Anda di halaman 1dari 10

DIREKTUR RUMAH SAKIT XXXXXXX

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Rumah

Sakit Xxxxxxx perlu diadakan kerjasama dengan pihak lain;

b. Bahwa untuk itu perlu diperlukan kebijakan seleksi kontrak kerjasama

sebagai dasar untuk memilih rekanan yang sesuai dalam menjalin

kerjasama.

Mengingat : 1. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :

1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.

3. Surat Keputusan Menkes RI Nomor 436/Menkes/SK/VI/1993 tentang

berlakunya Standar Pelayanan RS dan Standar Pelayanan Medik.

4. SK Menteri Kesehatan RI Nomor : 1333/Menkes/SK/XII/1999

Tanggal 8 Desember tentang Penerapan Standar Pelayanan RS dan

Standar Pelayanan Medik

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :

1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit

di Lingkungan Departemen Kesehatan


MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Keputusan direktur tentang kebijakan seleksi kontrak kerjasama RS.

Xxxxxxx Makassar.

KEDUA : Berlakunya kebijakan tim kontrak kerjasama Rumah Sakit Xxxxxxx

sebagai dasar dalam melakukan seleksi kontrak kerjasama yang ditawarkan

kepada Rumah Sakit Xxxxxxx Makassar.

(KETIGA…)

(…KEDUA)

KETIGA : Evaluasi terhadap surat keputusan ini dilaksanakan setiap 3 (tiga) tahun.
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN RS XXXXXXX MAKASSAR

Nomor : 0542 C.DIR.SM.SK.I.2017

Tanggal : 3 Januari 2017

KEBIJAKAN TIM KONTRAK KERJASAMA

A. KEBIJAKAN UMUM

1. Seleksi kontrak kerjasama adalah suatu proses melakukan perbandingan, evaluasi

dan pemilihan terhadap seluruh dokumen penawaran kontrak kerjasama yang

diberikan ke RS Xxxxxxx Makassar.

2. Seleksi dilakukan oleh tim kontrak kerjasama.


3. Dalam mengatur pengorganisasiam tim kontrak kerjasama maka ditetapkan

kebijakan untuk memilih penanggung jawab dalam kontrak klinis dan

penanggung jawab dalam kontrak manajemen yang mana kontrak sesuai dengan

struktur organisasi tim.

4. Seleksi kontrak kerjasama dilaksanakan berdasarkan atas kepatuhan peraturan

perundang-undangan yang terkait dengan dengan kerjasama tersebut.

5. Dalam proses akan dilakukan penetapan kontrak kerjasama dan penyusunan

dokumen kontrak (yang disepakati kedua belah pihak).

6. Dokumen kontrak kerjasama menjelaskan bentuk bentuk pengalihan tanggung

jawab kepada pihak kedua.

7. Tim seleksi kontrak kerjasama selain meninjau dan memilih semua kontrak klinis

dan kontrak manajemen juga berperan dalam melakukan monitoring mutu

kontrak.

8. Tim seleksi kontrak kerjasama berhak memberi teguran dan melakukan

pemutusan kontrak bila mutu yang disediakan melalui kontrak tidak sesuai

dengan kontrak.

9. Tim seleksi kontrak kerjasama melakukan review untuk dilakukan perpanjangan

kontrak kerjasama.

10. Hasil seleksi diputuskan dalam rapat pembahasan dan seleksi kontrak kerjasama.
11. Dokumen kontrak direvisi sesuai nilai dasar rumah sakit dan kesepakatan dengan

pihak terkait.

12. Hasil seleksi dilaporkan ke Direktur RS Xxxxxxx Makassar.

13. Kontrak kerjasama yang disetujui diinformasikan kepada pihak yang terkait.

14. Dokumen kontrak yang disepakati ditandatangani kedua bela pihak.

B. Kebijakan khusus

1. Memulai kontrak kerjasama

a) Kontrak kerjasama (MoU) diseleksi dari pihak perusahaan / pihak yang

menyatakan diri ingin bekerjasama dengan menirimkan dokumen kontrak

kerjasama (MoU) yang mereka miliki ke RS Xxxxxxx Makassar.

b) Dokumen kontrak kerjasama (MoU) tersebut selanjutnya dibaca dan

dievaluasi.

c) Dokumen kontrak kerjasama (MoU) selanjutnya direvisi sesuai kebutuhan

masing-masing pihak.

d) Dokumen kontrak kerjasama (MoU) yang telah disepakati ditandatangani

oleh pimpinan (disertai materai).

e) Dokumen kontrak kerjasama (MoU) diantarkan langsung atau dikirimkan

langsung ke perusahaan/pihak terkait.


2. Melanjutkan kontrak kerjasama

a) Kontak kerjasama (MoU) yang akan berakhir dievaluasi.

b) Tanggal berakhir kontrak kerjasama dikonfirmasi dengan pihak rekanan

terkait.

c) Konfirmasi balasan terkait melanjutkan kerjasama ditunggu dari pihak

terkait.

d) Jika kerjasmanya dinyatakan untuk terus dilanjutkan maka :

1) Dilakukan perpanjangan kontrak otomatis (dimana isi dokumen

kontrak kerjasama (MoU) tidak lagi direvisi ) hal ini dilakukan dengan

adanya dokumen adendum.

2) Dilakukan kerjasama baru kembali, jika dalam rapat pembahasan

dinilai bahwa kerjasama yang ada masih layak dan atau tidak ada

penawaran dari pihak lain yang serupa; maka kerjasama dengan pihak

yang sama terus berlanjut hanya saja dokumen kontrak kerjasama

(MoU) direvisi dan diperbaharui kembali sesuai kesepakatan.


3. Memutuskan kontrak kerjasama

a) Kontak kerjasama (MoU) yang akan berakhir dievaluasi.

b) Tanggal berakhir kontrak kerjasama dikonfirmasi dengan pihak rekanan

terkait.

c) Konfirmasi balasan terkait melanjutkan kerjasama ditunggu dari pihak

terkait.

d) Jika dalam rapat pembahasan dinilai bahwa kerjasama yang ada tidak

memenuhi ketentuan (tidak layak) dan tau ada penawaran dari pihak lain

yang serupa; maka kerjasama dengan pihak rekanan dapat diputuskan.

e) Rumah Sakit dibawah penanggungjawab terkait harus menjaga kontinuitas

pelayanan terhadap pasien (hingga mendapatkan vendor / rekanan lain).

4. Monitoring dan Evaluasi Mutu

a) Kontak kerjasama (MoU) (yang telah disepakati) diberikan juga kepada

Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.

b) Komite Mutu dan Keselamatan Pasien menetapkan Indikator Mutu dari

setiap kontrak kerjasama.

c) Komite Mutu dan Keselamatan Pasien melakukan sosialisasi tata

cara/mekanisme pelaporan manajemen data mutu yang harus dilakukan

penanggungjawab atau kepala unit terkait.


d) Komite Mutu dan Keselamatan pasien selanjutnya melakukan monitoring

dan evaluasi, berikut :

1) Hasil pelaporan manajemen data mutu unit (terkait Indikator Mutu

Kontrak) diserahkan unit terkait kepada Komite Mutu dan

Keselamatan Pasien.

2) Komite Mutu dan Keselamatan Pasien melakukan analisis terhadap

pelaporan mutu.
3) Data pelaporan mutu dilaporkan kembali (feedback) ke unit terkait

untuk dikonfirmasi dan ditindaklanjuti

4) Data pelaporan mutu kontrak juga dibahas oleh tim kontrak kerjasama

dalam evalausi/review terhadap kontrak.

5) Data pelaporan mutu kontrak (hasil monitoring dan evaluasi)

dilaporkan Komite Mutu dan Keselamatan Pasien kepada pimpinan

terkait (Direksi) RS Xxxxxxx Makassar.

Anda mungkin juga menyukai