Anda di halaman 1dari 53

SELAMAT DATANG DI PELATIHAN & SERTIFIKASI KOMPETENSI

KOORDINATOR UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN KELAS B


(SISTEM MANAJEMEN K3)
Undang Undang No.1/1970
PERMENAKER NO.50/2012
UU 13/2003
Tentang
Ketenagakerjaan UU 1/1970
Tentang
Keselamatan Kerja

Pasal 35 TUJUAN
Pemberi kerja wajib memberikan
perlindungan K3 SASARAN

Pasal 86
Tenaga Kerja berhak atas jaminan K3 STRATEGI

Pasal 87 TANGGUNG
JAWAB
Perusahaan wajib menerapkan SMK3
SANGSI

Di segala tempat kerja diseluruh wilayah RI


KEBIJAKAN K3
Sertifikat
SMK3

Mendorong DEPARTEMEN
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

TERSELENGGARANYA
REPUBLIK INDONESIA
PENGHARGAAN KECELAKAAN
NIHIL
diberikan kepada :

K3
NAMA PERUSAHAAN
Alamat
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : PER- /MEN/ /200.....
pada tanggal ........... diberikan Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) atas
prestasinya dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja sehingga
mencapai ......jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja, terhitung sejak tanggal .......... sampai
dengan ................

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I


Nomor : Kep/ /Men/ /
Tanggal :

MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
Ttd/cap
Nama Jelas
Utamakan Keselamatan dan Sistem Manajemen
Kesehatan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kerja

Mandiri
PRODUKTIFITAS
UU No.13 Tahun 2003
Tentang KETENAGAKERJAAN

PERATURAN PEMERINTAH
No. 50 TH 2012
SMK3
Keselamatan Kerja
Undang-undang No 1 Th 1970 tentang
PP 50 Th 2012 SMK3

Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


yang selanjutnya disingkat SMK3 adalah bagian dari
sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam
rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
PP 50 Th 2012 SMK3

Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

7. Audit SMK3 adalah pemeriksaan secara


sistematis dan independen terhadap pemenuhan
kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur
suatu hasil kegiatan yang telah direncanakan dan
dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di
perusahaan.
PENERAPAN SMK3
Pasal 5

Wajib bagi perusahaan:


memperkerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus)
orang; atau
mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Dlm menerapkan SMK3 memperhatikan peraturan perUU,
konvensi atau standar internasional

PP 50 Th 2012 SMK3

Pasal 16
(3) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui
Audit SMK3 yang meliputi:
a. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
b. pembuatan dan pendokumentasian rencana K3;
c. pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak;
d. pengendalian dokumen;
e. pembelian dan pengendalian produk;
f. keamanan bekerja berdasarkan SMK3;
g. standar pemantauan;
h. pelaporan dan perbaikan kekurangan;
i. pengelolaan material dan perpindahannya;
j. pengumpulan dan penggunaan data;
k. pemeriksaan SMK3; dan
l. pengembangan keterampilan dan kemampuan.
PENERAPAN SMK3
Pasal 6

1. penetapan kebijakan K3;


2. perencanaan K3;
3. pelaksanaan rencana K3;
4. pemantauan dan evaluasi kinerja K3; dan
5. peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.
ISO 31000 RISK MANAGEMENT
ISO 31000 RISK MANAGEMENT
ISO 31000 RISK MANAGEMENT
ISO 31000 RISK MANAGEMENT
Pasal 6
5 Prinsip Dasar SMK3

Peningkatan
Berkelanjutan A. Penetapan
Peninjauan
E. Peninjauan kebijakan K3
Ulang
&
& peningkatan
Peningkatan
kinerja SMK3

B. Perencanaan
K3
D. Pemantauan
dan Evaluasi
Kinerja K3 C. Pelaksanaan
rencana
K3

Pasal 6 PP No.50 Tahun 2012


PENERAPAN SMK3
Pasal 7
1. Penetapan kebijakan K3 sebagai mana dimaksud dalam pasal 6 ayat 1
huruf a dilakukan oleh pengusaha
2. Dalam menyusun kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat 1
pengusaha paling sedikit harus
a. Melakukan tinjauan awal kondisi K3 yg meliputi :
1. identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko;
2. perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain
yang lebih baik;
3. peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan;
4. kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya
5. Penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang disediakan.
A.Penetapan B.Perencanaan
Kebijakan K3 K3

Isi Pokok dari Kebijakan K3 :  Dokumentasi (SOP) berupa Manual


 Usaha Pencegahan SMK3, Prosedur Kerja, Instruksi
Kecelakaan Kerja & Penyakit Kerja & Formulir
Akibat Kerja  HIRARC (Hazard Identification, Risk
 Kepatuhan Regulasi Assesment & Risk Control
 Perbaikan berkelanjutan  Tujuan, Sasaran & Program-
program K3 (Tusaspro / OTP)
C.Pelaksanaan
Rencana
K3

A. Menyediakan SDM Berkualifikasi (Kompeten)


 P2K3 (Panitia Pembina K3)
 Ahli K3 (Umum, Konstruksi, Listrik, Kimia)
 Petugas P3K
 Unit Penanggulangan Kebakaran
 SIO (Surat Izin Operasi) untuk Operator/Petugas, dll

B. Menyediakan Sarana & Prasarana yang memadai


 APAR (Alat Pemadam Api Ringan), Hydrant, &
Kelengkapannya
 Kotak P3K Beserta Isi Standarnya
 APD (Alat Pelindung Diri) & APK (Alat Pengaman Kerja)
 Spanduk K3, Safety Sign, LOTO dll
A. Pemeriksaan, Pengujian, Pengukuran
 Inspeksi (Safety Patrol)
 Pemeriksaan Kesehatan (MCU)
 Pengujian Alat Berat & Alat Produksi (SILO)
 Pengukuran Lingkungan Kerja (NAB)
B. Audit Internal SMK3
 Tingkat Awal (64 Kriteria)
-> WAJIB MCU
 Tingkat Transisi (122 Kriteria) \
-> WAJIB Pengukuran LingKer & MCU
 Tingkat Lanjutan (166 Kriteria)
-> WAJIB Pengukuran LingKer, MCU, Auditor SMK3 dan
Melakukan Audit Internal SMK3
E.Tinjauan
Manajemen

Rapat Tinjauan Manajemen :


Kebijakan K3
Sasaran & Program K3
Hasil Audit Internal
Laporan Kecelakaan & Investigasinya
Perkembangan Teknologi
Isu-isu terkait K3 lainnya
Context of the organisation (4)

External and Scope of the OH&S management system (4.3/4.4)


Internal Issues Need and expectation of
workers and other
(4.1)
Interested parties (4.2)

Planning 6.1.2 Hazard identification


(6) and assessment of risks
and opportunities

Leadership
Support (7)
And workers and
Improvement
(10) Participation Operation 8.2 Emergency
ISO 45001:2018 (8)
(5) preparedness
and response

Performance
evaluation
(9)

Intended outcome of ht
OH&S Management
system
PP 50 Th 2012 SMK3 Pasal 7

Profile Process

Tinjauan Awal K3

Evaluasi Efektifitas Kinerja K3


Diskusi – Konsultasi (Validasi)
Identifikasi potensi bahaya di
lingkungan tempat kerja

Analisa Potensi Kejadian


Berbahaya

Penilaian
Tingkat Risiko Bahaya

Pengedalian Risiko

Pengendalian Risiko kecelakaan dan Penyakit Akibat


Kerja & Kejadian bahaya lainnya
Analisis Potensi Bahaya
- Konteks …… ?
Potensi insiden Sekenario insiden Pengendalian teknik SOP
PEMETAAN RISIKO
POTENSI ANALISA PENGENDALIA
UNIT PROSES KET
BAHAYA RISIKO N RISIKO
RINGAN 4
SEDANG 3
BERAT 2
EKSTREM 1

Analisa Penilaian Tingkat Risiko Bahaya


POTENSI INSIDEN : ………………………………………………. ?
X. Sekala Peluang Inisiden Terjadi : ……………… ……………………………… ?
Y. Sekala Tingkat Keparahan : ………………………………………………. ?
Z. Sekala Dampak Insiden : ………………………………………………. ?
SMK3
Penjelasan pasal 11 Ayat (4)

Yang dimaksud dengan “POTENSI BAHAYA” adalah


kondisi atau keadaan baik pada orang, peralatan,
mesin, pesawat, instalasi, bahan, cara kerja, sifat kerja,
proses produksi dan lingkungan yang berpotensi
menimbulkan gangguan, kerusakan, kerugian,
kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, dan
penyakit akibat kerja.
Siklus Manajemen K3
Penanggulangan Kebakaran
(5) Identifikasi
Prog. Pencegahan
(2) Identifikasi (7) Review
(1) Identifikasi (3) Identifikasi (4) Estimasi Kebakaran
potensi yg dpt keefektifan usaha
Hazard material potensi dampak
menimbulkan yang sedang
sumber panas kejadian
kebakaran berjalan
(6) Identifikasi
Peralatan Sistem
Kebakaran

(9) Susun program


Inspeksi berkala

(12) Management (8) Susun rencana /


(11) Audit
review program perbaikan
(10) Susun prosedur
Tanggap darurat
Identifikasi
MATERIAL

PROSES
Storage & Handling

POTENSI SUMBER
KEGAGALAN ENERGI
POTENSI
KEBAKARAN

SISTEM
PROGRAM PROTEKSI TIM TANGGAP
PENCEGAHAN DARURAT
Identifikasi Potetensi Bahaya Kebakaran
Lokasi : ………………………………………….

1. Bahan yang potensial terbakar ………………….


(1) Identifikasi
2. Analisis MSDS : kategori ………………………
Hazard material

(2) Identifikasi 1. Penyimpanan & Penanganannya


Potensi bahaya 2. Tata ruang
kebakaran 3. Identifikasi kelemahan yang ada …………………

(3) Identifikasi 1. Apa sumber penyebab incident yang


metoda paparan dikhawatirkan …………………….….
sumber panas 2. Seperti apa skenario pola kejadian …………..

(4) Estimasi 1. Apa saya yang terkena dapkak kejadian …………..


dampak
kejadian
Identifikasi Potensi Bahaya
Analisa & Pengendalian Risiko

Komponen Spesific Potensi


Risiko
Rekomendasi Prioritas
(ITEM)a Hazard Incident Risk
Peluang Dampak
Level
HIRARCI
RISK CONTROL
Elimination
Substitution

Engineering

Administrative

Personal Protective Equipment


SMK3
Penjelasan pasal 11 Ayat (4)

Yang dimaksud dengan “INVESTIGASI” adalah


serangkaian kegiatan untuk mengumpulkan
keterangan/data atas rangkaian temuan kejadian
gangguan, kerusakan, kerugian, kecelakaan,
kebakaran, peledakan, pencemaran, dan penyakit
akibat kerja.
SMK3
Penjelasan pasal 11 Ayat (4)

Yang dimaksud dengan “ANALISA KECELAKAAN” adalah


serangkaian kegiatan untuk mengadakan analisa dan
penyelidikan untuk mengetahui/membuktikan kebenaran atau
kesalahan sebuah fakta yang kemudian menyajikan kesimpulan
atas kejadian kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran,
dan penyakit akibat kerja yang merupakan bagian penting
program pencegahan kecelakaan.
SMK3
Lampiran 1 C. Perencanaan SMK3

7. Upaya Menghadapi Keadaan Darurat Kecelakaan dan Bencana Industri


Perusahaan harus memiliki prosedur sebagai upaya menghadapi keadaan
darurat kecelakaan dan bencana industri, yang meliputi:
a. penyediaan personil dan fasilitas P3K dengan jumlah yang cukup dan
sesuai sampai mendapatkan pertolongan medik; dan
b. proses perawatan lanjutan.

Prosedur menghadapi keadaan darurat harus diuji secara berkala oleh


personil yang memiliki kompetensi kerja, dan untuk instalasi yang
mempunyai bahaya besar harus dikoordinasikan dengan instansi terkait
yang berwenang untuk mengetahui kehandalan pada saat kejadian yang
sebenarnya.
SMK3
Lampiran 1 C. Perencanaan SMK3

8. Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat

Dalam melaksanakan rencana dan pemulihan keadaan


darurat setiap perusahaan harus memiliki prosedur
rencana pemulihan keadaan darurat secara cepat untuk
mengembalikan pada kondisi yang normal dan
membantu pemulihan tenaga kerja yang mengalami
trauma.
SMK3
Lampiran 2

6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat


6.7.1 Keadaan darurat yang potensial di dalam dan/atau di luar tempat
kerja telah diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat telah
didokumentasikan dan diinformasikan agar diketahui oleh seluruh
orang yang ada di tempat kerja.
6.7.2 Penyediaan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat
berdasarkan hasil identifikasi dan diuji serta ditinjau secara rutin
oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.
6.7.3 Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai
prosedur keadaan darurat yang sesuai dengan tingkat risiko.
SMK3
Lampiran 2

6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat


6.7.4 Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan diberikan
pelatihan khusus serta diinformasikan kepada seluruh orang yang
ada di tempat kerja.
6.7.5 Instruksi/prosedur keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat
diperlihatkan secara jelas dan menyolok serta diketahui
6.7.6 Peralatan, dan sistem tanda bahaya keadaan darurat disediakan,
diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang
relevan.
SMK3
Lampiran 2

6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat


6.7.7 Jenis, jumlah, penempatan dan kemudahan untuk
mendapatkan alat keadaan darurat telah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan atau standar dan dinilai
oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.
SMK3
Lampiran 2
8.2 Pelaporan Kecelakaan
8.2.1 Terdapat prosedur terdokumentasi yang menjamin bahwa
semua kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran atau
peledakan serta kejadian berbahaya lainnya di tempat kerja
dicatat dan dilaporkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Manfaat Laporan Kecelakaan


Semua bentuk kejadian berbahaya (besar, kecil atau hampir celaka) harus dilakuan
investigasi, dianalisis faktor menyebabnya dan diupayakan agar tidak terulang
kejadian yang sama.
Penting ! : Wajib dilaporkan kepada Kemenaker
Agar didokumentasikan dan dibuat statistik
Matrix Penilaian Risiko
Skala Peluang dan Konsekuensi

Risiko = Sulit Jarang Sering


(Kemungkinan x
Keparahan) (1) (2) (3)

Sedang Tinggi Ekstrem


Berat (3)
(3) (6) (9)

Rendah Sedang Tinggi


Sedang (2)
(2) (4) (6)

Abaikan Rendah Sedang


Ringan (1)
(1) (2) (3)
Matrix Penilaian Risiko
Skala Peluang dan Konsekuensi
Dampak KATEGORI
Risiko penilaian
matematik Fungsi dari 20-25 Bencana
Frekuensidan Dampak

Sangat kecil
10-16 Tinggi

Skala
Besar dan
Risk f (FD) 5-9 Sedang

Sedang

Besar
Kecil

Luas
3-4 Rendah
Sering 5 1-2 Kecil
Agak Sering 4
Jarang 3
Jarang sekali 2
Pernah 1
Skala 1 2 3 4 5
PP 50 Th 2012 SMK3

Lampiran 1
PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pelaksanaan 1. Kwalifikasi SDM K3


Rencana K3 2. Prasarana dan Sarana

1. Sertifikasi SDM K3 (Ahli K3 dan Petugas


Pembantu Pelaksana Teknik Operasional K3.
2. Organisasi Lembaga K3 (Safety officer, Safety
Committee, ERT
3. System & Prosedur K3
4. Sarana Pembinaan K3
PP 50 Th 2012 SMK3 LAMP. I

Alenia 1 :

Dalam menunjukkan komitmennya terhadap K3,


pengusaha dan/atau pengurus harus melakukan
konsultasi, MOTIVASI dan KESADARAN
dengan melibatkan pekerja/buruh maupun pihak
lain yang terkait di dalam penerapan,
pengembangan dan pemeliharaan SMK3, sehingga
semua pihak MERASA IKUT MEMILIKI dan
merasakan hasilnya.

.
PP 50 Th 2012 SMK3 LAMP. I
Alenia 2

Dalam melakukan KONSULTASI, MOTIVASI dan


KESADARAN SMK3, pengusaha dan/atau pengurus
harus memberi PEMAHAMAN kepada tenaga kerja
atau pekerja/buruh TENTANG BAHAYA fisik, kimia,
ergonomi, radiasi, biologi, dan psikologi yang
mungkin dapat menciderai dan melukai pada saat
bekerja, serta pemahaman sumber bahaya tersebut.
Pemahaman tersebut bertujuan untuk mengenali dan
mencegah tindakan yang mengarah terjadinya
insiden.
PP 50 Th 2012 SMK3
LAMP. I

Alenia 3.

Peningkatan K3 akan efektif apabila semua pihak dalam


perusahaan didorong untuk berperan serta dalam
PENERAPAN dan PENGEMBANGAN SMK3, dan
MEMILIKI BUDAYA PERUSAHAAN yang
mendukung dan memberikan kontribusi bagi SMK3.
SMK3
Pro-aktif :
• penerapan,
• pengembangan dan
• pemeliharaan SMK3,

Motivasi : • Pemahaman
• Kesadaran
• Merasa ikut memiliki
• Budaya
TINJAUAN AWAL
Prinsip umum dalam penerapan Manajemen K3
adalah Hazard Identification, Risk Assessment & Control
(“HIRAC”)
Identifikasi Potensi Bahaya Kebakaran
Penilaian Risiko Bahaya Kebakaran dan
Tindakan Pengendalian Kebakaran
Pencegahan Kebakaran (Fire Prevention)
Mengendalikan Risiko (Mitigation)
Acuan Prinsip-prinsip SMK3
Identifikasi Pengendalian
Evaluasi Risiko
Bahaya Risiko
1 2 3

1. Sistem proteksi
1. Laju jalar nyala api aktif
1. Zat
, asap, panas gas 2. Sistem proteksi
2. Energi racun, ledakan pasif
3. Proses 2. Paparan jiwa, aset, 3. Sarana Evakuasi
4. Lingkungan lingkungan 4. Rescue , P3K
5. Akses bantuan

Input
Observasi dan memahami :
1. data dan kondisi lingkungan,
2. karakteristik peralatan , bahan maupun prosesnya,
3. prosedur dan instruksi kerja yang ada
4. data kecelakaan informasi kegagalan
5. peraturan dan standar terkait
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
H Hazards Identification


materials
Energy
Apa yang paling

I  Proses
rawan
 Konstruksi Bangunan & Tata ruang
 Karakteristik penghuni

R Risk Assessment


Skenario & paparan kebakaran
Klasifikasi risiko
Lokasi mana yang
paling critical

A
 Mapping risiko
 Analisa sumber daya yang telah ada
Risk Control

C 


Pencegahan
Passive & Active FP
FEP
Tindakan
pencecagan
 Org, Prsonel, Training/Latihan, Gladi Tanggap darurat
Kehandalan proteksi
X
Laju jalar kebakaran (Y)

……………… …1…………2…………3…………4…………

5… …Y…




1…



D
2… a
… mp
… ak
… pa

3… par
… an (Z

Kerawanan penyalaan (X)


… )

4…





5…

Z
……………………1……………2……………3……………4………… 5…
Tentukan sekala (X; Y; Z)
Matrix Penilaian Risiko
Skala Peluang dan Konsekuensi

Risiko = Sulit Jarang Sering


(Kemungkinan x
Keparahan) (1) (2) (3)

Berat (3) Sedang Tinggi Ekstrem


(3) (6) (9)

Sedang (2) Rendah Sedang Tinggi


(2) (4) (6)

Abaikan Rendah Sedang


Ringan (1)
(1) (2) (3)
Matrix Penilaian Risiko
Skala Peluang dan Konsekuensi

Risiko penilaian Consequence KATEGORI


matematik Fungsi dari Extreme E
Peluang dan Tingkat

Catastrophic
Insignificant
Keparahan
High H

Moderate
Risk f (LC) Moderate M

Minor

Major
Low L
Certain
Likely
Possible
Unlikely
Rare
Matrix Penilaian Risiko
Skala Peluang dan Konsekuensi

Dampak KATEGORI
Risiko penilaian
matematik Fungsi dari 20-25 Bencana
Frekuensidan Dampak

Sangat kecil
10-16 Tinggi

Skala
Besar dan
Risk f (FD) 5-9 Sedang

Sedang

Besar
Kecil

Luas
3-4 Rendah
Sering 5 1-2 Kecil
Agak Sering 4
Jarang 3
Jarang sekali 2
Pernah 1
Skala 1 2 3 4 5
“The Best Way To UNDERSTAND is by DOING”

Anda mungkin juga menyukai