelah gaya tarik
tersebut dihilangkan. Sebaliknya, benda yang tidak dapat kembali ke bentuk semula setelah
gaya yang mengenainya dihilangkan disebut benda plastis. Contoh benda plastis antara lain
plastisin, lumpur, dan tanah liat. Besaran-besaran yang berhubungan dengan sifat elastisitas
benda antara lain sebagai berikut.

a. Tegangan (δ)

Tegangan adalah besamya gaya yang bekerja pada suatu benda pada luas penampang
tertentu. Secara matematis, tegangan dirumuskan sebagai berikut.

b. Regangan (e)

Regangan adalah perubahan relatif ukuran benda yang mengalami tegangan. Regangan
dihitung dengan cara membanding- kan pertambahan panjang suatu benda terhadap panjang
awalnya. Secara matematis, regangan dirumuskan sebagai berikut.

c. Modulus Elastisits (Modulus Young)

Modulus Young adalah besamya gaya yang bekerja pada luas penampang tertentu untuk
meregangkan benda. Dengan kata lain, mddulus Young merupakan perbandingan antara
tegangan dan regangan pada benda. Nilai modulus Young menunjukkan tingkat elastisitas
suatu benda. Semakin besar nilai modulus Young, semakin besar pula tegangan yang
diperlukan untuk meregangkan benda. Modulus Young dirumuskan sebagai berikut.

d. Batas Elastis

Sifat elastisitas benda memiliki batas sampai pada suatu besar gaya tertentu. Apabila gaya
yang diberikan lebih kecil daripada batas elastisitas, benda akan kembali ke bentuk semula
ketika gayp tersebut dihilangkan. Akan tetapi, apabila gaya yang diberikan lebih besar
daripada batas elastisitas benda, benda tidak dapat kembali ke bentuk sem,ula. Benda secara
permanen berubah bentuk.
Elastisitas pada Pegas

Pegas merupakan benda elastis karena dapat kembali ke bentuk semula ketika gaya pada
pegas dihilangkan. Gaya yang dapat menggerakkan benda kembali ke bentuk semula disebut
gaya pemulih.

a. Hukum Hooke

Pada tahun 1678, Robert Hooke menyatakan apabila pegas ditarik dengan suatu gaya tanpa
melampaui batas elastisitasnya, pada pegas akan bekerja gaya pemulih yang sebanding
dengan simpangan benda dari titik seimbangnya tetapi arahnya berlawanan dengan arah
gerak benda. Pernyataan ini dikenal dengan hukum Hooke. Secara matematis, hukum Hooke
dinyatakan sebagai berikut.

Tanda negatif pada hukum Hooke bermakna bahwa gaya pemulih pada pegas selalu
berlawanan dengan arah simpangan pegas. Tetapan pegas (k) menyatakan ukuran kekakuan
pegas. Pegas yang kaku memiliki nilai k yang besar, sedangkan pegas lunak memiliki k kecil.

b. Tetapan Gaya pada Benda Elastis

Dari pembahasan sebelumnya diketahui bahwa modulus Young dirumuskan sebagai berikut.

Dari persamaan di atas, besarnya gaya yang bekerja pada benda dapat ditulis sebagai berikut.

Berdasarkan hukum Hooke, besar gaya pemulih pada pegas sebesar F =-k ∆x atau F = -k ∆ℓ
Dengan demikian, konstanta gaya pada benda elastis dapat dirumuskan sebagai berikut.
c. Hukum Hooke untuk Susunan Pegas

Sebuah pegas yang diberi gaya akan mengalami pertambahan panjang sesuai gaya yang
diberikan padanya. Bagaimana jika pegas yang diberi gaya’berupa susunan pegas (lebih dari
satu)? Berbagai macam susunan pegas antara lain sebagai berikut.

Susunan Seri pegas

Pertambahan panjang pegas yang disusun seri merupakan jumlah pertambahan panjang kedua
pegas. Jadi, tetapan pegas yang disusun  seri dihitung:

Jadi, ketetapan pegas yang disusun seri dihitung:

susunan parallel pegas

Gaya mg digunakan untuk menarik kedua pegas sehingga pertambahan panjang kedua pegas
sama.
Energi Potensial Pegas

Energi potensial pegas merupakan kemampuan pegas untuk kembali ke bentuksemula.


Berdasarkan hukum Hooke, besarnya gaya pemulih sebanding dengan simpangan benda.
Hukum Hooke dapat dinyatakan dengan grafik seperti di samping.

Grafik F-∆x tersebut menunjukkan bahwa daerah yang diarsir merupakan usaha yang
dilakukan untuk menarik pegas atau besarnya energi potensial pegas untuk kembali ke bentuk
semula. Besarnya energi potensial pegas dihitung dengan langkah sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai