Anda di halaman 1dari 4

Acara

“Rapat Pertemuan Forum Pelayanan dan Penyediaan Informasi BKK yang


diselenggarakan oleh Kelompok Substansi PP Nakertras Kota Yogyakarta”

Tamu yang Diundang


1. Kepala Dinas Tenaga Kerja DIY : Bapak Aria Nugrahadi, ST, M.Eng

“Strategi dan Optimalisasi BKK dan PPKS dalam Penempatan Tenaga


Kerja Alumni”

2. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga : Bapak Didik Wardaya,


SE, M.Pd

“Strategi BKK dan PPKS dalam Penyiapan SDM Unggul untuk Memasuki
Dunia Kerja”

3. Tim PP Nakertrans Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi Kota


Yogyakarta :
4. Kepala SMKN 3 Yogyakarta :
5. Koordinator BKK/LPK/CDC Kota Yogyakarta

Apa Yang Dimaksud Dengan BKK?


Sebelum menuju ke pembahasan lebih mendalam, ada baiknya perlu kita ketahui apa itu
pengertian BKK di SMK? BKK merupakan singkatan dari Bursa Kerja Khusus. BKK
adalah sebuah lembaga yang dibentuk di SMK baik Negeri maupun Swasta sebagai unit
pelaksana yang melayani dan memberikan informasi lowongan pekerjaan, pemasaran,
penyaluran dan penempatan tenaga kerja. BKK merupakan mitra dari Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans).

Tujuan Dibentuknya BKK


Dengan memperhatikan latar belakang pada awal artikel di atas. Maka tujuan dari BKK
adalah sebagai berikut:

1. Sebagai wadah yang mempertemukan alumni dengan pencari tenaga kerja.


2. Memberikan layanan kepada alumni sesuai dengan tupoksi masing-masing seksi
dalam BKK.
3. Sebagai wadah pelatihan alumni yang sesuai dengan permintaan pencari tenaga
kerja.
4. Sebagai wadah yang menanamkan jiwa kewirausahaan bagi alumni melalui
kegiatan pelatihan

Kegiatan Yang Dilakukan BKK


Bentuk-bentuk kegiatan yang dilakuka oleh BKK untuk mencapai tujuannya adalah:

1. Merencanakan program kerja hubungan industri pada setiap program studi:


a. Mengadakan pertemuan dengan Kepala Jurusan yang berkaitan dengan
penempatan siswa-siswi prakerin.
b. Berkoordinasi dengan panitia PSG yang berkaitan dengan penempatan
siswa-siswi prakerin.
c. Berkoordinasi dengan panitia PSG yang berkaitan dengan guru monitoring.
2. Melakukan negosiasi dengan DU/DI (Dunia Usaha / Dunia Industri) dan
pemerintah sebagai mitra dalam penempatan siswa-siswi prakerin.
3. Menjalin hubungan kerjasama (membuat MoU) dengan DU/DI dalam :
a. Sinkronisasi kurikulum
b. Program pelatihan
c. Penempatan alumni
4. Membuat pemetaan terhadap DU/DI
5. Bekerjasama dengan Depnakertrans tentang pelatihan (Magang) dan penempatan
tamatan.
6. Membentuk Majelis Sekolah.
7. Membuat database penelusuran tamatan baik yang sudah bekerja maupun belum
bekerja.
8. Membentuk ikatan alumni.
9. Membuat majalah dinding tentang informasi lowongan kerja.
10.Membuat website khusus BKK
11.Membuat Laporan Kegiatan BKK
12.Monitoring dan Evaluasi Kerja BKK

Setidaknya ada 4 (empat) manfaat yang didapatkan dari pembentukan BKK. Yaitu:

1. Memberikan pelayanan informasi ketenagakerjaan kepada alumni dan pencari


kerja
2. Membina dan mengembangkan hubungan kerjasama dengan lembaga pemerintah
atau swasta dalam pengadaan informasi ketenagakerjaan
3. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan rekrutmen dan seleksi calon
pekerja
4. Membina hubungan dengan alumni yang telah bekerja dan berhasil dalam bidang
usaha untuk membantu memberi peluang menyalurkan dan menempatkan alumni
baru.

Kendala yang di hadapi BKK


Dengan adanya Bursa Kerja Khusus (BKK), tidak serta merta seluruh lulusan bisa
mendapatkan pekerjaan dengan cepat. Terdapat banyak hal yang dapat mempengaruhi
kinerja BKK sehingga belum dapat memaksimalkan kinerjanya. Adapun faktor-faktor
lain yang menghambat penyalurkan lulusan ke dunia kerja di Bursa Kerja Khusus
digolongkan menjadi dua, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal (Sartika, 2014):

1. Faktor Internal Faktor internal yang menghambat penyaluran lulusan dapat dilihat
dari sumber daya manusia, diantaranya:
a. Lulusan terlalu memilih-milih pekerjaan, sehingga BKK mengalami kesulitan
dalam mencarikan lowongan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kompetensi
keahlian yang dimiliki oleh lulusan.
b. Adanya lulusan yang telah mendaftarkan kerja, namun mengundurkan diri secara
mendadak pada saat akan seleksi tenaga kerja.
c. Fisik lulusan tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh perusahaan, salah
satunya tinggi badan.

2. Faktor Eksternal Faktor ini dapat dilihat dari beberapa segi, antara lain:
a. Sarana dan prasarana, yaitu adanya lulusan yang sulit dihubungi ketika akan
diberi informasi mengenai lowongan kerja.
b. Lingkungan keluarga, yaitu orang tua lulusan yang tidak memberikan ijin kepada
anak mereka untuk bekerja di tempat yang jauh misalnya luar negeri atau luar
provinsi.
c. Pengguna tenaga kerja, yaitu adanya lulusan yang telah disalurkan kerja, namun
belum lama bekerja mereka keluar dari pekerjaannya tanpa sepengetahuan pihak
perusahaan karena merasa dibohongi.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan BKK meliputi:

1. Penyusunan database siswa lulusan SMK pencari kerja dan perusahaan pencari
tenaga kerja dan penelusuran lulusan SMK;
2. Menjaring informasi tentang pasar kerja melalui iklan di media massa, internet,
kunjungan ke dunia usaha/industri maupun kerjasama dengan lembaga penyalur
tenaga kerja dan Disnakertrans;
3. Membuat leaflet informasi dan pemasaran lulusan SMK yang dikirim ke dunia
usaha/industri yang terkait Disnakertrans;
4. Penyaluran calon tenaga kerja lulusan SMK ke dunia usaha dan industri;
5. Melakukan proses tindaklanjut hasil pengiriman dan penempatan tenaga kerja
melalui kegiatan penjajakan dan verifikasi;
6. Mengadakan program pelatihan keterampilan tambahan/khusus bagi siswa dan
lulusan SMK disesuaikan dengan bidang keahlian yang diperlukan;
7. Mengadakan program bimbingan menghadapi tahapan proses penerimaan siswa
dalam suatu pekerjaan (wawancara/psikotest);
8. Memberikan informasi kepada para alumni ataupun para lulusan SMK lain yang
membutuhkan tentang lowongan pekerjaan.
Rincian Kegiatan
Adapun rincian kegiatan BKK adalah sebagai berikut:

1. merencanakan program kerja hubungan industri setiap program studi (mengadakan


pertemuan dengan kajur tentang penempatan siswa-siswi prakerin,
2. mengadakan koordinasi dengan panitia prakerin tentang penempatan siswa-siswi
prakerin,
3. mengadakan koordinasi dengan panitia prakerin tentang guru monitoring),
4. melakukan proses negosiasi dengan DU/DI dan pemerintah sebagai mitra dalam
penempatan siswa-siswi prakerin, menjalin kerjasama dengan DU/DI, pemetaan
DU/DI,
5. menjalin kerjasama dengan Depnakertrans tentang pelatihan (magang) dan
penempatan tamatan, membuat database tentang penelusuran tamatan, baik yang
sudah bekerja maupun belum bekerja,
6. membuat website khusus BKK,
7. membuat laporan kegiatan.

Penutup
Dengan penjelasan tersebut, BKK memiliki peran penting bagi para alumni SMK.
Terlebih jika fungsi BKK didukung oleh kemudahan dalam pendistribusian informasi
kepada para alumni, seperti pembuatan aplikasi BKK online yang dapat diakses oleh
alumni tanpa batasan ruang dan waktu. Kemudahan seperti ini akan lebih
mengoptimalkan lagi peran dan fungsi BKK sehingga tujuan pembentukan BKK lebih
mudah tercapai.

Anda mungkin juga menyukai