Konteks Ibr 12: Surat ini ditulis kepada orang-orang Kristen yang tergoda untuk
kembali kepada kehidupan mereka yang lama, yaitu tradisi budaya Yahudi mereka.
Sang penulis mendorong mereka untuk terus memandang kepada Yesus sebagai
figur satu-satunya yang terutama dan cukup bagi mereka untuk tetap bertekun di
dalam iman.
1. “Awan yang mengelilingi kita” di ayat pertama adalah orang-orang yang tercatat
di Pasal 11, yaitu orang-orang beriman yang dipuji oleh Allah. Menurut Pasal 11:1,
13-16, apa maksud dari “iman” disini?
2. Apa dua hal yang menyebabkan orang-orang Yahudi menjadi tidak bertekun di
dalam perlombaan/perjalanan iman mereka (12:1)? Mengapa sang penulis khawatir
tentang mereka?
3. Apa yang ayat 2-4 katakan tentang Yesus? Setelah mengetahui hal tersebut, apa
yang sang penulis ingin mereka (dan kita) lakukan?
Apa yang sang penulis ingin agar kita bisa pelajari dari figur-figur iman di pasal ke
11? Bagaimana kita bisa meneladani mereka?
Hal apa saya yang “menghalangimu” untuk memandang kepada Yesus? Apa yang
bisa kita lakukan agar kita bisa “menanggalkan beban dan dosa yang merintangi
kita”?
Bagiamana kita bisa terus memandang kepada Yesus? Bagaimana kita bisa
meneladani sikap Yesus yang bisa “mengabaikan kehinaan salib dan melihat kepada
sukacita” (12:2-3)?
5. Seperti apa respon yang dituntut dari orang yang dididik oleh Allah (12:5-11)?
6. Siapa yang akan mendapatkan manfaat dari didikan ini (12:11)? Bagaimana bentuk
manfaatnya?
Dunia ini menawarkan banyak hal yang menjadi prioritas hidup kita (kenyamanan,
keamanan, kesehatan, kekayaan, dll). Menurut Tuhan, apa yang perikop ini katakan
tentang prioritas hidup kita yang seharusnya? Bagaimana hal ini bisa membantu kita
untuk terus bertekun di dalam perjalanan hidup kita?