Anda di halaman 1dari 1

TRANSPORTASI PASIEN ISOLASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

021/INOS/SPO/BSD 00 1 dari 1

PROSEDUR
Tanggal Terbit Ditetapkan
TETAP
Direktur,

INOS 14-06-2010 Dr. Ninuk Lenywati


Transmisi melalui udara (airborne) terjadi akibat adanya droplet atau partikel
kecil di udara yang mengandung agen pathogen yang masih bersifat infeksius
Pengertian dalam beberapa waktu dan dalam jarak tertentu.
Untuk mencegah transmisi airborne diperlukan penggunaan kamar isolasi yang
mempunyai pengaturan sistim ventilasi yaitu ruangan bertekanan positif atau
negatif.
1. Untuk meminimalkan kemungkinan pasien tertular dari penyakit yang berasal
dari lingkungan pasien lain sehingga tidak memperberat penyakit yang diderita
pasien.
Tujuan
2. Untuk melindungi orang-orang di sekitar pasien termasuk dokter, perawat dan
petugas kesehatan lainnya yang merawat pasien agar terhindar dari penyakit
yang diderita pasien.
1. Petugas kesehatan yang merawat pasien di ruang isolasi dibatasi hanya petugas
tertentu yang sudah memiliki pemahaman tentang perawatan isolasi.
2. Petugas kesehatan harus menggunakan APD bila merawat pasien di ruang
isolasi.
Kebijakan 3. Batasi transportasi dan pergerakan pasien keluar kamar kecuali untuk tujuan
medis.
4. Transportasi dan pergerakan medis pasien dilakukan dengan memastikan area
pasien yang infeksius sudah terlindungi dan memperhatikan kewaspadaan
standard dan kewaspadaan berdasarkan jenis transmisi.
1. Petugas mencuci tangan sebelum kontak dengan pasien
2. Petugas melakukan transportasi dengan berpedoman pada kewaspadaan
standar
Prosedur 3. Petugas wajib memakai APD sesuai kewaspadaaan standard dan kewaspadaan
berdasarkan jenis transmisi
4. Petugas memastikan area yang menularkan infeksi pada pasien sudah
terlindungi, seperti memakaikan masker pada pasien
5. Petugas mencuci tangan sesudah melakukan transportasi
Unit Terkait Unit Keperawatan, Unit Khusus

Anda mungkin juga menyukai